Setelah Nesha selesai makan dan menyuapi Nathan, Ia segera menggendong Nathan ke kamarnya, Ia khawatir akan kepergok Farhan karna saat ini jam Farhan pulang. Sudah beberapa hari ini, Nesha selalu menghindari Farhan. Entah mengapa Nesha masih merasa sakit hati jika melihat wajah suaminya. Bahkan hanya sekedar untuk bertegur sapa Ia enggan melakukannya.
" Ayo Nathan gosok gigi dulu ya." Ucap Nesha.
" Iya Mi." Nesha segera membawa Nathan ke kamar mandi.
Setelah selesai, Nesha menggendong Nathan, Ia membaringkan Nathan di ranjangnya dengan hati hati.
" Papi..." Teriak Nathan.
Nesha menoleh ke arah pandang mata Nathan, Ternyata Farhan sedang duduk di sofa sambil tersenyum padanya.
"Kapan dia masuk?... ah sepertinya aku lupa mengunci pintu tadi.. Sial." Umpat Nesha dalam hati.
" Pi sini, Athan pengin tidul beltiga cama Papi cama Mami, Athan tidul di tengah." Ujar Nathan.
Dengan senyuman merekah, Farhan menghampiri Nathan. Lalu Ia ikut berbaring di sisi lain Nathan. Posisi mereka saat ini adalah Nathan di tengah tengah Nesha dan Farhan. Nesha tetap acuh Ia tidak memperdulikan kehadiran Farhan membuat Farhan sedikit geram.
" Mi..pi... peyuk." Rengek Nathan.
" Siap... Papi peluk ya anak kesayangan Papi sama Mami." Sahut Farhan menghadap ke arah Nathan, Ia menatap Nesha yang kini ada di hadapannya, yang hanya terhalang oleh Nathan saja.
Nesha memejamkan matanya, Ia tidak peduli Farhan menatapnya. Farhan menggenggam tangan Nesha di sela sela pelukannya. Nesha tidak bergeming, Ia tetap bungkam tidak menyapa sama sekali ataupun meresponnya. Setelah beberapa menit, Nathan sudah tertidur pulas.
" Sha.. kita perlu bicara." Ucap Farhan pelan.
Nesha tidak bergeming.
" Sha.. Aku tahu kamu belum tidur, kalau ada masalah di omongin donk biar aku tahu apa kesalahanku dan masalahnya jangan bersikap Childish seperti ini, kamu sudah dewasa Sha, kamu sudah menjadi ibu saat ini." Ujar Farhan sedikit geram karna Nesha tidak mau menyahut ucapannya.
" Ayo." Farhan bangun menarik tangan Nesha.
Mau tidak mau Nesha hanya mengikutinya saja. Farhan membawa Nesha ke kamarnya, Ia mengunci pintu, lalu memasukkan kuncinya ke saku kemejanya. Ia tidak mau Nesha kabur sebelum urusan mereka selesai.
" Katakan ada masalah apa sehingga kamu selalu menghindariku hm?" Tanya Farhan berdiri di hadapan Nesha, Ia merapikan rambut Nesha yang menutupi wajahnya. Ia menatap Nesha dengan tatapan kerinduan.
" Aku lagi badmood, lagi gak mau bahas apapun." Ketus Nesha.
" Apa aku punya salah padamu?" Tanya Farhan lembut. Bagaimanapun Ia harus sabar menghadapi istrinya yang masih labil.
" Aku yang salah karna terlalu mempercayaimu." Ucap Nesha keceplosan.
" Maksudmu?" Tanya Farhan mengerutkan keningnya.
Nesha tidak menjawab lagi ucapan Farhan. Keduanya saling diam untuk beberapa saat. Farhan menatap bibir Nesha yang sangat menggoda, lalu Ia memajukan wajahnya ingin mencium bibir Nesha, belum sampai ke bibirnya, Nesha sudah menghindar lebih dulu. Nesha berjalan kearah jendela balkon kamarnya. Ia bersedekap dada memandang pemandangan malam di luar sana.
Farhan menghela nafasnya pelan, biasanya Nesha tidak pernah menghindari ciumannya. Ia mendekati Nesha, lalu memeluk Nesha dari belakang. Ia menempelkan dagunya ke bahu Nesha.
" Lepas." Berontak Nesha.
" Sayang... Ku mohon jangan seperti ini, katakan apa yang membuatmu marah seperti ini dan selalu ingin menghindariku." Ujar Farhan.
" Kamu." Sahut Nesha.
" Aku... kenapa denganku?" Tanya Farhan membalikkan badan Nesha.
" Katakan yang jelas sayang." Titah Farhan.
" Kamu memperdayaiku, semua kebaikanmu palsu, cinta yang kau tunjukkan kepadaku juga palsu, aku bodoh telah mempercayaimu, aku bodoh karna telah masuk perangkapmu.... Aku membencimu Hiks.. Aku sangat membencimu." Ungkap Nesha sambil terisak. Ia tidak sanggup membendung air matanya. Hatinya begitu pedih telah di bohongi suaminya selama ini.
" Aku... Aku Mencintaimu sayang." Ucap Farhan memegang bahu Nesha.
" Bohong." Bentak Nesha menepis tangan Farhan.
" Sungguh aku benar benar mencintaimu, Percayalah kepadaku sayang." Ucap Farhan bersungguh sungguh.
" Hentikan sandiwaramu Tuan Farhan Ardiansyah..." Tekan Nesha. Farhan melongo mendengar Nesha menyebut namanya dengan formal.
" Kau..." Tunjuk Nesha ke wajah Farhan.
" Kau menikahiku hanya karna kau membutuhkan aku untuk merawat anakmu, bahkan dengan teganya kau pura pura mencintaiku hanya untuk mendapatkanku...." Ujar Nesha.
Deg....
Hati Farhan mencelos mendengar ucapan Nesha. Apa Nesha tahu semua yang Ia bicarakan dengan Denny sahabatnya waktu itu.
" Apa maksudmu sayang?" Tanya Farhan.
" Semua perhatian dan semua kasih sayang yang kau tunjukkan kepadaku palsu...Tuan Farhan Ardiansyah... Semuanya Palsu." Teriak Nesha.
" Apa kau...." Ucap Farhan menggantung.
" Ya... aku sudah tahu semuanya kenapa kau begitu cepat ingin menikahiku, aku mendengar semua yang kau ucapkan kepada temanmu waktu itu, aku tidak pernah menyangka.. Jika orang terpandang seperti dirimu bisa melakukan hal serendah ini." Ucap Nesha dengan suara tinggi. Sesekali Ia mengusap air matanya.
Farhan maju, Ia ingin memeluk Nesha, tapi Nesha segera menghindar.
" Jangan pernah sentuh aku, aku disini sebagai pengasuh putramu bukan Istrimu." Ucap Nesha. Hati Farhan sakit mendengarnya, Ia akui Ini kesalahannya. Ia harus meluruskan semua kesalah pahaman ini.
" Dengarkan penjelasanku dulu Nesha, ya.. aku akui waktu itu aku bicara seperti itu, tapi saat itu aku belum mengerti akan perasaanku sendiri, aku tidak tahu apa yang kurasakan padamu adalah cinta atau bukan, tapi percayalah setelah beberapa hari kamu mengabaikan aku, aku mulai menyadari kalau perasaan itu adalah cinta.. entah sejak kapan aku mencintaimu, aku tidak tahu kapan rasa itu tumbuh di hatiku, tapi percayalah sayang saat ini aku benar benar mencintaimu, aku tidak mau kehilanganmu Nesha." Jelas Farhan dengan air mata mengalir di pipinya. Ia mengusap air matanya.
" Jangan menutupi kebohongan dengan kebohongan lain Tuan Farhan, aku tidak akan mempercayaimu lagi sampai kapanpun, karna sekali berbohong selamanya dia akan berbohong." Ketus Nesha.
Farhan berlutut di depan Nesha, Ia menggenggam tangan istrinya.
" Aku bersumpah, kali ini aku tidak bohong, aku sangat mencintaimu Vanesha Ardiansyah, aku sangat mencintaimu, kaulah pemilik hati ini, kaulah pemilik cinta ini sayang." Ungkap Farhan dengan sepenuh hati.
" Aku sudah tidak peduli lagi tentang perasaanmu, entah ini kebenaran atau sandiwara aku sudah tidak peduli lagi, yang jelas aku sangat kecewa padamu, sangat sangat kecewa Tuan... Dan perlu kau tahu aku menyesali keputusanku dengan menikahimu." Ujar Nesha.
Nesha segera keluar dari kamarnya, tanpa Farhan sadari bahwa Nesha telah berhasil mengambil kunci di saku kemejanya. Setelah kepergian Nesha tubuh Farhan luruh ke lantai, Ia merutuki kebodohannya, karna tidak bisa memahami perasaannya sendiri. Ia menyesal telah membohongi Istrinya. Memang Hubungan yang di awali lebohongan tidak akan nerakhir baik, kecuali keduanya mau memperbaiki hubungan itu.
TBC....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 251 Episodes
Comments
¹ ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔🇳🇮🇩🇦
😭😭😭 sakit hatiku. nesha jangan kau mudah percya sma farhan. sekali nya bohong akan berbohong trus. maka nya jangan prnh awali smua dari kebohongan
2022-05-24
2
mama naura
pergi yg jau biar tau rasa tu tuan Farhan yg terhormat
2022-05-06
1
Ratini Pramono
sabar ya sha
2022-01-27
2