Bioskop

Di tengah perjalanan terlihat ponselku bergetar, kulihat nama Meli yang timbul, ku ambil headset bluetooth dan ku pasang di telinga ku.

"Kamu sudah dimana Al?"

"Tunggu sebentar lagi, sudah dekat Mel 5 menit lagi"

"Iya, sudah aku tunggu ya,"

Tut Tut Tut

"Meli mematikan teleponnya."

Aku menaruh headset bluetooth kembali, Lalu Lintas terpantau cukup padat malam ini.

Tin Tin

Aku membunyikan klakson mobil didepan pagar rumah minimalis modern terbaru dari atas lantai dua nampak Meli membuka tirai kamarnya, kemudian menutupnya kembali.

Terlihat security membuka pintu pagarnya.

"Silahkan masuk,Den."

"Iya,Pak terima kasih"

Aku memakirkan mobil dihalaman rumah itu, Nampak Gadis itu Menghampiriku, dan mengetuk pintu mobilku.

tuk tuk

"Al kita langsung berangkat,ya?,filmnya Uda mau dimulai Cepet buka Pintu."

"Ya, sudah masuk."

Gadis itu melewati bagian depan mobilku, terlihat jelas kecantikan yang terpancar darinya diterangi oleh lampu mobil. dengan menggunakan outfit yang tidak terlalu mencolok namun enak dipandang.

"Ayo buruan!"

Hidungku mendadak mencium aroma vanila yang begitu menusuk

"Mel, kamu mandi parfum ya!"

"Buseet,Wangi banget Mel, Aromaterapi mobil sampe kala jauh, Niat banget ketemu aku ya, Sampek satu botol dipake semua."

"Enak aja, ya gak lah biasa aja Kaler!"

Pipi gadis itu mendadak menjadi merah, sedikit malu dengan candaan yang aku lakukan.

"Berangkat dulu ya pak"

"Iya, Den"

Terlihat dari spion mobil security itu menutup kembali pintu gerbang.

Aku memang tidak berpamitan dengan orang tua Meli. Namun, Memang orang tua kami sama-sama sibuk menjalankan bisnis mereka. Aku tidak pernah merasa marah dengan kesibukan mereka sehingga jarang sekali meluangkan waktu untuk kami, hanya saja aku menyadari bahwa apa yang mereka lakukan semata-mata untuk membahagiakan kami.

Diperjalanan aku memperhatikan Meli kenapa baru sekarang kami sedekat ini, setelah pertunangan kami dibatalkan. hanya karna kami belum saling mengenal.

"Al aku minta maaf ya?"

"Minta maaf kenapa?"

"Karena sudah membatalkan pertunangan kita"

"Gak ada yang perlu dibahas Mel,dulu kita belum saling kenal, lagi pula kamu punya pacar."

Hahahahaha

"Iya, dulu memang punya sekarang lagi kosong."

"Kenapa? Bukannya kamu sama Doi kamu Bucin banget"

"Iya,Itu dulu ku kira dia tulus sama aku ternyata dia cuma manfaatin aku aja, Selingkuh juga sama cewek lain,Parah banget Al."

"Ya, Sudahlah Mel kita jadikan pelajaran aja."

"Sekarang masih galau gak?"

Aku mencoba menggodanya

"Ya gak lah, Ya kale cowok di dunia cuma dia aja."

"Sudah sampai, kita parkir dulu ya."

Setelah itu kami berjalan menuju bioskop VIP

"Mel mau nonton film apa?"

"Nonton apa ya, kamu ada rekomendasi gak?"

"kamu ya ditanya malah balik nanya."

"Kalau begitu kita nonton film horor aja gimana."

emmm

"Boleh juga."

"Kamu duluan masuk sana, aku mau beli pop corn sama minum dulu ya."

"Al aku tunggu kamu disini saja ya?"

"Ya,sudah Tunggu sebentar."

Aku berjalan membeli cemilan yang kebetulan tidak jauh dari loket film.

Terlihat dari kejauhan Meli sedang menunggu. Setelah pesanan datang aku membalikan badanku, Meli terlihat mengobrol dengan dua orang satu perempuan satunya lagi laki-laki.

"Tunggu tunggu itukan mantan pacarnya Meli. Terlihat sekali Meli tidak nyaman. Aku bergegas menghampirinya."

"Hai, Sayang aku merangkul Meli, Maaf ya lama kamu menunggu."

"Oh,ini pacarmu sekarang Mel,cepat juga ya kamu move on dari aku."

Meli hanya diam,tak ada kata yang terucap dari bibirnya.

"Kalau cuma melupakan kamu, Meli gak butuh waktu lama cuma 5 menit saja sudah terlalu lama."

"Ya, sudah sayang ayo kita masuk filmnya sudah mau dimulai."

Aku menggandeng tangan Meli dan Menariknya untuk masuk meninggalkan laki-laki itu.

"Kami duduk di bangku tengah, hanya kami berdua yang ada disana."

"Al, Makasih ya."

"Ya sama-sama"

Tiba-tiba Meli memeluk ku

aku kaget tapi aku tau Meli hanya butuh tempat untuk mencurahkan isi hatinya.

"Sudahlah Mel tidak usah sedih,Masih banyak yang lebih dari dia."

Meli melepaskan pelukannya, sambil tersenyum.

"Makasih ya Al."

"Ya, sama-sama."

Malam ini film yang kami tonton berjudul Perempuan Tanah Jahanam.

"Kamu berani tidak nonton film ini nanti tidak bisa tidur loh!"

Aku mulai mendekat ke arah Meli seraya menggodanya agar dia tidak terlalu sedih.

"Kamu mungkin yang takut."

Terlihat lesung pipi menghiasi wajah cantik gadis itu. itu artinya Meli sudah sedikit melupakan rasa sedihnya.

Semua berjalan seperti biasa, kami mulai menikmati film itu, hanya beberapa triakan kecil yang keluar jika ada adegan-adegan yang menegangkan.

"Akh..."

Meli berteriak dan membalikan badannya kearahku karena takut, saat adegan wanita dari tanah jahanan menguliti kulit manusia untuk di jadikan wayang.

Aku akui memang adegan itu sedikit menyeramkan menjadikan kulit manusia menjadi wayang kulit, tidak bisa dibayangkan hantu-hantu itu tidak punya kulit dan mencari kulitnya.

"Tukan takut, katanya tadi berani."

"Aku bukannya takut Al, Hanya sedikit kaget."

Meli kembali memandangi layar bioskop, sedangkan aku memandangi wajahnya yang kadang redup kadang terang terkena pantulan sinar dari layar bioskop. Meli benar-benar cantik.

"Al kamu kenapa menatapku seperti itu."

Aku kaget terjaga dari lamunanku

"Emm sorry sorry aku gak sengaja."

"Ya Uda gak papa."

Sumpah Aldino apa yang kamu lakukan sampai sekonyol itu,bikin malu apa sih yang ada dipikiran aku, seribu pertanyaan berkecamuk didalam hati. Mendadak salah tingkah,ceroboh banget.

Mel keluar yuk cari makan, atau kamu mau kopi. kita cari tempat nongkrong dulu kebetulan besok hari Minggu jadi kita tidak harus bangun pagi buat ke kampus kita bisa bangun siang.

"Boleh."

Kami pun pergi meninggalkan film yang belum sampai habis. karena suasana yang canggung menjadikan tidak nyaman.

Ahirnya kami pergi mencari udara segar di kafe, kebetulan letaknya tidak terlalu jauh dari bioskop. Tak banyak yang kami bicarakan karena suasana masih canggung kami sama-sama memandang kearah jalan. Sambil menikmati secangkir kopi.

"Besok ada acara apa Mel?"

Aku mencoba memecahkan keheningan.

"Belum ada rencana Al, Kalau kamu kemana besok?"

Mmmmm...

"Aku besok mau kerumah kamu,Boleh gak aku besok kerumah,ya kalau boleh sih,"

"Ya, Boleh."

Aku melihat ponselku yang menunjukan pukul 22:00 Wib. Waktu berjalan begitu cepat,coba kalau aku gak jalan sama Meli gak tau gimana bosannya sendiri dirumah.

"Pulang yuk, sudah malam Mel?"

Udara dingin sudah mulai menusuk pori-pori kulit, aku menggunakan Hudi jadi tidak terlalu dingin, Meli menggunakan baju yang sedikit menerawang jadi aku tau kalau dia kedinginan.

"Oke"

Gadis ini hanya menjawab seperlunya bukan karena dia tidak menyukai ku, hanya saja Meli memang agak sedikit pendiam. Meli benar-benar membuat aku jatuh cinta pada pandangan kedua. Karna ini kedua kalinya kami bertemu setelah pembatalan pertunangan kami.

Diperjalanan pulang pun kami hanya ngobrol tentang mata kulyah. Aku hanya mengantarkannya sampai ke depan gerbang, Terlihat security membukakan pintu untuk Meli.

"Duluan ya Mel, selamat beristirahat dan jangan lupa hadirkan aku dimimpimu."

Aku mencoba menggoda Meli, terlihat wajahnya beruba menjadi merah, menunjukan isarat bahwa dia sedikit malu.

"Hati-hati Al."

"Iya, Makasih ya Mel untuk hari ini."

Aku menutup kaca mobilku,dan mengalihkan arah lampu sen untuk memberi isyarat bahwa aku akan berbelok. Aku menekan pedal gas membuat mobil ku mulai berjalan berlahan meninggalkan rumah minimalis modern milik keluarga Meli.

Malam ini adalah awal yang baik untuk pendekatan ku dengan Meli. Semoga status jombloh ku akan segera berubah menjadi berpacaran.

Terpopuler

Comments

Wiwin Pgaa

Wiwin Pgaa

semagat

2022-02-03

1

Wiwin Pgaa

Wiwin Pgaa

goodluck

2022-01-12

2

jeri andikasaputra

jeri andikasaputra

good

2022-01-04

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!