Kalin yang baru keluar dari kamar mandi melihat suaminya yang sedang rebahan di atas ranjang. Kalin berusaha bersikap biasa saja. Walaupun sebenarnya Kalin banyak pertanyaan yang ingin ia tanyakan pada suaminya itu.
Melihat suaminya berbaring di atas ranjang dengan santainya, Kalin pun mencoba untuk naik ke ranjang lalu ia merebahkan tubuhnya di samping suaminya dengan sedikit berjarak.
" Dua hari lagi kita pindah." Ucap Abi sambil memiringkan tubuhnya menghadap Kalin.
Kalin yang terus di tatap dengan lekat oleh Abi, ia pun merasa tidak nyaman. Kalin yang terus di tatap oleh matanya ia alihkan dengan menatap langit-langit kamar mereka.ia merasa jantungnya terus berdebar kencang saat ini
" Boleh aku bertanya. "
" Mau tanya apa."
" Kenapa kita harus pindah ?"
" Aku hanya ingin pindah saja."
Kalin merasa heran dengan jawaban Abi yang seperti malas menjawab pertanyaan darinya.
" Apa tidak sebaiknya kita di sini saja." Kalin mengutarakan pendapatnya.
" Tidak"
" Tapi aku sudah merasa nyaman di sini dan kasihan Mama kamu tinggal di rumah yang besar ini sendirian."
" Dia sudah biasa."
" Apa kamu selalu melakukan kehendak sesuka hati kamu pada orang di sekitar kamu ?" Kalin memberanikan diri untuk bertanya.
" Maksud kamu." Abi masih terus melihat Kalin tanpa mengalihkan pandangannya.
" Aku merasa kamu selalu memutuskan sesuatu tanpa kamu bicarakan terlebih dulu padaku."
" Karena ini rencanaku sebelum aku menikah dan aku sudah membeli rumah itu khusus untuk aku tempati setelah aku menikah." Abi memberi penjelasan mengapa dia ingin pindah ke rumah barunya.
" Setidaknya kamu bicara dulu sama aku sebelum sama Mama kamu. Apa karena aku cuman istri pengganti saja, jadi kamu tidak butuh pendapat aku ?" Cicit Kalin penuh dengan kekesalan.
" Aku ga mau ngebahas ini lagi, lebih baik kita tidur." Setelah itu Abi tidur dan tubuhnya langsung berbalik membelakangi Kalin yang sedang berbaring di sampingnya.
Kalin yang ingin membahas semua yang selama ini mengganjal di hatinya, mau tidak mau ia urungkan. Sebenernya Kalin merasa kecewa pada Abi akan sikapnya yang dingin itu. Namun Kalin pun berusaha mengerti akan sikap Abi padanya. Dan akhirnya Kalin pun memutuskan untuk tidur walaupun ia tidak mendapatkan Jawaban yang puas dari Abi untuknya.
***
Setibanya Abi di ruang kerjanya yang juga di temani oleh Dimas Asistennya.
Dimas pun berdiri di hadapan Abi membawa file-file pekerjaan di tangannya, lalu di serahkan pada Abi agar mengecek file-file yang di berikannya.
" Dim. . . Apa kamu sudah mendapatkan hasilnya yang waktu itu saya minta."
"Sudah Pak, hari ini saya baru menerimanya."
" Coba kamu kasih tahu saya sekarang."
" Ibu Kalina dan atasannya itu teman saat mereka kuliah bersama. Tadinya mereka berbeda jurusan tapi tiba-tiba Pak Aditya pindah jurusan. Dan setelah mereka lulus kuliah Pak Aditya langsung membuka perusahaan kecil yang sekarang sedang ia rintis pak. Dan istri Bapak adalah karyawan pertamanya." Dimas menjelaskan semuanya yang ia ketahui tentang kedekatan Aditya dan Kalin. " Dan saya sudah mengumpulkan semua informasi tentang Ibu Kalina dari semasa ia kecil dan sampai sekarang." Jelas Dimas pada atasannya itu.
" Baiklah ceritakan saja semua yang kamu tahu." Ucap Dimas sambil menyandarkan tubuhnya pada kursi kebesarannya itu.
" Ibu Kalin ternyata dulunya keluarga berada. Namun ayahnya mengalami kebangkrutan dalam usahanya Ayahnya mempunyai hutang yang tidak bisa ia bayarkan, setelah beberapa bulan mereka hidup dalam keadaan susah, karena Ayahnya tidak bisa menanggung hidup mereka, Karena himpitan ekonomi yang semakin berat akhirnya Ayahnya mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri. Lalu setelah Ayahnya Ibu Kalin meninggal tak ada satu pun sanak saudaranya Ibu Kalin yang menerimanya, akhirnya ia tinggal bersama ibu tirinya yang selalu dia panggil Bunda. Dan tidak lama setelah itu Bunda menikah lagi dengan Prasetyo yang sekarang di panggil oleh Ibu Kalin Om. Ibu Kalin tidak pernah mau memanggil Prasetyo Ayah Karena Ibu Kalin tidak menyukainya. Tapi dia selalu mencoba menghormatinya sebagai suami dari Bundanya." Dimas berusaha menjelaskan semuanya yang ia tahu tentang istri atasannya itu.
" Kenapa Kalin tidak munyakai Omnya itu." Abi penasaran pada Om nya Kalin yang sangat marah besar dengan kabar pernikahan mereka.
" Karena Omnya itu memperlakukan Bundanya tidak baik."
" Tidak baik dalam hal apa ? " Tanya Abi penasaran.
" Dia melakukan KDRT dan dia pernah melecehkan Ibu Kalin. Pak"
Abi yang mendengar Kalin telah di lecehkan oleh laki-laki separuh baya itu, ia merasa geram. Abi sangat mengkhawatirkan Kalin ia takut itu akan terjadi lagi pada istrinya walaupun sekarang mereka sudah tidak tinggal bersama lagi.
" Apa Kalin masih komunikasi dengan mereka ? "
" Sepertinya setelah Ibu Kalin menikah dengan anda, dia sudah tidak ada komunikasi lagi."
" Kalau gitu awasi terus dia, seberapa dekat hubungan Kalin dengan atasannya itu dan kamu awasi juga Omnya jangan sampai dia menemui Kalin lagi."
" Baik Pak."
Setelah Dimas memberi tahu semua yang dia tahu. Ia pun meninggalkan ruangan atasannya itu. Dan Abi pun mulai mengecek semu file-file yang di berikan tadi oleh Dimas.
***
Kalin sedang sibuk memeriksa semua barang apa saja yang akan di bawanya besok. Kalin pun tidak lupa memeriksa semua barang-barang Abi yang besok akan di bawanya ke rumah baru mereka.
Kalin yang sedang sibuk tidak menyadari kalau Abi sudah ada di sampingnya.
" Ada yang bisa aku bantu ?? Tanya Abi pada kalin.
Kalin terkejut mendengar suara yang sekarang sudah mulai tidak asing lagi di kehidupannya. Kalin langsung menengok ke belakang dan ia langsung di suguhkan laki-laki yang sekarang jadi suaminya. Sedang berdiri di belakangnya.
" Ga usah, ini udah selesai kok" jawab Kalin pada Abi.
Abi yang mendengar jawaban Kalin ia pun hanya menganggukkan kepalanya tanda dia mengerti. Lalu Abi pun duduk di samping Kalin.
Kalin yang sedang merapihkan barang-barang yang akan di bawa ke rumah baru mereka merasa tidak nyaman dengan Abi yang duduk di sampingnya dan memandangnya terus.
" Apa kamu masih suka bertukar kabar dengan Bunda ?" Abi penasaran pada Kalin apa istrinya itu masih komunikasi dengan Bundanya itu sedangkan Omnya sangat marah dengan Kalin karena menikah dengannya.
Kalin yang di tanya seperti itu dia pun menjawab dengan biasa saja.
" Kadang. . . Aku masih bertukar kabar."
" Owh. . ."
" Kenapa kamu tiba-tiba bertanya seperti itu ?" Kalin merasa heran mengapa suaminya itu bertanya seperti itu. Padahal dia selalu menunjukkan rasa tidak perduli padanya.
" Tidak apa-apa aku hanya merasa tidak enak saja pada keluarga kamu atas kejadian beberapa Minggu yang lalu." Abi menjelaskan itu kepada kalin.
" Bi"
"Iya"
"Apa aku boleh meminta sesuatu dari kamu ?" Dengan ragu Kalin bertanya pada Abi. Namun di ingin membicarakan ini pada Abi.
" Katakan saja, kamu mau apa ? "
" Aku tidak tahu hubungan kita akan seperti apa ke depannya dan aku menyadari bahwa hubungan kita tidak di landasi oleh cinta. Tapi aku minta sama kamu apapun itu, tolong diskusikan itu dengan ku juga jangan mengambil keputusan sendiri." Kalin menatap Abi dengan lekat dia ingin tahu reaksi suaminya itu.
" Aku akan mencobanya " wajah Abi tetap biasa saja saat memberi jawaban pada Kalin. Hingga Kalin sulit mengartikan semuanya.
" Terimakasih " Kalin tersenyum dengan tulus.
Entah apa yang di rasakan Abi saat melihat Kalin tersenyum padanya, yang pasti jantungnya berpacu lebih cepat dari biasanya. Dan Abi sangat menyukai senyuman yang ada di bibir Kalin. Rasanya ingin ia cicipi bibir yang sedang tersenyum padanya itu.
~ Happy reading ~
Jangan lupa untuk klik like, favorit dan tinggalkan komen positif mu. Dan jangan lupa juga VOTE dengan point' gratis 😘
Terimakasih 🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Yayuk Suharningsih
Abi mulai peduli
2022-01-07
0
Siska Rasmen
pelan tapi pasti ya mas Abi...semoga berhasil...😊😊
2021-05-06
1
astri rory ashari
nah gitu dong..diawali dengan saling terbuka masak udah pasutri masih mikirin ego masing2...ntar ujung2nya ribut mlulu...cari juga no si Jesica napa gada kabar😁
2021-02-19
0