Hari ini Nathan pulang dari rumah sakit, Nesha ikut mengantar sampai ke rumah Farhan. Di perjalanan, hanya ada celotehan Nathan yang sesekali di sahuti oleh Nesha. Nathan nampak gembira karna Nesha ikut pulang kerumahnya. Sesampainya di rumah, Nesha mengikuti Farhan masuk ke dalam rumah dengan menggendong Nathan. Nathan selalu nempel pada Nesha tidak mau lepas walau hanya sebentar.
" Assalamu'alaikum." Ucap ketiganya ketika memasuki rumah.
" Wa'alaikum sallam, Nesha mari masuk, anggap aja rumah sendiri jangan sungkan ya." Sambut Mama.
" Iya Tan, Di mana kamar Nathan ya Tan." Tanya Nesha.
" Ayo aku tunjukkan." Ujar Farhan.
Mereka berjalan menaiki tangga menuju kamar Nathan. Kamar Nathan bersebelahan dengan Kamar Farhan.
" Masuklah." Farhan membuka pintu, Nesha mengedarkan pandangannya, Ia mengagumi kamar Nathan yang di hiasi dengan dekorasi chat bergambar khas anak kecil.
" Mami.. Athan mau tulun, mau ambil mainan." Ucap Nathan. Nesha menurunkan Nathan dari gendongannya. Nathan seera mengambil semua mainan dan menunjukkan pada Nesha.
" Mami.. Mami aku punya lobot becal yang bisa jalan lho, ini jadi temen Athan." Nesha menghampiri Nathan, Ia duduk di karpet bulu sedang Farhan duduk di tepi ranjang.
" Kok temenya robot, Kalau temen yang suka main kesini ada nggak?" Tanya Nesha menatap Nathan. Nathan menggelengkan kepalanya.
" Athan ndak puna temen mi, Kalo Papi keja Athan cendili main cama lobot ini di lumah." Ujar Nathan sendu.
" Uluh uluh maaf ya, sini peluk Mami, sekarang ada Mami jadi Nathan nggak usah sedih lagi ya." Ujar Nesha. Nathan langsung menghambur ke pelukan Nesha.
" Mami... Mami mau tan menemani Athan main, Mami janan pegi agi, bial Papi yang kelja cali duit, Mami di lumah aja jagain Athan." Nathan mendongak menatap mata Nesha. Nesha menoleh pada Farhan, mereka saling bertatapan. Farhan menganggukkan kepalanya.
" Baiklah Mami akan menemani Nathan dan gak kerja lagi, tapi Nathan harus janji untuk jadi anak pintar, Ok." Ujar Nesha.
" OK Mi." Sahut Nathan.
Nesha menemani Nathan bermain, sedangkan Farhan kembali ke kamarnya. Tak terasa hari menjelang malam, waktunya makan malam. Nesha menggendong Nathan sampai ke meja makan. Disana sudah ada Mama Rena dan Farhan.
Nesha mengambil makanan untuk Nathan dan untuk dirinya sendiri, Ia makan sambil nyambi menyuapi Nathan dengan telaten.
" Silahkan di nikmati Nesha, Maaf kalau masakan tante kurang pas di lidah kamu." Ucap mama Rena.
" Makasih tante, jangan merendah donk tan, Nesha palah gak bisa masak seenak ini." Sahut Nesha.
" Nathan makannya suapi oma aja ya, kasian Mami gak nyaman makannya kalau kaya' gitu." Ujar Mama Rena.
" Ndak au, Athan mau cama Mami aja." Sahut Nathan.
" Gak pa pa Tan, aku nggak keberatan kok." ucap Nesha.
Nesha memang sengaja nyambi, karna kalau Ia makan duluan takut Nathan keburu lapar, tapi kalau makan terakhir, Ia canggung harus makan sendiri di depan orang lain
" Kamu tadi bilang gak bisa masak?" Tanya Farhan.
" Sedikit." Jawab Nesha.
" Gak pa pa gak bisa masak, yang penting bisa jagain anak, menyanyanginya dan mengurusnya dengan baik, aku tidak akan membuatmu jadi pelayan di rumah kami, oh ya aku akan melamarmu besok malam jadi persiapkan dirimu ya, bilang maaf ke Ibu kamu karna aku gak bisa datang ke rumahmu sebelumnya." Ujar Farhan menatap Nesha.
" Apa?... Besok malam.. Apa tidak terlalu cepat Pak?" Tanya Nesha terkejut. Padahal baru tadi Ia memberi jawaban pada Farhan, ini sudah mau main lamar segala.
" Kalian sudah mengambil keputusan?" Tanya Mama Rena.
" Iya Ma, aku akan melamar Nesha besok karna menurutku lebih cepat lebih baik, apalagi Nathan juga gak mau pisah sama Maminya, Kalau menurut Mama gimana?" Tanya Farhan melirik Nesha membuat Nesha salah tingkah.
" Ada benarnya juga sih pemikiran kamu, baiklah Mama akan mempersiapkan semuanya untuk lamaran kamu, tapi maaf Nesha Papanya Farhan tidak bisa hadir karna masih di luar Negri, tapu kamu tenang saja nanti kalau pas hari pernikahan dia usahakan datang, Apa kamu tidak keberatan jika hanya Mama yang datang melamarmu?" Ujar Mama Rena menatap Nesha dengan tatapan sendu.
" Tidak masalah Tan, toh acaranya hanya sederhana saja kok tidak banyak tamu juga yang datang." Jawab Nesha.
" Kenapa hanya sederhana saja? Emang kamu gak mau acara yang wah gitu sewa WO misalnya untuk dekorasi rumah kamu?" Tanya Mama Rena.
" Nggak usah Tan yang penting acaranya lancar tidak ada hambatan, Itu saja sudah cukup bagiku." Ujar Nesha. Ia tidak mau buang buang uang untuk hal yang tidak terlalu penting, toh hanya lamaran saja.
" Baiklah sesuai keinginanmu." Sahut Mama Rena.
" Mama ada pertanyaan untukmu Han." Ujar Mama Rena menatap Farhan.
" Apa itu Ma?" Tanya Farhan.
" Apa kamu sudah mulai mencintai Nesha? Kenapa kamu langsung mau melamarnya?" Tanya Mama menatap Farhan, Nesha menatap Farhan menanti jawaban apa yang akan Farhan berikan kepada Mamanya.
" Iya Ma aku sudah jatuh cinta padanya." Tegas Farhan melirik Nesha.
" Kalau kamu sendiri bagaimana Nes?" Tanya Mama Rena. Nesha menatap Mama dan Farhan bergantian.
" Belum Tan, jujur aku belum ada perasaan apa apa buat Pak Farhan, tapi jika Pak Farhan bersungguh sungguh membuktikan cintanya, maka aku akan segera membalasnya." Jawab Nesha sambil menunduk.
" Tidak masalah, cinta akan hadir karna terbiasa bersama, Mama doakan semoga kalian selalu bahagia." Ujar Mama Rena.
" Terima kasih Tante." Ucap Nesha.
" Kalau Papi ndak cinta Mami, tenang aja ada Athan yang celalu mencintai Mami, I Love U Mom." Ucap Nathan.
Mendengar ucapan Nathan, Nesha segera memangku Nathan dan memeluknya. Air matanya menetes terharu dengan kata kata Nathan. Begitupun dengan Farhan dan Mama Rena. Farhan menjadi merasa semakin bersalah telah membohongi perasaannya sendiri.
" Love U too Boy..." Ucap Nesha.
" Yei... Kalao begitu kira pacalan ya Mi." Ucap Nathan.
Nesha dan Farhan melongo, dari mana Nathan tahu kata pacaran? Farhan menoleh kearah Mamanya.
" Ma...." Selidik Farhan dengan tatapan menakutkan bagi Mamanya.
" He he... maaf saat menemani Nathan main, Mama nonton drama remaja yang isinya soal pasangan kekasih, Mama nggak tahu kalau Nathan ikut memperhatikannya." Mama Rena nyengir.
" Lain kali hati hati Ma, Lagian udah tua juga nontonnya kaya' anak delapan belas tahunan." Cebik Farhan.
" Ya nggak pa pa Han, Biar romantis dan harmonis terus sampai tua." Cebik Mama.
" Inget umur Ma, Udah nenek nenek." Ejek Farhan.
" Bodo' amat, Makanya segera nikahi Nesha biar bisa romantis romantisan! Kalau Iri bilang bos hhh." Mama tergelak dengan ucapannya sendiri sedangkan Farhan tampak cemberut.
Nesha tersenyum melihat perdebatan anak dan ibu itu, sedangkan Nathan masih berceloteh di pangkuannya, entah apa yang Ia celotehkan. Sungguh seperti keluarga harmonis.
TBC....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 251 Episodes
Comments
🅽🅸🅳🅰
melongo tuh anaknya bilang nathan dan mami nesha pacaran 🤣🤣🤣
2022-05-24
4
Yulming Yulant Lagandesa Hehy
hhhh
2022-04-16
1
Ratini Pramono
Nathan..oh no.... pacaran .tapi gak apa biar papi kesentil
2022-01-27
3