Nesha segera berlalu dari sana, Ia kembali menghampiri Sifa yang sedang bermain bersama Nathan. Sifa menoleh saat Nesha sudah ada di depannya, Ia mengernyitkan dahinya kala melihat mata Nesha yang sembab.
" Hei, loe kenapa Nes? Apa terjadi sesuatu dengan kalian berdua?" Tanya Sifa mendekati Nesha.
" Gak pa pa sif bukan masalah besar, makasih ya udah jagain Nathan, aku pulang dulu oh ya nih buat kamu aja, Mas Farhan sudah makan sama tamunya tadi." Ujar Nesha.
Tanpa mendengar jawaban dari Sifa, Nesha segera menggendong Nathan dan pergi dari sana. Sifa semakin heran dengan sikap Nesha. Nesha ingin segera sampai di rumah untuk istirahat. Nesha masuk ke mobilnya, Ia memasang sealtbelt Nathan. Lalu Ia mulai melajukan mobilnya menuju rumahnya.
" Mami.. Mami napa nanis?" Tanya Nathan menatap Nesha.
" Enggak, Mami nggak nangis kok, Mami cuma kelilipan aja tadi." Sahut Nesha menyeka air matanya. Ia harus fokus menyetir. Ia tidak mau terjadi apa apa padanya dan Nathan.
" Maca cih Mi, Athan akal ya." Tanya Nathan.
" Enggak sayang... Nathan anak pintar kok." Jawab Nesha.
Nesha terus melajukan mobilnya dengan hati hati. Sesampainya di rumah, Nesha segera meggendong Nathan menuju kamarnya, Ia membaringkan Nathan di ranjangnya. Ia buka sepatu dan jaket Nathan.
" Nathan sayang... Sekarang Nathan bobok ya Mami capek mau istirahat." Ucap Nesha.
" Baik Mi." Nathan segera memejamkan matanya.
Nesha memeluk Nathan sambil mengusap usap kepala Nathan. Tak lama kemudian Nathan tertidur. Setelah Nathan tidur, Nesha segera berlari ke kamar mandi, Ia menangis memukul mukul dadanya. Ia menyalakan shower untuk mengguyur tubuhnya, Nesha berharap rasa sesak di dadanya akan segera hilang. Setelah lama meratapi nasib hatinya Nesha luruh ke lantai bersama rasa sakit di hatinya.
" Tega kamu Mas.. Tega sekali kamu melakukan ini padaku.. Hiks... hiks.. apa salahku Mas? Jika kamu tidak mencintaiku tidak seharusnya kamu menyakitiku seperti ini hiks... hiks." Isak Nesha.
" Jika kamu hanya membutuhkan pengasuh untuk Nathan setidaknya kamu tidak menikahi aku, kamu cukup membayarku menjadi Baby Sister saja.. Aku salah telah mengorbankan masa depanku untuk laki laki brengsek sepertimu haaa.... Aku menyesali semuanya...hiks hiks. Aku menyesal telah menerimamu sebagai suamiku." Nesha menangis meraung mengeluarkan rasa sakit di hatinya. Ia merasa di khianati, Ia di bohongi dan di beri perhatian palsu oleh suaminya.
" Mama... Maafkan aku yang telah salah mengambil keputusan ini.. Sifa... kau benar.. ternyata kau lebih peka di banding aku... Maafkan aku yang tidak mau mendengar nasehatmu.. Aku menyesal telah menyerahkan hatiku padanya hiks...hiks.. Dia hanya menginginkan aku menjadi pengasuh untuk putranya saja, aku hanya pengasuh putranya." Ujar Nesha.
" Baiklah cukup, aku tidak boleh menangisinya, aku harus membuang rasa ini jauh jauh mulai dari sekarang, aku mau tahu sampai mana aku akan bertahan mendampingimu Mas, jika aku sudah tidak kuat maka aku akan pergi dari sini.. Ya aku akan pergi dari sini, Nathan maafkan Mami jika suatu hari nanti Mami akan pergi meninggalkanmu, Maafkan Mami sayang." Nesha terus mengeluarkan beban di hatinya. Setelah reda, Ia segera mandi dan berganti pakaian.
Nesha memanggil Mbak Nadia untuk memandikan Nathan jika bangun nanti, sedangkan Nesha memasak untuk makan malam. Setelah selesai memasak, Nesha segera menyuapi Nathan dan mengisi perutnya sendiri. Ia kembali kekamar Nathan setelah kenyang.
" Mbak, nanti kalau Tuan pulang tolong sajikan makanannya ya, saya tidak ikut makan malam, saya langsung istirahat saja." Ucap Nesha menatap Mbak Nadia.
" Baik Non akan saya laksanakan." Sahut Mbak Nadia.
Nesha berjalan menuju kamar Nathan, sesampainya di kamar Nathan, Nesha segera merebahkan badannya ke ranjang, melihat itu Nathan menghampirinya.
" Mami..." Panggil Nathan.
" Ya sayang." Sahut Nesha.
" Apa Mami catit?" Tanya Nathan. Nesha menggelengkan kepalanya.
" Lalu kenapa Mami diam caja? Apa Mami mau bobok di cini cama Athan?" Tanya Nathan.
" Mulai malam ini Mami akan menemani Nathan tidur di sini." Ujar Nesha.
" Lalu papi dimana?" Tanya Nathan.
" Papi tidur sendiri lah di kamarnya, kan gantian kemarin Mami bobok di kamar Papi, sekarang Mami bobok di sini, besok Mami bobok sama Papi lagi, gimana apa Nathan senang." Dalih Nesha.
" Yei Athan sangat senang Mi...." Sorak Nathan.
" Sekarang Nathan bobok ya, Mami sudah ngantuk mau bobok juga." Ujar Nesha.
" Iya Mi." Sahut Nathan. Nathan merebahkan tubuhnya kepelukan Nesha. Nesha mengelus elus rambut Nathan hingga Ia tertidur.
Suara deru mobil memasuki pekarangan. Farhan masuk rumah menuju kamarnya. Ia segera mandi, setelah itu Ia berjalan ke meja makan, di sana hanya ada Mbak Nadia saja yang sedang menata makanan.
" Nyonya Mana Mbak?" Tanya Farhan.
" Nyonya sedang istirahat Tuan, kata Nyonya, Nyonya tidak ikut makan malam karna tadi udah makan duluan." Jelas Mbak Nadia.
" Makan duluan? Apa dia sakit?" Tanya Farhan.
" Tidak tahu Tuan." Jawab Mbak Nadia.
Farhan merasa heran, pasalnya baik Nesha maupun Nathan selalu menunggunya untuk makan malam. Kenapa sekarang mereka justru istirahat? Apa ada sesuatu yang Ia lewatkan? Farhan segera mengambil makanan lalu menghabiskannya.
Setelah selesai makan Farhan segera menuju kamar Nathan. Saat Farhan mencoba membuka pintu ternyata pintunya terkunci. Farhan mencoba mengetuk pintu tetapi tidak ada sahutan dari dalam maupun suara seseorang membukakan pintu. Tak mau ambil pusing, Farhan masuk ke dalam kamarnya.
Farhan tiduran di ranjang menunggu Nesha, Ia berpikir kalau Nesha sedang menidurkan Nathan. Farhan memainkan ponselnya sampai tak terasa jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam, biasanya Nesha kembali ke kamar sebelum jam sembilan.
" Ada apa dengannya? Kenapa dia belum kembali ke kamar? Apa dia ketiduran? Atau sengaja tidur disana? Ah baiklah tidak masalah kalau malam ini aku tidur sendiri, akan aku tanyakan padanya besok pagi saja padanya." Ujar Farhan dalam hati.
Farhan mencoba memejamkan mata, tapi tidak terlelap juga, mungkin karna Ia terbiasa tidur memeluk Nesha. Farhan menggulingkan badannya kesana kemari tapi matanya tak kunjung terpejam. Ia mencoba mengirim pesan kepada Nesha.
Sedang Nesha juga tidak bisa tidur. Ia hanya menatap langit langit kamar, Tiba tiba ponselnya berbunyi tanda notif pesan masuk.
📲 My Hubby
Yank dah tidur lum
Nesha hanya membacanya saja tanpa membalasnya, Ia masih malas meladeni Farhan yang bermuka dua baginya.
📲My Hubby
Kok cuma di read doank... balas donk Yank
📲 My Hubby
Aku tunggu di kamar segera datang ya😚
📲My Hubby
Yankkkkk😡😡😡😡😡
Farhan kelabakan karna semua pesannya hanya di baca tanpa balasan. Farhan yakin ada sesuatu yang terjadi pada Nesha. Ia akan menanyakan besok pagi saja.
TBC.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 251 Episodes
Comments
¹ ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔🇳🇮🇩🇦
awas loh farhan nanti nyesel saat tau nesha pergi menjauh darimu. nesha dah rela² menikah muda dan merelakan masa muda nya. eh suaminya mlah membohongi nya 🥺
2022-05-24
4
mama naura
rasakan tu Farhan emang enak di gituin 😡😡😡😡
2022-05-06
2
Ratini Pramono
rasain kamu farhan
2022-01-27
2