Abi yang baru sampai di kantornya langsung di sambut oleh Asistennya Dimas. Ia meminta laporan pekerjaan dan acaranya hari ini.
Di saat Abi mendengar yang Dimas sebutkan pekerjaannya hari ini ia pun mendengarkannya dengan baik.
" Pak. . . Perusahaan yang pernah mengajukan kerjasama dengan perusahaan kita, adalah perusahaan kecil yang baru beberapa tahun ini mulai berkembang dan pemiliknya anak dari salah satu pengusaha yang berpengaruh juga.
"Hmm. . . Lalu " Abi minta di lanjutkan lagi.
Dan salah satu karyawannya adalah istri Bapak, Ibu Kalina. Dan dia cukup berperan dalam perusahaan itu Pak. " Dimas memberi tahu informasi tentang perusahaan yang mengajukan kerjasama dan atasannya itu tertarik dengan perusahaan yang terbilang perusahaan baru dan Abi semakin penasaran karena ternyata istrinya bekerja di perusahaan itu, Abi merasa seperti sangat kebetulan sekali.
" Emang dia di sana kerja apa ?? Sampai berpengaruh di perusahaan kecil itu." Rasa penasaran Abi.
" Ibu Kalina kerja di divisi disain interior Pak. Dan semenjak Ibu Kalin bekerja di sana banyak orang yang ingin memakai jasa desainnya Ibu Kalin." Dimas menjelaskan semuanya yang ia tahu.
" Baiklah, kita coba kerjasama dengan mereka."
Setelah Dimas mendengar semua yang di ucapkan atasannya itu. Ia langsung menghubungi perusahaan dimana tempat Kalin bekerja untuk melakukan kerjasama dengan perusahaan mereka.
Tidak hanya itu Abi pun meminta agar Dimas bisa menangani pemberitaan di luar sana tentang pernikahannya yang hampir gagal. Abi ingin agar media tidak terus menerus memberitakan tentang pernikahannya yang hampir gagal karena pengantinnya berbeda.
***
Setelah pulang kerja Abi langsung pulang ke rumah dan sesampainya Abi di rumah ia langsung masuk kamar. Namun sebelum ia masuk kamar dia mendengar suara dua orang wanita yang sedang asyik mengobrol. Abi yang akan melangkah menaiki tangga akhirnya ia memutuskan mencari di mana suara orang yang sedang asyik mengobrol itu.
Abi pun menemukan di mana suara itu berada. Abi melihat Kalin dan Mamanya sedang sibuk di dapur sambil mengobrol denga asyiknya dan mereka tanpa menyadari kalau Abi sedang ada di belakang mereka.
Kalin yang akan menaruh makanan di meja makan saat ia berbalik ia di kagetkan oleh Abi yang sedang berdiri di belakangnya.
" Kamu udah pulang ??" Tanya Kalin pada Abi yang sekarang berhadapan dengannya.
" Iya, barusan " Abi berbalik badan lalu ia pergi menuju kamarnya.
Setelah Abi pergi, Mamanya Abi tersenyum melihat menantunya yang melihat dengan wajah bingung melihat kelakuan anaknya yang pergi begitu saja.
" Abi, emang kaya gitu. Dia kalau baru kenal sama orang sok cool gitu deh " Mama Abi menjelaskan sikap anaknya seperti itu karena dia merasa kasihan melihat Kalin yang terlihat bingung melihat sifat anaknya itu.
Saat Kalin mendengar penjelasan dari Ibu Mertuanya itu. Kalin hanya tersenyum ia tidak tahu harus bagaimana, karena Kalin pun menyadari kalau dia dan Abi memang baru saling mengenal. Dan mereka belum mengenal sifat satu sama lain. Dan Kalin pun berusaha mengerti akan itu semua.
Setelah makanan sudah siap di meja makan, Abi, Kalin dan Mamanya makan malam bersama mereka sibuk dengan makanan yang sedang mereka makan. Lalu Abi memecahkan keheningan mereka bertiga.
" Mah Minggu depan aku sama Kalin akan pindah ke rumah yang Abi sudah siapkan sebelum menikah."
Kalin terkejut akan ucapan Abi yang mengatakan mereka akan pindah Rumah sedangkan Abi belum mengatakan sama sekali terhadap Kalin.
" Kok . Buru-buru sih pindahnya, Mama kan masih pengen sama menantu Mama, Bi."
" Iya , Mah kita emang harus pindah itu udah kesepakatan kita berdua Ma. Dan biar Abi dan Kalin bisa saling mengenal lagi Mah." Jelas Abi pada Mamahnya itu.
" Baiklah kalau itu udah kesepakatan kalian berdua, tapi Mamah minta kalian sering-sering main ke rumah ya " Sambil tersenyum Mama Abi berharap anak dan menantunya itu akan lebih sering main ke rumah.
" Iya Mah, nanti Abi dan Kalin akan meluangkan waktu main ke sini" Abi tersenyum sama Mamanya.
" Dan semoga kalian cepat dapet momongan " Celetuk Mama Abi sambil tersenyum dan ia melihat menantunya wajahnya langsung memerah karena ucapannya itu.
Kalin yang mendengar ucapan Ibu Mertuanya itu hanya diam sambil menunduk karena malu.
" Iya Mah, Abi usahakan secepatnya Abi dan Kalin kasih Mama cucu." Abi dengan santainya memberikan harapan pada Mamanya.
Kalin tidak habis pikir yang di ucapkan Abi pas di ruang makan di saat mereka sedang makan malam, semua ucapan Abi mengapa tanpa ada satu pun yang Abi bicarakan terlebih dulu padanya. Kalin merasa tidak di anggap oleh laki-laki yang sekarang jadi suaminya Itu. Dan saat ini Kalin sedang menunggu Abi di kamar mereka untuk membicarakan apa yang tadi di ucapkan Abi pada Mamahnya itu.
Namun setelah di tunggu Abi tak kunjung masuk ke kamar mereka berdua tempati. Sebelum mereka beranjak pergi dari ruang makan Kalin sudah bilang ingin membahas tentang perpindahan rumah Mereka. Namun sudah satu jam kalin tunggu Abi tak kunjung masuk kamar.
Hingga tanpa sadar Kalin pun tertidur di sofa kamar mereka.
Abi masuk kamar setelah menyelesaikan pekerjaannya yang ia bawa ke rumah. Saat abi membuka pintu kamar ia melihat Kalin sedang tertidur di sofa kamar mereka. Ia pun langsung pergi ke kamar mandi. Setelah ia keluar dari kamar mandi Abi mengangkat tubuh Kalin yang sedang tertidur pulas ke ranjang yan berada di kamar mereka dan Abi pun menyelimuti tubuh Kalin. Lalu ia pun ikut tertidur di sebelah istrinya.
***
Tubuh Kalin terasa nyaman pagi ini, berbeda dengan pagi kemarin di saat bangun tubuhnya terasa sakit semua. Dan entah kenapa pagi ini walau Kalin sudah terbangun dari tidurnya tapi ia tidak mau membuka matanya, guling yang ia peluk terasa hangat dan nyaman. Saat Kalin nyaman dengan tidurnya ia merasa ada yang aneh, Kalin merasa ada yang memeluknya juga, ia paksakan matanya untuk terbuka dan saat ia membuka mata Kalin sedang ada di pelukan Abi. Kalin terkejut karena wajah Kalin sekarang ada di dada Abi yang sedang tertidur dengan lelapnya, berlahan Kalin pun berusaha melepaskan tubuhnya dari pelukan Abi.
Saat Abi sedang tidur dengan lelapnya ia merasa ada yang bergerak-gerak mengganggu tidurnya. Saat dia membuka mata Abi melihat Kalin yang sedang berusaha melepaskan tubuhnya dari pelukannya, saat itu juga Abi langsung melepaskan pelukannya di tubuh Kalin. Saat tubuhnya sudah terlepas dari pelukan Abi, Kalin langsung pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.
Di kamar mandi Kalin merutuki dirinya yang semalam tidak sadar kenapa bisa ada di atas ranjang bersama suaminya itu. Setelah selesai mandi ia pun keluar dari kamar mandi, Kalin menyiapkan kebutuhan dia bekerja dan suaminya.
Setelah selesai menyiapkan keperluan Abi untuk kerja, Kalin pun pergi ke bawah untuk membantu Mertuanya. Namun saat Kalin sudah sampai di dapur ia melihat sarapan pagi sudah siap semuanya di meja makan dan Kalin tidak merasa enak pada Ibu Mertuanya itu.
" Mah. . . Maaf Kalin kesiangan jadi ga bisa bantu Mama nyiapin sarapan." Ucap Kalin dengan wajah yang tidak nyaman." Dengan wajah tidak enak Kalin merasa menyesal tidak dapat membantu mertuanya itu.
" Gak apa-apa kok. Jangan merasa ga enak ya sayang, kamu kan anak Mama juga" sambil tersenyum Mama Abi melihat raut wajah Kalin yang tidak merasa enak padanya. Dan Kalin pun merasa senang akan ucapan Mama Abi padanya.
Saat Kalin dan Mamanya Abi sudah duduk di meja makan. Abi yang baru datang langsung duduk di dekat Kalin. Kalin pun langsung mengambil makanan untuk Abi lalu di berikannya pada suaminya. Selama makan Wajah Kalin menunduk tanpa berani melihat wajah Abi. Kalin sangat malu akan kejadian tadi di tempat tidur.
Setelah selesai sarapan Abi dan Kalin pun berangkat kerja bersama. Di dalam mobil mereka hanya terdiam tanpa ada salah satu pun yang berniat memecahkan keheningan di antara mereka.
Namun karena rasa penasaran yang kuat akhirnya Kalin pun memberanikan diri untuk bertanya pada Abi tentang semalam.
" Semalam apa aku tertidur sambil berjalan ke ranjang ??" Tiba-tiba Kalin bertanya pada Abi dengan rasa penasarannya. Karena ia takut semalam tanpa sadar berjalan ke atas ranjang.
" Tidak. . .aku yang mengangkat kamu ke tempat tidur." Dengan entengnya Abi menjawab pertanyaan Kalin.
" Apa !!!" Kalin terkejut " kenapa kamu mengangkat aku ke tempat tidur ??" Ia merasa heran kenapa Abi mengangkat tubuhnya ke tempat tidur kenapa tidak membangunkannya.
" Kamu kan istriku, emang ada masalah kalau aku mengangkat tubuh kamu ?? "
" Tidak " dengan suara pelan Kalin menjawab pertanyaan Abi.
Karena memang tidak ada masalah Abi mengangkat tubuhnya tapi Kalin hanya tidak terbiasa dengan apa yang Abi lakukan padanya.
~ Happy reading~
Buat reader yang baik hati jangan lupa di vote agar Author semangat nulisnya dan dan jangan lupa di like dan komen yang positif agar Author makin semangat.
Terima kasih 😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Erviana Erastus
abi sdh mulai bisa menerima kalin? semoga aza ya readers 🤭
2022-09-19
0
Irma Revolusia
bagus ceritanya, gak melulu ttg CEO yg dingin dan cuek, sosok abimanyu jelas terpapar lelaki yg baik....... suka
2021-04-19
2
Taz
Abi mulai ada perhatian sama istrinya
so sweet
2021-04-05
0