Setelah menempuh perjalanan yang lumayan jauh akhirnya Kalin dan Abi sampai di rumah Bunda dan Omnya tinggal.
Abi dan Karin keluar dari mobil yang mereka kendarai. Dari dalam rumah keluar seorang wanita paruh baya menyambut mereka berdua, Kalin langsung memeluk wanita paruh baya itu. Sebelum Kalin menuju ke rumah Bunda dan Omnya Kalin sudah terlebih dahulu mengabari Bundanya kalau hari ini dia pulang dan akan ada yang harus Ia bicarakan pada Bunda dan Om nya itu. Maka itu Bunda sudah menunggu Kalin dari semenjak Ia di beri kabar kalau Kalin akan pulang. Bunda yang sangat mengkhawatirkan Kalin yang dari hari kemarin tidak ada kabarnya dan akhirnya dia senang bisa melihat Kalin dengan keadaan baik-baik saja. Bunda pun mengajak Kalin masuk ke dalam rumah. Saking senangnya Bunda sampai lupa dengan laki-laki yang terus mengikuti di belakang Kalin. Setelah mereka masuk Bunda baru menyadari akan keberadaan Abi di samping Kalin.
" Sayang, ini siapa ??" Tanya bunda pada Kalin yang melihat Abi terus mengikuti Kalin.
" Bun, kenalin ini namanya Abi." Kalin memperkenalkan Abi pada Bunda.
Abi pun mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan Bunda. Dan dengan senang hati Bunda pun mengulurkan tangannya pada Abi.
" Abimanyu " Ia mengenalkan diri pada Bunda.
" Nak Abi, makasih ya sudah mengantar Kalin pulang."
Abi pun hanya membalas dengan senyuman saat Bunda mengucapkan rasa terima kasihnya pada Abi. Bunda pun langsung mempersilahkan Abi duduk di ruang tamu. Saat Bunda akan mengambil minuman untuk Abi tiba-tiba datang Omnya Kalin. Bunda pun mengenalkan Abi pada suaminya itu.
" Mas, kenalin ini temennya Kalin "
Laki-laki paruh baya itu melihat Abi dengan rasa tidak suka. Namun Abi mencoba biasa saja pada laki-laki yang ada di hadapannya itu. Abi pun mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan.
" Abimanyu "
" Prasetyo " ucap laki-laki paruh baya itu. Setelah berkenalan ia pun minta penjelasan pada Kalin mengapa membawa laki-laki ke rumah.
" Kalin coba jelaskan sama Om kenapa kamu kemaren tidak pulang, dan pulang-pulang kamu malah bawa laki-laki yang tidak di kenal." Cicit Om Prasetyo minta penjelasan pada Kalin.
" Iya maaf Om, semalam Kalin lupa kasih kabar ke Bunda sama Om " Kalin memberikan penjelasan pada Om nya itu.
" Kamu ga usah alesan ya, saya kan udah bilang jangan dekat-dekat sama laki-laki, semalaman ga pulang ga ngasih kabar tiba-tiba bawa laki-laki " Ucapnya penuh dengan amarah.
" Om, Kalin bisa jelaskan semuanya kok "
" Kamu mau jelasin apa ?? Hah !! " Sentak Om Prasetyo pada Kalin.
" Sebelumnya Kalin mau minta maaf sama Bunda dan Om pras, mungkin ini sedikit mengecewakan kalian tapi ___" sejenak kata-kata Kalin terhenti lalu ia lanjutkan lagi " Bund, Om. Kalin sudah menikah kemarin, dan Kalin akan___ "
Saat Kalin akan menjelaskan semua yang terjadi kemarin pada Om dan Bundanya tiba-tiba Om Prasetyo mencengkram bahu Kalin, ia tidak percaya kalau Kalin telah menikah, karena setahunya dia tidak sedang dekat dengan laki-laki manapun.
" Kamu jangan mengada-ada, mana mungkin kamu menikah sedangkan kamu tidak dekat dengan laki-laki manapun !!" Om Prasetyo tidak percaya akan ucapan Kalin sama sekali.
" Om. Kalin, bisa jelaskan semuanya " Kalin berusaha menenangkan Om nya itu.
" Mas, kamu tenang dulu, Kalin akan menjelaskan semuanya" Bunda pun berusaha menenangkan suaminya itu. Yang sudah terlihat sangat marah pada Kalin.
" Giman aku bisa tenang, anak angkat kamu tuh ga tau diri kaya gini, tiba-tiba nikah dengan laki-laki lain."
" Om, tenang dulu saya bisa menjelaskan semuanya sama Om. Kalin ga bersalah, saya yang meminta Kalin untuk menikah dengan saya Om " Abi berusaha juga menjelaskan pada Om Prasetyo agar tidak ada kesalah pahaman pada Kalin dan keluarganya.
Laki-laki paruh baya itu pun langsung melihat Abi dengan amarah setelah mendengar ucapan Abi padanya.
" Jadi kamu yang menikahinya, kurang ajar kamu " Om Prasetyo langsung menghajar Abi namun tangannya langsung di pegang oleh Bunda. Kalin pun secara reflek langsung memeluk Abi untuk menghalangi Om nya tidak berbuat kasar.
Saat melihat Kalin memeluk tubuh Abi , Om Prasetyo pun semakin marah pada mereka berdua.
" Lihat anak angkat mu itu makin tidak tahu dirinya " Om Prasetyo menunjukkan telunjuk tangannya ke arah Karin. Ia berbicara pada Bunda dengan penuh amarah.
" Mas, tenang dulu. Kita dengarkan mereka memberikan penjelasan." Bunda berusaha menahan suaminya agar tidak semakin marah.
" Kamu tuh terus belain anak mantan suami kamu yang sialan itu "
" Mas, tolong dengarkan penjelasan mereka dulu." Bunda terus meyakinkan suaminya agar mendengarkan penjelasan dari mereka berdua.
" Dia anak sialan, yang tidak tahu terimakasih." Tangannya hampir melayang ke wajah Kalin namun dengan cepat Abi menangkap tangan Om Prasetyo.
" Om, kita bisa bicara baik-baik tanpa harus menggunakan kekerasan dan marah-marah." Abi mencoba berbicara baik-baik pada laki-laki yang di depannya itu.
" Diam kamu. . . Dasar ******* !!! " Ucap Om Prasetyo pada Abi, penuh dengan amarah yang sudah tidak bisa ia tahan lagi.
" Kalian pergi dulu dari sini, kalau Om mu sudah tenang baru kita bicara baik-baik "
Ucap Bunda agar tidak lagi ada pertengkaran.
Kalin yang terlihat wajahnya pias hanya bisa menunduk, ia menahan air matanya apa lagi di saat Ayahnya di sebut hatinya sangat sakit.
" Baiklah Bun, nanti aku sama Kalin ke sini lagi untuk menjelaskan semuanya " Jawab Abi pada Bunda.
" Bunda percaya kan sama Kalin ?? " Kalin merasa bersalah pada Bundanya yang selama ini sudah menjaganya.
" Bunda, percaya sama kamu sayang " Bunda tersenyum pada Kalin agar gadis yang ada di hadapannya itu tidak terlalu sedih.
" Lin. . .Ayo kita pergi dulu nanti baru kesini lagi." Abi memegang tangan Kalin dan mengajaknya untuk pergi dari sana. " Bund, Abi pamit dulu. Maaf sudah membuat masalah di sini " Abi mengatakan dengan tulus dan dengan rasa bersalah.
Saat Kalin dan Abi beranjak pergi dari rumah Om Prasetyo berteriak-teriak agar mereka tidak usah kembali lagi ke rumahnya.
***
Abi yang sedang menyetir mobil sesekali ia melirik Kalin yang ada di sebelahnya itu. Ia melihat Kalin yang selalu melihat pemandangan di luar. Abi tahu saat ini Kalin sangat sedih akan kejadian tadi. Tapi Abi pun bingung harus berbuat apa maka ia pun membiarkan Kalin dengan keadaan nya saat ini.
***
Kalin yang sibuk dengan pikirannya sambil melihat pemandangan di luar mobil yang sedang mereka kendarai. Ia sedang sibuk memikirkan keadaan Bundanya. Apakah Bundanya baik-baik saja setelah ia pergi dari rumah itu. Ia tahu seperti apa watak Omnya itu dan Kalin sekarang benar-benar bingung harus berbuat apa untuk Bundanya.
Kalin yang sedang sibuk dengan pikirannya tiba-tiba di kagetkan dengan tepukan tangan di pundaknya dan Kalin pun menoleh melihat di samping tempatnya duduknya itu.
" Ayo keluar , kita sudah sampai rumah " Abi mengajak Kalin keluar dari mobilnya.
Setelah Abi mengajaknya keluar dari mobilnya ia melihat rumah yang ada di depannya itu. Rumah yang sangat besar dan mewah walaupun hanya tampak dari luarnya saja.
Kalin yang hanya terdiam dari tadi tanpa bicara di kejutkan dengan tangan Abi yang tiba-tiba memegang tangannya lalu menariknya ke dalam rumah.
Setelah Kalin dan Abi masuk kedalam rumah Abi langsung mengantarkan Kalin ke kamar mereka yang dulu hanya di tempati oleh Abi seorang. Saat mereka akan menaiki tangga ada seorang wanita yang menghampiri mereka.
" Tuan. . . Ada yang saya bantu " Tanya salah satu Asisten rumah tangga yang bekerja di rumah Abi.
" Ga ada mba " Ucap Abi pada asisten rumah tangga nya itu.
Kalin dan Abi pun langsung menaiki tangga dan meninggalkan asisten rumah tangganya itu
Abi dan Kalin masuk ke kamar lalu Kalin langsung masuk ke kamar mandi ia pun langsung duduk di atas lantai kamar mandi kakinya ia lipat untuk menumpu kepalanya dan tangannya melingkari kaki nya ia langsung menangis dadanya terasa sesak Kalin tidak percaya kalau sekarang ia sudah menikah dengan laki-laki yang tidak di cintai dan harus meninggalkan Bundanya.
Abi yang ada di luar kamar mandi mendengar suara tangis Kalin namun ia biarkan saja gadis itu menangis, Mungkin ia butuh waktu untuk sendiri itu pikir Abi terhadap Kalin yang sedang menangis di dalam kamar mandi.
Setelah mendengar Kalin menangis Abi pun menelepon pada Asistennya untuk membawakan baju wanita untuk istrinya itu karena Kalin tidak sempat mengambil pakaian di rumahnya tadi. Setelah itu ia pun meminta agar Asistennya mencari tahu tentang kehidupan istri dan keluarganya itu. Karena kejadian tadi saat di rumah Kalin ia merasa ada yang janggal pada Om Prasetyo. Yang bersikap kasar dan tidak terima kalau Kalin menikah dengannya terlebih ia tidak mau mendengar penjelasannya dan Kalin.
~ Happy reading~
Terimakasih telah mampir di PENGANTIN PENGGANTI 😘
Jangan lupa untuk :
Like 👍
Favorit ❤️
Dan vote
Dan Author menunggu komen positif dari kalian agar Author semangat terus menulisnya 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Rina
jangan² nih aki² sebenarnya naksir lagi sama kalin....
segitunya banget, lagaknya ga suka sama kalin buat nutupin perasaan sukanya kan.... ckckck
2023-01-04
0
Susi Yani
mgkn om nya suka sama kalin
2022-10-03
0
Erviana Erastus
tuh om ada hati sama kalin
2022-09-19
0