"Ada apa Shin, kenapa kamu terburu-buru datang kesini?, apakah ada yang terjadi dengan Kakek?", tanya Bayu dengan perasaan khawatir.
"Nggak ada apa-apa kok Bay, kakek sedang tidur, aku kesini karena merasa haus dan lapar aja, tadi sore aku cuma makan sedikit."
"Oh, jadi kenapa kamu berlari seperti tadi, membuat aku khawatir saja, aku fikir ada sesuatu yang terjadi dengan Kakek. Jika kamu memang lapar ya sudah sana pesan makanan, aku akan kembali untuk menjaga kakek, aku takut kejadian yang lalu terulang lagi."
"Tunggu sebentar kenapa Bay aku pesan makanan dan minuman dulu baru kita sam-sama kembali kesana."
"Memangnya kamu kenapa?, takut jalan sendirian!, katanya pemberani, katanya nggak butuh aku!", ucap Bayu setengah mengejek.
"Ya sudah pergilah jika kamu tidak mau menungguku", ucap Shinta kesal.
Shinta kemudian memesan mie goreng dan segelas lemon tea, padahal perutnya masih kenyang tapi untuk menjaga gengsinya dari Bayu, ia harus memesannya.
Walaupun sikap Shinta sangat menjengkelkan, namun Bayu tetap menunggunya, ia tidak mau bertengkar dengan gadis itu, gadis yang sudah diamanahkan oleh Kakek Hakim untuk ia jaga. Ia juga tidak mau jika Shinta celaka, makanya yang bisa ia lakukan hanyalah bersabar dalam menghadapi sikapnya yang sedikit arogan.
Shinta di dalam batinnya merasa senang, karena Bayu tetap menunggunya, ia senang Bayu tidak merasa curiga kenapa ia tadi sampai datang ke kantin dengan terburu-buru.
Mie goreng dan lemon tea yang Shinta pesan sudah selesai dibungkus, kemudian Shinta membayarnya dan segera menyusul Bayu yang sudah duluan berjalan ke dalam area rumah sakit.
"Oh ya Bay apa kamu tadi sudah makan, aku lihat tidak ada piring kotor di atas meja tempat kamu duduk tadi, hanya ada segelas kopi", tanya Shinta kepada Bayu.
"Aku tidak selera makan apalagi setelah melihatmu datang dengan tergesa-gesa", jawab Bayu dengan seenaknya.
"Lho...apa hubungannya dengan aku, mulut dan perut kamu sendiri kok aku pula jadi penyebabnya", jawab Shinta yang mulai kesal.
Bayu hanya diam dan terus berjalan ke arah ruangan ICU sementara Shinta mengikutinya berjalan di belakang Bayu sambil ngedumel.
Sampai di ruang tunggu, Bayu duduk di salah satu bangku dan menyandarkan tubuhnya di tembok sambil memejamkan matanya. Ia juga merasakan malam ini begitu sunyi mencekam nggak seperti malam-malam sebelumnya.
Shinta kemudian mendekati Bayu dan duduk disebelahnya, rasa takut masih menyelimuti dirinya hingga ia tidak mau duduk jauh dari Bayu. Ia melihat ke arah kanan dan kirinya, tidak ada seorangpun yang berlalu lalang disana.
Melihat Bayu memejamkan mata, rasanya ia ingin mengusiknya agar Bayu tetap terjaga menemani dirinya, namun Shinta bingung harus membuat alasan apa. Bulu kuduknya mulai merinding, nyalinya hilang saat mendengar kembali suara pasien menjerit, lalu dengan repleks ia memegang lengan Bayu.
Bayu yang merasa ada sebuah tangan yang memegang lengannya pun membuka mata, lalu berkata," Ada apa!, aku mau tidur sejenak. Nanti kita gantian, jika aku terbangun kamu boleh tidur", ucap Bayu sambil memejamkan matanya kembali.
Shinta tidak kehilangan akal, tadi kan Bayu belum makan jadi rencananya dia akan memberikan mie goreng itu buat Bayu agar Bayu tetap terjaga.
kemudian Shinta memegang lengan Bayu dan menggoyangkannya sambil berkata," Bay...oh Bay", ucapan Shinta terhenti saat melihat Bayu kembali membuka mata.
Lalu Bayu berkata," Ada apa sih kamu ganggu aku terus, kan sudah aku bilang, aku ingin tidur sejenak saja", ucap Bayu mulai kesal.
"Kamu kan belum makan, ini mie gorengnya buat kamu saja!", ucap Shinta sambil menyerahkan bungkusan mie goreng ke tangan Bayu.
"Katanya kamu lapar, makanlah!, aku tidak selera makan yang aku inginkan sekarang adalah tidur", ucap Bayu sambil mengembalikan bungkusan mie goreng itu kepada Shinta.
"Aku lupa Bay jika aku sedang diet, aku nggak mau program diet ku gagal, jadi buat kamu aja ya mie gorengnya, daripada dibuang kan mubazir, nggak baik kan Bay kalau buang-buang makanan?", lanjut Shinta memberikan penjelasan agar Bayu bersedia menerimanya.
"Kamu sih pakai diet segala, mau seberapa kurus lagi kamu, ntar nggak akan ada pria yang selera dengan gadis yang terlampau kurus seperti kamu", ucap Bayu lagi.
"Nah...makanlah, kamu juga perlu tambahan gizi biar badanmu tidak kurus seperti itu", ucap Shinta dengan mengembalikan mie goreng itu ke tangan Bayu.
"Baiklah jika kamu memaksa", jawab Bayu sambil membuka bungkusan mie goreng itu.
Lalu Bayu menikmati mie goreng pemberian Shinta, Shinta tersenyum karena rencananya membuat Bayu terjaga berhasil. Bayu yang melihat Shinta tersenyum sendiri lalu bertanya, " Kenapa kamu senyum-senyum sendiri seperti itu?".
Shinta terkesiap, ia bingung harus menjawab apa. Lalu ia berkata, " Aku hanya teringat temanku saja, dia suka sekali makan mie goreng."
"Lantas hubungannya denganku apa", tanya Bayu lagi yang membuat Shinta semakin gelagapan.
"Sudah makan saja jangan banyak ngobrol, tidak baik makan sambil ngobrol", ucap Shinta mengalihkan pembicaraan.
Melihat Bayu hampir menghabiskan mie nya, Shinta pun menyerahkan lemon tea yang ada di tangannya.
"Jangan bilang karena diet lagi kamu tidak meminum lemon tea mu", ucap Bayu asal.
"Malam-malam minum es kan nggak baik Bay buat kesehatan kami para gadis", ucap Shinta lagi.
"Jadi kenapa kamu pesannya pakai es, jika tau tidak baik", ucap Bayu.
"Ibu kantin yang salah dengar, aku minta tadi jangan pakai es, eh ternyata di kasih es, ya sudah buat kamu aja. Lagipula kamu baru selesai makan, mau minum apa kamu Bay jika tidak minum lemon tea ku ini", jawab Shinta lagi.
Shinta selalu bisa menjawab pertanyaan Bayu dengan bebagai alasan. Namun alasan yang diberikannya selalu tepat hingga tidak membuat Bayu merasa curiga.
Selesai makan, Bayu meminum lemon tea pemberian Shinta, kemudian ia berdiri mencoba mengintip ke ruangan Kakek. Terlihat sepi berarti Kakek masih tidur dan Suster Chyntia juga pasti tertidur, jika tidak dia pasti sudah menegur Bayu.
Merasa aman-aman saja Bayu kembali ketempat duduknya lalu ia menguap, perut yang kenyang membuatnya semakin mengantuk. Bayu kemudian memejamkan matanya dan tertidur.
Sementara Shinta yang melihat Bayu tertidur merasa kesal, usahanya sia-sia memberi makan Bayu malah membuatnya semakin mengantuk.
Bulu kuduk Shinta kembali berdiri, hawa dingin, suasana sepi dan suara rintihan pasien membuatnya bergidik ngeri, kemudian ia semakin mendekat ke Bayu. Shinta tidak perduli lagi dengan gengsi, ia memegang lengan Bayu, bersandar di sebelahnya sembari memejamkan mata dan akhirnya ikutan tertidur.
Saat Subuh Bayu terbangun, bahu dan lengannya terasa kebas, iapun membuka mata dan melihat Shinta si gadis arogan tertidur bersandar di bahunya sambil memeluk erat lengannya.
Bersambung......
Apakah alasan Shinta lagi jika ia terbangun dan melihat dirinya tidur di bahu Bayu sembari memeluk erat lengan pemuda itu?
Merasa penasaran, ikuti terus ceritanya ya guys....dalam episode selanjutnya🙏😉
🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼
🌻Jangan lupa dukung karya author terus ya guys, tinggalkan jejak, Vote sebanyak-banyaknya, like, comment dan rate bintang limanya 🙏😉
🌻 Mohon dukungannya juga ya guys...dalam karya author yang lain yang berjudul "TERIKAT CINTA LAIN" dan " PERSAHABATAN MENGUBAH TAKDIR"🙏🙏🙏
🌻 Semoga sehat dan bahagia selalu ya buat semua reader kesayangan Author♥️♥️♥️
🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Adiwaluyo
Hhhhh lucu juga
2022-11-16
0
Santoso Zha
okeyh
2022-06-24
0
Nur Seha
nama nya juga shinta pasti dia punya 1000 alasan sama bayu
2022-04-09
1