PENGANTIN PENGGANTI
Duduk di dekat jendela sebuah restoran seorang wanita yang berpenampilan sederhana, kedua tangannya memegang sebuah cangkir berisi hot capuccino dan pandangan nya tertuju pada kegiatan yang ada di luar restoran memperhatikan orang-orang yang ada di luaran sana. Sesekali ia meneguk minuman yang ada di tangannya.
Saat dia sibuk memperhatikan orang-orang yang ada di luar sana. Tiba tiba ia di kagetkan oleh seseorang yang menghampiri nya.
" Kalina. . .kamu udah nunggu lama " sapa seorang wanita cantik yang berpenampilan begitu anggun sambil menepuk pundak Kalina.
Kalina pun menenggok ke samping melihat siapa yang menepuk pundaknya itu. Ternyata sahabatnya yang sudah satu tahun ini dekat dengannya. Walaupun mereka beda dalam segala hal tapi Kalina merasa cocok dengan sahabatnya ini. Wanita yang riang dan mudah bergaul. Berbeda dengan nya yang lebih banyak diam apa lagi bila dia bertemu dengan orang yang baru ia kenal Kalina akan lebih berhati-hati.
Senyum pun langsung mengembang di bibir Kalina setelah melihat siapa yang menyapanya.
" Belum terlalu lama kok . . ." Ucap Kalina
" Sorry ya aku telat, tadi ada urusan sedikit " ucap wanita yang ada di samping Kalina .
" Ga apa - apa Jes " ucap Kalina pada wanita cantik yang ada di sampingnya itu.
" Kamu udah makan ???" Tanya Jesica pada Kalina.
" Udah tadi sebelum ke sini aku makan di tempat kerja".
" Kalau gitu kita langsung jalan aja yuk "
" Kamu ga makan dulu Jes" Tanya Kalina pada Jesica.
" Ga usah, Lin. Aku nanti makan sama tunangan aku aja, kasian dia pasti udah nunggu kita. " Jawab Jesica sambil tersenyum.
" Oh, ya udah kalau gitu kita langsung ke sana aja, Jes. Apa dari sini tempatnya jauh ???" Tanya kalina.
" Ga kok tinggal nyebrang aja aku sengaja kita ketemuan di sini biar tidak jauh dari tempat aku nanti fitting baju." Ucap Jesica.
***
Sesampainya di sebuah butik pakaian khusus pengantin Kalina merasa takjub pada sahabatnya itu ternyata perancang pakaian pengantinnya yang sahabatnya gunakan itu adalah perancang terkenal. Kalina merasa sahabatnya itu sangat beruntung sekali sudah cantik dan ia selalu mendapatkan apa yang dia inginkan. Kalina pun jadi penasaran seperti apa laki - laki yang beruntung mendapatkan sahabatnya itu.
Saat Kalina sibuk dengan pikirannya tentang laki - laki yang beruntung mendapatkan sahabatnya dan seperti apa pesta pernikahan sahabatnya itu, ia pun di kejutkan oleh suara sahabatnya itu.
" Kalin. . . ." Suara merdu itu memanggil namanya.
Kalin pun langsung menengok ke belakang sambil tersenyum manis ia melihat sahabatnya itu bersama dengan laki - laki yang tampan dan mereka berdua sangat serasi.
" Kenalin dia tunangan aku " Ucap sahabatnya itu sambil menggenggam tangan tunangan nya itu.
Laki - laki yang ada di hadapannya itu mengulurkan tangan untuk perkenalan mereka berdua. Dengan sedikit gugup kalin pun membalas uluran tangan itu.
" Abimanyu " Ucap laki - laki yang ada di hadapan kalin.
" Kalina " Balas Kalin. Dan langsung melepaskan tangannya dari genggaman laki - laki yang ada di depannya itu sambil menundukkan kepalanya.
Abi yang setelah itu melepaskan jabatan tangannya dengan Kalina merasa heran pada wanita itu karena saat berkenalan Kalin langsung menundukkan wajahnya tanpa senyum dan penampilan Kalin yang tertutup dengan rambut gelombang terurai mata yang hampir tertutup poni. Berbeda saat dia melihat Jesica seperti biasa saja dan tersenyum sumringah.
Jesica yang menyadari tatapan Abi yang terus melihat Kalina dengan wajah aneh. Sambil merangkul lengan Abi, Jesica berbisik menjelaskan pada Abi bahwa Kalina adalah gadis yang pemalu apa lagi bertemu dengan orang yang baru di kenalnya. Abi pun mengerti kenapa teman tunangannya itu selalu menunduk tak berani menatapnya.
Setelah Jesica menjelaskan tentang Kalin pada Abi datang seorang wanita membawa sebuah gaun pengantin untuk di coba oleh Jesica. Lalu Jesica pun membawa gaun yang di berikan oleh pegawai butik untuk di cobanya. Setelah mengenakan gaun pengantinnya ia pun keluar untuk di lihat oleh Abi tunangannya itu, saat Abi melihat Jesica memakai gaun pengantin rancangan disainer terkenal itu dia terpukau dengan kecantikan Jesica. Abi begitu mengagumi calon istrinya itu.
" Sayang, gimana apa aku terlihat cantik dengan gaun ini ???" Tanya Jesica pada Abi yang dari tadi memandanginya dengan penuh kekaguman pada calon istrinya itu.
" Kamu tidak hanya cantik tapi sangat cantik, sayang " Jawab Abi penuh cinta.
" Kalin, gimana dengan gaun yang aku pakai apa cocok dengan ku " Tanya Jesica pada kalin yang sedang menyibukkan diri dengan melihat-lihat gaun yang ada di butik itu.
Kalin yang mendengar suara Jesica yang bertanya padanya langsung menengok ke arah suara itu. Dan kalin pun sangat terpesona akan gaun pengantin yang di kenakan oleh Jesica. Terlihat cantik dan cocok memakai gaun pengantin itu.
" Ya Tuhan, kamu cantik banget Jes, baru pakai gaun pengantinnya saja kamu sudah cantik banget apa lagi pas nanti acara pernikahan kamu berlangsung pasti kamu seperti princess, Jes " Puji kalin sambil tersenyum sumringah. Jesica yang mendengar pujian dari orang-orang terdekatnya itu tersenyum bahagia.
***
Tak berapa lama setelah Jesica mencoba gaun pengantinnya akhirnya Kalin pun pamitan untuk pulang pada kedua pasangan yang akan menikah itu.
Sesampainya di rumah kalin melihat sosok laki laki paruh baya yang sedang duduk di kursi ruang tamu. Dia melihat Kalin dengan tatapan tajam Kalin hanya bisa menunduk tanpa berani menatap nya.
" Dari mana kamu ???" Tanya laki laki itu.
" Tadi habis nemenin teman, Om "
" Laki-laki atau perempuan " Masih dengan tatapan tajamnya.
" Perempuan, Om "
"Jangan bohong kamu " Masih penuh selidik. Laki-laki itu berdiri dan menghampiri Kalin lalu memegang tangan Kalin denga kasar.
" Ga, Om. Kalin ga bohong tadi Kalin nemenin temen kok Om " Kalin berusaha menjelaskan pada Omnya dan ia pun berusaha melepaskan tangannya dari genggaman Omnya itu.
" Awas ya kalau kamu bohong, habis kamu sama saya " Ancam Omnya pada Kalin. " Udah sana kamu masuk kamar " Ucap laki - laki itu pada Kalin.
" Iya Om " Jawab Kalin. Ia pun melangkah menuju kamarnya lalu mengunci pintu kamarnya setelah ia ada di dalam kamar langsung mengganti pakaian setelah itu Kalin pun merebahkan tubuhnya di atas ranjang kamarnya. Matanya yang belum bisa terpejam menatap langit- langit kamarnya sambil berfikir untuk pergi dari rumah yang ia tempati sekarang tapi Kalin pun merasa tidak mungkin meninggalkan rumah yang di tempatinya sekarang bagaimana nasib bundanya kalau Kalin meninggalkan rumahnya ini.
Setelah lama berfikir Kalin pun akhirnya memejamkan matanya di karenakan rasa ngantuk yang mulai mendatangi nya sebelum Kalin tertidur ia berharap ada jalan keluar agar ia bisa pergi dari rumahnya itu.
Di pagi yang cerah Kalin sudah di sibukkan dengan kegiatan paginya dengan membantu Bundanya membuat sarapan pagi untuk mereka bertiga.
" Nak, biar Bunda saja. Kamu siap-siap gih berangkat kerja nanti kesiangan". Ucap bunda pada Kalin yang sedang menyiapkan sarapan di meja makan.
" Iya Bun, bentar lagi ya, ini juga udah mau selesai kok" Jawab Karin yang sedang sibuk menyiapkan sarapan pagi untuk mereka.
Setelah menyiapkan sarapan di meja makan Kalin pun masuk kamar untuk menyiapkan keperluan kerjanya setelah itu ia kembali lagi ke ke ruang makan.
Sampai di meja makan sudah ada Bunda dan Om kalin. Kalin pun duduk di meja makan lalu mengambil makanan yang ada di sana. Mereka bertiga sibuk dengan sarapannya masing-masing.
" Kalin, Nanti kamu saya jemput pulang kerjanya."
" Ga usah Om, nanti Kalin pulang sendiri aja" Jawab kalin.
" Kamu ga mau Om jemput karena kamu mau ketemu laki-laki setelah pulang kerja" Ucap Om nya pada Kalin.
" Ga kok Om, Kalin cuman ga mau merepotkan Om saja" Ujar Kalin pada Omnya.
" Kamu tuh banyak alasan ya."
" Biarkan saja Mas, mungkin Kalin ga enak kalau terus ngerepotin kamu " Sela Bunda pada Suaminya.
" Kamu tuh selalu saja belaian anak pungut kamu daripada aku. Aku nih niat baik mau jemput dia biar ga pulang malam kaya semalam" ucap Om Kalin dengan nada kesal pada dua orang yang ada di hadapannya itu.
" Bunda, Om. Kalin berangkat kerja dulu ya takut telat " Sela Kalin yang sudah tidak mau lagi ada perdebatan di pagi ini.
Setelah kalin pamitan pada bunda dan Omnya Kalin langsung pergi berangkat kerja.
~ Happy reading ~ 😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Thressia Gwen
pantas marah2 melulu ank tiri to,,hehee mau km embat kan ommm
2022-12-06
0
Sarno Giri
aku suka
2022-03-12
0
Demti 79
nyimak
2021-12-24
0