" Dasar wanita sialan, kalian tidak tahu diri. MATI SAJA KAMU. . !!!" Penuh amarah om Prasetyo memukuli dan menendang istrinya tanpa ada rasa kasihan.
Kalin yang melihat Bundanya sedang di pukuli ia pun mendorong tubuh laki-laki paruh baya itu dari samping. Saat Om Prasetyo tersungkur Kalin Langsung memukul Om nya itu, dengan tangannya sendiri. Kalin yang kalah dengan tubuh dan tenaga laki-laki paruh baya itu pun menjadi berbalik sekarang Kalin yang ada di bawah Kungkungan laki-laki itu.
Di cekiknya leher Kalin hingga tubuhnya lemas, Kalin yang berusaha melepaskan cekikan di lehernya seperti sia-sia di karenakan tenaga Kalin jauh lebih kecil di bandingkan Om nya itu.
" Kamu sudah aku besarkan selama ini malah menikah dengan laki-laki lain. Harusnya kamu milikku, KALINA. . .!!!"
Om Prasetyo yang melihat Kalin ke sakitan karena cekikan di lehernya, ia pun melepaskan tangannya lalu ia langsung memegang tangan Kalin.
" BRENGSEK. . . LEPASKAN AKU !!!
" Aku gak akan melepaskan kamu, Kalin sayang." Senyum tipis dengan wajah mengejek terlihat di wajah laki-laki paruh baya itu. Ia pun berdiri lalu menarik tangan Kalin. Om Prasetyo menyeret tubuh Kalin.
" LEPASKAN AKU. . .!!!! Kalin meronta-ronta minta di lepaskan.
" LEPASKAN PUTRIKU. . .BRENGSEK KAMU . .!!!! Bunda berteriak meminta suaminya untuk melepaskan Kalin. Ia sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi tubuhnya sudah lemas karena di pukuli oleh suaminya.
Om Prasetyo menarik tubuh Kalin menuju kamarnya, saat dia sedang membuka pintu tubuhnya tiba-tiba tersungkur ke depan, ia pun terjatuh ke lantai. Saat Om Prasetyo berusaha untuk bangun tiba-tiba wajahnya di pukuli.
" BUUUKKKKHH. . !!!"
" BUUUKKKKHH. . .!!!"
" BUUUKKKKHH. . .!!!"
" APA YANG LO LAKUKAN SAMA ISTRI GUE !!!!"
Dengan penuh emosi Abi memukuli Om Prasetyo hingga tubuhnya sudah lemas dan babak belur karena di pukuli habis-habisan oleh Abi.
Kalin yang melihat suaminya memukuli Om nya seperti orang kesetanan. Abi yang sudah tidak bisa lagi mengendalikan emosinya. Kalin pun langsung menghampiri suaminya itu.
Lalu ia memegang tangannya agar Abi berhenti memukuli Om nya.
" Sudah Bi, hentikan. Aku ga mau kamu melakukan hal yang sama kaya dia." Kalin tidak mau Abi melakukan hal yang akan merugikan dirinya sendiri.
" Aku tidak bisa, dia udah bikin istri aku terluka." Abi tidak terima melihat istrinya di lecehkan oleh laki-laki mana pun. Saat Kalin memegang tubuh Abi agar Abi berhenti memukuli Om nya. Tanpa sengaja Abi mendorong tubuh Kalin hingga jatuh ke lantai.
Abi yang menyadari ia telah menyakiti istrinya ia pun berhenti memukuli laki-laki yang ada di hadapannya itu. Ia langsung merangkul istrinya itu.
" Maafkan aku, Lin."
" Iya ga apa-apa, kamu jangan mukul dia lagi ya." Pinta Kalin pada suaminya.
" Hmm." Abi terus memeluk istrinya itu. Sambil menahan emosinya.
Wajah Om Prasetyo sudah di penuhi luka lebam, hidung dan mulutnya keluar darah tanpa berhenti. Tubuhnya sudah lemas dan sudah tak berdaya.
Tak berapa lama Dimas dan polisi datang ke rumah tempat Bunda dan Om Prasetyo tinggal. Polisi pun langsung mengiring Om Prasetyo untuk di bawa ke kantor polisi.
Kalin yang sedang di peluk oleh Abi sambil di papah untuk berjalan keluar dari rumah. Dan Dimas yang menolong Bunda yang penuh luka lebam di tubuhnya. Dimas pun memapah Bunda untuk keluar dari rumah itu menuju mobil untuk di bawa ke rumah sakit.
Saat Kalin dan Abi sedang berjalan menuju ke arah luar, dari dalam Om Prasetyo yang sedang di belakang Kalin dan Abi, ia yang tidak terima akan yang di lakukan Abi terhadapnya langsung mengambil pistol yang ada di samping pak polisi, ia pun langsung mengarahkan pistol itu pada Abi.
" Dooorrr. . .!!!
Suara tembakan yang melaju cepat kedepan. Abi langsung terjatuh dan Kalin terkejut melihat Abi yang terjatuh ke depan.
Namun yang lebih di kejutkanya lagi Bundanya sudah terjatuh bersimbah darah di bagian dadanya. Tubuh Bunda berada pas di belakang Abi.
***
Saat Bunda sedang di papah tubuhnya oleh Dimas ia tanpa sengaja melihat suaminya menodongkan pistol yang dia ambil dari polisi yang sedang ada di samping suaminya itu, ke arah Abi. Dengan spontan Bunda mendorong Abi agar menantunya itu tidak terkena tembakan. Namun tembakan itu terkena pada bagian dada Bunda yang mencoba melindungi Abi.
Melihat Bundanya terluka dengan tembakan Kalin Langsung histeris, ia pun langsung merangkul Bundanya itu.
" Bun, jangan tinggalkan Kalin, Kalin tidak bisa hidup tanpa Bunda." Kalin terus menangis melihat Bunda sudah tidak sadarkan diri.
Tubuh Bunda yang bersimbah darah langsung di bawa ke rumah sakit terdekat, sepanjang perjalanan Kalin terus menangis melihat Bunda tidak sadarkan diri. Setelah sampai rumah sakit, Bunda yang sudah terkulai lemas tidak sadarkan diri langsung di bawa ke ruang ICU.
Sementara itu di ruang UGD Kalin Sedang di obati tubuhnya yang lebam dan bekas cekikan yang berada di lehernya itu oleh seorang dokter dan perawat, setelah selesai di obati dokter dan perawat pun keluar meninggalkan ruangan. Di ruangan itu tinggal hanya ada Kalin dan Abi.
Di tatapnya dalam - dalam istrinya itu. Ada raut cemas di mata Abi. Kalin yang wajahnya terus di tatap oleh suaminya itu jadi salah tingkah Kalin pun menunduk menyembunyikan wajahnya yang sudah memerah karena terus di tatap Abi.
" Apa kamu sudah tahu keadaan Bunda. Sekarang ? " Tanya Kalin pada Abi tentang Bunda sekaligus memecahkan keheningan diantara mereka berdua.
" Bunda masih di ruang ICU, Dimas sedang menjaga Bunda. Jadi kalau nanti ada perkembangan tentang bunda, Dimas langsung memberi kabar."
" Apa aku boleh menemui Bunda, aku ingin lihat Bunda, Bi."
" Nanti saja kalau ada perkembangan tentang Bunda kamu boleh menemui nya. Tapi untuk sekarang kamu istirahat dulu ya." Abi mencoba menenangkan Kalin. Ia mengecup kening Kalin dan terus memegang tangan Kalin dengan erat dan tangan satunya membelai kepala Kalin.
Tak berapa lama datang seorang wanita paruh baya yang masih terlihat cantik dan anggun. Ia memasuki ruangan yang sedang di tempati Kalin.
Melihat menantunya sedang berbaring lemas di ranjang pasien wanita paruh baya itu sangat khawatir.
" Sayang apa kamu tidak apa-apa?" Tanya Mama Abi pada Kalin.
Kalin yang melihat Mama Abi datang ia merasa tidak enak hati.
" Ga apa-apa mah, Kalin baik-baik aja." Sambil tersenyum Kalin menjawab pertanyaan ibu mertuanya itu.
Kalin yang merasa terkejut akan kedatangan Mama Abi, ia langsung melirik Abi, dari wajah Kalin dirinya seakan mempertanyakan kedatangan ibu mertuanya itu pada Abi.
" Tadi aku ngabarin Mama, biar bisa jagain kamu, soalnya aku juga mau ke kantor polisi buat mengurusi kejadian yang kamu alami tadi." Abi memberi penjelasan pada Kalin mengapa ia memberitahu Mamanya kalau mereka sedang ada di rumah sakit.
Kalin pun hanya terdiam sambil menunduk setelah mendengar penjelasan dari suaminya itu.
Melihat menantunya terlihat sedih, Mama Abi pun menghibur Kalin.
" Sayang, kamu jangan sedih ya. Ini musibah yang semua orang tidak tahu akan terjadi seperti ini. Kamu yang kuat ya." Mama Abi mencoba menghibur menantunya itu, ia pun mengelus kepala Kalin dengan sayang.
Kalin yang menerima perlakuan sang Ibu Mertuanya itu, ia pun memberikan senyumannya.
" Terimakasih ya mah " sambil tersenyum pada Mama Mertuanya.
~ Happy reading ~
Jangan lupa like, komen, favorit dan Vote gratis 😘
Follow Instagram
annie_nietta
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Rina
kasihan pak pol nya thor, karena kecolongan pistol.. pasti habis ini cenat cenut tuh ginjal
2023-01-04
0
Ismi Yati
q juga mau ibu mertua yg kaya itu thor
2022-01-04
0
Kunifah Winanto Kunifah
alkhamdulillah kalin mendapat mertua yg baik hati mskpun hny sbg istri dadakan / istri pengganti saja. next thor 👍
2021-12-09
0