Pagi ini Farhan dan Nathan kembali menemani Nesha yang masih setia menutup matanya yang sudah hampir sebulan lamanya. Farhan semakin terpuruk melihat keadaan Nesha yang belum sadar juga. Ia kewalahan mengasuh Nathan, walau sudah di bantu oleh mbak Nadia, tapi Nathan selalu merengek menanyakan maminya. Bahkan sekarang Nathan dan Farhan sudah mulai kurusan.
" Sayang... ku mohon bangunlah, kami menyayangimu, maafkan aku yang sempat menyia nyiakan dirimu bahkan dengan tega aku membohongimu di awal pernikahan kita, aku menyesalinya, sekarang aku sadar kalau aku begitu mencintaimu, aku takut kehilanganmu, sayang ku mohon sadarlah, ada aku dan Nathan yang menantikanmu." Ucap Farhan sambil menangis, Ia memeluk tubuh Nesha dengan Nathan duduk di samping Nesha.
" Mami...maafkan Athan, Athan janji ndak akan nakal lagi, mami banunlah... Athan angen Mami hua...aa....." Tangis Nathan pecah, Ia merindukan sosok Mami yang selalu menemaninya bermain.
Air mata Nesha menetes dari mata terpejamnya. Farhan yang melihatnya begitu bahagia, Ia punya harapan besar akan kesembuhan Nesha.
" Sayang terus ajak Mami bicara, Mami meresponmu sayang." Ujar Farhan.
" Mami... Mami...haaa" Nathan masih menangis.
" Sayang kau dengar Nathan merindukanmu, kami membutuhkan kasih sayangmu, aku berjanji tidak akan menyianyiakan kamu lagi, kami menyayangimu, aku akan selalu membahagiakanmu, Nesha... I love u." Ujar Farhan mencium kening Nesha.
" Mami.....". Ucap Nathan.
Brak...
Pintu terbuka dengan kencang, Terlihat Mama Rena dan Papa Ardi mendekat kearahnya.
" Mama.. Papa..." Ucap Farhan terkejut, Ia tidak mengabari orang tuanya, lalu kenapa orang tuanya bisa berada di sini.
" Dasar anak kurang ajar, kenapa tidak mengabari kami? Kamu sudah tidak menganggap kami orang tuamu hah." Bentak Mama.
" Maaf Ma, bukan itu maksudku, aku hanya tidak mau membuat kalian cemas." Kilah Farhan.
" Kami lebih cemas karna kamu menghadapi semuanya sendirian Farhan." Kesal Mama.
" Apa kamu sanggup menjalani semua ini sendiri? Apa kamu tidak butuh dukungan dari kami? Bisa bisanya kamu masih memikirkan kami di saat kamu membutuhkan kami." Gerutu Mama Rena.
" Bagaimana keadaannya sekarang Han? Apa sudah ada perkembangan?" Tanya papa Ardi.
"Belum Pa, Nesha masih setia dengan tidur panjangnya. Ia tidak mau membuka matanya, Dia marah sama aku Pa, bahkan sangat marah sampai dia memutuskan hubungan dengan aku dan Nathan." Lirih Farhan.
" Oh... menantuku yang malang... Kalau aku tahu putraku nakal, aku akan membawamu bersamaku, sayang semuanya sudah terlambat kamu sudah terlanjur tersakiti, segera sadarlah sayang kami menantikanmu, kami merindukanmu sayang, lihatlah putramu! Dia begitu sedih kehilanganmu, dia selalu menangis memanggil namamu, jika kau marah sama Farhan, hukumlah dia tapi jangan menghukum Nathan juga, Nathan tidak tahu apa apa sayang, segera bangun dan peluk putramu." Ujar Mama Rena sendu.
"Farhan apa kamu juga tidak mengabari Mama Ranti?" Tanya Mama Rena yang di balas gelengan kepala oleh Farhan.
" Harusnya kamu mengabarinya Han karna bagaimanapun dia ibunya Han, dia harus tahu kondisi putrinya saat ini." Ujar Mama menatap Farhan.
" Mama Ranti lagi sakit Ma, makanya aku tidak mengabarinya, aku saja sampai menyuruh Sifa pulang untuk merawatnya." Sahut Farhan.
" Kalau nanti mertuamu sudah sembuh, segera kabari dia." Ucap Mama Rena.
" Iya Ma." Sahut Farhan.
" Nathan sini ikut Oma." Ucap Mama Rena.
Nathan mengacungkan tangannya ke arah Omanya, Mama Rena segera menggendongnya. Ia membawa Nathan keluar karna Mama Rena mau Papa Ardi mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi dengan rumah tangga Farhan sampai bisa berakibat seperti ini.
" Apa yang sebenarnya terjadi hingga membuat Nesha berakhir disini? Pembantumu bilang sebelumnya kamu bertengkar dengannya." Selidik papa setelah kepergian Mama Rena.
Farhan menghela nafasnya lalu Ia menceritakan semua yang terjadi kepada Papanya. Dari dirinya yang awalnya pura pura mencintai Nesha, pertemuan Nesha dengan Romi yang membuatnya cemburu, sampai pertengkaran yang membawa petaka ini.
" Kamu harus sabar menjalaninya semua ini, karna memang apa yang terjadi dengan rumah tanggamu saat ini adalah kesalahanmu Han, jadilah pria yang bertanggung jawab dan siap menerima segala konsekuensinya." Papa mengusap usap punggung Farhan.
" Iya Pa, mungkin ini karma yang harus aku terima, bahkan Dokter bilang ada kemungkinan jika dia sadar nanti dia akan hilang ingatan Pa Hiks..." Isak Farhan memeluk Papanya.
" Kita berdoa saja semoga itu tidak terjadi." Ucap papa.
" Aku tidak bisa membayangkan hidup tanpanya Pa... aku tidak sanggup menjalani hari hari tanpa tawa dan senyumannya, saat ini aku benar benar mencintainya Pa, katakan padanya aku mencintainya Pa.. katakan padanya sekarang juga Pa kalau aku tidak mau kehilangannya... Aku mencintainya Pa." Farhan hilang kendali, Ia mengguncang tubuh papanya.
Tiba tiba Ia berlari mendekati Nesha.
" Sayang bangunlah, tampar aku, pukul aku, tapi jangan diam seperti ini Sha.... aku menunggumu, aku mencintaimu, aku menyayangimu, Vanesha Ardiansyah ku mohon bangunlah... Jangan lupakan aku, jangan tinggalkan aku... Vanesha." Teriak Farhan.
Tubuhnya luruh ke lantai, Ia menyesali semua perbuatannya. Dialah penyebab semua luka ini, dialah penyebab penderitaan ini.
" Farhan tenangkan dirimu, jangan seperti ini, tenanglah, Nesha akan bangun, Dia akan segera sadar, tenanglah...." Hibur papa membantu Farhan berdiri.
" Hiks.... Hiks... Aku tidak mau kehilangannya Pa." Isak Farhan.
" Kenapa dia Pa?" Tanya Mama Rena yang baru masuk ke dalam sambil menggendong Nathan.
Farhan menghampiri Mamanya lalu Ia mengambil Nathan dari gendongan mamanya, Ia mendudukkan Nathan di atas ranjang.
" Sayang... suruh Mami bangun sekarang juga, Papi sudah nggak kuat melihat Mami marah hanya diam saja seperti ini kepada Papi, Papi mohon bangunkan Mamimu sayang." Cerocos Farhan.
" Mami...hiks..hiks..hiks...banun Mami, Athan angen Mi, banun huaaaaaa Athan atut Papi malah cama Athan Mi." Nathan menangis memeluk Nesha tepat di telinganya. Tiba Tiba.. Jari Nesha bergerak.
" Sayang... bangunlah ku mohon, Ma Pa lihat jari Nesha bergerak Ma segera panggil dokter ma." Teriak Farhan saat melihat jari tangan Nesha bergerak.
Mama Rena segera berlari keluar memanggil Dokter, Seorang suster serta Dokter segera memeriksa Nesha. Nathan masih setia memeluk Nesha. Ia mengoceh kesana kemari sesekali menangis.
" Respon yang bagus, sebentar lagi Nona Vanesha akan bangun dari komanya, adek semangati Maminya biar cepat bangun ya." Ujar Dokter, Nathan hanya diam saja.
" Sayang.. kami menunggumu, bangunlah.. aku berjanji akan selalu membuatmu bahagia, bangunlah sayang." Ucap Farhan memeluk Nesha di sisi lain Nathan.
" Mami ayo banun, Athan angen pengin main cama Mami, Papi ndak mau makan kalna ndak ada Mami, bangun mi." Nathan dan Farhan mencium pipi Nesha bersamaan.
Hal itu membuat semua orang terharu, mereka menitikkan air mata.
" Engh...." Lenguh Nesha. Mereka semua menatap kearahnya, Nesha perlahan mbuka matanya.
" Ha...us..." Lirih Nesha. Farhan segera membantu Nesha meminum segelas air, sedang mama segera menggendong Nathan.
" Istriku sadar Dokter..." Ucap Farhan dengan mata berbinar.
" Terima kasih sayang... terima kasih.." Farhan memeluk Nesha. Nesha menatap bingung pada semua orang.
" Kamu.. siapa..." Tanya Nesha bingung
Deg......
TBC....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 251 Episodes
Comments
¹ ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔🇳🇮🇩🇦
alhamdulillah udah sadar tp sayang kayanya nesha gak inget sma farhan
2022-05-24
1
Ratini Pramono
caba ya' ingetgak sama Farhan....
2022-01-27
2