Hari ini adalah hari pertama Kalin dan Abi menempati rumah baru mereka. Kalin mulai menyiapkan kebutuhan Abi untuk bekerja dan tidak lupa juga menyiapkan sarapan untuk suaminya itu.
Setelah mereka melakukan rutinitas mereka di pagi hari Kalin dan Abi pun mulai melakukan aktivitas mereka dengan bekerja. Seperti biasa Kalin akan di antar oleh Abi sampai depan tempatnya bekerja. Dan sesampainya Kalin di tempat kerja ia pun turun dari mobil Abi, setelah itu ia melambaikan tangannya saat mobil Abi berlahan meninggalkan Kalin.
Dari jauh ada seseorang yang menghampiri Kalin, ia melihat Kalin turun dari mobil dan rasa penasaran pun mulai menggelayuti pikirannya.
" Tumben ada yang nganter " selidik seorang yang sedang menghampiri Kalin yang sedang berdiri di depan lobby tempatnya bekerja.
Mendengar ada suara yang tidak asing lagi baginya Kalin pun menengok ke arah suara itu berada. Ia pun tersenyum pada sosok yang menghampirinya itu.
" Kamu sejak kapan berdiri di situ Bos ?" Tanya kalin pada sosok Bosnya itu. Yah siapa lagi kalau bukan Aditya.
" Sejak kamu turun dari mobil mewah tadi." Ledek Aditya " ternyata benar kata para pegawai di sini kalau kamu sudah membagi hati kamu dari aku ya " canda Aditya pada Kalin. Memang para pegawai di tempat Kalin bekerja berfikir kalau Kalin dan Aditya punya hubungan dekat lebih dari teman karena akan kedekatan mereka.
Kalin yang mendengar itu hanya tersenyum melihat Aditya yang seakan-akan sedang patah hati.
" Hey. . . Kenapa kamu hanya tersenyum, kamu tidak mau menjelaskan siapa orang yang mengantarkan kamu." Aditya terus meledek Kalin sambil meminta penjelasan pada wanita yang ada di sampingnya itu.
" Tidak ada yang harus di jelaskan,
karena buatku itu tidak penting." Sambil berjalan Kalin enggan menjelaskan siapa laki-laki yang mengantarkannya ke tempat kerja.
Namun Aditya tidak mau menyerah dia terus memaksa Kalin untuk menceritakan siapa laki-laki yang telah mengantarkannya itu.
Sesampainya di lift Kalin akhirnya menyerah dia tidak ingin sahabat dengan status Bosnya itu terus bertanya.
"Ok. Nanti aku cerita. Tapi aku butuh waktu untuk siap menceritakan semuanya pada orang lain." Jelas Kalin pada Aditya. Yah Kalin memang butuh waktu untuk berani menceritakan semua masalahnya pada orang lain.
" Baiklah, aku tunggu kamu siap menceritakan itu semua padaku." Abi tersenyum sambil mengedipkan sebelah matanya pada Kalin. Dan Kalin pun hanya tersenyum melihat tingkah atasannya itu.
Setelah itu suara bunyi menandakan pintu lift terbuka Kalin dan Abi pun keluar dari lift. Kalin berjalan menuju meja kerjanya dan Abi pergi ke ruangan tempatnya bekerja.
Aditya membuka pintu ruang kerjanya lalu ia pun duduk di kursi ia sandarkan tubunya sambil memejamkan matanya ia pun berfikir siapa laki-laki yang mengantar Kalin tadi. Dan kenapa dirinya tidak tahu kalau Kalin sedang dekat dengan seorang laki-laki.
***
Sementara di gedung Wijaya Group. Di ruang direktur utama sesosok laki-laki yang sedang duduk sambil menghadap jendela. Ia terus merutuki tentang kejadian semalam yang merasa dirinya tidak bisa mengendalikan diri. Abi merasa takut bila istrinya akan berpikiran yang tidak-tidak tentang dirinya semalam. Namun Abi juga semakin Bingung akan dirinya dulu dia tidak pernah perduli akan wanita di sekelilingnya berfikir seperti apa tentang dirinya, selama dirinya bahagia dia tidak mau ambil pusing. Tapi mengapa semenjak ia mengenal Kalin dia ingin tahu kehidupan istrinya dan dia merasa tenang bila sedang berada dengan istrinya itu.
Abi pun bingung dengan perasaannya terhadap Kalin. Apakah dirinya mulai menyukai istrinya itu. Mungkin kah Kalin sudah mulai mengisi hatinya. Saat Abi berfikir dengan perasaannya terhadap Kalin seperti apa. Abi langsung menepis semua itu. Abi menyakinkan dirinya itu, kalau itu bukan dia mulai menyukai Kalin. Mungkin saja karena mereka sudah satu bulan ini selalu bersama. Jadi Kalin mulai mengisi hidupnya tapi itu bukan cinta. Abi menepis semua perasaannya pada Kalin.
***
Kalin sedang sibuk dengan pekerjaannya yang menumpuk. Namun pikirannya terbagi menjadi dua bagian. Pekerjaan dan perasaannya. Yah itu yang sedang ia pikirkan sekarang. Perasaannya terhadap Abi yang terasa tidak mungkin, karena ia selalu meyakinkan dirinya untuk tidak mencintai laki-laki yang sekarang menjadi suaminya itu. Namun entah kenapa setiap kali Kalin dekat dengan Abi jantungnya selalu berdetak lebih kencang dari biasanya. Membuat dia harus banyak mengendalikan dirinya sendiri. Apalagi kalau ia ingat semalam begitu amat memalukan sekali, ia menikmati ciuman yang di berikan Abi padanya. Rasanya ia ingin sekali tenggelam di dasar laut tadi malam.
Kalin menyadari dirinya tidak pernah jatuh cinta pada lelaki manapun dan dia tidak ingin sekalinya mencintai ia akan merasa sakit. Dia tidak ingin merasakan kehilangan seseorang yang ia cintai, cukup Ayah dan Ibunya saja yang meninggalkannya.
Saat sibuk dengan pikirannya. Kalin di kagetkan oleh teman kerjanya yang sekarang sedang berdiri di meja kerjanya.
" Kalin. Mau makan siang bareng sama aku tidak ? Tanya Melly pada Kalin.
" Tidak. Nanti aja mba Melly." Jawab Kalin pada Melly.
" Ok. Kalau kamu tidak mau makan sama aku." Sambil tersenyum Melly beranjak pergi dari tempat Kalin.
Kalin pun melanjutkan pekerjaannya yang hari ini menumpuk. Namun ia pun terganggu oleh bunyi handphonenya, Kalin pun mengambil handphone yang ada di dalam tasnya, ia pun melihat ada panggilan masuk, ia melihat nama yang melakukan panggilan itu adalah suaminya. Kalin pun mengangkatnya.
" Iya, hallo." Sapa Kalin pada orang yang sedang menelponnya.
" Nanti pulang kerja aku jemput." Tanpa basa-basi Abi langsung mengatakan apa yang dia ingin utarakan.
" Baiklah." Jawab Kalin
" Kalau begitu aku tutup telponnya." Setelah itu pun Abi menutup panggilan telponnya.
***
Waktu sudah menunjukkan waktunya untuk para pekerja pulang ke rumahnya bertemu dengan keluarga. Begitu pun dengan Kalin ia sedang siap-siap akan pulang, ia tidak ingin nanti Abi menunggunya terlalu lama, walaupun Kalin tahu Abi tidak pernah mempermasalahkan apa yang Kalin lakukan selama pernikahan mereka.
Kalin pun naik lift menuju lobby kantornya. Saat dia akan melangkah keluar dari lobby ada seseorang yang memanggilnya, ia pun menengok pada asal suara yang memanggilnya. Ia melihat Aditya yang akan menghampirinya.
" Kalin, Kamu mau pulang bareng sama aku." Aditya mengajak Kalin pulang bersama dengannya.
" Tidak Pak, nanti saya pulang sendir saja." Kalin menolak ajakan Aditya.
" Beneran kamu tidak mau pulang sama saya." Aditya Masih meyakinkan Kalin.
" Iya beneran." Kalin pun tersenyum pada Aditya.
Tidak berapa lama bunyi telepon Kalin, ia pun langsung mengangkatnya.
" Iya. . .hallo." Jawab Kalin pada orang yang ada di sebrang telpon.
" Aku sudah sampai, kamu di mana."
" Aku masih di lobby, tunggu sebentar nanti aku akan menemui di tempat biasa." Kalin pun langsung menutup sambungan teleponnya.
" Siapa ?" Tanya Aditya
" Temen aku, Pak. Aku pulang duluan ya." Pamit Kalin pada Aditya.
" Ok." Jawab Aditya pada Kalin.
Kalin pun pergi meninggalkan lobby tempatnya bekerja, lalu ia berjalan ke arah jalan raya di mana Abi sedang menunggunya.
Di sana ia melihat mobil Abi sedang menunggunya, Kalin pun menghampiri mobil Abi dan ia pun langsung masuk ke dalam mobil Abi.
Tanpa Kalin sadari saat ia pergi dari lobby Aditya diam-diam mengikutinya.
Dan Aditya pun penasaran siapa yang suka mengantar jemput Kalin yang akhir-akhir ini ia dengar dari karyawan yang lain.
Mengapa Kalin tidak pernah cerita padanya.
~ Happy reading ~
Jangan lupa like, komen , favorit dan Vote point gratis 😘
Follow Instagram
annie_nietta
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
ardan
abi?
2022-03-13
0
Yayuk Suharningsih
aduh bos...kelamaan bilang sukanya,jd Uda diambil Abi deh si Kalin
2022-01-07
0
shavira azaria
makany klo suka ma kalina ngomong klo dh jd nikah gmn?
2021-05-16
1