Karena penasaran dengan keberadaan Irfan, Shinta memutuskan untuk mencoba mencarinya di tempat biasa Irfan bersama teman-teman pria maupun teman wanitanya nongkrong.
Tempat itu adalah sebuah cafe yang cukup besar tempat tongkrongan anak-anak orang kaya, kebanyakan teman Irfan sangat sombong makanya Shinta malas untuk terlalu dekat dengan mereka.
Shinta memang cucu dari seorang Billioner namun ia tidak ingin membanggakan kekayaan keluarganya, ia lebih senang berpenampilan apa adanya.
Prinsip Shinta dalam bergaul adalah ingin menunjukkan kepada teman-temannya bahwa inilah aku dan bukan inilah keluargaku. Bahkan ia lebih senang menggunakan ojek online jika ingin pergi kemanapun ketimbang mengendarai mobilnya sendiri.
Memasuki kawasan cafe, Shinta memperlambat laju mobilnya kemudian ia mengarahkan mobilnya ke lokasi parkir yang kosong tepatnya di sebelah mobil BMW mewah berwarna putih.
Terlihat oleh Shinta di dalamnya ada sepasang kekasih yang sedang berciuman, namun Shinta tidak terlalu memperhatikan dan tidak memperdulikan siapa pasangan yang ada di dalam sana.
Fikiran Shinta kini hanya fokus untuk dua hal yaitu mencari Irfan dan memikirkan kesehatan Kakeknya.
Shinta turun dari mobilnya, kemudian langsung berjalan masuk ke dalam cafe yang masih sepi dari pengunjung. Ia pun duduk di sebuah kursi di sudut cafe yang tidak terlalu mencolok dari perhatian orang-orang disana.
Saat ini Shinta hanya memesan segelas milkshake untuk menemaninya menunggu kedatangan teman-teman Irfan. Dengan topi yang dipakainya dan stelan pakaian feminim membuat pelayan dan pemilik cafe tidak mengenali Shinta karena biasanya setiap Shinta datang bersama Irfan, ia selalu memakai jeans dan sebuah tangtop sesuai permintaan dan selera Irfan.
Setelah menunggu beberapa saat, teman-teman Irfan satu persatu mulai berdatangan dan mengambil posisi tempat duduk. Mereka datang dengan membawa pasangannya masing-masing, Cafe sudah mulai penuh, mereka mulai berceloteh dengan teman maupun pasangan mereka.
Salah satu teman Irfan bertanya kepada temannya yang lain, mereka menanyakan tentang keberadaan Irfan. Lalu seseorang menjawab,
" Dia duluan sampai di sini dibandingkan kita, namun dia sedang memanfaatkan waktu."
Yang lainnya menimpali," maksud kamu apa, kenapa dia sedang memanfaatkan waktu?"
"Seperti kalian tidak kenal Irfan saja dengan ceweknya yang lalu dia kan tidak pernah mendapatkan apa-apa bahkan hanya sebuah kiss ajapun belum pernah, nah ternyata gebetannya yang baru ini orangnya begitu royal dengan hal yang begituan, jangan-jangan mereka juga sudah melakukan malam pertama", celoteh temannya yang lain.
Mendengar hal itu membuat hati Shinta sangat sakit, tubuhnya terasa tidak bertenaga, kepalanya pusing seperti kejatuhan benda yang sangat berat, Shinta yang tidak kuat lagi mendengar kenyataan perihal tingkah laku kekasihnya segera mengeluarkan selembar uang, meletakkannya diatas mejanya lalu berusaha pergi meninggalkan cafe tersebut.
Ternyata rasa sakitnya tidak hanya sebatas mendengar, kini Shinta melihat langsung sepasang kekasih keluar dari mobil BMW putih yang terletak disebelah mobilnya, mereka berpelukan, saling berciuman tanpa malu dengan sekitarnya lalu Irfan dengan mesra memeluk pinggang wanitanya yang begitu seksi bak gitar spanyol itu berjalan menuju pintu masuk cafe.
Irfan tidak menyadari jika sepasang mata menangis berkaca-kaca sedang memperhatikannya di ambang pintu masuk.
Ia sangat terkejut saat melihat seorang wanita sedang menghalangi jalan mereka, belum sempat ia berkata sebuah tamparan keras melayang di pipinya.
PLAAAKK....
"Dasar bajingan kamu Irfan !"
Shinta yang sudah tidak tahan lagi, berlari menuju mobilnya, tangisnya pecah disana, ia menjerit sekuatnya dan memilih pergi melajukan mobilnya dengan kencang meninggalkan cafe tersebut.
Hati Shinta kini patah, hidupnya semakin hancur, belum hilang rasa sakit kehilangan orang tua dan adik-adiknya kini dia harus merasakan sakit lagi karena dikhianati oleh kekasihnya.
Irfan yang memang selama ini memiliki tujuan khusus mendekati Shinta, tidak mau rencananya gagal, ia pasti bakalan kena damprat oleh orang tuanya dan bahkan semua fasilitas akan di stop jika ia gagal menikahi cucu dari saingan bisnis orang tuanya itu.
Tanpa memperdulikan wanitanya, Irfan pun berlari menuju mobil dan melajukannya dengan kencang, mengejar mobil Shinta yang hampir hilang dari pandangan matanya.
Kemahiran mengemudi Shinta pastinya kalah jauh dibandingkan kemahiran mengemudi Irfan, hingga Irfan mampu mendahului kecepatan mobil Shinta.
Ditempat yang sunyi Irfan berhasil menyalipkan mobilnya di depan mobil Shinta hingga membuat Shinta terpaksa menghentikan laju mobilnya jika ia tidak ingin celaka. Shinta mengklakson kencang dan terus-menerus namun Irfan tidak memperdulikannya.
Irfan keluar dari mobilnya dan menghampiri mobil Shinta, ia mengetuk-ngetuk pintu bagian depan, memohon agar Shinta keluar karena Irfan ingin menjelaskan semuanya dan ia bilang itu hanya sebuah kesalahfahaman. Namun Shinta tidak mau percaya, ia terus bertahan tidak mau keluar dari mobilnya.
Melihat Shinta tetap teguh dengan keputusannya, Irfan tidak mau kalah, ia mengancam jika Shinta tidak mau keluar juga dari mobil untuk mendengarkan penjelasannya, Irfan akan menabrakkan diri ke mobil apapun yang akan melintas disana.
Irfan sudah siap, ia berdiri ditengah jalan lalu merentangkan kedua tangan. Irfan tahu kelemahan Shinta, dia pasti tidak akan tega membiarkan Irfan mati tertabrak mobil.
Namun Irfan ragu, saat diujung jalan ia melihat sebuah mobil bus melaju kencang kearahnya sementara Shinta sedikitpun tidak bergeming dari tempat duduknya, Shinta tidak berusaha mencegah agar dirinya tidak melakukan bunuh diri.
Irfan merasa putus asa, namun senyum di bibirnya akhirnya mengembang saat jarak mobil tinggal 10 meter dari tubuhnya Shinta keluar dari mobil dan spontan menarik tangan Irfan hingga mereka terjatuh dan berguling-guling di pinggiran aspal jalan raya.
Sopir bus sangat marah lalu ia menghentikan busnya dan berkata kasar kepada keduanya,
"Jika kalian bertengkar dan ingin mati jangan disini, kalian membahayakan kami !, tuh disono nyebur aja dilaut jika ingin mati kan nggak akan menyusahkan siapapun !"
Setelah berkata kasar kepada keduanya sopir bus itupun melanjutkan perjalanannya.
Keduanya bangkit dan duduk dipinggir jalan dengan pakaian yang kotor akibat debu dan pasir yang ada di sana. Shinta menangis sambil menangkupkan tangannya kewajahnya, tubuhnya gemetaran karena takut, bayangan kecelakaan yang terjadi terhadap keluarganya melintas dalam ingatannya.
Irfan segera memanfaatkan kesempatan ini, ia memeluk Shinta dengan erat dan berusaha meminta maaf. Irfan terus meyakinkan Shinta bahwa ia sangat mencintainya. Irfan berjanji akan memperbaiki hubungan mereka dan ia akan meninggalkan wanitanya demi Shinta.
Shinta tadinya berontak, ia tidak percaya, Shinta menutup kedua telinganya, ia tidak ingin mendengarkan semua penjelasan Irfan namun kemahiran Irfan dalam berakting, merangkai kata kata rayuan gombal akhirnya membuat hati Shinta luluh.
Kemudian Shinta yang masih menangis memeluk Irfan, kali ini dia memaafkannya dan memberikan kesempatan terakhir, jika Irfan ingkar, ia tidak akan pernah menghiraukannya lagi walaupun Irfan akan nekad bunuh diri.
Sambil memeluk Shinta Irfan tersenyum jahat, dia akhirnya menang, ternyata sangat gampang baginya untuk membodohi Shinta dan dia bisa terus melanjutkan rencananya untuk memikat hati Shinta hingga suatu saat Shinta sendiri lah yang akan meminta Irfan untuk mau menikahinya.
Dengan cara inilah Irfan dan keluarganya berharap bisa menghancurkan dan menguasai seluruh aset dan bisnis yang dimiliki oleh Kakek Hakim.
____________________
🌻 Jangan lupa tinggalkan jejak ya guys....Vote sebanyak-banyaknya, like, comment, dan rate bintang limanya. 🙏😉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Atik Marwati
hemmmm.... Shinta
2023-01-19
0
Santoso Zha
yao gono ti
2022-06-24
0
Bogle Wibowo
gak seruh ah thor msak d buat bdoh shinta nya. iiiihhhh grem ih lnjut thor. buat la smua k bsuk an ifan k bongkar thor
2022-06-20
0