Waktu pulang kantor sudah lewat, namun Abi belum juga memberi kabar pada Kalin. Rasanya ia ingin sekali pulang lebih dulu namun ia takut suaminya itu menjemputnya. Kalin yang sedari tadi mencoba menghubungi Abi selalu saja panggilanya di alihkan oleh suaminya itu. Karena Kalin menunggu sudah cukup lama akhirnya ia pun memutuskan untuk pulang tanpa harus menunggu suaminya itu, mungkin Abi masih kesal akan perdebatannya semalam. Pikir Kalin.
Saat Kalin akan melangkah keluar, ada sesosok laki-laki yang Kalin kenal. Laki-laki itu menghampiri dan menyapanya.
" Kalin. ." Merasa ada yang memanggilnya Kalin pun menengok pada arah suara.
" Om Pras." Kalin sedikit terkejut dengan laki-laki yang ada di hadapannya itu.
" Kamu udah mau pulang, Lin ? Sapa laki-laki paruh baya itu pada Kalin.
" Iya, Om. Lagi ngapain di sini." Tanya Kalin pada Om nya itu, Kalin merasa heran kenapa Om nya itu ada di dekat tempatnya bekerja.
" Om, kesini mau bilang sama kamu kalau Bunda kamu sakit, Lin." Om Prasetyo menjelaskan maksudnya mengapa dia ada di dekat tempat Kalin bekerja.
" Bunda sakit ! Sakit apa om ?? Kalin terkejut dan panik
mendengar Bundanya sakit.
" Om, tidak tahu Bunda kamu sakit apa, cuman dia ingin ketemu kamu Lin."
" Oh. . .ya udah kalau gitu aku nanti kesana Om, tapi Kalin nunggu suami Kalin dulu Om." Jelas Kalin pada Om nya.
" Udah sekarang saja kamu sama Om."
" Tapi Om, suami Kalin sebentar lagi jemput kok."
" Lin kamu ga kasihan sama Bunda kamu yang sakit karena kangen sama kamu. Udah kamu ke rumah sama Om, biar nanti suamimu menyusul." Om Prasetyo memaksa Kalin untuk pulang menemui Bunda bersamanya.
" Baiklah kalau begitu Om." Kalin pun mengikuti apa yang di katakan oleh Om nya itu.
Kalin pun menaiki motor yang Om nya gunakan untuk menjemput Kalin. Saat Kalin sedang menaiki motor, Abi datang untuk menjemput Kalin pulang. Abi melihat Kalin menaiki motor saat ia akan memanggil kalin, motor yang di tumpangi istrinya pun sudah jalan.
Abi merasa heran kenapa istrinya itu menaiki motor. Dan siapa laki-laki yang mengendarai motor tersebut.
Abi yang merasa khawatir dengan istrinya itu, ia pun akhirnya mengikuti motor yang sedang di tumpangi istrinya itu.
Sialnya saat di lampu merah Abi tidak bisa mengejar motor yang sedang ia ikuti itu. Motor yang membawa istrinya itu lebih dulu menghindari lampu merah sedangkan Abi saat ini terjebak lampu merah.
Abi yang merasa khawatir dan mempunyai firasat tidak enak, terus menerus menelpon istrinya itu tapi tak di angkat oleh istrinya itu. Abi pun merasa kesal.
Setelah sampai di rumah Bunda. Kalin langsung memasuki rumah sederhana itu, ia pun langsung mencari keberadaan sang Bunda di sana. Namun Kalin tidak mendapatkan keberadaan Bundanya itu.
Suara pintu terkunci, Kalin yang mendengar itu langsung menengok ke belakang. Ia melihat Om nya sedang ada di belakangnya, firasat buruk tiba-tiba menyelimutinya namun Kalin berusaha untuk tenang, agar ia bisa berfikir dengan suasana yang tiba-tiba mencekam itu.
" Om, Bunda ada dimana ? Tanya Kalin sambil waspada pada Om nya yang sedang menatapnya dengan tajam.
" Apakah kamu sudah mencarinya ? Om nya bukan menjawab pertanyaan Kalin, namun ia balik menanyakannya pada Kalin.
" Sudah tapi tidak ada." Jawab Kalin pada Om nya itu.
Melihat Om nya melangkah makin maju ke arahnya dengan pandangan berkabut, Kalin pun berlahan melangkah mundur, ia melihat Om nya denga tatapan tidak menyenangkan membuat Kalin merasa tidak nyaman.
" Mungkin Bunda mu sedang keluar." Sambil tersenyum licik Om nya menjawab pertanyaan Kalin.
" Kenapa pintu di kunci Om ?" Kalin bertanya pada Om nya itu, karena Kalin sudah merasa curiga dengan tingkah Om nya itu.
Tanpa terduga Om nya meraih tangan Kalin, ia langsung memegang erat tangan Kalin.
" Lepaskan aku !!" Seru Kalin dengan panik akan kelakuan Om nya.
" Aku tidak akan melepaskan kamu lagi, sudah cukup selama ini aku menahan diri." Seringai licik di wajah laki-laki paruh baya itu.
" Apa maksudmu ? " Kalin makin panik dengan sikap Om nya itu.
" Kamu bukan anak kecil lagi, kamu sudah menikah, masa kamu tidak mengerti." Sambil tersenyum dengan tatapan mengejek.
Kalin yang melihat kelakuan Om nya itu makin panik ia berusaha untuk melepaskan tangannya dari genggaman Om nya itu.
Bukannya lepas Kalin malah di tarik oleh Om nya itu, sehingga tubuh Kalin maju ke depan dan langsung ke pelukan Om nya itu.
Ia langsung memeluk tubuh Kalin dan berusaha menciuminya. Saat mau di ciumi Kalin pun berusaha menghindar dan berusaha lepas dari tubuh laki-laki itu.
Saat Om nya berusaha untuk menyentuh Kalin dengan penuh nafsu. Tiba-tiba suara handphone berbunyi di dalam tas Kalin. Kalin yang mendengar itu berusaha keras untuk lepas dari Om nya itu.
Mendengar suara telepon yang terus menerus bunyi, laki-laki paruh baya itu berusaha untuk mengambil handphone itu di tas Kalin agar tidak bersuara lagi.
Saat ia berusaha mengambil tas Kalin yang masih berada di pundak Kalin. Ia pun sedikit melonggarkan tubuh Kalin yang sudah ia kuasai. Kalin yang mengambil kesempatan itu langsung menendang alat vital Om nya Itu.
Laki-laki itu pun langsung melepaskan tubuh Kalin dan berusaha memegang alat vitalnya itu yang tadi di tendang oleh Kalin.
Kalin yang melihat Om nya sedang kesakitan dengan sigap ia mengambil handphone yang ada di dalam tasnya itu. Dan ia pun melihat siapa yang meneleponnya itu.
" Kamu di mana ?" Tanya laki-laki yang ada di sebrang telpon itu dengan nada khawartir.
" Bi, aku ada di rumah Bunda. Tolong aku."
" Akkkhhhh. . .!!"
Tiba-tiba tubuh Kalin di tarik oleh Om nya. Dan mengambil handphone yang ada di tangannya Kalin.
Abi yang mendengar suara teriakan Kalin yang ada di sebrang telpon makin panik. Saat ia berusaha berbicara telponnya ternyata mati. Ia berusaha menelpon Kalin tapi handphone Kalin sudah tidak bisa di hubungi. Abi pun melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi.
" Kamu sekarang tidak mungkin lepas lagi dariku sayang." Dengan senyum kemenangan yang ia perlihatkan.
Kalin yang sekarang tubuhnya tersungkur di bawah berusaha berdiri untuk melarikan diri. Belum sempat ia berdiri tubuhnya sudah di cengkraman Om nya. Kalin pun berusaha berteriak berharap di luar sana ada yang mendengar suara teriakan minta tolongnya.
Bunda yang baru sampai dari bekerja mendengar suara teriakan dari dalam rumahnya. Ia langsung merasa ada yang tidak beres di dalam rumahnya. Ia pun membuka pintu bermaksud akan mencari tahu ada di dalam sana, namun sayangnya pintu itu terkunci.
Suara teriakan di dalam sana semakin jelas yang Bunda dengar dan suara itu sangat ia kenal. Bunda pun semakin panik setelah menyadari siapa pemilik suara itu. Ia berusaha membuka pintu rumah namun tidak bisa ia buka.
Akhirnya Bunda pun lari ke samping rumahnya beruntungnya pintu yang berada di samping rumahnya itu tidak tidak terkunci.
Bunda pun membuka pintunya lalu ia pun lari mencari sumber suara yang meminta tolong. Ia pun terkejut melihat suaminya yang sedang berada di atas tubuh anaknya yang sedang meronta-ronta.
Dengan sigap Bunda langsung mendorong tubuh suaminya itu. Om Prasetyo Langsung terkejut tubuhnya di dorong ke belakang. Ia pun tersungkur ke lantai. Bunda hampir tidak percaya apa yang di lakukan oleh suaminya itu.
" Laki-laki ********, dasar keparat. Apa yang kamu lakukan pada putriku !!!" Teriak bunda pada suaminya itu. Wanita paruh baya itu pun memukuli tubuh suaminya dengan tangannya.
Om Prasetyo yang menyadari ternyata istrinya yang mendorong dan memukuli tubuhnya. Ia pun langsung mendorong istrinya. Saat ia melihat istrinya tersungkur ke lantai ia pun tanpa segan memukul istrinya dan menendangnya tanpa ada rasa kasihan.
" Dasar wanita sialan, kalian tidak tahu diri. MATI SAJA KAMU. . !!!" Penuh amarah om Prasetyo memukuli dan menendang istrinya tanpa ada rasa kasihan.
~ Happy reading~
Jangan lupa di like, favorit dan VOTE gratis 😘
Follow Instagram
annie_nietta
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Tuty Tuty
waaaah praset kasihan sama setsn selalu jadi kambing hitam manusia 🤣🤣🤣🤣🤣asyeeeek thoor seruuu 👍👍👍👍👍👍
2022-02-09
0
Daisyridone
haddeuh
2021-11-26
0
༄༅⃟𝐐•ωαƒєяqυєєη❤💜
smg Abi dtng di wkt yg tepat untuk menyelamatkan Kalin & bundanya
2021-05-20
0