KEMARAHAN YANG MEMBABI BUTA

Bayu saat ini telah sampai di rumah, ibu Widia menyambutnya dengan tangisan, lalu memeluk erat putranya. Pak Arif juga memeluk Bayu, mereka bangga memilik putra seperti Bayu, seorang

putra pemberani, rela berkorban diri demi menyelamatkan orang lain.

Kemudian ibu Widia menyiapkan makanan agar mereka bisa makan bersama, ibu sengaja memasak salah satu masakan kesukaan Bayu yaitu gudek nangka, sambal terasi dan ikan asin goreng. Mereka bertiga makan dengan sangat lahap, walaupun hanya dengan menu sederhana ternyata bisa menciptakan kebahagiaan tersendiri di hati ketiganya.

Saat mereka telah selesai makan dan kembali mengobrol, mereka di kagetkan dengan suara ketukan pintu. Bayu segera membukanya dan ternyata berdiri seorang gadis cantik dihadapannya yang selama ini belum pernah ia lihat.

Siapakah gadis ini? dan apa tujuannya datang ke rumah orang tua Bayu? kita lanjutkan ya Guys...pada Bab berikutnya.

Tanpa salam dan basa-basi gadis itu tiba-tiba saja menampar kedua pipi Bayu dengan sangat keras hingga meninggalkan stempel lima jari di pipi Bayu yang putih. Kemudian ia memukuli dada Bayu berulang-ulang sambil terus berteriak dan menangis.

"Kamu jahat!, pasti kamu yang sudah merencanakan kecelakaan ini. Kamu biadab, kamu telah membunuh semua keluargaku. Kamu membuatku menjadi anak yatim piatu dan hampir juga kehilangan kakekku, hiks...hiks...hiks, ayo cepat kamu mengaku!, aku akan balas semua ini, akan aku hancurkan kamu dan keluargamu."

Melihat inti dari ucapannya, Bayu sekarang mengerti pasti gadis dihadapannya ini adalah salah satu keluarga Kakek.

Iya benar, dia adalah Shinta Zhafira, cucu perempuan tertua dari Kakek Hakim Pradana yang selamat dari tragedi kecelakaan massal karena kebohongannya telah menyelamatkan nyawanya hingga tidak ikut tewas dalam kecelakaan maut tersebut

Bayu yang mendapatkan tamparan dan pukulan dari gadis yang tidak ia kenal, hanya menyeringai kesakitan karena tamparan itu mengenai lukanya. Bayu hanya terpaku, sambil mengelus wajahnya yang sakit ia berusaha mencerna apa sebenarnya makna dari ucapan gadis yang sedang mengamuk dan menangis di hadapannya ini. Ia tidak ingin membalas, Bayu tahu ini pasti hanya kesalah pahaman. Bayu memberikan kesempatan gadis itu agar meluapkan

emosinya.

Melihat putranya diperlakukan seperti itu ibu Widia sangat marah dan ia tidak tega karena putranya tidak melawan sedikitpun. Ibu bermaksud membalas dan mengusirnya namun Ayah Arif segera menahan Ibu. Ayah Arif faham dengan karakter Bayu, Ayah yakin Bayu pasti bisa menghadapi dan menyelesaikan semua masalah dengan tenang.

Setelah lelah menangis dan tangannya merasa sakit, tubuh Shinta pun terlihat limbung, terasa tak bertenaga dan akhirnya ia pingsan di depan rumah keluarga Bayu.

Bayu yang melihat gadis dihadapannya hampir terjatuh ke lantai segera menangkapnya, menarik kedalam pelukannya agar ia tidak ikutan terjatuh.

Ibu yang melihat kejadian itu menjadi panik, sementara ayah Arif tetap tenang dan meminta putranya agar membaringkan Shinta di sofa, lalu Ayah meminta ibu mengambilkan minyak kayu putih atau apa saja yang beraroma menyengat seperti bawang putih untuk menyadarkan Shinta

Bayu mengoleskan minyak kayu putih di hidung Shinta, di telapak tangan dan juga di jari-jari kakinya. Ibu Widia kemudian mengurut jari tangan dan kaki Shinta agar ia cepat sadar dari pingsannya.

Beberapa saat kemudian dengan matanya yang masih terpejam, terdengarlah kembali suara isak tangis Shinta dan masih juga terucap dari mulutnya kamu jahat, kamu jahat.

Bayu menghela nafasnya, ia harus segera menjelaskan semuanya setelah Shinta benar-benar sadar. Bu Widia masih menjaga Shinta bersama Ayah Arif, sementara Bayu berjalan ke dapur menyiapkan air hangat untuknya jika ia sadar nanti.

Akhirnya Shinta pun sadar, ia mulai membuka mata, kepalanya yang masih pusing dan matanya yang bengkak membuatnya belum sepenuhnya sadar. Samar-samar ia mulai melihat wajah-wajah di sekelilingnya, yang sedang menatapnya, kemudian dengan gerakan repleks iapun langsung berteriak ketika bersitatap dengan Bayu. Shinta berusaha duduk dan hendak berdiri tapi karena kondisinya yang masih lemah membuat tubuhnya terduduk kembali.

"Kamu tenangkan diri dulu Nak, istirahatlah biar tenagamu pulih dan minumlah air hangat ini."

Ibu lalu mengambil gelas dari tangan Bayu kemudian mengarahkannya ke mulut Shinta.

Shinta yang memang merasa haus dan tak bertenaga segera meminumnya hingga tak bersisa. Beberapa saat kemudian keringat mulai mengalir di dahinya, air hangat mulai memulihkan tenaganya.

Setelah melihat wajah Shinta yang tadinya pucat pasi kini kembali memerah, Bu Widia mulai memberanikan diri untuk bertanya, " Maaf Nak ibu lancang bertanya, sebenarnya kamu siapa? dan asal kamu darimana?"

"Aku benci anak Ibu, dia pasti yang menyebabkan kecelakaan terhadap keluargaku. Papa, Mama

dan kedua adikku meninggal sedangkan Kakekku kini koma di rumah sakit. Dia harus bertanggung jawab Bu!",

"Iya...ibu tahu nak, siapapun yang bersalah harus tetap bertanggung jawab. Tapi kenapa kamu tiba tiba datang kesini tanpa membawa bukti menuduh anak kami sembarangan. Seharusnya kamu bertanya dulu, mendengarkan penjelasan dari Bayu anak ibu, jangan asal tampar dan pukul seperti tadi!",

"Maaf Bu, kan tidak ada saksi mata disana, sementara lokasi kejadian sangatlah sepi, anak ibu juga sendirian disana, siapapun pasti akan menuduhnya."

"Kamu kan bisa bicara baik-baik, jika memang Bayu bersalah ibu sendirilah yang akan menyerahkannya ke kantor polisi, Ibu janji. Kamu bisa pegang janji ibu Nak."

"Sekarang kamu boleh tanya ke anak ibu bagaimana sebenarnya asal mula kejadian kecelakaan itu."

"Bayu kamu duduk sini dekat ibu, coba kamu jelaskan semuanya ke Nak...siapa ya nama kamu Nak?"

"Shinta Bu."

"Jelaskan sekarang juga ke Nak Shinta, Bayu, agar kesalahpahaman ini cepat selesai." Titah sang ibu

"Baik Bu", jawab Bayu sambil mengambil posisi duduk di dihadapan Shinta.

Kemudian Bayu menceritakan kejadian tragis yang terjadi kemaren, dari saat Bayu sedang asyik mengumpulkan kayu bakar yang telah di carinya sejak siang sampai ia mendengar jatuhnya sebuah benda ke dalam jurang yang menimbulkan suara benturan sangat keras karena benda itu menabrak sebuah batang pohon yang sangat besar dan juga mengeluarkan asap hingga mempermudah Bayu mencari dan menemukan lokasi kejadian.

Bayu juga menceritakan ia sudah berusaha maksimal menolong para korban namun sayang hanya Kakek Hakim yang bisa ia selamatkan, karena hanya Kakek lah yang tersadar saat itu.

Setelah menceritakan kronologis kejadian kecelakaan itu Bayu lalu berkata, "Sekarang kita harus terus berdoa semoga Kakekmu cepat sadar dari komanya karena hanya Kakekmu lah yang bisa menjelaskan semuanya. Aku tidak melihat secara jelas apa yang membuat mobil yang mereka kenderaain bisa sampai masuk ke dalam jurang.

Memang aku melihat dari jauh ada sebuah mobil truck pergi dari lokasi kejadian tapi aku tidak melihat nomor platnya maupun supir di dalamnya. Hanya itu yang bisa aku jelaskan, maafkan aku karena aku tidak bisa menyelamatkan semua anggota keluargamu." Itulah akhir cerita yang bisa di sampaikan oleh Bayu, terlihat rasa sedih dan penyesalan di balik wajahnya.

Tapi tidak bagi Shinta ia seperti tak percaya dengan perkataan Bayu." Heh!," Shinta tersenyum sinis dan....

Bersambung

____________

Eng..ing..eng.. Apakah yang akan terjadi..😉🙏

yang penasaran ikuti terus author ya guys 😉

dan jangan lupa tinggalkan jejaknya Ok 🙏🥰

Terpopuler

Comments

S.L

S.L

wow....nd jelas dtang dtang langsumg menuduh sinting kali.....thor thor....ceritay dikondisikan...padahal dicerita sbelumya masi dirahasiakan bayu dan kakeky kalau masi hidup. ini kesana kesini ceritanya

2025-03-12

0

Atik Marwati

Atik Marwati

sabar Shin untuk kakek selamat biarpun koma

2023-01-14

0

Santoso Zha

Santoso Zha

begilah

2022-06-24

0

lihat semua
Episodes
1 PERJALANAN LIBURAN MEMBAWA PETAKA
2 DALANG DIBALIK KECELAKAAN
3 KEMARAHAN YANG MEMBABI BUTA
4 KEMARAHAN BAYU
5 GADIS SOMBONG
6 PERCOBAAN PEMBUNUHAN BERULANG
7 BATAS KESABARAN
8 LEBIH WASPADA
9 SADAR DARI KOMA
10 KEBOHONGAN CINTA DEMI BISNIS
11 PENGARUH BAIK BAYU
12 ANTARA KHAWATIR DAN RINDU
13 SALAH SANGKA
14 LATAR BELAKANG KELUARGA FIRZA PRADANA
15 PERMOHONAN KAKEK
16 BERIBU ALASAN
17 PENGALAMAN PERTAMA
18 GAGAL MENCARI MUKA
19 BUKAN CALON SUAMI YANG BAIK
20 PURA-PURA MENYESAL
21 TERPAKSA MENGAJUKAN LAMARAN
22 TEMPAT TERBAIK UNTUK MENGADU
23 MEMINTA PENDAPAT ORANG TUA
24 IKHLAS MENERIMA COBAAN YANG DATANG
25 JANGAN PANDANG DARI CASING
26 BALASAN DARI KEIKHLASAN
27 TAKDIR HIDUP BAYU MULAI BERUBAH
28 HASUTAN
29 SALING MENYALAHKAN
30 GAGAL MEMBUJUK
31 MEMANASI TASYA
32 MEMBALAS DENGAN KEUSILAN
33 KESEPAKATAN
34 BERGUMUL
35 GALAU DI TENGAH MALAM
36 MENCARI KEBERADAAN SHINTA
37 PANDAI MENJAGA MARWAH
38 MENEMUKAN BUKTI
39 MENGUMPULKAN BUKTI KEBUSUKAN IRFAN
40 KESEMPATAN EMAS
41 OBAT PALING AMPUH
42 PERNIKAHAN DADAKAN
43 HISTERIS
44 KENA BATUNYA
45 SALING TUDUH
46 MENGALAH DEMI KEBAIKAN
47 HUKUM BERPAKAIAN
48 TIDAK MAU MENCERAIKAN
49 TIDUR DI LANTAI
50 MEMBERI PENGAJARAN HIDUP
51 KECEROBOHAN MEMBAWA KEBERUNTUNGAN
52 BERTINDAK CEPAT
53 SABAR WALAU HARGA DIRI TERLUKA
54 KEMARAHAN KAKEK
55 TEGA DEMI KEBAIKAN
56 MEMBONGKAR KEBEJATAN IRFAN
57 MENYATAKAN CINTA
58 PENGAKUAN YANG MEMBAHAGIAKAN
59 INGIN MENJADI ISTRI SHOLEHAH
60 RENCANA TASYA
61 POSITIF HAMIL
62 BISNIS FIRZA BANGKRUT
63 PERTOLONGAN TERAKHIR
64 MULAI BERAKSI
65 MENUNGGU KABAR DARI SI PENCULIK
66 MENYELAMATKAN SANDERA
67 PEMBALASAN ALLAH
68 MENYAPA PEMBACA ( BAB PENGUMUMAN )
69 MENYAPA PEMBACA (BAB PENGUMUMAN 2)
70 PENGUMUMAN KARYA BARU "BERI AKU CINTA" (Lomba YAAW 7)
Episodes

Updated 70 Episodes

1
PERJALANAN LIBURAN MEMBAWA PETAKA
2
DALANG DIBALIK KECELAKAAN
3
KEMARAHAN YANG MEMBABI BUTA
4
KEMARAHAN BAYU
5
GADIS SOMBONG
6
PERCOBAAN PEMBUNUHAN BERULANG
7
BATAS KESABARAN
8
LEBIH WASPADA
9
SADAR DARI KOMA
10
KEBOHONGAN CINTA DEMI BISNIS
11
PENGARUH BAIK BAYU
12
ANTARA KHAWATIR DAN RINDU
13
SALAH SANGKA
14
LATAR BELAKANG KELUARGA FIRZA PRADANA
15
PERMOHONAN KAKEK
16
BERIBU ALASAN
17
PENGALAMAN PERTAMA
18
GAGAL MENCARI MUKA
19
BUKAN CALON SUAMI YANG BAIK
20
PURA-PURA MENYESAL
21
TERPAKSA MENGAJUKAN LAMARAN
22
TEMPAT TERBAIK UNTUK MENGADU
23
MEMINTA PENDAPAT ORANG TUA
24
IKHLAS MENERIMA COBAAN YANG DATANG
25
JANGAN PANDANG DARI CASING
26
BALASAN DARI KEIKHLASAN
27
TAKDIR HIDUP BAYU MULAI BERUBAH
28
HASUTAN
29
SALING MENYALAHKAN
30
GAGAL MEMBUJUK
31
MEMANASI TASYA
32
MEMBALAS DENGAN KEUSILAN
33
KESEPAKATAN
34
BERGUMUL
35
GALAU DI TENGAH MALAM
36
MENCARI KEBERADAAN SHINTA
37
PANDAI MENJAGA MARWAH
38
MENEMUKAN BUKTI
39
MENGUMPULKAN BUKTI KEBUSUKAN IRFAN
40
KESEMPATAN EMAS
41
OBAT PALING AMPUH
42
PERNIKAHAN DADAKAN
43
HISTERIS
44
KENA BATUNYA
45
SALING TUDUH
46
MENGALAH DEMI KEBAIKAN
47
HUKUM BERPAKAIAN
48
TIDAK MAU MENCERAIKAN
49
TIDUR DI LANTAI
50
MEMBERI PENGAJARAN HIDUP
51
KECEROBOHAN MEMBAWA KEBERUNTUNGAN
52
BERTINDAK CEPAT
53
SABAR WALAU HARGA DIRI TERLUKA
54
KEMARAHAN KAKEK
55
TEGA DEMI KEBAIKAN
56
MEMBONGKAR KEBEJATAN IRFAN
57
MENYATAKAN CINTA
58
PENGAKUAN YANG MEMBAHAGIAKAN
59
INGIN MENJADI ISTRI SHOLEHAH
60
RENCANA TASYA
61
POSITIF HAMIL
62
BISNIS FIRZA BANGKRUT
63
PERTOLONGAN TERAKHIR
64
MULAI BERAKSI
65
MENUNGGU KABAR DARI SI PENCULIK
66
MENYELAMATKAN SANDERA
67
PEMBALASAN ALLAH
68
MENYAPA PEMBACA ( BAB PENGUMUMAN )
69
MENYAPA PEMBACA (BAB PENGUMUMAN 2)
70
PENGUMUMAN KARYA BARU "BERI AKU CINTA" (Lomba YAAW 7)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!