Semuanya terdiam dan menundukkan kepalanya, tidak ada yang berani menatap Bayu. Lalu Bayu berkata kembali, "Kenapa kalian semua diam, ayo cepat maju!, aku siap melawan kalian semua!".
"Maaf mas Bayu, maafkan kami. Kami tidak tahu jika wanita ini adalah teman mas Bayu", jawab berandal yang tadi membawa pisau silet.
"Jadi jika wanita ini bukan temanku, kalian akan terus melecehkannya."
"Maaf mas, maafkan kami. Kami tidak akan berbuat seperti ini lagi."
"Ingat ya...jika aku melihat kalian berbuat seperti ini lagi dimanapun itu, jangan salahkan aku jika aku akan buat kalian tidak akan bisa melihat matahari lagi."
"Baik mas", jawab mereka serempak tanpa berani memandang wajah Bayu.
"Sudah sana bubar kalian!, cari pekerjaan yang bermanfaat untuk hidup kalian jangan kerjanya hanya menyusahkan orang saja!".
"Kami permisi mas Bayu, sekali lagi maafkan kami."
Satu persatu mulai pergi meninggalkan tempat itu, Shinta yang tadi gemetar karena ketakutan kini kembali dengan sikaf angkuhnya. Bukannya ia mengucapkan terimakasih kepada Bayu, malah pergi sambil kembali membuka handphonenya untuk melakukan panggilan. Namun yang dipanggil handphonenya tetap tidak aktif. Shinta semakin kesal, ia berjalan dengan cepat untuk menghindari Bayu.
Bayu yang melihat hal itu hanya menggelengkan kepalanya sambil bergumam," Dasar gadis angkuh, bukannya berterima kasih malah pergi."
Kemudian Bayu kembali naik ke sepeda motornya dan menyusul Shinta. Bayu sengaja menghentikan sepeda motornya pas di depan Shinta hingga ia terpaksa menghentikan langkahnya.
Shinta marah lalu berkata," Kenapa kamu halangi jalanku, apa kamu sama saja dengan mereka sukanya mengganggu wanita!".
Bayu tidak menghiraukan perkataan Shinta, ia malas berdebat, kemudian Bayu berkata," Ayo naik, biar aku antar kamu ke rumah sakit!",
Shinta dengan angkuhnya tetap berjalan tanpa menjawab ajakan Bayu, kemudian Bayu melanjutkan ucapannya," Terserah jika kamu tidak mau, tapi jika ada yang mengganggumu kembali maaf aku tidak bisa menolongmu dan lihat hari sudah larut tidak akan ada kenderaan yang lewat jadi kamu harus berjalan sampai pagi untuk tiba di tempat keramaian."
Bayu perlahan meninggalkan Shinta, ia ingin tahu sampai dimana keangkuhan gadis ini, belum jauh Bayu meninggalkannya, Shinta pun berkata, " Tunggu...Baiklah aku terima tawaranmu, tapi aku akan bayar jasamu!",
Senyum mengembang di sudut bibir Bayu saat mendengar ucapan Shinta, " ternyata nyalinya kecil tak sepadan dengan keangkuhannya", ucap Bayu dalam hati.
Bayu menghentikan laju sepeda motornya, menunggu Shinta. Shinta akhirnya naik dengan membuat jarak antara dirinya dengan Bayu. Setelah itu Bayu melajukan kembali sepeda motornya ke arah rumah sakit. Sekitar satu jam kemudian mereka pun tiba dirumah sakit, Bayu langsung menemui perawat yang merawat Kakek sementara Shinta memutuskan untuk menunggu di depan ruangan ICU.
Bayu menanyakan kabar Kakek Hakim kepada perawat itu dan ia mengatakan tadi Kakek sempat menggerakkan jarinya namun sampai sekarang belum juga sadar. Berarti yang Bayu lihat tadi siang benar, saat pertama kali Kakek mulai menggerakkan jarinya. Perawat lalu mengatakan agar mereka bersabar menunggu besok pagi mudah-mudahan ada perkembangan lebih baik lagi dan Kakek cepat sadar dari komanya.
Setelah mendapatkan info tentang kondisi Kakek Hakim, Bayu segera keluar mencari Shinta dan menjelaskan apa yang telah di sampaikan oleh perawat tadi. Shinta merasa senang, ia berharap kakeknya lekas sadar.
Malam ini Shinta dan Bayu menginap di rumah sakit. Bayu melihat Shinta tertidur di bangku tunggu merasa iba, kemudian ia mengambil jaketnya dan menyelimutkannya ke tubuh Shinta. Sementara Bayu kembali ke tempatnya semula duduk dan berusaha memejamkan matanya untuk beristirahat.
Belum sempat Bayu tertidur perawat yang bernama Chintya menghampirinya, dia ingin menyampaikan pesan dari dokter agar besok saat jam besuk Bayu diizinkan masuk. Dokter meminta agar Bayu mengajak ngobrol Kakek, walaupun beliau sedang koma namun menurut dokter beliau pasti mendengar perkataan-perkataan orang-orang disekitarnya. Hal ini bertujuan untuk merangsang kesadaran si Kakek.
"Alhamdulillah, jadi jam berapa kami bisa menemui beliau Suster?".
"Sebaiknya besok konfirmasi aja lagi ya Mas, untuk kepastiannya."
"Iya Sus, terimakasih ya Sus, saya akan memberitahukan kabar baik ini kepada cucu beliau, mungkin dengan kehadiran cucunya beliau bisa ceppat sadar."
Perawat pun mengangguk, sembari kembali masuk ke dalam ruang ICU. Bayu kemudian menghampiri Shinta yang masih tertidur, ia ragu apakah akan membangunkanya atau membiarkannya tetap tidur dan akan memberitahukan semuanya saat dia bangun nanti.
Tidak ingin membangunkan singa yang sedang tertidur Bayu lalu duduk disamping Shinta sembari terus memperhatikannya.
Di dalam hati Bayu berkata," Ternyata gadis ini sangat cantik, ada kelembutan di balik wajahnya tapi kenapa sikaf dan perangainya begitu angkuh tidak seperti kelembutan yang terlihat."
Tiba-tiba tubuh Shinta bergerak, matanya mulai mengerjap, Bayu yang menyadari hal itu segera mengarahkan pandangannya ke tempat lain. Bayu tidak ingin Shinta tahu bahwa ia tadi memperhatikannya hingga membuatnya marah.
Shinta yang sudah terbangun dan melihat ada jaket menutupi bagian tubuhnya merasa heran, ia mengambil jaket itu, melihat kesamping kanan dan kirinya lalu bangkit dari tempat duduknya dan memberikan jaket itu kepada Bayu.
"Ini ambil jaketmu, kenapa ada padaku?, aku tidak butuh jaket usang itu!",
Bayu berusaha tetap sabar, ia tidak menanggapi hinaan dari Shinta, kemudian ia melangkah pergi ingin ke toilet. Merasa diabaikan dan takut di tinggal pulang oleh Bayu, Shinta menyusulnya dan berkata, " Hai tunggu, mau kemana kamu!",
"Ada apa, mau ikut ayo!", jawab Bayu tanpa menghentikan langkahnya.
Shinta terus mengikuti Bayu dari kejauhan, melihat Bayu berbelok ke arah toilet membuat Shinta kesal dan menghentikan langkahnya.
"Huh....dasar, kamu ngerjain aku ya", ucapnya sambil menghentakkan kakinya ke lantai.
Bayu menoleh ke Arah Shinta, lalu tersenyum geli, Bayu merasa berhasil mengerjai gadis itu.
Shinta kembali ke tempat duduknya semula, wajahnya cemberut, ia masih kesal dengan Bayu. "Berpura-pura tidur adalah cara paling efektif agar tidak melihat wajah pria menyebalkan itu", ucapnya lirih. Sambil menutup wajahnya dengan sapu tangan Shinta memejamkan matanya, akhirnya rasa kantuk kembali membuatnya tertidur.
Sementara Bayu setelah keluar dari toilet pergi ke kantin rumah sakit, rencananya ingin membeli kopi dan cemilan namun tanpa sengaja ia melihat dua orang yang sangat mencurigakan, mengendap-endap masuk ke arah lorong rumah sakit. Satu orang berpakaian dokter dan satunya lagi berpakaian perawat serta keduanya menggunakan masker hingga susah untuk mengenali wajahnya.
Yang membuat Bayu curiga adalah jika keduanya memang bekerja disana tidak mungkin gerak-geriknya sangat aneh. Hatinya tidak tenang, ia merasa bakal ada sesuatu yang akan terjadi, kemudian ia membatalkan niatnya lalu dengan diam-diam mengikuti kedua orang tadi yang mulai hilang dari pandangannya.
Malam ini suasana begitu sepi, tidak ada satu orang pun berlalu lalang disana, Bayu melihat kedua orang tadi mendekati ruang ICU kemudian salah satunya memencet bel tanda ingin masuk kedalam ruangan. Perawat yang bernama Chintya pun keluar, lalu mereka seperti memerintahkan sesuatu kepada Chintya hingga membuat Chintya pergi meninggalkan tempat itu.
Sebelum masuk mereka menoleh ke arah kanan dan kiri hingga membuat kecurigaan Bayu semakin kuat. Bayu masih bersembunyi hingga tidak terlihat oleh mereka, kemudian ia melihat kearah Shinta yang masih juga tertidur disana, perlahan Bayu mendekati pintu ruang ICU, dia ingin masuk ke dalam ternyata pintu itu di kunci dari dalam.
Kini ia bingung harus melakukan apa, jika dia membangunkan Shinta, Bayu takut malah akan membuat gaduh hingga rencananya ingin mengintai apa yang dilakukan kedua orang tadi akan gagal. Akhirnya Bayu memutuskan untuk mengejar perawat yang bernama Chintya, ia ingin menanyakan siapa sebenarnya kedua orang yang ada di dalam ICU itu.
_____________
Jangan lupa tinggalkan jejaknya ya Guys 🙏😉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Santoso Zha
jot
2022-06-24
0
Ida Rubaedah
kok deg degan ya 😄😄
2022-06-16
0
Nur Seha
apa perawat cintya juga terlibat sama adik tiru dr kakek hakim
2022-04-03
0