Jalanan malam yang masih saja ramai dengan kemacetan oleh kendaraan umum, tak menyurutkan orang-orang untuk tak keluar rumah, bersama pasangan atau pun teman mereka. Dan tampak keriangan di wajah mereka. Pejalan kaki yang bersemangat dengan orang-orang yang di cintai tak akan merasa lelah hanya ada rasa bahagia di hati mereka.
Berbeda dengan dua manusia yang ada di dalam mobil, hanya ada keheningan di antara mereka. Yang satu tidak tahu harus berkata apa hanya bisa memandangi pemandangan luar setelah ia mendapatkan kejutan dengan sebuah ciuman yang tidak pernah ia sangka sebelumnya. Dan yang satunya lagi yang sedang duduk mengemudi kendaraan dia sibuk dengan pikirannya sendiri, mengapa istrinya seperti ada rasa bersalah karena tidak memberi tahu tentang pernikahan mereka, apa mereka sebenarnya ada hubungan lebih dari seorang atasan dan bawahan. Apa lagi laki-laki itu meminta dasi pada istrinya, sebenarnya mereka sedang bekerja atau itu hanya alasan saja.
Banyak pertanyaan yang ingin ia tanyakan pada Kalin, namu Abi tidak tahu harus mengawalinya dari mana. Dan Abi tidak mengerti mengapa dia sangat penasaran apa yang di lakukan sama istrinya itu bersama laki-laki yang di sebut atasan tapi rasa teman. Rasanya Abi ingin sekali berteriak akan situasi saat ini.
Sesampainya di rumah kalin dan Abi langsung masuk ke dalam kamar. Abi yang dari masuk rumah sudah berbeda padanya. Walaupun Kalin dan Abi jarang ada komunikasi tapi Kalin tau saat ini Abi sedikit berbeda padanya.
" Apa kamu mau mandi ? Nanti aku siapkan air hangat buat kamu mandi." Tanya Kalin untuk memecahkan keheningan diantara mereka berdua.
" Hmm. . ." Abi menjawab ucapan Kalin dengan sebuah gumaman saja.
Kalin mendengar jawaban Abi hanya dengan sebuah gumaman saja, ia tak mau ambil pusing. Kalin langsung melangkah ke kamar mandi lalu menyiapkan air hangat untuk suaminya mandi.
Kalin keluar dari kamar mandi setelah ia menyiapkan air hangat untuk Abi mandi. Abi yang melihat Kalin keluar dari kamar mandi ia langsung masuk ke kamar mandi tanpa mengatakan apapun pada Kalin.
Melihat suaminya masuk kamar mandi ia pun langsung menyiapkan baju untuk Abi setelah suaminya mandi.
Setelah hampir tiga puluh menit Abi di kamar mandi ia pun keluar dengan hanya memakai handuk yang di lilitkan di pinggang handuk itu panjangnya hanya sampai atas lutut Abi saja. Kalin yang melihat suaminya keluar dari kamar mandi dan sedang berpakaian yang tadi sudah di siapkan Kalin.
Kalin yang sedang sibuk dengan handphonenya melihat Abi yang sedang memakai bajunya. Kalin pun menghentikan kegiatannya itu.
" Kamu sudah makan ?" Tanya kalin pada suaminya itu.
" Belum"
" Baiklah aku akan siapkan makanan untukmu, kalau sudah selesai memakai baju, kamu langsung aja ke bawah."
" Hmm " Abi hanya menjawab singkat saat Kalin berbicara padanya. Itu membuat Kalin sedikit kesal, karena ia tidak tahu salahnya apa.
Saat Kalin sedang menyiapkan makanan di meja makan, Abi datang dan ia langsung duduk di meja makan.
Kalin yang melihat suaminya sudah duduk di meja makan ia langsung mengambil piring dan memasukkan nasi dan lauk pauknya di dalam piring yang Kalin ambil untuk Abi.
Seperti saat ada di dalam mobil di meja makan pun hanya keheningan yang ada, Kalin terus memperhatikan suaminya itu. Ia bingung pasalnya tadi saat dia menjemput dirinya di tempat kerja sepertinya suaminya ingin menunjukkan kalau mereka itu sebagai pasangan. Dan entah kenapa sekarang suaminya dingin sudah seperti es saja.
Setelah makan malam selesai Abi langsung beranjak pergi ke kamar mereka yang berada di lantai atas, sedangkan Kalin membersihkan sisa-sisa setelah mereka makan. Setelah semuanya selesai ia bereskan dan bersihkan ia pun menyusul suaminya ke kamar mereka.
Setibanya Kalin di kamar mereka ia melihat Abi sedang berselonjor kaki di atas ranjang dengan tubuh yang ia sandarkan di kepala ranjang. Melihat suaminya yang terlihat sedang sibuk dengan handphone nya, ia pun memberanikan diri untuk bertanya pada suaminya itu. Karena Kalin penasaran dengan sikap Abi padanya.
" Bi "
" Iya "
" Boleh aku bertanya sesuatu ? "
Iya, katakan saja."
" Kenapa kamu diam saja padaku dari semenjak kita ada di mobil."
" Masa "
" Iya, bahkan sekarang kamu pun cuek sama aku."
" Bukannya memang aku seperti ini." Jawab Abi dengan santainya namun secukupnya ia menjawab.
" Ia memang kamu seperti itu terhadapku setiap harinya, tapi hari ini dari gerakan tubuhmu kamu seperti sedang tidak suka padaku." Cicit Kalin dengan nada kesal sambil menahan rasa marah yang ia sudah tahan dari tadi.
" Memang tahu apa kamu tentang aku ?" Ketus Abi pada Kalin.
" Iya, aku memegang tidak tahu apa-apa tentang kamu dan sampai sekarang pun aku tidak tahu dengan tingkah menyebalkan mu itu."
" Kamu tidak tahu atau pura-pura tidak tahu ?" Masih menjawab dengan ketus.
" Aku ga mengerti maksud kamu." Sambil menarik nafas Kalin langsung naik keatas ranjang ia tidak ingin memperpanjang perdebatan yang ia pun tidak mengerti.
" Kamu yakin tidak mengerti." Abi menatap Kalin dengan wajah mengejek.
" Aku benar-benar tidak mengerti, kalau kamu tidak cerita apa yang sebenarnya terjadi." Dengan nada kesal Kalin pun menatap Abi dengan penuh rasa kesal.
" Apa hubungan mu dengan Aditya." Tanya Abi dengan tatapan tajamnya pada Kalin.
" Bukannya aku sudah bilang, kalau aku sama dia itu hanya sebatas atasan dan di luar pekerjaan dia temanku." Kalin mencoba menjelaskan hubungannya lagi dengan Aditya.
" Yakin, hanya sebatas itu ?" Kata-kata Abi penuh dengan penekanan.
" Tentu saja iya." Kalin memberi jawaban dengan meyakinkan.
" Kenapa dia menanyakan dasinya sama kamu, memang kamu istrinya ?"
Kalin terkejut dengan apa yang di katakan oleh Abi. Apa sekarang dia sedang cemburu padaku. Kalin
" Dia tadi menayakan dasi padaku, karena dia pikir dasinya sudah ia lepas dan dia menaruh dekat denganku. Makanya dia minta tolong padaku." Kalin menjelaskan apa yang terjadi tadi pada Abi agar tidak ada salah paham.
Abi hanya terdiam saat Kalin menjelaskan apa yang terjadi tadi saat Kalin dan Aditya sedang di tempat kerja.
" Apa kamu cemburu ?" Tanya kalin pada Abi, yang melihat tingkah Abi yang tidak biasanya itu.
" Apa aku cemburu !! Yang benar saja, aku tidak mungkin cemburu."
" Lalu kenapa kamu mendiamkan aku hanya gara-gara kamu mendengar atasan aku meminta dasi padaku." Kalin menatap wajah Abi dengan penuh selidik.
" Kamu itu istri aku bukan istri dia, ngapain dia minta tolong sama kamu untuk mengambilkan dasi sama kamu." Abi membela diri ia tidak mau di katakan kalau dia cemburu akan sikapnya pada Kalin.
" Bilang saja sih kalau kamu cemburu. Ga usah ribet deh." Kalin benar - benar sangat kesal pada suaminya itu yang masih menyangkal.
" Terserah kamu ya tapi aku tidak cemburu."
" Iya kamu memang tidak cemburu tapi dengan tingkahmu seperti itu kamu terlihat cemburu." Ejek Kalin pada suaminya yang tidak mau mengakui kalau dirinya memang cemburu.
Abi hanya menatap istrinya dengan kesal. Dan hanya bergumam dalam hatinya kenapa dia tadi harus bersikap seperti itu, membuat istrinya merasa kalau dia sedang di cemburui olehnya saja.
Abi masih belum menyadari apa yang sekarang dia rasakan pada Kalin, Abi masih menerka-nerka perasaannya itu.
Setelah perdebatan yang membuat keduanya kesal. Akhirnya Abi memutuskan untuk tidur ia sudah tidak ingin lagi berdebat dengan istrinya itu. Dan iapun tidak menyangka kalau Kalin akan bersikap seperti itu padahal yang ia lihat dari istrinya itu, wanita yang lemah lembut namun malam ini seperti macan yang sedang marah sungguh mengerikan menurut Abi.
~ Happy reading ~
Jangan lupa like dan Vote ya gratis 😘
Follow Instagram
@annie_nietta
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Muly Yanti
aduh seru lho ceritanya..
2022-10-13
0
Fi Fin
suka banget ceritanya ga kayak novel2 pengganti ..biasanya cewek nya lemah ..kalo ini ceweknya keren ga mudah di tindas
2021-11-07
0
astri rory ashari
blum kalo pas lagi PMS Biii...jangan ditanya galaknya kaya apa...singa aja kalah ganasnya😂😅😂
2021-02-19
1