Guci Emas Merubah Takdirku

Guci Emas Merubah Takdirku

Hidup Kembali

Gelapnya malam tanpa cahaya rembulan yang menyinari sebuah jalan gang buntu yang tak pernah dilewati siapapun lagi. Dua orang pria tersudut dikepung oleh sekelompok preman.

Pria berbadan tinggi 185 cm dengan berat 150 kg tengah kelelahan, ia bertupang dengan lututnya, bibirnya tampak pucat kebiruan karena kelelahan berlari sejak tadi. Ia bernama Qiram Candra.

Pria disebelahnya bernama Lil O Napitupulu, memiliki kulit sawo matang, tinggi 170 cm dengan berat badan 60 kg.

Lil O melilitkan jacket, membungkus tangannya membentuk tinju. “Cepat berlari ke sana! Aku akan menghalangi mereka!” Ia mendorong Qiram ke samping, ke lubang pembuangan air selokan, satu-satunya jalan yang mungkin bisa menyelamatkan mereka berdua.

Lil O melempar apapun yang bisa menghalangi langkah preman yang mengepungnya, kemudian juga ikut melompat ke dalam lubang pembuangan air selokan, menyusul Qiram.

“Cepat!” Lil O menarik Qiram.

Tak lama akhirnya mereka sampai, mereka keluar dari lubang itu, tepat di trotoar.

“Heh, akhirnya tikus keluar juga dari sarangnya!” ucap seseorang mengejek. Mereka tengah berdiri di atas, menatap Lil O dan Qiram yang hendak naik dari lubang selokan.

Tubuh Qiram dan Lil O langsung ditarik paksa oleh mereka. Lil O melawan! Sehingga bisa membuat Qiram terlepas.

“Lari Qiram! Aku akan menghajar mereka!” teriak Lil O. Ia memukul semua orang membabi buta, tanpa arah!

Qiram sigembrot pengecut itu berlari, berlari sekuat tenaga yang ia mampu, namun ia kelelahan dan terjatuh, sedangkan ia tetap saja tertangkap karena tak sanggup lagi berlari. Matanya terbelalak saat melihat Lil O berlumuran darah, ia di pukul dan ditusuk dengan senjata tajam.

Pemuda yang bernama Lil O itu, masih saja melawan dan berteriak di ujung pernafasannya.

“Se-la-mat-kan di-ri-mu Qi-ram ....” ucapnya lemah, lalu terjatuh tergeletak bersimbah darah.

“Lil O!!!” teriak Qiram terhenyak.

“Ahahaha! Bagaimana? Ini akibat membangkang padaku!” Ketua kelompok itu tertawa, ia berjalan mendekat ke arah Qiram.

Ia mengangkat pisau yang berlumuran darah itu mengarah pada Qiram, “Rasakanlah kematianmu, agar kau lekas bersua dengan dia, di alam baka!”

Lalu menusuk perut Qiram dengan kejam!

“Beginikah rasanya kematian...”

Qiram perlahan merasakan pandangannya perlahan-lahan menjadi gelap, begitu banyak penyesalan dalam hidupnya, tak bisa lagi untuk diperbaiki karena hanya percuma!

“Semua sudah terlambat, kecuali diriku memiliki kemampuan dan bisa memutar waktu ... pikiran bodoh apalagi yang kupunya sekarang?” rutuknya.

Qiram merasa dalam kegelapan, seluruh tubuhnya terasa amatlah sakit, pedih menyayat-nyayat. Namun, perlahan-lahan rasa sakit itu mulai menghilang, mungkin menandakan sebentar lagi nyawanya akan dicabut Sang Pencipta.

“Ibu, Ayah, Lil O, maaf ... aku datang menyusul kalian juga, aku tak bisa menyelamatkan diriku sendiri...”

Qiram sudah pasrah dan rela, apa lagi yang harus ia pertahankan di dunia yang kejam ini. Tetapi sebuah cahaya kuning keemasan muncul dihadapannya.

“Oh, apakah ini yang disebut pintu kematian? Tempat dimana roh pergi?”

Cahaya kuning keemasan itu semakin membesar mendatanginya, Qiram mengamati cahaya itu lebih jauh, cahaya itu semakin dekat, dan mengenai dirinya, saat cahaya itu mengenainya, cahaya itu seolah masuk ke dalam tubuhnya.

Tubuh Qiram bergetar hebat, seperti ayam yang baru saja dipotong lehernya. Cahaya itu hanya dilihat oleh dirinya sendiri, sehingga sekelompok preman itu pergi meninggalkan jasad Lil O yang sejak tadi telah tak bernyawa dan Qiram yang sedang kejang-kejang, darahnya menyembur-nyembur.

Seluruh tubuh Qiram merasakan kesakitan penuh, hingga terdengar sebuah suara.

“Ini adalah hadiah paling terakhir untukmu, Nak. Tolong jaga baik-baik kali ini, jangan kau sia-siakan lagi. Ini adalah kesempatan terakhirmu.” Cahaya kuning keemasan itu mulai menunjukkan dirinya.

“Guci emas pemberian ibu...”

Tak lama, cahaya itu mulai menghilang kembali, rasa sakitpun mulai mereda. Perlahan, Qiram merasakan tetesan air membasahi tubuhnya, suara petir menggelegar.

“Qiram! Qiram!” Terdengar suara memanggilnya.

Ya, di sinilah Qiram sekarang. Di pinggiran kota Diamond, ia terbaring di ranjangnya yang telah usang. Perlahan bola matanya bergerak, melihat sekitar, kemudian tersadar.

‘Ini ... aku hidup kembali?’ gumamnya.

Qiram melihat sekeliling dengan tatapan terkejut. Di saat bersamaan Lil O sedang mengompres kepalanya dengan handuk basah. Lalu, ada seorang wanita menatapnya juga.

“Kau sudah bangun, Qiram? Apa kepalamu masih pusing?” tanya Lil O.

“Tidak terlalu!” Qiram mencoba bangun dari tidurnya, perlahan duduk di atas ranjangnya.

“Qiram, aku sangat mengkhawatirkanmu.” Suara wanita di samping Lil O manja menyapa Qiram.

“Woy, Lil O, Qiram! Keluar, woy!” terdengar teriakan seseorang dengan menggedor-gendor pintu.

“Heh! Kalian siape?! Ngapaen lu pade ngegedorin rumah gue kuat-kuat?! Lu pada ada duit, ganti ni pintu?! Hah?!” Seru seorang perempuan berdaster yang masih menggunakan rolling pink dirambutnya.

“Eh, Mpok Linda. Anu Mpok, ane mau ngomong same Lil O same Qiram.” jawab salah satu kelompok preman yang menggedor pintu kontrakan Qiram.

“Kalo lu pada mo ngomong same Qiram dan Lil O, ngomong baik-baik aje, kagak usah gedor-gedor pintu gue kuat-kuat. Ntu dua anak belum bayar sewa kosannye ama gue dah dua bulan, jangan bikin gue tekor lagi!”

“I-iye, Mpok!”

Terdengar suara gaduh di luar pintu, sepertinya seseorang yang memanggil Qiram dan Lil O tadi ditegur pemilik kosan ini.

“Ternyata ... hari ini!”

Qiram teringat, tepat hari ini, hari sialnya terjadi, sejak ia bangun tadi, semuanya sama, pertanyaan, perlakuan Lil O dan wanita di hadapannya ini.

Ia mengedarkan pandangannya. Ia melihat kotak yang diberikan ibunya masih utuh, belum ia buka. ‘Hari ini adalah penentuan keberuntungan hidupku! Aku tak akan menyia-nyiakannya!’

Qiram masih ingat dengan sangat jelas, wanita yang berada dihadapannya ini bekerja sama dengan pria yang menggedor-gedor pintu kosannya itu. Wanita ini berpura-pura simpati dan jatuh hati padanya, hingga membuat ia melayang tinggi.

Memanjakan wanita ini, membelikan ini dan itu hingga terlilit utang yang sangat besar pada rentenir. Ia juga menjebak Lil O, seolah pria itu juga menginginkannya, membuat hubungan Qiram dan Lil O renggang.

Wanita itu masih tak puas, ia membuat persahabatan Qiram dan Lil O hancur, sehingga Lil O pergi meninggalkan Qiram yang sedang mabuk cinta berat pada wanita itu. Setelahnya, wanita itu memutuskan Qiram secara sepihak dengan tumpukan hutang yang sangat banyak.

Qiram tak terima, ia terus mengemis cinta, hingga ia menyaksikan sendiri bagaimana wanita itu dengan kejam mengakui sendiri perbuatannya, ia hanya memanfaatkan Qiram, semuanya sudah direncanakan sebelumnya, lalu ia bercinta di hadapan Qiram dengan sengaja bersama pria itu.

Pria itu bernama Soleman. Ketua preman di kawasan mereka tinggal. Kekasih sebenarnya wanita itu.

Setelah itu, dengan sekejap mata, Qiram menjadi sangat terpuruk, kehidupannya begitu tragis, ia dikejar-kejar rentenir, kemudian dijadikan objek bullyan. Untungnya sahabat sejatinya kembali, Lil O memaafkannya dan membawanya pergi dari tempat ini.

Tetapi sialnya, seolah Soleman ada dendam yang belum tuntas, ia selalu mengganggu dan meminta orang-orang untuk menjahati mereka berdua, para rentenir yang tak segan-segan menghajarnya, kemanapun mereka pergi, bahkan hingga dua tahun berlalu, mereka masih dapat menemukan persembunyian Lil O dan Qiram, hingga mereka berdua dibunuh hari itu, saat melarikan diri.

...*************...

Terpopuler

Comments

netizen maha benar

netizen maha benar

ini ceritanya terjd di indonesia atau dimna thor..knp namanya kyk aneh dan bahasanya jg

2022-10-03

1

RAYxy

RAYxy

👍👍

2022-08-10

0

ZasNov

ZasNov

Tok..Tok..Tok..
Aku mampir ya Kak Rozh.. ☺️

Semoga kali ini Qiram bisa menggunakan kesempatan keduanya dengan sebaik2nya. Jangan lagi mau dibodohi orang2 jahat itu, apalagi sampai merusak persahabatan dan menghilangkan nyawa..
Beri penjahat2 itu pelajaran..😎

2022-04-25

0

lihat semua
Episodes
1 Hidup Kembali
2 Kabur untuk Menghindari
3 Tugas
4 Dokter Aini Farha
5 Bertemu Perempuan Cantik Menarik Koper
6 Hafisa Inaya
7 Hewan Peliharaan
8 Gippong
9 Bertemu Soleman
10 Hutang Tak Jelas
11 Jadi Badut
12 Rangga Albusro
13 Menelfon Bu Dokter
14 Rencana Raina Ozra
15 Keahlianku?
16 Memesan Makanan
17 Lomba Makan
18 Menjemput Gippong
19 Daerah Kumuh
20 Hadiah Guru
21 Menyewa Kios
22 Memar
23 Pria tua
24 Professor
25 Putus
26 Makan Bersama Dokter Aini
27 Dipukul
28 Diet
29 Berenang
30 Mematahkan Tangan Soleman
31 100 Milyar
32 Marissa
33 Investasi
34 Bertemu Kembali
35 Di Hotel
36 Malam Panjang
37 7 Bulan
38 Gippong Berdarah
39 Tabung Darah
40 Makan Besar di Pagi Hari
41 Mengambil Hadiah
42 Mansion Tuan Beneno
43 Bertemu Bobi
44 Mengganti Ban
45 Ke Selatan
46 Ke Rumah Sakit
47 Bayi Prematur
48 Perusahaan Otomotif
49 Melahirkan Bayi Untukku
50 Bertemu Helmi
51 Keadaan Gippong
52 Mengubur
53 Pohon Rimbun
54 Mencari Guci Emas
55 Kekuatan Asli
56 Ruang Rahasia
57 Tes Darah
58 Pergi ke Desa Petarung
59 Bertemu Jingga Mutiara
60 Buangtai!
61 Adik laki-lakiku
62 Mengantarkan Lenggo
63 Ulat Bulan
64 Marissa Hamil
65 Disiksa
66 Bisnis Roki Albusro
67 Aini Hamil
68 Musnah
69 Agresif
70 Mari Menikah.
71 Ingatan
72 Marissa menghilang
73 Tidak Terpilih
74 Mantan Kekasih Aini
75 Fashion
76 Permohonan Bertemu Marissa
77 Cerita Tuan Beneno
78 Pangeran Dardail
79 Pilihan yang Tepat
80 ASI
81 Aini Kabur
82 Menikah dengan Hafisa
83 Tak Ada Baju
84 Makan dengan Cucu
85 Asyifa Melati
86 Ke Penjara
87 Naik Pesawat
88 Berkunjung Ke Penjara
89 Kepergian Marissa Untuk Selamanya
90 Perubahan Bayi Pangeran
91 Memutar Waktu?
92 Masa Depan Kita
93 Grindelwald
94 Melati dan Rangga
95 Guci Emas Berubah Warna
96 Menjaga Guci
97 Professor Azrul Meninggal
98 Membawa Melati
99 membawa melati
100 Aini Kesakitan
101 Orion dan Vega
102 7 Tahun kemudian
103 TAMAT
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Hidup Kembali
2
Kabur untuk Menghindari
3
Tugas
4
Dokter Aini Farha
5
Bertemu Perempuan Cantik Menarik Koper
6
Hafisa Inaya
7
Hewan Peliharaan
8
Gippong
9
Bertemu Soleman
10
Hutang Tak Jelas
11
Jadi Badut
12
Rangga Albusro
13
Menelfon Bu Dokter
14
Rencana Raina Ozra
15
Keahlianku?
16
Memesan Makanan
17
Lomba Makan
18
Menjemput Gippong
19
Daerah Kumuh
20
Hadiah Guru
21
Menyewa Kios
22
Memar
23
Pria tua
24
Professor
25
Putus
26
Makan Bersama Dokter Aini
27
Dipukul
28
Diet
29
Berenang
30
Mematahkan Tangan Soleman
31
100 Milyar
32
Marissa
33
Investasi
34
Bertemu Kembali
35
Di Hotel
36
Malam Panjang
37
7 Bulan
38
Gippong Berdarah
39
Tabung Darah
40
Makan Besar di Pagi Hari
41
Mengambil Hadiah
42
Mansion Tuan Beneno
43
Bertemu Bobi
44
Mengganti Ban
45
Ke Selatan
46
Ke Rumah Sakit
47
Bayi Prematur
48
Perusahaan Otomotif
49
Melahirkan Bayi Untukku
50
Bertemu Helmi
51
Keadaan Gippong
52
Mengubur
53
Pohon Rimbun
54
Mencari Guci Emas
55
Kekuatan Asli
56
Ruang Rahasia
57
Tes Darah
58
Pergi ke Desa Petarung
59
Bertemu Jingga Mutiara
60
Buangtai!
61
Adik laki-lakiku
62
Mengantarkan Lenggo
63
Ulat Bulan
64
Marissa Hamil
65
Disiksa
66
Bisnis Roki Albusro
67
Aini Hamil
68
Musnah
69
Agresif
70
Mari Menikah.
71
Ingatan
72
Marissa menghilang
73
Tidak Terpilih
74
Mantan Kekasih Aini
75
Fashion
76
Permohonan Bertemu Marissa
77
Cerita Tuan Beneno
78
Pangeran Dardail
79
Pilihan yang Tepat
80
ASI
81
Aini Kabur
82
Menikah dengan Hafisa
83
Tak Ada Baju
84
Makan dengan Cucu
85
Asyifa Melati
86
Ke Penjara
87
Naik Pesawat
88
Berkunjung Ke Penjara
89
Kepergian Marissa Untuk Selamanya
90
Perubahan Bayi Pangeran
91
Memutar Waktu?
92
Masa Depan Kita
93
Grindelwald
94
Melati dan Rangga
95
Guci Emas Berubah Warna
96
Menjaga Guci
97
Professor Azrul Meninggal
98
Membawa Melati
99
membawa melati
100
Aini Kesakitan
101
Orion dan Vega
102
7 Tahun kemudian
103
TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!