Hari hari berlalu, Nesha masih saja menghindari Farhan. Tapi Ia tetap melaksanakan kewajibannya seperti, memasak, menyiapkan pakaian Farhan dan yang lainnya. Sekarang Ia juga sudah mau makan bersama, tetapi Nesha hanya sibuk dengan Nathan tanpa menghiraukan Farhan. Terkadang Farhan mencari cari perhatiannya, tetapi tidak di hiraukan oleh Nesha. Semua itu membuat Farhan uring uringan karna Nesha bersikap dingin padanya.
" Sha.. Aku mau makan pakai ayam, ambilkan donk." Ucap Farhan.
Saat ini Farhan dan Nesha ada di meja makan, menikmati sarapannya, sedangkan Nathan sibuk dengan mainanya, Ia sudah kenyang. Nesha segera mengambilkan lauk kedalam piring Farhan.
" Tambahin nasinya donk Yank" Tambah Farhan sambil tersenyum. Nesha mengambilkan apa yang di minta Farhan.
" Nathan sayang... Nathan mau jalan jalan nggak hari ini? Kalau mau jalan papi akan ambil cuti deh untuk hari ini, gimana mau nggak?" Tanya Farhan. Ia melirik istrinya yang hanya diam saja sedari tadi. Ia menghela nafasnya pelan.
" Mami... Apa Mami mau jalan jalan?" Nathan bertanya pada Nesha.
" Dirumah aja ya." Ujar Nesha.
" Athan mau di lumah aja pi." Ujar Nathan.
" Apa Nathan tidak mau main ke timezone atau ke pantai misalnya?" Tanya Farhan berharap Nathan mau memilih salah satunya.
" Endak Pi, kalo Mami di lumah, Athan juda mau di lumah aja Pi." Sahut Nathan.
" Sayang kita jalan jalan ya, aku ingin memperbaiki hubungan kita dengan dekat dengan kalian." Ujar Farhan menatap Nesha.
" Tidak perlu Mas, biarkan semuanya mengalir dengan apa adanya." Sahut Nesha malas.
" Baiklah kalau kamu tidak mau, kalian di rumah saja hati hati." Ucap Farhan.
" Kalau begitu aku pergi dulu, sampai jumpa nanti malam." Sambung Farhan.
" Hmm." Gumam Nesha.
Farhan berangkat kantor dengan lesu. Ia harus lebih sabar lagi untuk memenangkan hati Nesha. Ia akan memperbaiki hubungannya dengan istri dan anaknya.
Siang ini Nesha merasa suntuk di rumah, Ia mengajak Nathan jalan jalan ke Mall dengan mengginakan taksi. Setengah jam Nesha dan Nathan sampai di Mall terbesar si kota itum Keduanya turun dari taksi lalu masuk ke dalam Mall menuju area permainan anak. Ia dan Nathan mencoba permainan yang ada di sana.
Setelah keduanya merasa capek, Nesha mengajak Nathan makan di resto yang ada di Mall itu. Nesha memesan makanan untuknya dan Nathan.
" Mbak dessert sama jus mangga satu ya." Ucap Nesha kepada pelayan.
" Baik Nona, silahkan di tunggu pesanannya." Sahut Pelayan.
" Mi apa Mami tidak tefon Papi kalau kita di cini?" Tanya Nathan.
" Tidak usah sayang, Mami takut mengganggu Papimu yang sedang bekerja." Sahut Nesha.
Tak lama pesanan mereka pun datang. Nesha segera menyuapai Nathan. Saat Nesha mau menyuapi Nathan, tiba tiba datang seorang pria menyapanya.
" Hai Nes, berdua aja, boleh gabung kan?" Tanya Romi membuat Nesha menatap ke arahnya.
" Eh Bang Romi, silahkan Bang." Sahut Nesha.
Romi duduk di kursi depan Nesha. Ia menatap Nathan yang tak terganggu dengan kehadirannya.
" Anak lo mirip ma bokapnya ya, dingin sesingin salju di kutub utara." Ucap Romi. Nesha menatap Nathan yang asik dengan eskrimnya.
" Ah enggak kok Bang, Nathan anak yang periang kok dan baik sama semua orang." Sahut Nesha.
" Nathan sayang, sapa om nya donk, dia temen Mami lho." Ujar Nesha.
" Hallo om." Sapa Nathan.
" Halo juga Boy.." Jawab Romi. Setelah itu Nathan sibuk dengan kegiatannya sendiri.
" Lo udah lama gak keluar bareng kita kita Nes." Ucap Romi.
" Gue sibuk bang." Sahut Nesha.
" Ya sibuk ngurusin bocil sama bapaknya." Timpal Romi.
" Ya mau gimana lagi? Namanya ibu rumah tangga." Sahut Nesha.
" Iya, bahkan mau belanja aja susah ya, apalagi ngumpul sama teman teman, pasti nggak ada waktu." Ujar Romi.
" Itu tahu." Sahut Nesha.
" Kamu ini selalu gitu ih." Ujar Romi.
Mereka berdua berbincang bincang membicarakan hal hal unfaedah, di lengkapi dengan gombalan receh Romi yang sesekali membuat mereka tertawa bersama. Tanpa mereka sadari ada sepasang mata yang sedang menatap keduanya dengan tatapan nyalang menahan emosinya. Ia mengepalkan erat tangannya. Siapa lagi kalau bukan Farhan.
Setelah selesai dengan kegiatan meetingnya, Farhan segera menghampiri Nesha dan Nathan di mejanya.
" Nathan, ayo pulang." Ucap Farhan menarik tangan Nathan. Seketika ketiganya menoleh kearah Farhan.
" Mas Farhan." Gumam Nesha menatap Farhan.
" Sore pak." Sapa Romi.
" Hmm." Gumam Farhan.
" Ayo kita pulang." Ajak Farhan.
Farhan menggendong Nathan, lalu Ia segera berlalu dari sana. Nesha segera mengejar Farhan dan mengikutinya dari belakang.
Sesampainya di mobil, Farhan mendudukkan Nathan di belakang.
" Masuk." Titah Farhan kepada Nesha.
Nesha segera masuk dan duduk di sebelah Nathan.Tanpa banyak kata, Farhan melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, membuat Nesha merasa ketakutan. Ia mendekap Nathan dengan erat. Nesha tidak mau protes, Ia tahu kalau saat ini Farhan sedang dalam kondisi tidak baik baik saja. Nesha takut jika Ia salah bicara, akan membuat semua tambah runyam saja.
Sesampainya di rumah, Farhan langsung turun dari mobil memasuki rumahnya. Nesha berjalan di belakangnya menggendong Nathan.
" Mbak Nadia..." Teriak Farhan. Mbak Nadia datang dengan tergopoh gopoh.
" Iya Tuan." Ucap Nadia setelah sampai di hadapan Farhan.
" Ajak Nathan ke kamarnya, ada yang mau saya bicarakan dengan Nyonya." Ujar Farhan.
" Baik Tuan.." Sahut Mbak Nadia. Mbak Nadia segera mengambil alih Nathan dari gendongan Nesha. Ia tahu kalau majikannya sedang marah.
" Ndak mau... Athan mau cama mami." Rengek Nathan yang ketakutan.
" Nathan sama Bibi dulu ya, Mami ada perlu sama papi, nanti Mami nyusul Nathan ke kamar." Bujuk Nesha.
" Ndak mau Mi... Mau cama Mami aja." Kekeh Nathan.
" Nathan." Bentak Farhan.
Nathan berjingkrak kaget, Ia langsung pindah ke gendongan Mbak Nadia tanpa melihat papinya. Mbak Nadia segera membawa Nathan ke kamarnya, tak lupa Nesha menciumi pipi Nathan dulu.
Setelah kepergian Mbak Nadia, Farhan menarik tangan Nesha menuju kamarnya, Ia membanting tubuh Nesha di ranjang, lalu Farhan mengukungnya. Nesha menjadi ketakutan, apa yang akan Farhan lakukan kepadanya.
" Apa ini yang kau lakukan di belakangku selama ini?" Sinis Farhan menatap Nesha.
" Apa maksudmu mas?" Tanya Nesha menatap Farhan.
" Kau tahu pasti yang aku maksudkan Vanesha Febiola..." Tekan Farhan.
Deg...
Farhan menyebut nama lengkapnya, Berarti Farhan dalam mode emosi yang tinggi. Ia menatap mata Farhan yang berada di atasnya, Mata yang terlihat dengan sorot kemarahan. Lalu apa kesalahan yang Nesha perbuat?.....
Jangan lupa like dan komentnya...
Kasih author mawar yang banyak donk biar semangat...
Terima kasih untuk readers yang sudah mensuport author...
Miss U All...
TBC....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 251 Episodes
Comments
¹ ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔🇳🇮🇩🇦
slaah paham tidak seharusnya kau membentak nathan dan sekarang mlah membentak istimu. jangan samakan sma mantan istrimu
2022-05-24
4