Hari ini Nesha sudah di perbolehkan pulang, Ia sudah di jemput oleh Sifa, di sana juga ada Farhan, Nathan dan Mama Rena. Nesha sudah bersiap, Ia segera pamit kepada Mama Rena.
" Tante makasih ya udah jengukin Nesha tiap hari, Nesha minta maaf jika Nesha banyak salah." Ucap Nesha memeluk Mama Rena.
" Iya sayang amama juga minta maaf ya, sebenarnya Mama mau kamu pulang kerumah supaya ingatan kamu cepat kembali sayang, tapi apalah daya Mama kalau kamu tidak menginginkannya." Ujar Mama Rena. Nesha melepas pelukannya.
" Maaf Tante sebelum aku mengingat semuanya, aku akan tinggal di rumahku sendiri, Tante boleh main kok ke rumah Nesha." Sahut Nesha.
" Iya sayang, kalau ada waktu Mama akan main ke rumahmu." Sahut Mama Rena.
" Mami... Athan itut Mami, janan tindalin Athan Mi, Athan janji ndak nakal lagi." Rengek Nathan dengan air mata membasahi pipinya.
" Sayang Mami mau istirahat dulu di umah Mami supaya Mami cepet sembuh dan bisa bermain lagi bersama Nathan, Nathan kan bisa sering sering main ke rumah Mami." Ujar Nesha.
" Ndak mau, Athan peninnya Mami puyang ke lumah Athan cepelti dulu agi" Kukuh Nathan.
" Sayang... maafkan aku, kembalilah ke rumah, jangan menghindariku dengan cara seperti ini, jika kamu menjauh dari kami, bagaimana kamu bisa mengingat kami? Kamu mau kan pulang ke rumah bersama kami? Mau ya." Ucap Farhan menggenggam tangan Nesha membuat jantung Nesha berdetak kencang.
" Maaf pak saya gak bisa, saya akan pulang ke rumah saua sendiri dimana tempat saya yang sebenarnya, jika memang yang bapak katakan kalau saya istri bapak, saya mohon segera ceraikan saya, saya ingin melanjutkan cita cita saya." Ketus Nesha.
" Nesha." Bentak Farhan membuat Nesha berjingkrak kaget, begitupun dengan Nathan. Ia merasa ketakutan. Nathan langsung meminta gendong Omanya.
" Jangan pernah kamu katakan perceraian di hadapanku, aku tidak peduli kamu mau mengingatku atau tidak yang jelas aku adalah suamimu dan kamu istriku, jadi jangan pernah berharap aku akan menceraikanmu karna sampai kapanpun aku tidak akan pernah menceraikanmu, ingat itu." Ucap Farhan segera berlalu dari sana. Ia takut tidak bisa mengendalikan emosinya.
Sedangkan Yang lainnya hanya terbengong, Mama Rena menghela nafasnya pelan. Ia tidak bisa memaksa Nesha untuk kembali kerumahnya.
" Maafkan sikap Farhan Nak, perlu kamu ketahui kalau Farhan benar benar mencintaimu, dia tidak mau kehilanganmu, percayalah." Ucap Mama Rena menyakinkan Nesha.
" Biarkan waktu yang menjawabnya Tan, jika kami masih berjodoh maka yakinlah aku akan kembali ke rumah Tante, tapi jika tidak maka relakan saya meninggalkan rumah Tante untuk selamanya, aku pamit dulu Tan sampai jumpa lagi, Mari..." Sahut Nesha berjalan menuju pintu untuk keluar di ikuti Sifa di belakangnya.
" Mami.... Mami..... Athan itut." Teriak Nathan.
Nesha tidak menghiraukannya, Ia terus berjalan, sesekali Ia mengusap air matanya.
" Mami....Athan itut...Mami.... huaa.." Tangis Nathan menggema, membuat hati Nesha sakit.
Nesha berlari menuju pintu keluar, Ia tak kuasa menahan rasa sesak di dadanya mendengar jeritan Nathan. Tapi Ia sadar, Ia tidak berhak atas Nathan. Tanpa mereka tahu kejadian itu di lihat oleh Farhan.
" Apa setelah hilang ingatan kamu juga kehilangan rasa sayangmu untuk Nathan sayang? Nathan adalah putra yang selalu kau sayangi dan kau jaga dengan nyawamu sendiri, Ya Tuhan luluskan aku dalam menghadapi cobaanmu, semoga Nesha segera mengingat semuanya dan mau memaafkan aku." Batin Farhan mengusap air matanya.
Didalam taksi Nesha masih saja menangism Ia mengusap kasar air matanya.
" Kamu yakin ingin melakukan ini? Kamu tidak kasihan dengan Nathan?" Tanya Sifa menatap Nesha.
" Aku sangat yakin dengan keputusanku Sif, aku yakin lambat laun Nathan akan melupakan aku, dia hanya perlu waktu saja." Sahut Nesha.
" Kamu jangan egois Nes, jangan hanya karna bapaknya berbuat salah, putranya harus ikut menanggung akibatnya." Tutur Sifa.
" Hiks..hiks..hiks... Hatiku terlalu sakit mendapat semua hinaan, cacian, makian dan kebohongan yang di lakukan Mas Farhan kepadaku Sif...Apa yang lakukan untuknya semuanya sia sia saja, aku hanya mendapat balasan palsu darinya, lagian aku juga sudah membebaskan tanggung jawabnya sebagai suamiku, aku tidak mau sakit hati lagi, aku tidak berhak atas putranya Sif karna aku hanya ibu sambungnya, biarlah aku melakukan semua ini, mungkin inilah yang terbaik untuk kami bertiga.." Ujar Nesha menangis sesegukan sambil memeluk Sifa.
" Kamu Maminya, dan selamanya akan seperti itu, Nathan menyayangimu sepenuh hatinya dan aku yakin dia tidak akan bisa hidup tanpamu di sisinya, sekarang tenangkan dulu hatimu dan pikirkan baik baik tentang keputusanmu ini Nes, jangan terlalu lama menyiksa diri sendiri apalagi menyiksa perasaan orang lain termasuk perasaan anak sepolos Nathan." Sifa mengusap punggung Nesha.
" Akan aku pikirkan nanti, aku butuh waktu sendiri untuk membuat keputusan final yang akan ku ambil, aku juga ingin melihat perjuangan Mass Farhan untuk menyakinkan aku, jika cintanya murni bukan palsu." Ujar Nesha.
" Baiklah, semoga keputusanmu akan berakhir membuatmu bahagia." Sahut Sifa.
Sedang di rumah Farhan, Nathan menangis tiada henti, Ia merengek meminta ikut dengan Maminya. Farhan dan Mamanya bahkan tidak bisa membuatnya diam.
" Farhan.. kita susulkan saja Nathan kerumah Nesha ya, Mama takut kejadian dulu terulang lagi.." Keluh Mama.
" Tapi apa Nesha mau menerima Nathan? Saat ini Nesha lupa ikatan Ma, Ma apa benar hanya ibu kandunglah yang memiliki ikatan batin Ma? Makanya Nesha juga melupakan cinta dan kasih sayangnya kepada Nathan?" Ujar Farhan.
" Dia hanya merasa tidak ada ikatan denganmu, Jadi dia canggung Han, Mama yakin cinta dan kasih sayangnya kepada Nathan masih sama." Ujar Mama Rena.
" Mami...mami..haaaa.....Athan itut Mami...." Rengek Nathan.
" Ayo Han.." Mama menyeret Farhan menuju mobilnya sambil menggendong Nathan. Farhan mengemudi di depan sedangkan Mama duduk di belakang memangku Nathan yang masih terisak.
" Tenang sayang... kita kerumah Mami ya." Ucap Mama.
" Baik Oma." Sahut Nathan.
Sesampainya di rumah Nesha, Mama segera menggendong Nathan menuju pintu lalu mengetuknya.
Tok..tok...tok... Tak berapa lama pintu pun terbuka dari dalam.
Ceklek...
" Tante." Ucap Sifa.
" Iya, Nathan nangis terus minta ketemu sama Maminya, Apa Nesha ada?" Tanya Mama Rena.
"Ada Tante, Silahkan masuk Pak Farhan." Ucap Sifa. Mereka memasuki rumah menuju ruang tamu. Sifa mempersilahkan mereka untuk duduk.
" Siapa Sif?" Tanya Nesha yang baru keluar dari arah dapur.
Glek....
Farhan menelan kasar salivanya. Ia menatap Nesha yang berpenampilan menggairahkan. Dengan memakai Hotspant hitam dan Tanktop warna merah maroon, memamerkan tubuh putihnya, serta rambut di cepol ke atas sehingga menampakkan leher mulusnya.
Deg....
Tatapan mereka bertemu...
TBC....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 251 Episodes
Comments
¹ ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔🇳🇮🇩🇦
ho ternyata nesha pura-pura amnesia. tp yang kasian itu nathan hrus menanggung ini smua 🥺🥺
2022-05-25
2
mama naura
rasakan tu Farhan ....
2022-05-06
2
Fety Fatimah
TBC tekanan batin cinta😀😀😀😀
2022-02-17
0