Keesokan harinya Kalin pagi-pagi sekali sudah bersiap- siap akan berangkat kerja. Ia tidak mau terlalu lama larut akan kesedihan, setelah semalam perdebatannya dengan Abi, membuatnya berfikir untuk tidak lagi berlarut-larut dalam kesedihan, masalah pernikahannya biar saja seperti ini, Kalin tidak ingin memikirkannya lagi.
Abi yang sudah selesai mandi ia pun keluar dari kamar tamu menuju kamarnya sendiri, Abi hendak mengambil baju kerjanya yang ada di dalamnya kamarnya.
Tanpa sengaja Mama Abi melihat anaknya yang keluar dari kamar tamu dengan rambut basah, Mama Abi merasa heran dengan anaknya yang keluar dari kamar tamu.
" Bi, kamu kenapa keluar dari kamar tamu." Mama Abi bertanya pada anaknya dengan rasa penasaran.
" Iya Mah, Abi semalam tidur di kamar tamu, jadi sekalian saja mandi di sana." Dengan santainya Abi menjawab.
" Kamu sedang tidak berantem sama Kalin kan Bi ?" Mama Abi bertanya dengan rasa penasaran.
" Ga Mah, semalam Kalin cuman pengen tidur sendiri jadi Abi tidur di kamar tamu." Mencoba meyakinkan Mamanya agar tidak khawatir.
" Oh. . . Di kira Mama, kalian lagi berantem."
" Mama, tidak usah khawatir hubungan aku sama Kalin baik-baik saja kok mah." Abi mencoba menutupi masalahnya dengan Kalin pada Mamanya agar Mamanya tidak khawatir akan hubungannya dengan Kalin.
" Mama jadi tenang mendengarnya sayang." Wanita paruh baya itu tersenyum pada anaknya.
" Baiklah, kalau gitu Abi, masuk kamar dulu mau ganti baju, setelah itu kita baru sarapan." Abi pamit pada ibunya untuk ganti baju. Sebelum ia pergi ia mencium pipi sang Mama.
Setelah mengobrol dengan Mamanya, Abi pun melangkah menuju kamar tempat ia dan Kalin tempati. Abi membuka pintu kamar, ia melihat sosok istrinya sedang di depan cermin, dengan pakaian yang sudah rapih.
" Kamu mau kemana ?" Tanya Abi yang melihat istrinya sudah berpakaian rapih.
" Hari ini aku mulai kerja."
Setelah mendengar jawaban dari istrinya Abi pun Langsung mengambil pakaian dari lemari pakaiannya, ia tidak mau bertanya terlalu banyak pada istrinya karena Abi takut dia dan istrinya akan berdebat lagi.
Saat Abi sedang membuka bajunya dan akan memakai baju kerjanya, Kalin merasa heran kenapa suaminya itu terlihat biasa saja saat mendengar ia akan mulai bekerja. Dan Kalin pun berusaha untuk tidak perduli.
Kalin pun turun ke bawah dan menuju ruang makan di sana sudah ada Mama Abi yang sedang menunggu anak dan menantunya untuk sarapan bersama.
Mam Abi heran melihat Kalin turun dari kamarnya hanya sendirian. Tidak bersama anaknya.
" Sayang, Abi. Mana ?" Tanya Mama Abi pada Kalin yang sedang menuju meja makan.
" Abi masih di atas Ma, lagi siap-siap berangkat kerja."
" Ooh. . ."
Tak berapa lama pun Abi datang dan duduk di sebelah Kalin. Mereka pun mulai sarapan, Abi yang menunggu makanannya di ambilkan oleh Kalin ternyata tidak, Kalin hanya mengambil makanan untuk dirinya sendiri. Akhirnya Abi pun mengambil sarapannya sendiri di meja makan.
Mama Abi yang melihat anak dan menantunya bersikap tidak biasanya, merasa kalau mereka berdua sedang ada masalah dalam pernikahan mereka.
Setelah selesai sarapan, Abi dan Kalin pun bersiap-siap untuk berangkat kerja.
" Mah, Kalin pamit kerja dulu ya." Pamit Kalin pada ibu mertuanya itu.
" Kalin, kamu yakin mau secepatnya bekerja." Mama Abi merasa khawatir dengan keputusan menantunya itu. Di karenakan kemarin pun Kalin masih sedih akan kepergian Bundanya.
" Iya Mah, Kalin tidak mau berlarut - larut dalam kesedihan, jadi Kalin mau menyibukkan diri buat kerja." Jelas Kalin pada ibu mertuanya.
" Baiklah kalau itu yang terbaik buat kamu Mama dukung." Sambil tersenyum Mama Abi pun mengelus punggung sang menantu.
Saat mereka akan beranjak ke luar rumah Abi pun mengajak Kalin untuk berangkat bersamanya.
" Aku antar kamu ke tempat kerja." Ucap Abi pada Kalin.
" Tidak usah aku berangkat sendiri saja." Kalin menolak ajakan Abi untuk berangkat kerja bersama.
" Biar sekalian kita berangkat bersama." Abi mencoba untuk mengajak Kalin berangkat bersama lagi.
" Aku sudah memesan taksi. Jadi kamu tidak usah repot-repot nganterin aku berangkat kerja." Kalin yang masih bersikeras dengan keputusannya.
" Baiklah kalau itu maunya kamu." Abi sudah tidak mau lagi memaksa akan keputusan istrinya itu.
Abi pun berangkat kerja terlebih dahulu sedangkan Kalin masih menunggu taksi yang ia pesan tadi.
Mama Abi yang melihat sikap anak dan menantunya itu merasa sedih. Ia tidak ingin rumah tangga anaknya itu mempunyai masalah sudah cukup ia di tinggal saat acara pernikahan berlangsung oleh tunangannya itu.
***
Sesampainya di tempat kerja Abi terus memikirkan akan sikap istrinya itu. Kalin berubah drastis semenjak kepergian Bunda. Dan perubahan yang ada pada Kalin membuat Abi merasa sakit dan takut. Abi takut kalau Kalin akan pergi meninggalkannya.
Namun Abi pun masih bingung mengapa ia takut Kalin pergi dari hidupnya. Apa rasa bersalah yang amat besar akan kepergian Bunda yang telah mempertaruhkan nyawanya untuk dirinya.
Abi terus memikirkan yang di katakan Kalin saat itu. Rencana itu gagal karena Kalin menikah dengan Abi. Rencana yang di maksud Kalin. Abi pun terus memikirkan perkataan Kalin itu. Abi tahu kalau dirinya salah telah memaksa Kalin untuk menikah dengannya, dengan cara mengancam Kalin.
***
Tanpa terasa sudah waktunya untuk pulang kerja. Abi yang berusaha agar hubungan dia dan Kalin berjalan baik. Ia pun menghubungi Kalin agar pulang bersama. Tapi seperti tadi pagi Kalin pun menolak untuk pulang bersama. Abi dengan sabar iapun mengalah akan sikap istrinya itu.
Sesampainya di rumah Abi tidak menemukan istrinya, ia pun mencari Kalin di kamar mereka, hasilnya juga sama dia tidak melihat istrinya itu.
Abi pun pergi ke bawah untuk mencari ibunya. Mungkin saja Mamanya tahu akan keberadaan Kalin. Abi pun menghampiri Mama nya yang sedang menyiram bunga di depan rumah mereka.
" Ma, Kalin belum pulang kerja ?" Mama Abi menengok ke arah anaknya itu.
" Belum sayang, memang kamu tidak jemput Kalin Bi." Tanya Mama Abi pada anaknya itu.
" Tadi Abi udah ngajak Kalin buat pulang bersama tapi Kalin menolak." Jawab Abi pada Mamanya.
" Kalian ada masalah ya, Mama perhatikan kalian bersikap tidak biasanya ?" Tanya Mama Abi pada anaknya itu. Ia penasaran akan sikap anak menantunya itu, terlebih ia melihat anaknya tidur di kamar tamu tadi malam.
Saat Abi akan menjelaskan pada Mamanya akan keadaan rumah tangga dia dan Kalin. Tiba-tiba ia melihat seorang laki-laki turun dari mobil dan membukakan pintu mobil dan yang keluar adalah seorang wanita yang Abi kenal.
Abi melihat Kalin yang keluar dari mobil bersama Aditya hanya diam dan menatap tajam orang yang ada di depannya. Dan Mama Abi sangat terkejut akan menantunya bersama laki-laki lain.
" Bi, kamu kenal sama laki-laki yang bersama istri kamu itu ?" Sang Mama pun bertanya pada anaknya yang berada di sampingnya.
" Ia Mah, Abi kenal dia atasan Kalin sekaligus temannya Waktu kuliah dulu." Abi menjelaskan pada Mamanya yang melihat menantunya pulang di antar laki-laki lain.
Saat Kalin masuk ke pekarangan rumah mertuanya itu. Tiba-tiba tangannya ada yang menarik dengan kasar Kalin pun sangat terkejut.
Kalin sontak melebarkan bola matanya saat melihat Abi menarik tangannya dengan kasar. Mama Abi pun sangat terkejut akan sikap anaknya itu.
Tanpa basa-basi Abi pun menarik tangan Kalin menuju lantai dua tempat kamar mereka berada. Dengan langkah yang cepat dan Kalin berusaha mengikuti langkah Abi yang ada di depannya itu.
~ Happy reading ~
Jangan lupa like, favorit,vote dan komen
Terimakasih 😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Rina
kok kalin kaya gitu sih ya...
walaupun sedang marahan, seharusnya ttp melayani sprti biasanya....ini ga mau lagi nyiapin baju kerja dan ngambilin makan.
ntar kalau ada pelakor, ngreog....
2023-01-04
0
Erviana Erastus
nggak jelas banget loe kalin suami mw dijemput ditolak tp laki2 lain yg ngantar pulang eh terima gtu aza,
2022-09-19
0
Irmayanti Dara
Si Karin kudu ngerasain nikah sama suami novel sebelah yg disiksa dari awal nikah🤣🤣🤣
2022-05-22
0