Farhan mengerjapkan matanya, Ia mengedarkan pandangannya berharap menemukan istrinya di sana namun nihil. Farhan hanya melihat baju formal miliknya yang tertata rapi di atas ranjang. Ia menghela nafasnya, Farhan segera mandi dan memakai bajunya bersiap ke kantor, Ia turun ke bawah untuk sarapan. Di meja makan tidak ada siapapun, Ia segera kembali ke atas menuju kamar Nathan.
Ceklek....
Farhan mendekati Nathan yang sedang bermain di lantai beralaskan karpet bersama Nesha. Nesha tidak bergeming dengan kedatangannya.
" Nathan sayang udah wangi aja, masih mainan ya? Kok gak turun sarapan sih? Ayo turun ajak sekalian Maminya untuk sarapan." Ujar Farhan duduk sejajar dengan Nathan.
" Tadi pagi pagi sekali, Athan udah matan pi." Sahut Nathan.
" Lhoh kok tumben gak bareng Papi, kenapa?" Tanya Farhan, Nathan hanya menggeleng saja.
Nathan menatap ke arah Nesha.
" Nathan ada apa dengan Mami kok diem aja dari tadi? Apa Mami sakit?" Tanya Farhan melirik Nesha yang sibuk dengan ponselnya.
" Ndak tau." Jawab Nathan.
" Sayang apa kamu udah sarapan?" Tanya Farhan menatap Nesha tapi Nesha tidak menggubrisnya.
" Sha... aku tanya padamu, kamu udah makan belum?" Tanya Farhan. Nesha memalingkan wajahnya dari ponselnya, Ia menatap Farhan.
" Udah." Jawab Nesha singkat lalu menatap ke arah ponselnya lagi.
" Sepertinya ponselmu lebih menarik dari suamimu yang tampan ini, makanya sedari tadi sibuk liatin ponsel dan mengabaikan suami sendiri." Sindir Farhan.
" Hmmm." Gumam Nesha.
" Kamu kenapa sih Yank? Apa ada masalah? Coba katakan padaku, atau apa aku berbuat kesalahan padamu? Sepertinya kamu sengaja diemin aku." Ucap Farhan menatap Nesha.
" Tidak ada apapun." Nesha menjawabnya dengan ucapan singkat.
"Aku yang salah karna mempercayaimu." Batin Nesha.
" Ada apa dengannya?... Apa dia lagi pms." Gumam Farhan dalam hati.
" Sha.. Aku belum pakai dasi nih biasanya kan kamu yang pakein." Pancing Farhan berharap Nesha bersikap seperti biasa.
" Aku sibuk pakai sendiri aja." Sahut Nesha.
" Kamu kenapa sih? Apa kamu sakit?" Tanya Farhan mendekati Nesha,Ia menempelkan tangannya ke dahi Nesha untuk mengecek suhu tubuhnya..
" Tidak." Sahut Nesha menepis tangan Farhan membuat Farhan melongo. Ada apa dengan istrinya kenapa dalam semalam bisa berubah dingin seperti ini? Pikir Farhan.
Farhan kembali menghampiri Nathan.
" Nathan, apa Mamimu sakit sayang?" Tanya Farhan beralih pada Nathan.
" Athan ndak tau Pi, tapi cemayem Mami angis telus pi." jawab Nathan polos.
" Kamu nangis? Kenapa? Ada apa hmm katakan padaku sayang, Apa ada yang menyakitimu?" Selidik Farhan menatap Nesha.
" Ya.. orang yang menyakitiku tak lain adalah dirimu." Ujar Nesha dalam hatinya.
" Sha..." Tekan Farhan.
" Tidak pa pa tidak usah di pikirkan." Ketus Nesha.
" Semalem kenapa kamu nggak bales chat aku? Kamu juga nggak balik ke kamar padahal aku nungguin kamu lho." Ujar Farhan.
" Mulai sekarang aku mau tidur sama Nathan aja, jadi gak perlu nungguin aku, kalau mau tidur tinggal tidur aja." Jelas Nesha.
" Sha.. sebenarnya ada apa? Hal apa yang membuatmu jadi seperti ini? Jika aku membuat kesalahan katakan padaku agar aku bisa memperbaikinya sayang." Ujar Farhan bingung dengan perubahan Nesha.
" Tidak ada apa apa, Ayo Nathan kita jalan." Sahut Nesha. Nesha menggandeng tangan Nathan hendak keluar kamar, Farhan segera mencekal tangan Nesha.
" Mau kemana?" Tanya Farhan.
" Kemana arah kaki melangkah." Ujar Nesha melanjutkan langkahnya meninggalkan Farhan yang masih mematung di sana. Farhan segera berlari mengejar Nesha.
" Kenapa kamu seperti menghindariku? Katakan ada apa dan kenapa?" Ucap Farhan sedikit menekan cekalannya membuat tangan Nesha sedikit sakit, tapi Nesha berusaha menahannya. Bukankah lebih sakit hatinya saat ini?...
" Lepas..." Ketus Nesha menyentak tangannya.
" Gak perlu sandiwara lagi, akhiri semua sampai di sini, dan tenang saja aku akan tetap disini sampai aku merasa bosan untuk bertahan." Sambung Nesha.
" Apa maksud ucapanmu?" Farhan menatap Nesha.
" Pikir sendiri." Ketus Nesha.
Nesha berjalan menjauh dari Farhan.
" Sha..Sha.. Tunggu sayang." Teriak Farhan.
Nesha tidak peduli, Ia meneruskan langkahnya menuju taman. Hari ini Ia ada janji sama Sifa di taman. Farhan hanya memandang kepergian Nesha dengan penuh pertanyaan di otaknya.
" Kenapa dengan hatiku? Hatiku begitu sakit kamu abaikan Sha... Apa yang sudah aku perbuat hingga membuatmu berubah? Aku bahkan tidak mengenali dirimu yang sekarang." Gumam Farhan.
Farhan pergi ke kantor tanpa sarapan, Hatinya mencelos mendapat perlakuan dingin dari istrinya. Ia akan mencoba memperbaiki semuanya setelah pulang nanti.
Sedangkan di taman, saat ini Nathan asik bermain bersama teman yang kebetulan main di sana juga. Nesha mengawasinya dari jarak yang lumayan dekat. Ia duduk bersama Sifa sahabatnya.
" Makasih sif udah luangin waktu buat nemenin aku." Ucap Nesha.
" Ceritalah Nes, aku tahu kamu sedang dalam masalah." Ujar Sifa.
" Tidak Im Fine kok, aku hanya sedang lelah aja ternyata jadi ibu rumah tangga berat juga, belum lagi kalau ngerjain apa apa sendiri, beuh.... capek banget Sif." Curhat Nesha.
" Kenapa gak pake jasa ART aja? suami lo kan tajir?" Tanya Sifa.
" Gak lah, Aku masih bisa menghandle sendiri, kalau bersih bersih kadang aku di bantu sama mbak Nadia kok." Jawab Nesha.
" Gimana hidup lo sekarang Nes?" Tanya Sifa.
Nesha menatap ke arahnya.
" Maksudnya?" Tanya Nesha.
"Apa Pak Farhan menyayangi lo? Apa dia memperlakukan lo dengan baik?" Pancing Sifa, Ia memperhatikan raut wajah Nesha yang tiba tiba berubah sendu. Nesha menatap keatas seperti menahan air mata agar tidak jatuh ke pipi mulusnya.
" Hmmm." Gumam Nesha.
" Aku yakin kamu berbohong Nes." Tebak Sifa.
" Enggak kok sif kamu jangan khawatir, dia sangat menyayangiku dan memperlakukan aku dengan baik." Sahut Nesha.
" Mami... Athan capek, puyang yuk." Ujar Nathan berhenti berlari di hadapan Nesha. Keringat mengalir di dahinya sebesar biji jagung.
" Astaga anak Mami main apa sih bisa berkeringat seperti ini." Tanya Nesha sambil mengelap keringat Nathan dengan tisu.
" Main lali lali Mi." Nathan nyengir menatap Nesha.
" Nathan ganteng nih minum dulu." Sifa menyodorkan minuman Nathan.
" Makacih Onti." Ucap Nathan.
Nathan segera minum dari botol yang bawa Nesha tadi. Ia meminum sampai habis setengahnya. Hari mulai beranjak siang, cuaca juga mulai panas, akhirnya Nesha membawa Nathan pulang.
" Gue pulang dulu Sif, makasih ya." Ucap Nesha.
" Hati hati." Sahut Sifa.
"Sampai jumpa besok lagi Sif, dada.." Ucap Nesha.
" Sampai jumpa... sampai jumpa Nathan ganteng." ujar Sifa.
" Campai umpa anti." Mereka berpisah menuju ke rumah masing masing.
Sifa menatap kepergian Nesha dan Nathan dengan perasaan yang mengganjal di hatinya. Entah mengapa Sifa merasa kalau Nesha menyembunyikan sesuatu darinya.
"Aku tahu kamu menyembunyikan sesuatu dariku Nes.. *Semoga kau selalu bahagi*a.." Batin Sifa.
Sesampainya di rumah, Nesha segera memandikan Nathan, lalu mengajarinya mewarnai dan menggambar. Nathan sangat suka menggambar hewan, sedang Nesha suka menggambar bunga. Kadang mereka saling beda pendapat.
TBC...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 251 Episodes
Comments
Suriatik
koq aku ikut sakit hati ya
2025-01-23
1
¹ ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔🇳🇮🇩🇦
sakit kan di abaikan sama nesha. lebih sakit nesha kau bohongi
2022-05-24
1
Minni Andriani
aku nangis tor.. tanggung jawab 😭😭😭😭nyesek jd nesha
2022-05-11
3