"Saya boleh minta tolong Sus? sekali ini saja izinkan ketiganya untuk masuk!".
"Baiklah Kek, sebentar lagi Kakek juga harus bersiap untuk pergi ke acara pemakaman, namun Kakek harus cepat kembali karena kondisi Kakek belum terlalu sehat", ucap Suster Chintya kepada kakek.
Suster Chintya kemudian keluar ingin menyampaikan permintaan kakek. Ternyata di luar, Shinta sedang menengahi keduanya. Shinta mencoba mencegah Irfan yang akan kembali menghina Bayu, ia sebenarnya merasa tidak enak terhadap Bayu karena perlakuan Irfan namun Shinta juga masih kesal karena perbuatan Bayu tadi pagi.
"Sudah pergi sana, aku tidak ingin melihatmu ada di sini lagi!", ucap Irfan sambil bermaksud mendorong tubuh Bayu.
Shinta menghalangi Irfan dan berkata,"Kenapa kamu membelanya Shin, siapa dia rupanya?, biarkan aku mengusirnya!", ucap Irfan lagi.
"Jangan Fan, dia Bayu yang telah menyelamatkan Kakek dari kecelakaan itu", cegah Shinta.
"Tugasnya kan sudah selesai jadi ngapain dia masih ada disini, apa dia mengharap imbalan dengan tetap menemani kalian disini", tuduh Irfan.
Melihat sikaf Irfan yang semakin keterlaluan membuat Bayu hilang kesabaran lalu iapun berkata,"Sebenarnya urusanmu dalam masalah ini apa!, mau aku tetap disini atau tidak itu urusanku, aku kan tidak mengganggumu", jawab Bayu dengan tegas.
"Jelas ini urusanku, Shinta adalah pacarku jadi yang berhak mengurus dan menjaga mereka itu aku bukannya kamu", ucap Irfan membantah omongan Bayu.
"Oh...begini yang namanya pacar, kasihan sekali kamu Shinta, beberapa hari ini saat kalian membutuhkan orang yang bisa menjaga, memberi support, dan melindungi kalian kemana saja pacar kamu ini, kok baru sekarang setelah Kakek sadar dia datang untuk menunjukkan rasa kepeduliannya", ucap Bayu dengan tenang.
Shinta cuma diam mendengar ucapan Bayu, karena yang di katakannya memang benar. Irfan yang merupakan pacarnya tidak peduli dengan musibah yang menimpa keluarganya, sementara selama ini Bayu lah yang selalu ada buat mereka.
Irfan semakin kesal mendengar perkataan Bayu, ia tidak mau Shinta terpengaruh dengan omongan Bayu yang mengatakan bahwa ia tidak peduli atas musibah yang menimpa keluarga Shinta. Irfan pun kembali hendak mengusir Bayu dengan mendorongnya.
Shinta yang melihat itu segera menghalanginya, dengan berdiri di tengah diantara keduanya. Pada akhirnya Shinta lah yang terdorong dan tubuhnya hampir terjatuh jika Bayu tidak menahannya hingga jatuh ke dalam pelukan Bayu.
Shinta tidak bisa berkata apapun, ia secepatnya melepaskan diri dari pelukan Bayu. Irfan yang melihat kekasihnya jatuh ke dalam pelukan laki-laki yang menurutnya hina semakin marah lalu ia kembali mengangkat tangannya, hendak memukul Bayu lagi.
Tangan Irfan sudah terangkat ke udara namun teriakan Suster Chyntia berhasil membuat Irfan menghentikan maksudnya.
"Berhenti ! jangan buat keributan disini ! ini bukan pasar", ucap Suster Chintya dengan lantang.
Kemudian Suster Chyntia mendekati mereka dan meminta ketiganya masuk untuk menemui Kakek.
Irfan dengan angkuh berjalan di samping Shinta, ia tidak mau jika Bayu mendahuluinya untuk masuk.
Bayu sengaja memperlambat langkahnya dan ia menghampiri Suster Chyntia lalu berkata", Sus... sebaiknya aku nanti saja ya masuknya?, biar mereka duluan, aku tidak ingin kehadiranku disana hanya memancing keributan."
"Pergilah mas Bayu, ini permintaan Kakek, lagipula sebentar lagi kita harus berangkat untuk menghadiri pemakaman."
Bayu tidak bisa menghindar lagi, kemudian ia menyusul masuk. Kakek yang melihat ketiganya telah masuk pun berkata," Ada apa kalian tadi ribut diluar!, bikin malu saja, kalian fikir tempat ini pasar", ucap Kakek dengan marah.
Kemudian Bayu berkata,"Maaf kan Bayu Kek, semua ini salah Bayu, seandainya Bayu tadi tidak memaksa masuk kesini mungkin keributan itu tidak akan terjadi."
"Memangnya siapa yang berani melarang kamu masuk Nak?".
"Kek maafkan Irfan, Irfan fikir kedatangannya akan mengganggu istirahat Kakek", ucap Irfan yang pura-pura menyesal dan ingin mencari muka di hadapan kakek Hakim.
"Justru kehadiranmu yang telah mengganggu ketenangan kami disini!", ucap Kakek sedikit ketus.
"Kakek...Irfan kan bermaksud menjenguk Kakek bukan mau mengganggu", ucap Shinta membela kekasihnya.
"Mungkin benar kata Kakekmu Shin, aku datang tidak dalam waktu yang tepat", ucap Irfan mengalah walau dalam hatinya menggerutu kesal.
"Bayu mendekatlah, bantu Kakek bersiap kita kan sebentar lagi mau ke TPU", ucap Kakek.
"Biar Irfan saja kek yang membantu Kakek", ucap Irfan yang mencoba mendekati kakek.
"Tidak perlu, Bayu sudah cukup untuk membantu saya, lebih baik kamu pulang dan bantu orang tuamu untuk mengurus bisnisnya daripada kamu harus buang-buang waktu disini", lanjut Kakek yang memang tidak suka dengan kehadiran Irfan.
Dalam batin Irfan berkata,"Tunggu saja tua bangka, setelah aku menikahi cucumu dan mengambil alih semua harta dan perusahaanmu, jangan harap kamu bisa merendahkanku seperti ini. Aku akan bungkam mulut tuamu itu dan melenyapkanmu dari muka bumi ini."
Suster Chintya juga membantu Kakek karena selang infus belum boleh dibuka oleh dokter Artha jadi kemana Kakek pergi Suster Chintya juga harus ikut untuk memegangi botol infus itu.
Mereka berangkat ke TPU, Kakek, Bayu dan suster Chyntia berangkat dengan mobil kantor kakek yang datang menjemput mereka sedangkan Shinta naik ke dalam mobil Irfan. Awalnya Kakek tidak setuju, namun Bayu mencoba menenangkan kakek agar membiarkan Shinta bersama Irfan agar tidak terjadi keributan lagi.
Semua telah sampai di TPU, terlihat disana lima buah peti jenazah dan lima liang lahat yang terbuka , air mata Shinta terus menetes dari mulai mobil Irfan memasuki area pekuburan hingga dia berdiri menghadapi jenazah orang tua dan adiknya.
Kakek juga meneteskan air mata, kini dadanya mulai sesak menyaksikan penguburan massal anak, menantu dan cucu serta sopirnya.
Keluarga dari almarhum sopir kakek juga ada disana, yaitu istri dan kedua anaknya yang masih balita.
Semua hanyut dalam kesedihan, namun Ustadz yang sengaja di panggil untuk memimpin acara penguburan ini menjelaskan boleh menangis asal jangan meratap yang hanya akan memperberat kepergian ruh menghadap sang pencipta.
Shinta dan Bayu berdiri di samping kakek yang duduk diatas kursi roda saat sang ustadz mulai memimpin acara, sedangkan Irfan berdiri agak jauh dari acara itu karena ia sedang menerima telephone dari wanitanya.
Acara demi acara berjalan lancar hingga tiba saatnya memasukkan jenazah ke liang lahatnya masing-masing. Satu persatu peti di buka, jenazah dikeluarkan lalu beberapa orang yang berada di dalam lubangpun menampung jenazah dan meletakkannya sesuai aturan hukum Islam.
Shinta yang tidak tahan menyaksikan keluarganya dimasukkan ke liang lahat pun akhirnya pingsan. Bayu secara repleks menahan tubuh Shinta yang hampir saja jatuh ke tanah, kemudian kakek meminta Bayu dan pak Sopir untuk membawa Shinta yang sedang pingsan ke dalam mobilnya.
Bayu menggendong tubuh Shinta dan pak Sopir berlari menuju mobil untuk membukakan pintu, sementara Irfan masih sibuk bertelephone ria dengan wanitanya tanpa mengetahui apa yang terjadi dengan Shinta.
Kakek terus mengikuti acara penguburan hingga sang ustadz selesai membacakan doa. Setelah itu kakek pun menemui keluarga almarhum sopir pribadinya untuk meminta maaf serta meminta istri almarhum untuk datang menemuinya di rumah sakit, karena ada yang ingin di bicarakan kakek mengenai tunjangan yang akan diberikan untuk masa depan anak-anak serta istri almarhum.
Chyntia yang melihat kondisi kakek semakin lemas kemudian memutuskan untuk membawa kembali kakek ke rumah sakit, ia mendorong kursi roda menuju mobil yang tadi membawa mereka saat datang.
Di sana terlihat Bayu sedang berusaha menyadarkan Shinta dengan memberikan minyak kayu putih di bagian hidungnya. Shinta akhirnya sadar kemudian Kakek meminta pak sopir agar segera mengantar mereka kembali ke rumah sakit.
Bersambung......
Bagaimanakah selanjutnya dengan Irfan? ikuti terus ceritanya ya guys...🙏😉
🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼
🌻Jangan lupa tinggalkan jejak ya guys....vote, like, comment dan rate bintang limanya 🙏😉
🌻 Ayo ikuti juga karya author yang lain ya....yang berjudul "TERIKAT CINTA LAIN " dan "PERSAHABATAN TELAH MENGUBAH TAKDIR"🙏🙏🙏
🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Santoso Zha
yoi
2022-06-24
0
Nur Seha
si irfan bener yah pacar pingsan aja ngak ngeh saking enak tlpnan sm pacar barunya kadihan shinta
2022-04-10
0
Brexs Adun
Benar2 sikap yg patut d musnah kan irfan
2022-02-11
0