PART 18 KEPERGIAN BUNDA

Kalin yang mendapat perawatan di ruang UGD sekarang di pindahkan di ruang VIP Rumah sakit. Ia di temani oleh Mama Abi karena Abi harus membuat laporan ke kantor polisi atas masalah yang terjadi pada istri dan Ibu Mertuanya itu.

Rasanya Kalin ingin sekali menemani Bunda di saat masa kritisnya. Sebelum Abi pergi suaminya itu mengatakan bahwa Bunda sedang mengalami koma dan belum bisa melewati masa kritis.

Kalin yang sulit tidur karena memikirkan Bunda dan kejadian tadi sore membuatnya teringat akan kata-kata Abi saat memukuli Om nya itu. Ada rona merah di pipi Kalin yang membuat dia tersenyum sendiri. Namun tak berapa ia pun menyadari kalau dirinya tidak boleh terhanyut oleh kata-kata Abi tadi sore, mungkin saja laki-laki itu hanya ingin melindunginya saja.

Pintu kamar inap VIP yang di tempati Kalin terbuka secara berlahan, Kalin yang sedang sibuk dengan pikirannya itu menyadari ada seseorang di balik pintu. Ia pun langsung melihat siapa yang datang. Dan Kalin pun melihat wajah suaminya yang terlihat di balik pintu yang terbuka itu.

Saat melihat seluruh ruangan Abi melihat istrinya belum tertidur. Sedangkan Mama Abi yang sedang menjaga Kalin sudah tertidur di sofa.

" Kamu belum tidur ?" Tanya Abi pada istrinya itu.

" Aku belum bisa tidur."

" Kenapa ? tidak bisa tidur."

" Aku kepikiran Bunda." Suaranya sedikit berat menahan tangisnya.

Abi melihat istrinya menunduk menyembunyikan wajah sedihnya. Lalu Abi pun menghampiri Kalin lalu memegang tangannya.

" Semua akan baik-baik saja, kamu jangan khawatir ya." Abi berusaha menenangkan Kalin yang sedang berbaring di atas ranjang pasien.

Rasanya Abi ingin sekali memeluk tubuh istrinya itu. Tapi Abi takut kalau Kalin tidak mau, maka itu Abi hanya bisa memegang tangannya sambil mengelus kepala Kalin.

" Tidurlah, besok kita lihat Bunda di ruang ICU." Ucap Abi pada Kalin.

" Beneran, aku bisa lihat Bunda." Terlihat raut senang di wajah Kalin.

" Iya, makanya sekarang kamu tidur ya."

" Hmm " sambil menganggukkan kepala Kalin pun tersenyum pada Abi.

***

Keesokan harinya Kalin dan Abi pun pergi ke ruang ICU. Kalin menggunakan kursi roda yang di dorong oleh suaminya itu, dan bukan hanya Abi saja yang menemani Kalin ke ruang ICU, tapi ada Mama Abi juga yang ikut ke ruang ICU.

Hari ini Abi tidak pergi kerja ia ingin menemani istrinya selama berada di rumah sakit. Untuk masalah pekerjaannya di kantor ia meminta Dimas untuk membantunya menangani perusahaan selama ia tidak ada. Dan Abi pun sudah mengabari tempat Kalin bekerja, untuk saat ini istrinya tidak bisa masuk kerja.

Sesampainya di ruang ICU Kalin pun di persilahkan masuk oleh seorang suster. Dan yang boleh masuk ke ruang ICU itu hanya satu orang saja.

Saat ia masuk ke ruang ICU. Kalin melihat Bunda menggunakan alat bantu nafas dari mulut dan hidungnya, ia pun melihat di bagian dadanya pun di pasang alat untuk detak jantung.

Melihat tubuh Bunda yang lemah Kalin tidak bisa lagi menahan tangisnya. Hatinya rasanya sakit. Dengan keadaan Bunda yang tak berdaya di atas ranjang.

" Bun, Kalin mau Bunda cepat sadar. Kalin tidak kuat lihat Bunda kaya gini." Sambil menangis Kalin mencoba berbicara dengan Bundanya. Ia pun memegang tangan Bunda yang tidak mengenakan selang infus.

Kalin terus menerus menangis karena merasa bersalah pada wanita yang sudah membesarkannya walaupun Kalin bukan anak kandungnya. Tapi kalin sudah menganggap Bunda adalah Ibu kandungnya dan sebaliknya Bunda pun sangat sayang pada Kalin.

" Bun, Kalin sayang sama Bunda. Bunda harus kuat, Bunda tidak boleh ninggalin Kalin sendirian. Bunda ingat banyak hal yang Bunda dan Kalin belum lakukan, jadi Bunda harus sembuh buat Kalin." Isak tangis itu berlahan pecah, air mata Kalin jatuh di tangan Bunda yang sedang lemah tak berdaya.

Setelah lama Kalin di ruang ICU. Seorang perawat datang menghampiri untuk memberi tahu jam besuk sudah habis. Setelah perawat memberi tahu Kalin, ia pun beranjak pergi meninggalkan ruang ICU.

Di saat Kalin akan membuka pintu ruangan ICU, ia mendengar suara alat jantung yang di pasang di samping Bunda bunyi. Kalin pun menengok melihat alat jantung yang terpasang itu menunjukkan jantung pasien makin lemah.

Kalin yang melihat itu semua makin panik, perawat yang sedang ada di ruang ICU itu langsung menghubungi dokter.

Lalu perawat itu meminta Kalin untuk menunggu di luar ruangan.

Kalin yang di temani oleh Abi dan Mamanya Abi, hanya bisa menunggu,

Dokter dan perawat yang sedang berusaha di dalam sana.

Selang beberapa lama seorang dokter keluar dari ruang ICU, dan menghampiri Mereka.

" Bisa bicara dengan keluarga pasien." Ucap dokter yang menghampiri Kalin dan Abi.

" Iya saya sendiri, Dok." Jawab Kalin

" Maaf ibu, kita sudah berusaha semaksimal mungkin, tapi Tuhan berkehendak lain, semoga Ibu dan keluarga di beri kekuatan, atas musibah ini." Dokter berusaha menjelaskan dan menguatkan keluarga pasien yang ia tangani.

" Maksud dokter, Bunda saya sudah tiada ?" Tanya Kalin dengan wajah penuh tanya.

Dokter yang tadi menyampaikan akan kondisi pasien hanya bisa mengangguk, dan menepuk pundak Kalin untuk memberi kekuatan pada wanita yang ada di hadapannya itu.

Tubuh Kalin langsung lemas, ia tak menyangka orang yang paling ia sayangi pergi meninggalkannya. Tatapannya berubah menjadi kosong yang Kalin bisa lakukan hanya menangis.

Melihat tubuh istrinya lemas, Abi Langsung memeluk Kalin. Dan berusaha menenangkan istrinya tersebut. Mama Abi yang melihat menantunya terpuruk akan kepergian Ibunya. Ia pun memeluk Kalin, Abi dan Mamanya memberikan kekuatan pada Kalin.

***

Prosesi pemakaman berjalan dengan lancar semua orang yang mengenal keluarga mereka pun ikut hadir dalam prosesi pemakaman.

Kalin yang tak henti- hentinya menangis tangannya selalu di pegang oleh Abi, sesekali Abi memeluk tubuh Kalin. Ia merasa kasihan pada istrinya itu. Karena Abi tahu di dunia ini yang istrinya miliki hanya Bundanya.

Setelah prosesi pemakaman selesai, orang - orang yang ikut hadir di pemakaman satu persatu pergi dan berpamitan meninggalkan pemakaman, sebelum mereka pergi, mereka pun berpamitan dan berusaha menguatkan Kalin.

Aditya yang hadir di pemakaman Bunda pun. Akhirnya menghampiri Kalin ia pun mengucapkan turut belasungkawa atas kepergian Bunda.

" Lin, aku turut berduka cita atas kepergian Bunda."

" Iya makasih ya, Dit. Kamu udah dateng menghadiri pemakaman Bunda."

" Iya, kamu tidak usah sungkan, Lin. Aku udah anggap Bunda, Ibu aku sendiri kok. Nanti kalau ada apa-apa kamu tidak usah sungkan minta tolong aku." Ucap Aditya pada Kalin.

Kalin yang mendengar itu hanya tersenyum tipis. Sedangkan laki-laki yang ada di sampingnya Kalin merasa tidak suka dengan ucapan Aditya pada Kalin.

Abi yang mendengar ucapan Aditya langsung memeluk tubuh Kalin, ia ingin memperlihatkan kalau Kalin adalah miliknya.

Aditya yang melihat itu semua hanya tersenyum sinis, akan sikap Abi yang menunjukkan sebuah kepemilikannya.

 

~Happy reading~

 

Jangan lupa ya di like, favorit dan tulis komen positif kalian. Jangan lupa juga di vote gratis 😘

Follow Instagram

annie_nietta

Terpopuler

Comments

Geta Andesiska

Geta Andesiska

Woy Aditya ada suaminya itu 😂😂😂😂😂

2021-02-17

0

Iis Sukarsi

Iis Sukarsi

visualnya dong Kka author biar tambah seru berfantasinya makashh

2021-01-15

1

💫 Ʋιҽɳα 💫

💫 Ʋιҽɳα 💫

abi takut kayak nya kehilangan kalin

2020-09-29

1

lihat semua
Episodes
1 PART 1 PERKENALAN
2 PART 2 PERSIAPAN PERNIKAHAN
3 PART 3 PENGANTIN YANG HILANG
4 PART 4 PERNIKAHAN
5 PART 5 AMARAH
6 PART 6 BEKERJA
7 PART 7 INFORMASI
8 PART 8 KABAR BAIK
9 PART 9 SIBUK DENGAN PIKIRAN KALIN
10 PART 10 TENTANG KALINA
11 PART 11 PINDAH RUMAH
12 PART 12 SALING MEMIKIRKAN
13 PART 13 ADITYA 1
14 PART 14 CEMBURU
15 PART 15 ADITYA 2
16 PART 16 MASUK JEBAKAN
17 PART 17 MENYELAMATKAN
18 PART 18 KEPERGIAN BUNDA
19 PART 19 SEMUA KARENA MU
20 PART 20 MEMIKIRKAN SIKAP KALIN
21 PART 21 TERBAKAR AMARAH
22 PART 22 MEMULAI DARI AWAL
23 PART 23 MAKAN SIANG BERSAMA
24 PART 24 KENCAN PERTAMA
25 PART 25 MASA LALU KALIN
26 PART 26 SEDIKIT TRAUMA
27 PART 27 KEMBALI KE RUMAH
28 PART 28 MEMINTA IZIN
29 PART 29 SALING MENUNGGU KABAR
30 PART 30 FLASHBACK
31 PART 31 SEBUAH PENJELASAN
32 PART 32 UNGKAPAN HATI KALIN
33 PART 33 BULAN MADU ATAU LIBURAN
34 PART 34 KEMBALI DARI LIBURAN
35 PART 35 INGIN CUCU
36 PART 36 SURAT PENGUNDURAN DIRI
37 PART 37 SEPERTI MENGENAL
38 PART 38 DIA ISTRIKU
39 PART 39 SURPRISE
40 PART 40 RASA BERSALAH
41 PART 41 KANTOR BARU
42 PART 42 TOLONG BANTU AKU . . . !!!
43 PART 43 JANGAN TAKUT DAN LIHAT AKU
44 PART 44 PERESMIAN KANTOR BARU
45 PART 45 KEMBALINYA MASA LALU
46 PART 46 TAKUT KEHILANGAN
47 PART 47 DOKTER KANDUNGAN
48 PART 48 PENGGANGGU
49 PART 49 KECURIGAAN KALIN
50 PART 50 SEBUAH RENCANA
51 PART 51 MULAI TERUNGKAP
52 PART 52 MENGHILANGNYA KALIN
53 PART 53 BUNDA
54 PART 54 SALING MENDAPATKAN INFORMASI.
55 PART 55 JESSICA VS ADITYA
56 PART 56 SEBUAH PERMINTAAN
57 PART 57 MEYAKINKAN MU
58 PART 58 KONSULTASI
59 PART 59 SEBUAH PENGAKUAN
60 PART 60 INGIN SEPERTI DULU
61 PART 61 MERASA TERBUANG
62 PART 62. INGIN MENCERITAKANNYA
63 PART 63 AKU TAKUT KEHILANGAN
64 PART 64 MULAI MENCURIGAI
65 PART 65 TERUNGKAP DI BALIK PENABRAKAN
66 PART 66 AKU SELALU ADA UNTUK KAMU
67 PART 67 SEBELUM PERGI MENJAUH
68 PART 68 SEBUAH UNGKAPAN
69 PART 69 AKU INGIN LARI. . .
70 PART 70 KEMARAHAN ABI
71 PART 71 SELALU ADA UNTUKMU
72 PENGUMUMAN
73 PART 72 SEBUAH PERMINTAAN
74 PART 73 KEHIDUPAM BARU
75 PART 74 KEMBALI
76 PART 75 RASANYA TIDAK ENAK
77 PART 76 SEBUAH HARAPAN
Episodes

Updated 77 Episodes

1
PART 1 PERKENALAN
2
PART 2 PERSIAPAN PERNIKAHAN
3
PART 3 PENGANTIN YANG HILANG
4
PART 4 PERNIKAHAN
5
PART 5 AMARAH
6
PART 6 BEKERJA
7
PART 7 INFORMASI
8
PART 8 KABAR BAIK
9
PART 9 SIBUK DENGAN PIKIRAN KALIN
10
PART 10 TENTANG KALINA
11
PART 11 PINDAH RUMAH
12
PART 12 SALING MEMIKIRKAN
13
PART 13 ADITYA 1
14
PART 14 CEMBURU
15
PART 15 ADITYA 2
16
PART 16 MASUK JEBAKAN
17
PART 17 MENYELAMATKAN
18
PART 18 KEPERGIAN BUNDA
19
PART 19 SEMUA KARENA MU
20
PART 20 MEMIKIRKAN SIKAP KALIN
21
PART 21 TERBAKAR AMARAH
22
PART 22 MEMULAI DARI AWAL
23
PART 23 MAKAN SIANG BERSAMA
24
PART 24 KENCAN PERTAMA
25
PART 25 MASA LALU KALIN
26
PART 26 SEDIKIT TRAUMA
27
PART 27 KEMBALI KE RUMAH
28
PART 28 MEMINTA IZIN
29
PART 29 SALING MENUNGGU KABAR
30
PART 30 FLASHBACK
31
PART 31 SEBUAH PENJELASAN
32
PART 32 UNGKAPAN HATI KALIN
33
PART 33 BULAN MADU ATAU LIBURAN
34
PART 34 KEMBALI DARI LIBURAN
35
PART 35 INGIN CUCU
36
PART 36 SURAT PENGUNDURAN DIRI
37
PART 37 SEPERTI MENGENAL
38
PART 38 DIA ISTRIKU
39
PART 39 SURPRISE
40
PART 40 RASA BERSALAH
41
PART 41 KANTOR BARU
42
PART 42 TOLONG BANTU AKU . . . !!!
43
PART 43 JANGAN TAKUT DAN LIHAT AKU
44
PART 44 PERESMIAN KANTOR BARU
45
PART 45 KEMBALINYA MASA LALU
46
PART 46 TAKUT KEHILANGAN
47
PART 47 DOKTER KANDUNGAN
48
PART 48 PENGGANGGU
49
PART 49 KECURIGAAN KALIN
50
PART 50 SEBUAH RENCANA
51
PART 51 MULAI TERUNGKAP
52
PART 52 MENGHILANGNYA KALIN
53
PART 53 BUNDA
54
PART 54 SALING MENDAPATKAN INFORMASI.
55
PART 55 JESSICA VS ADITYA
56
PART 56 SEBUAH PERMINTAAN
57
PART 57 MEYAKINKAN MU
58
PART 58 KONSULTASI
59
PART 59 SEBUAH PENGAKUAN
60
PART 60 INGIN SEPERTI DULU
61
PART 61 MERASA TERBUANG
62
PART 62. INGIN MENCERITAKANNYA
63
PART 63 AKU TAKUT KEHILANGAN
64
PART 64 MULAI MENCURIGAI
65
PART 65 TERUNGKAP DI BALIK PENABRAKAN
66
PART 66 AKU SELALU ADA UNTUK KAMU
67
PART 67 SEBELUM PERGI MENJAUH
68
PART 68 SEBUAH UNGKAPAN
69
PART 69 AKU INGIN LARI. . .
70
PART 70 KEMARAHAN ABI
71
PART 71 SELALU ADA UNTUKMU
72
PENGUMUMAN
73
PART 72 SEBUAH PERMINTAAN
74
PART 73 KEHIDUPAM BARU
75
PART 74 KEMBALI
76
PART 75 RASANYA TIDAK ENAK
77
PART 76 SEBUAH HARAPAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!