Brak.........
" Nesha....." Teriak Farhan berlari kearah Nesha yang terpelanting ke aspal dengan bersimpah darah di seluruh tubuhnya. Ia segera memeluk tubuh Nesha.
" Sayang.. bangun, maafkan aku, bangun sayang jangan tinggalkan aku, aku mencintaimu sungguh aku sangat mencintaimu kali ini aku tidak bersandiwara sayang, aku mencintaimu tulus dari dalam hatiku, bangun sayang." Farhan menepuk pipi Nesha. Nesha tidak bergeming, Ia tetap setia memejamkan matanya.
" Nesha..." Teriak Farhan dalam tangisannya. Ia memeluk Nesha dengan erat.
" Pak Farhan, segera bawa istrinya kerumah sakit, sebelum terlambat." Ucap pak Satpam.
" Baik Pak." Sahut Farhan.
Farhan segera membopong Nesha menuju mobil yang sudah di siapkan oleh tetangga yang mau menolongnya. Di dalam mobil, Farhan memangku Nesha dengan terus mencoba mengajaknya bicara.
" Sayang... bertahanlah demi aku dan putra kita.. Kami tidak sanggup kehilanganmu Kami membutuhkanmu, Kami mencintaimu sayang, ku mohon sadarlah bukalah matamu, tatap aku tampar aku kalau kamu marah jangan seperti ini, aku tidak sanggup melihatmu lemah tak nerdaya seperti ini sayang, aku tidak bisa hidup tanpamu." Ujar Farhan membuat Sopir menangis haru.
" Yang sabar Pak Farhan, semoga Mbak Nesha baik baik saja." Ucap sang sopir.
" Terimakasih atas doa dan bantuannya Pak." Sahut Farhan.
Sesampainya di rumah Sakit, Farhan segera turun dari mobil membopong Nesha masuk ke dalam.
" Dokter... Dokter... Tolong selamatkan istri saya Dokter..." Teriak Farhan.
Mendengar teriakan Farhan, seorang suster berlari mendekatinya.
" Baringkan di sini pak, biar segera di periksa Dokter." Ujar Suster yang menghampirinya. Nesha segera di gledek menuju ICU.
" Maaf Pak, bapak tidak boleh masuk jadi silahkan tunggu di luar pak." Ucap Suster.
" Baik sus, lakukan yang terbaik untuk menyelamatkan istri saya sus." Ujar Farhan.
" Tentu Pak." Sahut suster menutup pintunya.
" Nesha sayang... bertahanlah demi kami, kami berdua membutuhkanmu... Maafkan atas kesalahanku yang tidak bisa mengontrol emosiku, maafkan aku yang menyakiti hati dan perasaanmu hiks... sayang aku mencintaimu." Isak Farhan Ia sangat menyesal telah membuat Nesha berakhir seperti ini.
Farhan berjalan mondar mandir di depan ruangan ICU. Ia terus merapalkan doa dalam hatinya. Setelah hampir satu jam menunggu akhirnya terdengar suara pintu terbuka.
Ceklek..
Pintu terbuka terlihat Dokter keluar dari ruangan.
" Bagaimana kondisi istri saya Dok?" Tanya Farhan menatap Dokter.
" Maaf pak, melihat benturan yang sangat keras di kepalanya dan sampai saat ini Pasien belum sadar, ada kemungkinan istri anda mengalami Koma." Jawab Dokter.
Jeduar.......
Jantung Farhan terasa berhenti berdetak. Dunia terasa berhenti berputar.
" A.. Apa? Koma Dok? Tanya Farhan.
" Iya Pak Farhan, saya turut prihatin atas musibah ini." Sahut Dokter.
" Kapan dia akan sadar Dok?" Ucap Farhan.
" Saya tidak bisa mastikan Pak, kita berdoa saja memohon mujizat kepada yang kuasa, jikalaupun Pasien sadar nanti dengan berat hati saya katakan, ada kemungkinan terburuknya adalah istri anda bisa mengalami Amnesia." Jelas Dokter.
Deg....
Amnesia? Nesha akan melupakannya?
" Tidak... Itu tidak boleh terjadi Dokter... Istriku tidak boleh melupakan aku..." Teriak Farhan.
" Berdoa saja semoga itu tidak terjadi Pak semoga saja dugaan saya salah, maaf saya permisi dulu, Istri anda akan segera di pindahkan ke ruang rawat." Dokter segera berlalu dari sana.
Farhan luruh ke lantai, Ia merutuki kebodohannya yang cemburu buta hingga mengakibatkan kondisi Nesha seperti ini.
" Hiks.... Sayang maafkan aku, aku mohon jangan lupakan aku." Monolog Farhan menarik kasar rambutnya.
Setelah Nesha di pindahkan ke ruang rawat, Farhan segera menemuinya. Ia tatap istrinya yang sedang terbaring lemah dengan kepala di balut perban. Ia duduk di kursi samping ranjang, Ia genggam tangan Nesha dan menciuminya.
" Sayang... Maafkan aku, sadarlah sayang, jangan lama lama marah padaku, aku tidak sanggup hidup tanpamu." Isak Farhan menggenggam tangan Nesha.
" Putra kita pasti akan mencarimu, kau benar sayang Nathan putra kita bukan putraku saja, Maafkan aku sayang, sadarlah demi aku dan putra kita." Ujar Farhan.
" Aku berjanji akan mengungkapkan perasaanku yang sebenarnya kepadamu setelah kamu sadar nanti, maafkan aku sayang, aku berharap semua ini hanya mimpi buruk saja, aku berharap aku akan segera terbangun dari mimpi buruk ini." Ujar Farhan.
Farhan benar benar terpuruk melihat keadaan Nesha saat ini. Ia tidak tahu apa yang akan dia lakukan jika Nesha sampai mengalami amnesia. Ia menyandarkan kepalanya ke ranjang, tanpa terasa Ia terlelap begitu saja.
Pagi hari Farhan mengerjapkan matanya. Ia menatap wajah pucat istrinya yang masih setia memejamkan matanya. Farhan mencium kening Nesha lalu Ia segera masuk ke dalam kamar mandi. Ia hanya membasuh mukanya saja karna mau mandi tidak membawa baju ganti. Semalam Ia menelpon Mbak Nadia untuk membawa Nathan ke rumah Sakit sekalian membawa baju gantinya.
Tok..tok...tok
Farhan membuka pintunya, terlihat Mbak Nadia sedang menggendong Nathan.
" Papi..." Ucap Nathan menyodorkan tangannya minta di gendong.
" Jangan dulu Papi masih kotor, Papi mau mandi dulu kamu sama Mbak Nadia aja ya, mana bajuku Mbak." Ujar Farhan. Nadia menyerahkan tas ransel yang Ia bawa.
" Sama bibi dulu ya, Papi mau mandi dulu." Ujar Farhan. Ia segera menutup pintunya, Farhan sengaja membiarkan Nadia menunggu di luar, Ia segera mandi lalu ganti baju. Setelah Fres, Farhan membuka pintunya kembali.
" Sini sama Papi, Mbak Nadia pulang aja dulu, Nanti kalau Nathan mau pulang saya kabari." Ujar Farhan.
" Baik Tuan, saya ikut prihatin atas keadaan Nyonya semoga nyonya cepat sadar." Sahut Nadia.
" Amien makasih Mbak atas doanya." Sahut Farhan menggendong Nathan menghampiri Nesha yang sedang berbaring di ranjang.
" Sayang.. Saat ini Mami Nathan sedang marah sama Papi, Mami marah sama Papi karna Papi nakal, sekarang Nathan duduk di sini dan sapa Mami ya, ajak Mami bicara dan suruh Mami bangun supaya bisa bermain dengan Nathan." Jelas Farhan.
" Mami..." Nathan duduk di atas ranjang, Ia memeluk Nesha.
" Mami banun, ayo main cama Athan, Mami... janan ambek agi, ayo banun mami, Athan angen nanti kalo Mami banun kita cama cama jewel Papi ya, Ayo Mi banun." Rengek Nathan.
Farhan sengaja membawa Nathan kesini, berharap Nesha mau mendengar suaranya dan segera sadar. Dokter bilang ada sesuatu yang membuat Nesha tidak mau bangun dari alam bawah sadarnya. Farhan yakin kalau itu adalah dirinya. Ia sudah membohongi Nesha, dan terakhir Ia menghina Nesha dengan hinaan yang begitu menyakitkan.
" Sayang... sadarlah aku dan Nathan membutuhkanmu, kami mencintaimu dengan sepenuh hati, kami menyayangimu sayang, ku mohon bangunlah jangan marah lagi...." Ucap Farhan, Ia menangis melihat keadaan istrinya seperti ini. Ia menyesali perbuatannya.
" Aku janji tidak akan melakukan kesalahan seperti ini lagi, bangunlah sayang." Ujar Farhan.
Farhan ingat setiap pagi Nesha selalu menyiapkan segala sesuatunya, dari pakaiannya, sepatu sarapannya. Tapi sekarang hatinya hampa.Tidak ada lagi yang mengurusnya.
TBC.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 251 Episodes
Comments
¹ ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔🇳🇮🇩🇦
menyesal gak ada guna nya farhan liat tuh jadinya.
2022-05-24
1
Mama Tyas
Maaf typo, dalam keadaan darurat pasien pertama kali akan dilarikan ke IGD
2022-04-08
0
Ratini Pramono
jangan tho jangan lupa sama Nathan kasihan amnesia nya sama Farhan aja
2022-01-27
1