Duduk di ruang kerjanya laki-laki keturunan Jepang dan Indonesia itu masih memikirkan siapa yang mengantar jemput Kalin, mengapa wanita itu tidak pernah cerita tentang kedekatannya dengan laki-laki lain.
Aditya Masih terus berfikir keras. Apa selama ini ada yang dia tidak tahu dari Kalin. Mengapa dirinya sekarang merasa ketakutan akan kehilangan wanita itu. Apakah dirinya terlalu percaya diri hingga dia tidak tahu siapa saja laki-laki yang dekat sama Kalin. Tapi setahu Aditya. Kalin, tidak pernah dekat dengan laki-laki manapun.
Rasa penyesalan pun muncul di pikiran Aditya, coba saja kalau dia dari dulu dia berani mengutarakan isi hatinya pada wanita itu, mungkin sekarang tidak ada laki-laki yang berani mendekati Kalin. Namun semua itu belum terlambat bukan, Kalin belum sepenuhnya milik laki-laki yang belum di ketahuinya itu. Gumam Aditya di dalam hati.
Mungkin dari sekarang dia harus menunjukkan perasaannya pada Kalin lebih dari biasanya, karena Aditya tahu Kalin bukan wanita yang peka kalau masalah perasaan terhadap lawan jenisnya.
***
Setelah selesai makan malam Kalin dan Abi masuk ke dalam kamar mereka. Abi yang sedang sibuk dengan handphone di tangannya, sedangkan Kalin sedang sibuk dengan pekerjaannya yang sedang banyak maka mau tidak mau dia harus membawa pekerjaannya ke rumah.
Abi yang sudah merasa mengantuk ia pun bergegas ingin tidur, namun ia melihat Kalin masih sibuk dengan pekerjaannya. Abi pun melihat jam di layar handphone nya menunjukan sudah jam sepuluh malam, tapi Kalin masih saja sibuk dengan pekerjaannya itu.
" Apa pekerjaanmu Masih belum selesai ?" Tanya Abi pada Kalin yang sedang sibuk bekerja.
" Iya pekerjaanku masih banyak. Kenapa memang ?? Kalin balik bertanya lagi pada Abi yang sedang melihatnya mengerjakan pekerjaanya.
" Ini udah malam, sebaiknya kamu tidur."
" Hmm. . . Kamu udah ngantuk, kalau mau tidur saja duluan aku mau lanjutin kerjaan aku dulu."
" Baiklah, tapi jangan terlalu malam, besok kamu kerja." Ucap Abi, mengingatkan Kalin untuk tidur tidak terlalu malam.
Di tatapnya Abi dan Kalin pun tersenyum akan ucapan Abi. Kalin merasa mereka seperti pasangan suami istri lainnya, salain memperhatikan dan dia merasa senang akan perhatian Abi padanya.
***
Keesokan harinya seperti biasa Kalin dengan rutinitas paginya. Dan Abi merasa istrinya sangat luar biasa walaupun banyak pekerjaan namun selalu menyempatkan diri untuk menyiapkan kebutuhannya di pagi hari.
" Semalam tidur jam berapa ?" Tanya Abi pada Kalin, yang sedang duduk di sebelahnya. Sambil memakan sarapannya.
" Jam satu malam."
" Owh. . . Nanti pulang aku jemput ya ?
" Ga usah, Bi. Kayaknya aku bakal lembur."
" Kok lembur, emang kerjaan yang semalam kamu bawa pulang belum juga selesai ?" Selidik Abi yang merasa heran.
" Iya karena ada beberapa orang yang meminta khusus aku yang disainen interior buat kantor mereka." Jelas Kalin pada Abi .
"Kamu lembur sendirian."
" Bersama Aditya."
" Aditya !!" Abi merasa heran kenapa Kalin memanggil nama atasannya hanya nama saja.
Kalin merasa Abi meminta penjelasan padanya kenapa dia memanggil atasannya itu hanya nama saja.
" Hmm. . . Aku dan Aditya berteman cukup dekat, kami selalu memanggil nama bila di luar pekerjaan." Jelas Kalin pada Abi.
"Hmm. . .ayo kita berangkat, nanti kamu kesiangan." Abi yang malas mendengar penjelasan Kalin, lalu ia mengajak Kalin untuk berangkat kerja.
Kalin yang mendengar ucapan Abi. Ia pun langsung bergegas melangkah mengikuti langkah Abi yang menuju mobilnya.
***
Setelah sampai di depan tempat kerja Kalin, ia pun langsung membuka pintu setelah berpamitan pada suaminya itu.
Namun saat Kalin akan turun ke luar mobil, Abi langsung memegang tangan Kalin.
" Nanti pulang dari lembur kamu telpon aku, biar nanti aku jemput kamu."
" Tidak usah nanti aku bisa naik taksi."
" Bahaya kalau kamu pulang sendiri."
" Tapi, Bi. . ."
" Aku tidak mau ada penolakan, nanti malam kalau sudah selesai kabari aku." Dengan tegas Abi memaksa Kalin untuk mau di jemput olehnya. Karena Abi merasa khawatir pada Kalin bila istrinya itu pulang malam.
" Baiklah." Kalin mengalah, ia tak mau ada perdebatan diantara dia dan Abi. Setelah Kalin menuruti keinginan Abi , Kalin pun keluar dari mobil Abi dan masuk menuju tempatnya bekerja.
***
Kalin seharian ini di sibukkan dengan pekerjaannya yang menumpuk. Dan hari ini ia tidak keluar kantor walau hanya sekedar makan siang, ia lebih memilih memesan makanan dengan delivery order.
Tak terasa sudah menjelang sore ia pun masuk keruangan Aditya untuk membicarakan masalah pekerjaannya yang sedang mereka kerjakan.
Saat Kalin dan Aditya sedang sibuk membicarakan pekerjaan, tiba-tiba suara handphone Kalin berbunyi, sebelum ia mengangkat telepon dari suaminya ia masih menyempatkan untuk melihat jam di handphone dan teryata sudah jam tujuh lewat.
Kalin pun mengangkat handphone nya namun ia terlebih dahulu meminta izin pada Aditya sebelum telponnya ia angkat.
" Iya. . .hallo."
" Kamu udah selesai belum kerjaannya ?" Tanya orang yang ada di sebrang telpon.
" Hmm. . . belum, nanti aku kabarin kalau sudah selesai semuanya ya ?"
" Kalin, tolong ambilkan Dasiku." Tiba-tiba Aditya meminta tolong pada Kalin dengan suara yang sedikit tinggi. Ia tahu yang menelpon karyawan itu adalah seorang laki-laki.
Abi yang di seberang telepon mendengar suara seorang laki-laki di seberang sana. Abi tahu laki-laki itu adalah atasannya Kalin, namun mendengar suara itu hati Abi merasa tidak tenang. Abi memutuskan sambungan telepon setelah ia mengatakan kalau ia akan menjemput istrinya.
Saat Abi memutuskan sambungan telepon secara sepihak. Kalin pun langsung memandang Aditya dengan heran, mengapa laki-laki itu memintanya mengambilkan dasi sedangkan dia sedang memakai dasi.
" Bukannya dasi masih terpasang di lehermu." Kalin memandang heran pada Aditya, mengapa tiba-tiba laki-laki itu bersikap seperti itu.
" Owh. . .sorry, Lin. Aku kira dasi ku sudah aku lepaskan ternyata belum." Aditya tersenyum sambil pura-pura merasa sudah melepaskan dasinya.
Kalin hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah atasannya itu.
***
Abi yang sedang menelepon istrinya dan ia mendengar suara laki-laki, ia pun memutuskan telponnya, dan langsung bergegas ingin menjemput istrinya itu.
Mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi dan rasa marah yang sedang ia tahan. Abi berfikir kalau istrinya sedang berselingkuh dengan atasannya. Mengapa laki-laki itu meminta dasi pada Kalin. Pikiran Abi sudah kemana-mana tentang istrinya itu. Dengan pikiran kalutnya itu ia rasanya ingin cepat-cepat bertemu dengan istrinya.
Kalin yang sudah selesai dengan pekerjaannya itu, ia sedang bersiap-siap akan pulang.
" Lin, mau aku antar pulang ?" Aditya menawarkan pulang bersama.
" Tidak. Terimakasih, Dit." Kalin menolak ajakan Aditya.
" Ini sudah malam, tidak aman kalau kamu pulang sendiri."
" Tidak apa-apa aku akan baik-baik saja."
"Beneran " Aditya coba meyakinkan Kalin.
" Iya beneran, Dit." Kalin tersenyum sambil menolak ajakan Aditya.
Kalin dan Aditya pun jalan bersama menuju lobby, mereka akan keluar dari kantor.
" Sayang, kamu udah selesai lemburnya." Tiba-tiba seorang laki-laki menghampiri Kalin dan mengecup pipinya sambil merangkul pinggang Kalin.
Kalin yang merasa terkejut langsung menengok pada laki-laki yang sekarang sedang merangkulnya itu.
" Abi. . .!!" Kalin terkejut dengan kelakuan suaminya itu.
Tidak hanya Kalin saja yang terkejut tapi laki-laki yang ada di dekat Kalin pun sama terkejutnya.
Aditya merasa heran kenapa Abimanyu ada di sini dan dia memperlakukan Kalin seakan-akan Kalin adalah miliknya. Yang Aditya tahu saat mereka bertemu di gedung milik Wijaya Group, mereka berdua terlihat biasa saja malah cenderung Kalin terlihat pendiam. Namun sekarang yang Aditya lihat mereka berdua seperti sepasang kekasih.
" Pak Abi, sedang apa disini ?" Aditya bertanya pada Abi , agar rasa penasarannya terjawab.
" Menjemput istriku." Jawab Abi dengan santainya.
" Istri. .!!"Aditya bingung akan jawaban Abi. Ia pun melirik ke arah Kalin untuk meminta penjelasan pada Kalin.
" Aditya, maaf aku tidak memberi tahumu kalau aku sekarang sudah menikah." Kalin mencoba menjelaskan pada Aditya yang masih tidak yakin apa yang ia dengar tadi.
" Kenapa kamu tidak cerita padaku, Lin ? Sebenernya apa yang terjadi sama kamu, aku hampir tidak mempercayai semua ini." Aditya masih terasa ini bukan nyata mungkin ini hanya mimpi, dia masih tidak percaya wanita yang dia cintai ternyata sekarang sudah menikah.
" Maaf aku tidak bilang sama kamu, aku hanya belum siap cerita ini pada siapapun ,Dit."
Abi memegang tangan kalin dan mengajaknya pulang. Buat Abi ini sudah cukup untuk memberitahu pada laki-laki yang ada di hadapannya bahwa Kalin adalah istrinya. Dan jangan pernah mendekatinya lagi.
Aditya masih diam tidak percaya akan apa yang terjadi. Melihat tangan Kalin yang di genggam oleh laki-laki lain rasanya hatinya amat sakit.
" Baiklah, Pak Aditya. Kami pamit dulu." Abi memecahkan keheningan di antara mereka. Saat Aditya mendengar kata-kata Abi ia hanya menganggukkan kepalanya sambil tersenyum pada mereka berdua. Abi dan Kalin pun pergi meninggalkan Aditya sendiri.
~ Happy reading ~
Jangan lupa klik like, favorit lalu Vote dengan point' gratis 😘
Follow my Instagram
@annie_nietta
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Rina
jangan sampai si jess² itu balik lagi dan bawa anak. terus ngaku² kalau itu anaknya dgn abi....
terus ngemis² minta balikan sama abi demi anak....
2023-01-04
0
Susi Yani
aditya patah hati
2022-10-03
0
Dani Aja
lanjut thorrr seru ceritanya
2022-03-01
0