Pagi-pagi sekali Kalin sudah bangun dan menyiapkan pakaian untuk Abi bekerja. Setelah merasa semua siap Kalin pun masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Saat ia telah membersihkan diri dan rapih ia pun berniat membangunkan Abi dan menyiapkannya sarapan. Namun saat ia keluar dari kamar mandi Kalin sudah melihat Abi baru bangun dan beranjak dari tempat tidurnya.
" Kamu sudah bangun "
" Iya "
" Aku sudah siapkan pakaian kamu buat kerja, aku ke bawah dulu mau menyiapkan sarapan buat kamu "
" Hmm. . ." Abi langsung berjalan ke arah kamar mandi untuk membersihkan diri.
Setelah dia berbicara dengan Abi, Kalina pun langsung keluar kamar dan menuju dapur. Namun saat Kalin sudah sampai di dapur ternyata sudah ada Ibu Mertuanya yang sedang menyiapkan sarapan.
" Pagi. . . Mah " Kalin menyapa Ibu Mertuanya itu.
" Pagi. . . sayang " Mama Abi tersenyum lebar saat melihat Kalin.
" Maaf Mah. . . Telat tadi kalin menyiapkan dulu kebutuhan Abi buat kerja jadi ga bisa bantuin mama bikin sarapan. " Kalin tidak merasa enak kepada mertuanya yang telah terlebih dahulu membuat sarapan untuk mereka.
" Ga apa-apa sayang. . . Kamu lebih utamakan dulu kebutuhan suami kamu baru kamu kerjain yang lain "
" Makasih Ma " Kalin merasa senang karena Ibu Mertuanya sangat baik dan pengertian.
Kalin pun membantu menyiapkan sarapan di atas meja yang ia bawa dari dapur. Saat semua sudah siap Abi masuk ke ruang makan untuk sarapan bersama. Ia langsung duduk di meja makan. Kalin pun mengambil piring lalu memasukkan makanan yang ada di meja setelah itu ia berikan piring yang sudah di isi makanan pada Abi.
Mereka bertiga pun sarapan dalam keheningan di meja makan lalu Mama Abi pun memulai memecahkan keheningan yang ada di ruang makan.
" Bi. Gimana kemaren ketemu keluarga Kalin berjalan dengan baik kan ? " Mama Abi pun bertanya tentang kemarin saat mereka ke rumah keluarga Kalin.
" Baik Mah "
Kalin yang mendengar pertanyaan Ibu Mertuanya itu langsung menunduk karena merasa tidak enak akan kejadian kemarin.
" Giman reaksi mereka saat kamu sudah menikahi Kalin ??? Mereka bisa mengerti kan Bi ??? " Mama Abi terus bertanya akan pertemuan anaknya denga keluarga Kalin kemarin.
" Mereka awalnya kaget Mah, tapi setelah Abi sama kalin menjelaskan semuanya keluarga Kalin mengerti kok " Abi berbohong pada Mamanya. Abi tidak mau Mamanya tahu akan kejadian kemarin.
" Syukur deh kalau gitu, Mama bolehkan kapan-kapan ketemu keluarga Kalin ???"
" Mau ngapain sih Mah " dengan santainya Abi bertanya pada Mamanya. Seakan tidak terjadi apa-apa.
" Mama mau terimakasih sama mereka karena udah mau menerima anak Mama walaupun nikahnya dadakan dan mengenal besan apa salahnya sih Bi. " Ucap Mama Abi dengan senangnya karena keluarga Kalin bisa mengerti kejadian yang di alami anaknya sehingga mau tak mau Kalin harus menikah dengan Abi.
" Iya nanti kalau ada waktu ya Mah "
"Iya sayang "
Sementara Kalin yang mendengar percakapan Abi dan Mamanya hanya bisa diam dan sesekali melirik Abi. Kalin merasa heran pada Abi kenapa dia terlihat biasa saja saat menjelaskan pada Mamanya seperti tidak terjadi apa-apa.
Setelah mereka selesai makan Abi dan Kalin pun pamitan untuk berangkat kerja.
" Kalian berdua ga cuti aja. . . Sayang loh tiket bulan madunya jadi hangus " Mama abi mengingatkan Abi bahwa anaknya itu mempunyai tiket bulan madu hadiah pernikahannya.
" Lain kali aja Mah " sembari berdiri dari tempat duduknya Abi menjawab pertanyaan Mamanya. " Ayo. . .kita berangkat kerja bareng " Abi mengajak Kalin untuk berangkat bersama.
" Ga usah. . . Nanti aku naik kendaraan umum saja. "
" Ga apa-apa kita berangkat bareng aja, biar aku juga tahu kantor kamu juga."
" Tapi ____"
" Benar kata Abi. Masa udah nikah ga tau tempat kerja istrinya, biar kalian bisa saling mengenal." Sela Mama Abi. Agar Kalin mau di antar kerja sama Abi.
" Hmm. . . Baiklah " Jawab Kalin sambil berdiri lalu berpamitan pada ibu mertuanya setelah itu ia mengikuti langkah Abi.
***
Selama di perjalanan Kalin dan Abi hanya saling diam setelah Abi menanyakan tempat Kalin bekerja. Tak ada suara di antara mereka hanya sibuk dengan pikiran mereka masing-masing.
Sebenernya Kalin ingin sekali bertanya tentang kejadian saat mereka sarapan. Kenapa Abi berbohong pada Mamanya. Namun Kalin mengurungkan niatnya untuk bertanya karena Kalin merasa tidak enak akan kejadian kemarin pada Abi.
Tanpa terasa ternyata Abi sudah menghentikan mobilnya di depan gedung tempat Kalin bekerja. Kalin pun pamit untuk bekerja pada Abi dan iapun langsung turun dari mobil Abi. Saat mobil Abi mulai melaju jalan Kalin pun melangkah menuju tempat kerjanya.
Saat Kalin sudah sampai di lobby tempatnya ia bekerja, mata Kalin teralihkan pada layar besar yang menempel di tembok lobby dekat dengan lift yang akan di naikinya. Kalin melihat berita di mana seorang pengusaha ternama dan berpengaruh di negeri ini di hari pernikahannya, pengantin wanita yang ia nikahi namanya berbeda dengan yang ada di undangan. Media yang menayangkan berita itu mengatakan pernikahan yang tadinya terbuka untuk media menjadi tertutup untuk media mana pun, sang mempelai wanita di rahasiakan semua tamu undangan tidak di bolehkan mengambil foto pengantin.
" Duuuhhh. . . .yang lagi serius nonton gosip serius banget sih " Sapa wanita yang tiba-tiba ada di sampingnya itu.
" Eh. . . Mba Melly " Kalin lalu tersenyum pada wanita di sebelahnya itu.
" Ayo. . . Masuk pintu liftnya udah ke buka " Melly menunjukan kalau pintu liftnya sudah mulai terbuka. Lalu kalin sama Melly masuk ke dalam lift.
" Aku tuh penasaran sama tuh gosip bener ga sih ya kalau ceweknya beda ?? " Saat masuk lift Melly mulai membahas gosip yang sedang merebak di kalangan masyarakat.
" Ehm. . . Entahlah biarin aja. Mba Melly, itu bukan urusan kita juga kan." Kalin berusaha menjawab seakan akan ia tidak perduli dengan gosip yang sedang beredar itu.
" Kamu ga penasaran sama sekali. Dia itu cowok ganteng dan pengusaha sukses. Kalin" Melly berusaha memberitahu Kalin orang yang sedang di bicarakan pernikahannya itu.
Kalin hanya tersenyum berusaha tidak mau menanggapi ucapan Melly. Kalin tidak tahu lagi harus bilang apa karena yang di bicarakan temannya itu adalah dirinya sendiri.
Setelah pintu terbuka ia pun langsung ke meja kerjanya dan mulai mengerjakan kerjaannya.
Saat Kalin serius dengan pekerjaannya ia tiba-tiba di hampiri oleh Melly yang melihat cincin di jari manisnya itu.
" Jiaaaahhhh. . . Ternyata kemaren kamu ga masuk itu abis tunangan ya, keren juga cincin ya."
" Apa ? " Kalin kaget dan bingung saat Melly berbicara padanya tentang cincin yang ia gunakan. Awalnya kalin tidak mengerti apa yang di ucapkan Melly namun saat Melly menunjuk jari tangan Kalin yang menggunakan cincin ia baru mengerti. " Owh ini, hadiah dari Bunda." Kalin memberikan penjelasan pada Melly.
" Di kira aku kamu itu pengantin perempuan misteriusnya yang di nikahi oleh seorang Abimanyu Atma Wijaya pengusaha muda yang sukses di negara kita, ternyata itu cincin dari Bunda kamu." Canda Melly pada Kalin yang mendapatkan cincin dari Bundanya.
" Kamu bisa aja Mba Melly." Ujar Kalin pada Melly sambil tersenyum.
Saat ia mendengar ucapan temannya itu Kalin pun mulai berfikir bagaimana kalau teman-teman kerjanya tahu kalau dia lah wanita yang saat itu menikah dengan Abimanyu.
Kalin yang sedang di sibukkan oleh pikirannya tentang pernikahan yang baru saat ini ia jalani, tiba-tiba ia di kagetkan oleh suara seseorang yang memanggil namanya, Kalin pun menoleh pada arah suara yang memanggil namanya itu.
"Kalin kamu di panggil sama pak Aditya." Ucap wanita yang sedang berdiri di hadapannya itu.
" Ia nanti saya ke sana." Jawab Kalin pada sekertaris bosnya itu.
Setelah sekertaris bosnya itu pergi Kalin pun langsung berdiri dari kursi kerjanya. Ia pun melangkah pergi menuju ruangan bosnya.
Setelah Kalin ada di depan pintu bosnya itu iapun langsung mengetuk pintu. Setelah ada perintah dari dalam agar ia masuk kedalam, Kalin pun membuka pintu itu dan langsung menghampiri bosnya yang sedang duduk di meja kerjanya.
" Tadi Bapak memanggil saya ??" Tanya kalin pada atasannya itu.
" Iya "
" Apa ada yang bisa saya bantu ??"
" Aku cuman mau memberi tahu kamu, bahwa aku telah mengajukan kerjasama pada perusahaan besar dan semoga hasilnya bagus."
" Benarkah , Bapak memang luar biasa. Kenapa yang lain tidak di kasih tahu kalau Bapak sedang ada pengajuan kerjasama pada perusahaan besar.??" Tanya Kalin pada atasannya itu.
" Karena aku mengajukan hasil kerjamu pada perusahaan itu. Jadi aku berniat memberi tahumu terlebih dahulu baru yang lain." Aditya memberi penjelasan pada Kalin. Lalu ia pun melihat jam di tangannya. " Sudah waktunya makan siang, apa kamu mau makan siang sama saya ?? Ajak Aditya pada kalin.
" Tidak terimakasih pak, nanti saya makan siang dengan yang lain saja." Tolak kalin pada ajakan Aditya.
" Ayolah. . . Jangan menolak, semenjak kamu bekerja denganku kamu lebih sering menolak di banding dulu." Aditya dan Kalin adalah teman lama. Mereka berteman sejak mereka kuliah di universitas yang sama.
" Baiklah Aditya." Kalin menjawab ajakan Aditya dengan canda. Kalin jadi merasa tidak enak menolak ajakan Aditya padanya.
Setelah Kalin menyetujui ajakannya. Lalu mereka berdua pun keluar ruangan lalu pergi untuk makan siang bersama.
~ Happy reading ~
terimakasih sudah membaca novel PENGANTIN PENGGANTI
Jangan lupa like, favorit lalu vote Untuk memberi semangat aku untuk menulis novel ini. 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
astri rory ashari
Abi liat Kalin makan siang bareng Adit bisa ngomook dia...penasaran gw endingnya kegimana🤔
2021-02-19
1
Geta Andesiska
awas kalin nanti ada yang cemburu 🤭🤭🤭
2021-02-17
0
Ratna Nawang Sari
thor, untuk type org yang pemalu, apalagi dg status suami sepertinya gak sopan kl manggil nama aja tanpa embel embel. meski gak ada keterangan juga siy abi lebih tua atau seumuran dg kalin
2021-01-17
0