PART 9 SIBUK DENGAN PIKIRAN KALIN

Aktivitas seperti biasanya setelah ia menikah dengan Abi, menyiapkan semua keperluan sang suami di pagi hari seperti pasangan suami istri lainnya. Walaupun Kalin tidak tahu seperti apa pernikahan yang akan dia lalui ke depannya. Karena Kalin menyadari pernikahannya tak akan sekokoh pernikahan seperti pasangan yang lainnya. Karena pernikahan tanpa cinta,tanpa rencana dan karena keterpaksaan, yang di karenakan sebuah insiden sang mempelai wanita tak ada di hari pernikahannya.

Dan Kalin pun harus siap apabila suatu saat pernikahannya harus kandas. Maka dari sekarang Kalin harus mempersiapkan diri untuk semua yang akan terjadi. Mempersiapkan hatinya untuk tidak berharap sebuah pernikahan seperti pasangan yang lainnya dan mempersiapkan hatinya untuk tidak mencintai suaminya yang terlihat sangat tampan dengan tubuh yang hampir sempurna. Mungkin di luaran sana banyak wanita yang menyukai suaminya itu. Maka Kalin hanya akan mengikuti takdir yang sudah Tuhan tentukan. Dia tak ingin berharap lebih dalam pernikahannya.

***

Hari ini adalah di mana Kalin dan Aditya akan bertemu dengan perusahaan yang akan bekerjasama dengan perusahaan mereka.

Kalin yang begitu antusiasnya semenjak di beri kabar baik itu, ia tidak pernah bertanya perusahaan besar mana yang akan bekerjasama dengan mereka. Dan pada hari ini dia berada di dalam gedung di mana perusahaan yang di gadang-gadang perusahaan besar yang berpengaruh di negeri ini, dengan banyak anak perusahaan yang bergerak di berbagai bidang bisnis.

Saat ini Kalin sibuk dengan pikirannya sendiri mengapa perusahaan besar seperti ini mau bekerjasama dengan perusahaan tempatnya bekerja yang notabenenya perusahaan kecil.

Di saat Kalin sibuk dengan pikirannya sendiri tiba-tiba Aditya yang duduk di sebelahnya menepuk pundaknya.

"Lin, ayo "

"He'h" dengan wajah bingung apa maksudnya Aditya.

" Kamu ngelamun Lin ?" Melihat Kalin diam dan seperti sedang berfikir akhirnya Aditya bertanya pada Kalin.

Aditya yang bertanya seperti itu hanya di jawab dengan senyum oleh Kalin.

" Kita sudah di tunggu di ruangan mereka " Aditya memberi penjelasan pada Kalin.

Kalin pun hanya mengangguk lalu berdiri ia melihat ada wanita sedang berdiri menunggu mereka untuk mengantarkan mereka ke ruangan Direktur perusahaan tersebut.

Setelah Aditya dan Kalin sudah sampai depan pintu ruangan Direktur, Kalin dan Aditya di persilahkan masuk oleh wanita yang mengantar mereka. Kalin dan Aditya pun masuk lalu di sambut oleh seorang laki-laki yang ternyata Kalin mengenalnya.

" Dimas" Dengan suara yang pelan Kalin menyebutkan nama Asisten suaminya itu. Kalau Dimas berada di ruangan ini berarti suaminya juga ada di sini sebagai pemilik perusahaan dan gedung ini. Kalin terus berkutat dengan pikirannya.

" Silahkan duduk Pak Aditya dan Ibu Kalina. Maaf menunggu lama Pak Abimanyu sedang ada urusan, sebentar lagi akan kembali jadi saya minta kalian menunggu sebentar ya. " Dimas menjelaskan tentang atasannya yang mungkin sedikit telat menemui mereka berdua.

" Iya tidak apa-apa " Jawab Aditya pada Dimas.

Kalin terus saja menunduk bingung dia tidak tahu lagi harus berbuat apa, rasanya ingin sekali ia pergi dari ruangan itu setelah mendengar Dimas menyebutkan nama suaminya itu.

Aditya yang melihat Kalin yang lebih banyak diam, berfikir bahwa karyawan dan sekaligus temannya ini sedang dalam keadaan gugup. Aditya pun memegang tangan Kalina agar wanita yang ada di sampingnya itu tidak gugup. Kalin yang melihat tangannya di genggaman oleh Aditya hanya tersenyum karena Kalin tahu kalau atasannya itu pasti berfikir ia sedang merasakan gugup.

Pintu terbuka dimana tempat Kalin dan Aditya menunggu sang pemilik perusahaan yang saat ini mereka berada. Abi yang membuka pintu terkejut dengan apa yang dia lihat. Tangan istrinya yang sedang di genggam laki-laki lain rasanya sangat menyebalkan di buatnya.

"Ehem. . . Maaf sedikit telat" Abi yang merasa tidak nyaman dengan apa yang di lihatnya langsung mengalihkan perhatian kedua orang yang ada di depannya.

Kalin dan Aditya langsung menengok ke belakang saat ada sumber suara yang berasal dari belakang tubuh mereka yang sedang duduk. Saat Aditya melihat siapa pemilik suara itu, ia pun langsung tersenyum ramah. Aditya dan Kalin pun langsung berdiri dan mengulurkan tangannya pada lelaki yang sedang menghampiri mereka berdua.

Abi pun menyambut uluran tangan Aditya mereka pun saling berkenalan dengan berjabat tangan. Aditya pun tidak lupa memperkenalkan wanita yang ada di sampingnya sebagai karyawan itu. Kalin pun mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan laki-laki yang di hadapannya itu. Kalin terus menundukkan terus kepalanya karena ia tak menyangka akan bertemu dengan suaminya dalam urusan pekerjaan.

Akhirnya kesepakatan mereka pun tercapai mereka akan bekerjasama masalah resort yang akan di bangun di pulau Dewata Bali, untuk beberapa bulan ke depan dengan perusahaan yang di pegang oleh Wijaya Group tersebut.

Kalin yang sedari tadi tidak terlalu banyak bicara dan yang pasti dia merasa canggung pada lelaki di hadapannya itu. Kalin tidak berani menatap wajah Abi. Kalin belum bisa percaya kalau mereka akan bertemu dalam sebuah pekerjaan.

Abi terus menatap wajah wanita yang di hadapannya itu. Ia tahu istrinya itu tidak berani menatapnya, maka dia terus menatap istrinya itu di saat mereka sedang melakukan negosiasi.

Aditya yang sedari tadi menyadari bahwa laki-laki yang sedang ia ajak bicara itu sedang tidak fokus padanya. Matanya terus menatap Kalin.

Setelah negosiasi semuanya berjalan dengan baik. Kalin dan Aditya pun akhirnya berpamitan untuk kembali ke perusahaan mereka. Dan mereka bertiga pun kembali berjabatan tangan. Di saat Kalin dan Aditya akan keluar dari ruangan. Tiba-tiba Abi mengajak mereka untuk makan siang.

" Gimana kalau kita makan siang." Ajak Abi pada Kalin dan Aditya.

Aditya dengan spontan melirik pada wanita yang ada di sampingnya itu. Apa Kalin mau makan siang bersama dengan laki-laki yang ada di hadapan mereka itu.

Saat Aditya ingin bertanya Kalin masih saja menunduk. Dan Aditya merasa bila Kalin tidak nyaman di sini.

"Maaf Pak Abimanyu, mungkin lain kali saja. Kami masih ada pekerjaan yang belum kami selesaikan di kantor." Tolak Aditya dengan secara halus. Aditya memperhatikan pandangan Abi yang tak lepas memperhatikan Kalin.

" Baiklah kalau kalian berdua tidak bisa tidak apa-apa." Sambil tersenyum kecut Abi mengatakannya.

***

Setelah Kalin dan Aditya keluar dari gedung Wijaya Group, Kalin masih saja terdiam dan sibuk dengan pikirannya sendiri.

Aditya yang melihat itu merasa heran akan perubahan sikap Kalin yang tiba-tiba diam. Padahal beberapa hari yang lalu setelah dia di beri kabar akan ada perusahaan yang menerima kerjasama yang di ajukan perusahaannya Kalin terlihat senang.

" Kamu tida apa-apa kan. Lin ? " Aditya penasaran akan sikap Kalin hari ini. Dan dia pun memberanikan diri untuk bertanya agar rasa penasaran itu hilang akan sikap Kalin.

" Hmm. . . Aku tidak apa-apa " jawab Kalin sambil berusaha tersenyum pada Aditya yang sedang duduk di sampingnya sambil mengemudi mobil.

" Yakin. . . Sepertinya kamu sedang menyembunyikan sesuatu dari ku

Lin."

" Aku tidak menyembunyikan apapun darimu Bos." Kalin meyakinkan Aditya dengan cara bercanda dan sambil tersenyum yang di paksakan tapi ia berusaha agar tidak terlihat di paksakan.

" Aku benci dengan kata-kata itu kalau kita sedang berdua." Aditya protes dengan panggilan Kalin kepadanya. Aditya selalu bilang bila mereka sedang berdua jangan memperlihatkan hubungan mereka sebagai atasan dan bawahan.

" Baiklah Bosku." Goda Kalin pada Aditya.

Aditya yang mendengar kata-kata yang terlontar dari mulut Kalin hanya bisa tersenyum dan mengelus kepala Kalin hingga membuat rambut Kalin sedikit berantakan. Namun mereka berdua tertawa dengan senangnya akan tingkah diri sendiri.

***

Abi yang sedang duduk di meja kebesarannya. Ia menatap Dimas yang sedang di hadapannya dengan tatapan tajamnya.

" Dim"

" Iya Pak, bisa saya bantu ?"

" Cari tahu hubungan Kalin dengan atasannya. Seberapa dekat hubungan mereka." Perintah Abi pada Dimas yang sedang berdiri di hadapannya.

" Baik. . Pak." Setelah Dimas mendapatkan perintah, ia langsung bergegas pergi dari ruangan atasannya itu.

 

~ Happy reading~

 

Buat bab ini maaf kalau ada typo atau sedikit tidak nyambung.

Author menulis ini sambil menahan ngantuk. Jadi harap pengertiannya.

Agar author semangat menulisnya jangan lupa klik like, favorit , komentar positifnya dan jangan di lewatkan vote poinnya gratis tanpa bayar ya reader.

Terimakasih 😘

Terpopuler

Comments

Yayuk Suharningsih

Yayuk Suharningsih

sukaaaa

2022-01-07

0

MARYANAH YANAH

MARYANAH YANAH

semangat teruuus

2021-12-15

0

Ayu Dan Restu

Ayu Dan Restu

akhrnya cemburu jga tuh

2021-05-20

2

lihat semua
Episodes
1 PART 1 PERKENALAN
2 PART 2 PERSIAPAN PERNIKAHAN
3 PART 3 PENGANTIN YANG HILANG
4 PART 4 PERNIKAHAN
5 PART 5 AMARAH
6 PART 6 BEKERJA
7 PART 7 INFORMASI
8 PART 8 KABAR BAIK
9 PART 9 SIBUK DENGAN PIKIRAN KALIN
10 PART 10 TENTANG KALINA
11 PART 11 PINDAH RUMAH
12 PART 12 SALING MEMIKIRKAN
13 PART 13 ADITYA 1
14 PART 14 CEMBURU
15 PART 15 ADITYA 2
16 PART 16 MASUK JEBAKAN
17 PART 17 MENYELAMATKAN
18 PART 18 KEPERGIAN BUNDA
19 PART 19 SEMUA KARENA MU
20 PART 20 MEMIKIRKAN SIKAP KALIN
21 PART 21 TERBAKAR AMARAH
22 PART 22 MEMULAI DARI AWAL
23 PART 23 MAKAN SIANG BERSAMA
24 PART 24 KENCAN PERTAMA
25 PART 25 MASA LALU KALIN
26 PART 26 SEDIKIT TRAUMA
27 PART 27 KEMBALI KE RUMAH
28 PART 28 MEMINTA IZIN
29 PART 29 SALING MENUNGGU KABAR
30 PART 30 FLASHBACK
31 PART 31 SEBUAH PENJELASAN
32 PART 32 UNGKAPAN HATI KALIN
33 PART 33 BULAN MADU ATAU LIBURAN
34 PART 34 KEMBALI DARI LIBURAN
35 PART 35 INGIN CUCU
36 PART 36 SURAT PENGUNDURAN DIRI
37 PART 37 SEPERTI MENGENAL
38 PART 38 DIA ISTRIKU
39 PART 39 SURPRISE
40 PART 40 RASA BERSALAH
41 PART 41 KANTOR BARU
42 PART 42 TOLONG BANTU AKU . . . !!!
43 PART 43 JANGAN TAKUT DAN LIHAT AKU
44 PART 44 PERESMIAN KANTOR BARU
45 PART 45 KEMBALINYA MASA LALU
46 PART 46 TAKUT KEHILANGAN
47 PART 47 DOKTER KANDUNGAN
48 PART 48 PENGGANGGU
49 PART 49 KECURIGAAN KALIN
50 PART 50 SEBUAH RENCANA
51 PART 51 MULAI TERUNGKAP
52 PART 52 MENGHILANGNYA KALIN
53 PART 53 BUNDA
54 PART 54 SALING MENDAPATKAN INFORMASI.
55 PART 55 JESSICA VS ADITYA
56 PART 56 SEBUAH PERMINTAAN
57 PART 57 MEYAKINKAN MU
58 PART 58 KONSULTASI
59 PART 59 SEBUAH PENGAKUAN
60 PART 60 INGIN SEPERTI DULU
61 PART 61 MERASA TERBUANG
62 PART 62. INGIN MENCERITAKANNYA
63 PART 63 AKU TAKUT KEHILANGAN
64 PART 64 MULAI MENCURIGAI
65 PART 65 TERUNGKAP DI BALIK PENABRAKAN
66 PART 66 AKU SELALU ADA UNTUK KAMU
67 PART 67 SEBELUM PERGI MENJAUH
68 PART 68 SEBUAH UNGKAPAN
69 PART 69 AKU INGIN LARI. . .
70 PART 70 KEMARAHAN ABI
71 PART 71 SELALU ADA UNTUKMU
72 PENGUMUMAN
73 PART 72 SEBUAH PERMINTAAN
74 PART 73 KEHIDUPAM BARU
75 PART 74 KEMBALI
76 PART 75 RASANYA TIDAK ENAK
77 PART 76 SEBUAH HARAPAN
Episodes

Updated 77 Episodes

1
PART 1 PERKENALAN
2
PART 2 PERSIAPAN PERNIKAHAN
3
PART 3 PENGANTIN YANG HILANG
4
PART 4 PERNIKAHAN
5
PART 5 AMARAH
6
PART 6 BEKERJA
7
PART 7 INFORMASI
8
PART 8 KABAR BAIK
9
PART 9 SIBUK DENGAN PIKIRAN KALIN
10
PART 10 TENTANG KALINA
11
PART 11 PINDAH RUMAH
12
PART 12 SALING MEMIKIRKAN
13
PART 13 ADITYA 1
14
PART 14 CEMBURU
15
PART 15 ADITYA 2
16
PART 16 MASUK JEBAKAN
17
PART 17 MENYELAMATKAN
18
PART 18 KEPERGIAN BUNDA
19
PART 19 SEMUA KARENA MU
20
PART 20 MEMIKIRKAN SIKAP KALIN
21
PART 21 TERBAKAR AMARAH
22
PART 22 MEMULAI DARI AWAL
23
PART 23 MAKAN SIANG BERSAMA
24
PART 24 KENCAN PERTAMA
25
PART 25 MASA LALU KALIN
26
PART 26 SEDIKIT TRAUMA
27
PART 27 KEMBALI KE RUMAH
28
PART 28 MEMINTA IZIN
29
PART 29 SALING MENUNGGU KABAR
30
PART 30 FLASHBACK
31
PART 31 SEBUAH PENJELASAN
32
PART 32 UNGKAPAN HATI KALIN
33
PART 33 BULAN MADU ATAU LIBURAN
34
PART 34 KEMBALI DARI LIBURAN
35
PART 35 INGIN CUCU
36
PART 36 SURAT PENGUNDURAN DIRI
37
PART 37 SEPERTI MENGENAL
38
PART 38 DIA ISTRIKU
39
PART 39 SURPRISE
40
PART 40 RASA BERSALAH
41
PART 41 KANTOR BARU
42
PART 42 TOLONG BANTU AKU . . . !!!
43
PART 43 JANGAN TAKUT DAN LIHAT AKU
44
PART 44 PERESMIAN KANTOR BARU
45
PART 45 KEMBALINYA MASA LALU
46
PART 46 TAKUT KEHILANGAN
47
PART 47 DOKTER KANDUNGAN
48
PART 48 PENGGANGGU
49
PART 49 KECURIGAAN KALIN
50
PART 50 SEBUAH RENCANA
51
PART 51 MULAI TERUNGKAP
52
PART 52 MENGHILANGNYA KALIN
53
PART 53 BUNDA
54
PART 54 SALING MENDAPATKAN INFORMASI.
55
PART 55 JESSICA VS ADITYA
56
PART 56 SEBUAH PERMINTAAN
57
PART 57 MEYAKINKAN MU
58
PART 58 KONSULTASI
59
PART 59 SEBUAH PENGAKUAN
60
PART 60 INGIN SEPERTI DULU
61
PART 61 MERASA TERBUANG
62
PART 62. INGIN MENCERITAKANNYA
63
PART 63 AKU TAKUT KEHILANGAN
64
PART 64 MULAI MENCURIGAI
65
PART 65 TERUNGKAP DI BALIK PENABRAKAN
66
PART 66 AKU SELALU ADA UNTUK KAMU
67
PART 67 SEBELUM PERGI MENJAUH
68
PART 68 SEBUAH UNGKAPAN
69
PART 69 AKU INGIN LARI. . .
70
PART 70 KEMARAHAN ABI
71
PART 71 SELALU ADA UNTUKMU
72
PENGUMUMAN
73
PART 72 SEBUAH PERMINTAAN
74
PART 73 KEHIDUPAM BARU
75
PART 74 KEMBALI
76
PART 75 RASANYA TIDAK ENAK
77
PART 76 SEBUAH HARAPAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!