" Apa sih pak jangan ngaco deh, kenal juga enggak." Sahut Nesha mengerucutkan bibirnya.
" Gak kenal darimana, Orang aku papinya Nathan dan kamu Maminya Nathan kok bilang nggak kenal." Farhan menaik turunkan alisnya.
" Bodo' amatlah pak suka suka Bapak aja,Ya udah Pak saya mau pulang udah malem juga." Ucap Nesha.
" Kalau kamu pulang, terus yang jaga Nathan siapa donk." Tanya Farhan.
" Lhah kan anda bapaknya, gimana sih ya anda lah Pak yang jagain, Nanti kalau saya nggak pulang di cariin ibu lah." cebik Nesha.
" Dasar aneh, anaknya siapa kok yang suruh jaga orang lain." Gerutu Nesha dalam hati.
" Saya udah ijin sama ibu kamu." Ucap Farhan.
" Bapak ijin darimana, Emang tahu rumah saya, Sedari tadi juga bapak gak kemana mana." Ujar Nesha.
" Gak usah banyak nanya, Stay di sini jagain Nathan, Saya hitung ini lemburan buat kamu." Tawar Farhan.
" Kalau saya gak mau bapak mau apa." Ujar Nesha menatap Farhan.
" Siap siap besok pagi menerima surat pemecatan dari saya, Saya tidak akan mberikan gaji terakhir kamu dan pesangon kamu, Jangan biasakan berjanji kalau tidak bisa menepatinya, Walau dengan anak kecil sekalipun." Ketus Farhan memalingkan wajahnya.
Ucapan Farhan membuat hati Nesha mencelos, pasalnya Ia sudah janji sama Nathan. Bagaimana jika nanti Nathan mencarinya.
" Baiklah Pak kalau begitu saya akan menemani Nathan di sini." Nesha beranjak menuju ranjang pasien, Ia membaringkan tubuhnya di samping Nathan. Ia peluk dan sesekali Ia ciumi kepala Nathan.
" Lekas sembuh sayang, Jangan sakit lagi, Mami gak tega lihatnya kamu kaya' gini." Nesha memejamkan matanya menuju alam mimpi. Ia berharap hari esok akan di beri kemudahan untuk segala urusannya, termasuk memberi pengertian pada Nathan.
Setelah keduanya terlelap, Farhan mendekati keduanya dan membenarkan selimutnya, Ia pandang wajah Nesha dan Nathan bergantian. Hatinya menghangat melihat keduanya tidur berpelukan. Farhan mencium kening Nathan, tanpa sadar Ia beralih mencium kening Nesha. " Astaga... kenapa aku menciumnya, rasanya begitu damai melihat pemandangan ini, aku berharap rasa trauma ini tak menghantuiku lagi, Aku ingin Nathan selalu bahagia, Aku harus melakukan cara agar Nesha tidak pergi jauh dari Nathan." Ujar Farhan dalam hati. Farhan kembali ke sofa dan membaringkan tubuhnya. Ia ikut terlelap memasuki alam mimpi.
Pagi harinya Nesha bangun lebih dulu, Ia segera ke kamar mandi. Disana sudah ada perlengkapan mandi beserta ganti untuk Nesha, semalam Farhan sudah membelikannya. Setelah fresh, Ia segera memesan makanan online. Beberapa saat kemudian makanan yang di pesanpun sudah datang, Ia segera menatanya di meja.
" Pak... Pak Farhan... bangun Pak sudah pagi." Nesha mencoba membangunkan Farhan yang tidur di sofa.
" Pak, Pak Farhan." Nesha mengguncang pelan bahu Farhan, Farhan tidak bergeming, Nesha mencobanya lagi, Seketika Farhan menarik tangan Nesha hingga terjatuh tepat di atas tubuhnya. Nesha membelalakkan matanya, bersamaan dengan Farhan yang membuka matanya juga. Sejenak mata mereka beradu pandang, Jantung keduanya berpacu lebih cepat seperti genderang, Farhan terbawa suasana, Ia mencoba memajukan wajahnya ingin mengecup bibir Nesha yang berwarna merah muda, Tapi sebelum sampai ke bibir Nesha, Nesha segera beranjak lalu Ia berdiri di samping sofa yang di tiduri Farhan.
" Maaf Pak, Saya tidak sengaja, Lagian Bapak sendiri yang menarik tangan saya." Ucap Nesha sedikit gugup.
" Masa' sih kok aku nggak merasa ya." Farhan menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
" Ih kok nggak percaya si... Ya udah kalau nggak percaya nggak masalah, Up to U Pak, Sak karepmu." Ketus Nesha.
Tanpa kata Farhan segera beranjak menuju kamar mandi, Ia memegangi dadanya yang berdebar kencang.
" Ada apa dengan hatiku, Kenapa rasanya begitu hangat dan nyaman, Jantungku juga...Kenapa jantungku berdebar, apa aku punya kelainan jantung hingga membuat berdebar debar seperti ini, Apa aku hanya kaget saja." Gumam Farhan dalam hati.
Farhan segera memulai ritual mandinya, Setelah selesai Ia keluar menuju sofa yang sudah tertata makanan di sana. Nesha memang istri idaman, Selain bisa menjaga Nathan, Ia juga bisa melayani Farhan.
" Silahkan Pak sarapannya, Maaf hanya ada ini." Ucap Nesha sedikit canggung.
" Kamu yang beli." Tanya Farhan sambil duduk di sofa.
" Iya Pak maaf jika tidak sesuai selera Anda, Apa perlu saya pesankan yang lainnya." Tanya Nesha.
" Its ok ini saja, Saya tidak pilih pilih makanan kok, Tapi saya pilih pilih kalau cari istri, Jadi pikirkan tentang ajakan saya semalam, Saya tidak main main dengan ucapan yang keluar dari mulut saya." Ujar Farhan.
Farhan segera memakan sarapannya, karna Ia harus berangkat kerja. Sedangkan Nesha masa bodo' mending mikirin yang lain dari pada mikirin ajakan konyol Farhan. Emang bahagia menikah tanpa cinta.
" Sha." Panggil Farhan.
" Sha?... panggil Nes aja kaya' temen temen Pak." Protes Nesha sambil memicingkan matanya.
" Aku sukanya panggil kamu Sha, Biar spesial, Aku tidak mau sama seperti yang lain, itung itung panggilan sayang buat kamu" Ujar Farhan mengerlingkan matanya membuat Nesha jengah.
" Serah deh Pak, Apa yang mau Bapak ucapkan, Biasa pria suka ngegombal." Nesha mengambil makanannya dan melahapnya tanpa mempedulikan Farhan di sampingnya. Farhan hanya geleng geleng melihat Nesha makan yang gak ada jaim jaimnya.
" Sha, Saya tidak hanya membual pikirkan tentang ajakan untuk menikah denganku, Aku sungguh sungguh, Lagian juga Nathan terlanjur menyayangimu pasti dia tidak mau kehilanganmu, Aku mohon pikirkanlah dan ambil keputusan yang terbaik menurutmu." Bujuk Farhan.
" Pak, Jujur saya gak mau kalau nikah tanpa adanya cinta, Semua itu hanya akan menyakitkan hati saja." Jawab Nesha.
" Apa begitu penting kata Cinta dalam hidupmu." Farhan menatap Nesha.
" Ya tentu, Apalah artinya harta benda tanpa adanya cinta Pak, Saya akan menikah dengan orang yang saya cintai dan mencintai saya." Terang Nesha.
" Kalau begitu mulai sekarang belajarlah mencintaiku, Karna aku sudah jatuh cinta padamu." Ucap Farhan.
" Jangan bercanda pak." Sahut Nesha.
" Aku bersungguh sungguh Sha." Timpal Farhan.
"Atas dasar apa anda mencintai saya,Sedangkan kita saja baru benerapa hari bertemu Pak, Rasanya mustahil dengan pertemuan sesingkat ini bisa langsung jatuh cinta saya nggak percaya." Selidik Nesha.
"Perlu kamu ketahui, Aku sudah memperhatikanmu sejak lama, Tapi aku takut mendekatimu, karna statusku pasti kamu akan menolakku." Bohong Farhan.
" Benarkah." Nesha menatap Farhan membuat yang di tatap jadi gugup.
" I...iya, jadi maukah kamu menikah denganku dan menjadi ibu dari putraku." Tanya Farhan.
" Kalau begitu beri aku waktu untuk memikirkannya." Jawab Nesha.
"Maaf aku harus melakukan ini demi Nathan, semoga suatu hari nanti kita bisa jadi keluarga yang sesungguhnya." Ujar Farhan dalam hati.
TBC....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 251 Episodes
Comments
🅽🅸🅳🅰
kenapa sih hrus bohong 🙄 wlwpun berbohong demi anaknya pgn buat anaknya bahagia.
2022-05-24
4
mama naura
bohong dosa loh pak 🤭😊
2022-05-06
1
Pecintaboba_12
idih najis
2022-04-22
2