" Kamu siapa?" Tanya Nesha, Ia menatap seluruh orang bergantian.
" Jangan bercanda sayang, aku suamimu, jangan membuat jantungku berhenti berdetak sayang." Ujar Farhan.
" Kamu siapa?" Tanya Nesha.
" Sayang ku mohon jangan lupakan aku, Aku tidak sanggup mendengarnya." Farhan menangkup wajah Nesha.
" Lepas, emang kamu siapa sih? Pegang pegang orang sembarangan." Ketus Nesha sambil menepis tangan Farhan. Farhan menatap Dokter.
" Dokter apa yang terjadi dengan istri saya? Dok cepat periksa dan buat dia tidak melupakan saya, cepat dokter." Teriak Farhan.
" Baiklah, untuk pemeriksaan di mohon semuanya menunggu di luar." Perintah Dokter.
" Tidak aku mau disini menemani istriku." Kukuh Farhan.
" Tapi Pak..
" Lakukan saja pemeriksaannya, saya tetap akan di sini." Ucap Farhan memotong ucapan Dokter.
" Aku tidak mau di periksa kalau ada dia, lagian aku sehat Dok, aku tidak kenapa napa, aku mau pulang saja." Sahut Nesha.
" Sekarang saya mohon Pak Farhan, agar anda semua keluar dulu, untuk mempermudah pemeriksaan yang akan saya lakukan kepada pasien yang melupakan ingatannya." Pinta dokter.
Mama Rena mengapit lengan Farhan menuntunnya keluar. Nathan hanya melongo, Ia kebingungan kenapa Maminya seperti itu.
Setelah mereka semua keluar, Dokter segera memeriksa keadaan Nesha. Ia memberikan pertanyaan menyangkut masa lalunya sebelum koma.
" Oma kenapa Mami tidak mengenali Papi?" Tanya Nathan.
" Oma tidak tahu sayang, tapi kamu tenang saja ya, Dokter sedang memeriksanya." Sahut Mama Rena.
" Iya Oma." Sahut Nathan.
Setelah menunggu hampir setengah jam akhirnya Dokter keluar dari ruangan. Farhan segera menghampirinya.
" Bagaimana istri saya dok?" Tanya Farhan.
" Secara fisik istri anda sudah sehat, organ vitalnya bekerja dengan baik, tetapi Maaf Tuan sesuai yang kita takutkan, kalau istri anda mengalami Amnesia separuh, Ia melupakan memorinya setelah bertemu dengan Anda Pak, Dia lupa kalau dia sudah menjadi istri bapak." Terang Dokter.
" Berarti dia ingatnya kalau dia masih gadis begitu maksud Dokter?" Tanya Mama Rena.
" Iya Bu, sepertinya ada sesuatu yang sengaja ingin pasien lupakan, biasanya sesuatu itu sangat menyakitkan untuk pasien, Saya hanya bisa menyarankan untuk tidak memaksanya mengingat semuanya karna itu bisa berakibat fatal baginya." Terang Dokter.
" Iya Dok kami mengerti." Sahut Mama Rena.
"Kalau begitu saya pamit untuk melanjutkan pemeriksaan kepada pasien lainnya." Pamit Dokter.
" Silahkan Dok, terima kasih." Ujar Mama. Dokter segera berlalu dari sana.
Farhan duduk di kursi sambil menunduk memegang kepalanya.
" Sabar sayang, ini ujian untuk rumah tanggamu Nak." Ucap Mama Rena mengelus punggung Farhan.
" Ini semua salahku Ma, dia sengaja menghapus memorinya untuk melupakan
aku Ma... Dia tidak mau mengingatku yang sudah menyakitinya." Ujar Farhan menyugar Rambutnya kasar.
" Tenanglah sayang, sekarang lebih baik kita temui istrimu." Ajak papa.
" Iya Pa." Sahut Farhan.
Mereka berempat memasuki ruangan Nesha, terlihat Nesha sedang duduk di atas ranjang, menoleh ke arah mereka semua.
" Mami..." Teriak Nathan, Ia mengarahkan tangannya ke arah Nesha berharap di peluk olehnya, tetapi Nesha hanya diam saja. Mama mendudukkan Nathan di sebelah Nesha.
" Mami, Athan angen." Rengek Nathan menubruk tubuh Nesha.
" Mami?" Tanya Nesha kebingungan, Ia membalas pelukan Nathan.
" Iya dia Nathan putra kita." Jelas Farhan.
" Jangan bercanda deh Pak, aku belum menikah masa' punya anak sebesar ini." Cebik Nesha.
" Mami lupa cama Athan?" Tanya Nathan melepas pelukannya menatap Nesha.
" He he Maafin Tante ya.. Tapi Tante benar benar tidak mengenalmu anak tampan." Ucap Nesha nyengir sambil mencubit pelan pipi Nathan.
Tanpa Nesha sadari kalau ternyata ucapannya mencubit hati Farhan.Tante.... Bahkan dulu Nesha langsung menirukan Nathan dengan menyebut dirinya Mami.
" No... butan ante api Mami." Kekeh Nathan.
" Emang aku Mami kamu?" Tanya Nesha melirik Farhan.
" Heeh... Ini Mami dan itu Papi." Nathan menunjuk Farhan.
" He he.. Mami sama Papi ya." Kekeh Nesha.
" Nesha... Apa bener kamu tidak mengingat kami? Aku Mama mertuamu, Ini Papa mertuamu dan Ini Farhan suamimu, lalu itu Nathan putramu." Jelas Mama berharap Nesha mengingat semuanya.
" Maaf Tante, aku hanya ingat namaku Nesha, Ibuku Ranti dan sahabatku Sifa..." Sahut Nesha. Semua orang menghela nafasnya. Mereka tidak bisa memaksa Nesha mengingat semuanya.
" Dan satu lagi." Sambung Nesha.
" Apa? Apa yang kamu ingat sayang?" Tanya Farhan dengan mata berbinar, Ia berharap Nesha tidak melupakannya.
" Kamu." Sahut Nesha.
" Kamu bos galak, tempatku bekerja kan?" Ujar Nesha membuat Farhan tertunduk lesu.
" Ya udah nggak pa pa, pelan pelan saja mengingatnya ya, jangan di paksakan..." Ujar Mama.
" Mami, apan mami puyang, Athan angen penin maen." Celoteh Nathan.
" Emmmm nunggu Mamanya tante sama temennya tante datang ya.." Sahut Nesha.
" Mami butan ante... Athan ndak cuka." Nathan mengerucutkan bibirnya membuat Nesha gemas. Ia memangku Nathan.
" Baiklah... Aku Maminya Nathan." Ucap Nesha.
" Yeiii." Nathan bersorak.
Keduanya bercelotah ria mengabaikan tiga orang yang ada di sana, Mama dan Papa pamit pulang, Mereka membawa Nathan bersamanya. Sekarang tinggallah Farhan dan Nesha.
" Sayang... kamu butuh sesuatu? Kalau iya nanti akan aku belikan." Tanya Nathan menatap ke arah Nesha.
" Aku butuh waktu sendiri, mending kamu pergi aja, aku bisa sendiri di sini." Ketus Nesha tanpa memalingkan wajah dari ponselnya, sebelumnya Farhan memberikan ponsel Nesha yang tertinggal di rumah, Ia menunjukkan foto foto kebersamaan mereka berharap Nesha mengingat semuanya, tapi hasilnya Nihil.
" Aku akan menemanimu di sini." Ujar Farhan.
" Aku tuh sebenarnya males, risih tahu gak sih satu ruang sama pria yang bukan muhrim." Cebik Nesha kesal.
" Sudah aku bilang berkali kali kalau aku suamimu, udah aku tunjukkan juga semua bukti buktinya masih gak percaya." Ucap Farhan.
" Aku gak akan gampang percaya sama orang, karna aku tahu, terlalu percaya pada orang yang tidak bisa di percaya itu akan membuat kita kecewa." Sahut Nesha.
" Maafkan Mas Sha, Mas menyesal.. Maafkan Mas yang telah membohongimu, ku mohon jangan lupakan aku... Aku mencintaimu Sha.." Lirih Farhan sambil menggenggam tangan Nesha.
" Lepas... jangan sentuh aku sembarangan." Cebik Nesha menarik tangan dari genggaman Farhan.
" Cuma pegang tangan doank, bahkan kita sudah melakukan yang lebih dari ini, sampai lahir Nathan." Canda Farhan.
" Gak ada ya.. kamu tuh ngehalu... orang aku masih ting ting kok." Ucap Nesha.
" Darimana kamu tahu kalau kamu masih ting ting? Orang kamu aja lupa ingatan." Sahut Farhan.
" Bodo' yang penting gue masih gres, gue masih gadis dan belum menikah lagian aku gak mungkin mau nikah sama pria tua sepertimu." Ketus Nesha.
" Jangan anggap aku tua sayang, asal kamu tahu kalau aku selalu membuatmu capek, bahkan aku bisa membuatmu tidak berdaya di atas ranjang." Sahut Farhan naik ke atas ranjang, Ia segera mengukung Nesha di bawahnya, Ia tatap mata Nesha, mereka saling menatap untuk beberapa saat.
Deg...deg...
TBC....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 251 Episodes
Comments
¹ ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔🇳🇮🇩🇦
seberapa kuat farhan ngadepin nesha ya klo lgi amnesia.
2022-05-25
1
mama naura
op nekat tuan Farhan tolong .....
2022-05-06
1
Ratini Pramono
Sha jangan Pura pura lupa dong
2022-01-27
1