Pagi harinya Nesha memutuskan untuk pulang, Ia sudah kangen sama Nathan. Toh mereka tidak melakukan apa apa juga. Masalah Farhan, Ia tidak mau ambil pusing, mau Farhan mencintainya atau tidak, Ia tidak peduli. Yang terpenting prioritas utama Nesha adalah Nathan. Di dalam perjalanan Nesha hanya diam saja, Ia menatap keluar jendela melihat keramaian kota. Semua itu membuat Farhan menjadi merasa bersalah dan tidak nyaman.
Sesampainya di rumah, Nesha segera masuk, mencari Nathan. Mereka semua sedang berkumpul di ruang tamu. Masih ada Om dan Tantenya Farhan juga di sana. Kalau Ibunya, sudah pulang. Rencananya Mama Ranti mau balik kampung, toh disini juga tidak ada kegiatan, kalau di kampung masih bisa mengurus ladang untuk kesibukan.
" Assalamu'alaikum Ma, Pa, Om, sama Tante." Nesha menyalami satu persatu yang ada di sana.
" Wa'alaikum salam pengantin baru kok cuma semalam aja? Harusnya ambil banyak waktu donk, mumpung gak ada yang menganggu, Kalau gitu kapan jadinya Farhan junior." Goda tante Laras.
" Maaf Tan kami tidak bisa melakukannya." Sahur Nesha.
" Kenapa? Apa kalian ada masalah?" Tanya Tante Laras menatap keduanya.
" Aku lagi dapet Tan." Ujar Nesha singkat sambil melirik Farhan.
Deg..
Hati Farhan mencelos, entah mengapa hatinya sakit saat Nesha bersikap dingin padanya. Farhan menatap kearahnya, Ia merasa bersalah kepada istrinya, tetapi Ia tidak bisa membohongi perasaannya, Ia tidak bisa melakukannya.
" Mami ayo kita main." Ajak Nathan.
" Ayo sayang... Mari semuanya kami permisi dulu ya Nathan mau main." Ucap Nesha.
Nesha menggandeng Nathan menuju kamar Nathan. Mereka bermain ala anak kecil sampai Nathan kelelahan, akhirnya Nathan tertidur. Saat Nesha menyelimuti Nathan, Farhan datang menghampirinya.
" Sha.. Maafkan aku, aku belum bisa menafkahimu secara batin." Ucap Farhan.
" Dont worry... kalau alasannya karna kamu gak cinta sama aku bilang aja Mas, aku akan membentengi diriku dengan sekuat hati untuk tidak jatuh ke dalam pesonamu, aku akan membunuh rasa cinta yang tumbuh di hatiku, aku tidak mau kecewa dan berujung terluka dan tolong jangan memberikan aku harapan palsu." Sahut Nesha. Entah mengapa ucapan Nesha membuat hati Farhan nyeri.
" Bukan begitu sayang aku mencintaimu, sungguh aku mencintaimu tapi aku tidak ingin merusakmu sebelum kamu membalas perasaanku, ku mohon mengertilah." Farhan menangkup wajah Nesha.
" Bagaimana kalau aku sudah mencintaimu? Apa kamu akan memberikannya sekarang? Atau kamu mau cari alasan lain lagi." Tantang Nesha menatap mata Farhan.
" Bukankah tadi aku bilang kalau aku akan membunuh rasa cinta dalam hatiku ini? Itu tandanya aku sudah mencintaimu kan? Apa kau mau melakukannya sekarang?" Tanya Nesha.
" Eh...e...e..." Farhan bingung menjawabnya.
" Sudahlah Mas gak usah di bahas apalagi di pikirkan, kita jalani aja dulu kalau sejalan kita lanjutkan kalau tidak ya... Mau gimana lagi, Maka aku akan mengambil keputusan." Ujar Nesha.
" Apa maksudmu Vanesha?" Farhan memicingkan matanya.
" Kamu sudah dewasa Mas, Aku yakin kamu tahu apa maksudku." Nesha segera keluar menuju kamarnya yang di ikuti Farhan dari belakang.
" Oh ya... Aku harus tidur di kamarmu atau di kamar Nathan atau mungkin di kamar tamu?" Tanya Nesha sebelum masuk ke kamar Farhan.
" Kamu akan tidur disini bersamaku, Ayo." Farhan membuka pintunya.
Setelah sampai ke dalam Nesha segera mengganti pakaiannya, Setelah selesai Ia turun ke lantai bawah mencari keluarganya. Ia mengedarkan pandangannya, kenapa sepi apa mungkin sudah pada tidur siang. Lalu Nesha melangkahkan kakinya menuju gazebo dekat taman. Ia duduk merenung di sana.
" Aku semakin yakin kamu membohongiku Mas, Tapi aku akan coba membuka hatimu untukku, jika memang tidak berhasil maka aku yang akan pergi, Aku lebih suka menolak daripada di tolak." Ujar Nesha dalam hati.
" Mulai sekarang selalu bentengi diri jangan tertipu rayuan dan perbuatannya dan jangan jatuh ke dalam pesonanya, kumohon hati bekerjasamalah dengan baik.. menurutlah padaku, jangan buat aku sedih dan kecewa karna mengalami cinta bertepuk sebelah tangan." Monolog Nesha.
" Sayang kamu disini." Ujar Farhan.
Nesha menoleh, Ia menatap jengah ke arah Farhan. Entah mengapa Ia merasa cinta Farhan palsu. OK Ia akan mengikuti permainan Farhan, Ia ingin melihat berapa lama Farhan membohonginya.
" Ya ada apa? Apa kamu butuh sesuatu? Atau aku harus melakukan sesuatu?" Tanya Nesha.
" Tidak.. Hanya saja Kami menunggumu untuk makan siang, Ayo." Farhan menggandeng tangannya.
" Jangan memberiku perhatian seperti ini aku takut akan jatuh cinta padamu, dann aku tidak mau itu terjadi karna itu akan membuatku berat untuk melepasmu Mas." Ucap Nesha melepas tangannya.
" Memang sudah seharusnya kamu mencintaiku kan, aku suamimu aku berhak mendapatkan cintamu, Bukankah begitu?." Sahut Farhan.
" Jika aku mencintaimu lalu bagaimana denganku? Apakah aku akan mendapatkan cintamu?" Tanya Nesha menatap Farhan.
" Kamu sudah mendapatkannya, Sha.. aku bukan lagi pria muda yang mampu mengumbar cinta dengan kata kata, tapi akan aku buktikan dengan perbuatan, kalau aku menyayangimu." Ujar Farhan.
" Aku juga butuh kepastian bukan harapan palsu ataupun perhatian palsu, aku akan menunggu kesungguhanmu." Ujar Nesha sambil berjalan menuju meja makan. Ia melihat semua orang sudah berada disana.
" Maaf membuat semuanya menunggu." Ucap Nesha.
" Tidak masalah Nak, Ayo duduklah kita makan sama sama." Sahut Papa.
" Makasih Pa, oh ya Ma apa Nathan belum bangun?"Tanya Nesha.
" Belum, mungkin sebentar lagi ayo kita makan dulu." Ujar Mama.
Semua makan dengan khidmat, tidak ada yang mengeluarkan suara sedikit pun. Setelah selesai makan mereka semua berkumpul di ruang tamu. Begitupun dengan Nesha dan Farhan, Mereka ikut bergabung di sana.
" Han....Papa sama Mama akan berangkat ke luar negri, sekarang kamu sudah punya istri jadi Papa meminta kembali istri Papa untuk menemani hari hari tuaku di sana, kamu berbahagialah di sini bersama istri dan anakmu." Ucap papa Ardi.
" Baik Pa terima kasih sudah membantuku selama ini dan maafkan Farhan jika selama ini Farhan belum menjadi anak yang baik untuk kalian, Farhan selalu minta Doa kalianengiringi langkah kami." Ujar Farhan.
" Doa kami selalu nersamamu Nak, jaga dan Sayangi Nesha dengan segenap hatimu, Jangan sampai kamu kehilangan lagi." Sahut Mama.
" Iya Ma pasti, Aku akan menjaga, Menyayangi dan mencintainya melebihi apapun juga." Jawab Farhan sambil melirik ke arah Nesha.
" Nesha... Mama dan Papa titip Farhan dan Nathan ya, kalau Farhan menyakitimu kamu bilang sama Papa, Papa janji nanti Papa akan hukum dia." Ujar papa Ardi.
" Iya Pa terima kasih sudah menerimaku menjadi bagian dari keluarga ini, aku akan mengurus Mas Farhan dan Nathan dengan sepenuh hatiku." Ucap Nesha tulus. Ia merasa beruntung menjadi bagian keluarga ini, kini tinggal memenangkan hati Farhan saja.
TBC...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 251 Episodes
Comments
🅽🅸🅳🅰
jangan beri kepalsuan kasian nesha nya 🥺 baca ceritanya berasa sakit jdi nesha
2022-05-24
3
Ratini Pramono
kamu jangan menutup cinta nya seiring waktu berjalan pasti' Farhan bucin
2022-01-27
3
Mimi gemoy
dari sekian banyak novel yang aku baca baru pertama cerita seperti ini yang dingin ceweknya,, lanjut thor 👍
2022-01-26
3