Hari ini Nesha mulai bekerja, dengan semangat empat lima, Ia mengemudikan mobilnya menuju Bank tempatnya bekerja. Sesampainya di sana, teman temannya menyambut Nesha dengan antusias.
" Selamat bekerja kembali bidadari cantikku." Ucap Romi yang di balas sorakan oleh temen temennya.
" Huuuuu." Sorak teman teman lainnya.
" Makasih Bang." Sahut Nesha.
" Pagi pagi gak usah gombal." cebik Resa.
" Iri... bilang bos." Ketus Romi.
" Udah udah ayo masuk, keburu bos galak datang." Sahut Sifa.
" Ah iya bener, Ayo ayo." Sahut Romi.
Akhirnya mereka masuk menuju kubikel masing masing.Tak berapa lama, Farhan masuk menuju ruangannya. Saat melewati Nesha, Ia melirik kearah Nesha yang sedang melayani nasabahnya. Ia tersenyum smirk melihat keramahan Nesha.
Sampai di ruangannya, Farhan segera duduk di kursi kebesarannya. Ia membuka laporan keuangan bulan ini. Tiba tiba suara dering ponsel membuyarkan konsentrasinya.
Drt drt drt....
Farhan mengambil ponselnya lalu segera mengangkat panggilannya.
" Halo Ma." Ucap Farhan.
" Han... Nathan Han.... Nathan...." Ucap mama Rena di sela isakannya.
" Nathan kenapa Ma?" Farhan refleks berdiri dari kursinya.
" Nathan masuk rumah sakit, Dia kejang kejang Han.." Terang mama Rena.
Deg....
Jantung Farhan terasa berhenti berdetak mendengar ucapan Mama Rena. Nathan masuk rumah sakit? Kejang kejang? Apakah ini akibat rengekannya semalam?
" Han kamu masih di sana?" Tanya Mama Rena menyadarkan lamunan Farhan.
" Ah iya Ma, di rumah sakit mana Ma? Farhan akan segera kesana." Tanya Farhan.
" Di RS Kasih ibu, Ruang VIP nomer satu kalau bisa bawalah Nesha sekalian ya." Jelas Mama.
" Baik Ma, Farhan ke sana sekarang." Sahut Farhan mematikan sambungan teleponnya
Farhan segera berlari keluar, Saat Ia melewati Nesha, Refleks Ia menarik tangan Nesha, membuat sang empu keheranan.
" Pak lepas Pak, Bapak mau bawa saya kemana? Saya lagi kerja pak, lepas ihh gak sopan banget jadi Atasan main tari tarik tangan orang segala." Cerocos Nesha mencoba melepas cekalan tangannya.
" Diamlah nggak usah banyak nanya, sekarang kamu ikut aku, Rohan kamu cari teller yang lain untuk menggantikan Nesha." Titah Farhan kepada Rohan seorang satpam di sana.
" Baik Pak." Sahut Rohan.
Farhan membawa Nesha masuk ke mobilnya. Setelah masuk kedalam mobil, Farhan segera melajukan mobilnya dengan kecepatan di atas rata rata, membuat Nesa ketakutan.
" Pak kurangi kecepatannya, Saya gak mau mati konyol, saya belum nikah Pak." Pekik Nesha menutup matanya.
Farhan tidak menghiraukan ucapan Nesha, Ia terus menancap gasnya dengan kecepatan tinggi.
"Pak stop! Aku mau turun saja kalau Bapak tidak mau mengurangi kecepatannya." Ucap Nesha.
" Diam dan jangan banyak bicara." Bentak Farhan membuat Nesha berjingkrak kaget.
" Rese' nih si Bos, Mau bawa kemana sih bikin bad mood aja." Gerutu Nesha dalam hati.
Di dalam perjalanan hanya ada keheningan dan rasa penasaran Nesha. "Sebenarnya mau kemana sih." Gerutu Nesha dalam hati.
Setelah sampai di Rumah Sakit, tanpa sadar Farhan menggandeng tangan Nesha masuk kedalam menuju ruang VIP. Sampai di depan ruangan, Farhan segera membuka pintunya, Nesha mengedarkan pandangannya ke dalam hingga nampaklah seorang balita tampan terbaring di atas brankar dengan jarum infus menancap pada tangannya.
" Nathan." Gumam Nesha. Ia segera masuk ke dalam menghampiri Nathan dan duduk di kursi samping ranjang yang sudah tersedia.
" Farhan kamu sudah datang." Ucap Mama yang baru keluar dari kamar mandi.
" Iya Ma, gimana keadaan Nathan Ma?" Tanya Farhan.
" Karna saking panasnya, Ia kejang kejang dan tak sadarkan diri, Dokter bilang kalau sampai sore nanti dia tidak sadar bisa bisa dia mengalami koma, Mama takut Han." Ucap Mama lirih. Hatinya sakit melihat cucu tersayangnya terbaring tak berdaya.
" Tenanglah Tante, Semua akan baik baik saja, anak tampan ini pasti akan segera sadar karna dia anak yang kuat." Sahut Nesha menenangkan Mama Rena.
" Makasih Nak, bantu saya untuk menyadarkan Nathan ya." Ujar Mama di sertai senyumnya.
" Insyaallah Tante." Sahut Nesha.
Nesha menggenggam tangan mungil Nathan. Sesekali Ia ciumi tangan itu. Ia pandangi wajah mungil di depannya, Hatinya merasa iba, anak sekecil ini harus merasakan sakitnya jarum suntik.
" Sayang... bangunlah, Mami ada disini lhoh, katanya kemarin mau ketemu Mami, sekarang Mami ada di sini kamunya malah tidur, bangun donk." Ucap Nesha refleks.
Nesha tidak peduli jika Farhan keberatan dengan kata Mami yang dia ucapkan, yang penting baginya saat ini Ia ingin menyadarkan Nathan, karna dia menyayangi Nathan.
" Mami janji akan selalu menemani Nathan, kalau Nathan mau bangun." Nesha mengusap air matanya.
" Apa Nathan tidak kangen sama Mami? Tidak kepengin main sama Mami? Jarang jarang lho Mami ada waktu seperti sekarang ini, karna Papimu pasti akan membuat Mami sibuk dengan pekerjaan di kantor." Sambung Nesha sambil melirik Farhan, tatapan mereka bertemu, sejenak mereka beradu pandang, Nesha segera memutus pandangannya.
" Nathan Sayang ayo donk bangun, Jangan buat Mami sama Papi sedih, Maaf deh kemarin Mami gak jenguk Nathan, karna Mami lagi sakit, Mami janji kalau Nathan mau bangun, Mami sama Papi bakal ajak Nathan jalan jalan, Nathan mau jalan kemana, Mall, pantai atau area bermain." Nesha terus berceloteh berharap Nathan segera sadar. Melihat Nathan masih tak bergeming, Nesha menghela nafasnya.
Semua itu tidak luput dari pandangan kedua orang yang sedang duduk di sofa. Farhan merasa hatinya menghangat saat Nesha menyebut dirinya dengan sebutan Mami. Tanpa Ia sadari senyum tipis terpatri di bibirnya. Mama Rena menyadari semua itu tapi Ia pura pura tidak tahu.
" Sayang... Mami sedih nih, Mami pengin lihat senyum Nathan, Pengin main robot robotan, terus pengin main kejar kejaran di taman, Mami ingin menebus waktu yang sudah kita lewatkan, ayo donk sayang bangun berjuanglah demi Mami dan Papimu, Mami menyayangimu Nak." Nesha mencium pipi gembul Nathan dengan penuh kasih sayang. Ia begitu menyayangi Nathan seperti anaknya sendiri, padahal mereka baru bertemu. Entah mengapa Nesha langsung merasakan dekat dengan Nathan. Ia seperti menjadi seorang ibu padahal usianya sendiri baru dua puluh tahun.
Nesha menatap Nathan dengan nanar. Ia merasa iba dengan babby tampan di depannya ini. Ada rasa untuk menyayangi dan melindungi dari dalam hatinya. Entah ikatan apa yang Nesha rasakan saat ini.
" Baiklah, kalau Nathan gak mau bangun juga, Mami pulang aja, Mami marah lhoh, Mami gak mau lagi ketemu sama Nathan, Mami pulang ya, dan jangan cari cari Mami lagi.." Ancam Nesha. Ini usaha terakhirnya untuk membuat Nathan sadar.
" Baiklah kalau Nathan belum mau bangun Mami pergi dulu, besok Mami akan ke sini lagi, cepat sembuh sayang." Ucap Nesha mencium kening Nathan.
Saat Nesha beranjak tiba tiba....
TBC......
Tekan like, koment, Vote dan hadiahnya ya...
Miss U All...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 251 Episodes
Comments
Praised94
terima kasih
2024-01-30
0
🅽🅸🅳🅰
lekas membaik nathan
2022-05-24
3
Erika Syarif
suka bangettttttt ceritanya...semangat up trrus ya thor
2022-01-27
4