episode 3 Insiden (sudah revisi)

Tidak butuh waktu lama untukku sampai di rumah nenekku. Dari sini, hanya memakan waktu 25 menit kalau berkendara dengan kecepatan sedang.

Aku harus bergegas! Aku benar-benar lupa kalau nenekku sedang sakit. seruku dalam hati.

Tadi pagi sebelum berangkat ke sini, Rio memberitahuku lewat telepon. Namun, tugas dan janjiku pada teman-temanku juga penting. Jadi, aku memutuskan menemui mereka lebih dulu, baru setelah itu aku bermaksud menjenguk nenekku.

Selama diperjalanan aku selalu memikirkan kondisi nenek. Di rumah nenek, hanya ada Rio dan pengasuh yang biasa mengurus nenek. Rio adalah adik sepupuku yang ibunya juga sudah meninggal. Sama sepertiku. Saat ini, Rio mungkin sedang mencari kayu bakar untuk persediaan di rumah.

Desa tempat nenekku tinggal diapit oleh banyak gunung dan perbukitan sehingga hawanya menjadi sangat dingin. Semua penduduk desa menggunakan perapian untuk menghangatkan tubuh ketika berada di dalam rumah. Tidak heran jika kebanyakan dari mereka mencari kayu bakar di hutan jika ada waktu senggang seperti yang dilakukan Rio sekarang. Itulah sekilas tentang desa nenekku.

Aku ingin menambah kecepatan motorku agar bisa cepat sampai di rumah nenek. Tapi mobil volvo di depanku membuatku menunggu. Aku tidak bisa menyalipnya karena jalanan di sini sempit dan banyak sekali tikungan tajam. Salah prediksi sedikit saja bisa menimbulkan kecelakaan. Karena itu, aku harus lebih berhati-hati.

"Apa yang mereka lakukan di sini? Kenapa dari tadi mereka belum juga sampai?" Aku menggerutu sendiri.

Aku menunggu kesempatan untuk mendahului volvo ini. Sungguh lamban sekali.

"Apa mereka baru belajar menyetir? Bagaimana aku bisa sampai dalam 25 menit kalau jalannya seperti ini?" gumamku dengan gemas dan cemas.

Aku tidak sabar ingin segera menyalip mereka meski aku tidak yakin apakah aku bisa. Saat ada jalan lurus sebelum tikungan berikutnya, aku berusaha menyalip dan tidak kusangka, ternyata aku berhasil. Aku tidak percaya motor scoopyku bisa menyalip sebuah volvo.

Aku sungguh suka mobil itu! Kuharap suatu saat, aku bisa menaikinya.

Aku menambah kecepatanku dan hampir sampai masuk ke desa tempat nenekku tinggal. Dari kejauhan, aku melihat ada seorang anak laki-laki yang sedang membawa tumpukan kayu dipunggungnya. Aku langsung mengenali siapa anak itu.

“Naiklah! Akan kubantu kau membawanya?" aku berhenti disamping anak laki-laki yang tidak lain adalah Rio, sepupuku.

“Kau yakin?”tanyanya.

“Tentu!” Aku memarkir maticku di pinggir jalan dan turun dari motor untuk membantu Rio menaikkan tumpukan kayu itu di atas motor.

“Sejak kapan kau pergi? Bagaimana dengan kondisi nenek?”tanyaku pada Rio.

“Satu jam yang lalu. Nenek baik-baik saja. Dia sedang tidur saat kutinggalkan tadi,”jawab Rio santai.

Setelah selesai menumpukkan semua kayu itu ke atas matic, Rio mengikatnya dengan kuat supaya tidak jatuh saat di bawa. Sialnya, saat kami siap untuk berangkat pulang, tiba-tiba ada genangan air yang menyembur di tubuh kami. Penyebabnya ternyata pengendara mobil yang sepertinya sengaja melewati genangan itu agar airnya menyiram tubuh kami.

Tentu saja aku syok dan kaget. Seketika kami berdua seperti di guyur tumpukan lumpur yang sangat kotor. Rio berteriak penuh amarah dan aku langsung menghantamkan kayu yang terjatuh ke arah belakang kaca mobil yang ternyata, mobil itu adalah volvo silver yang kutemui tadi.

Kaca belakang mobil itu pecah karena hantaman kayu dariku. Mobil itu berhenti seketika. Pemiliknya keluar dengan wajah emosi.

Dia bukan cowok yang menanyaiku alamat sewaktu di rumah Mia tadi, itu berarti dia adalah temannya yang duduk di balik kemudi. Cowok itu menghampiriku dan aku siap menghadapinya. Rio sudah mau maju tapi aku menghalanginya. Meski aku seorang cewek, aku tidak takut dengan cowok yang angkuh seperti dia.

"HEEEEIIII!” teriaknya di depanku. Aku tak gentar sedikitpun bahkan terkesan menantangnya. “Kau gila? Kau tahu apa yang kau lakukan?”bentaknya.

Aku maju selangkah didepannya. Sekarang jarak kami berdua hanya 10 cm. Dia memang lebih tinggi dariku, tapi bukan berarti aku takut padanya.

“081335467823!” ucapku dengan tatapan tajam.

“Apa maksudmu!”

“Itu nomor teleponku. Kirim nomor rekeningmu dan akan kutransfer biaya ganti rugi kaca mobilmu yang kupecahkan!”tantangku.

“Kau ...!" cowok itu terlihat sangat geram saat melihatku. Aku tidak butuh uangmu! Beraninya kau! Untung kau cewek, kalau tidak ... kau pasti ....”cowok itu tidak melanjutkan kata-katanya.

"Pasti apa? Lagian kau yang salah. Kau sadar apa yang sudah kau lakukan? Kau bahkan tidak minta maaf. Aku tahu kau sengaja melewati genangan itu. Apa masalahmu padaku?”ganti aku yang marah.

“Kau menuduhku? Itu salahmu sendiri. Siapa suruh kau berhenti di situ?”

Aku benar-benar emosi kali ini, tapi aku berusaha menahannya. Aku teringat kalau saat ini, nenekku sedang ada di rumah sendirian.

Rio menghampiriku. Dia mengajakku pergi dan tidak ingin memperpanjang masalah ini, dan aku mengerti. Saat aku berbalik badan, cowok itu menahan lenganku. Spontan aku langsung menghempaskannya.

“Apa yang kau lakukan?”bentakku.

“Kita belum selesai!”geramnya.

“Sudah kuberikan nomerku dan aku mau bertanggung jawab. Tidak sepertimu. Pengecut!”umpatku to the poin.

“Apa? Pe ... pe, apa? Kau mengataiku apa??”

“Aku berani bertanggung jawab atas apa yang aku lakukan. Tidak sepertimu yang tidak mau mengakui kesalahan. Apalagi kau seorang cowok. Bukankah pantas kalau kau kusebut dengan sebutan 'pe-nge-cut'?”ejaku.

Cowok itu terlihat sangat kesal dan marah, tapi aku tidak peduli. Dia mendekat ke arahku, sangat dekat. Tepat di depan hidungku. Ingin sekali kutarik jaket merah menyala itu dan kuhantam dia ke lantai. Tapi aku menahan kuat keinginanku itu.

Ini desa nenekku, dan aku tidak mau membuat keributan di sini.

“Jika aku pengecut seperti yang kau bilang. Aku sudah menghajarmu dari tadi. Tapi kau hanya seorang cewek. Aku tidak mau mengotori tanganku dengan memukulmu!”ujarnya sambil menatapku tajam.

“Tapi kau baru saja memegangku!” aku men-skak-nya. Aku tetap tegar menghadapi intimidasinya. “Kurasa, kau harus mencuci tanganmu tujuh kali dengan air bersih dan satu kali dengan tanah supaya kau tidak terkena penyakit rabies!”

Cowok itu mundur dan bingung dengan ucapanku, dan matanya terus saja mengamatiku dari atas hingga bawah.

“Hafalkan nomerku tadi. Aku akan bertanggung jawab penuh bahkan jika kau akan melaporkanku ke polisi. Tapi satu hal yang harus kau ingat. Aku juga bisa menuntutmu atas perlakuan tidak menyenangkan yang telah kau lakukan terhadap kami. Baju ini yang akan menjadi bukti!”

Cowok itu tertegun seakan tidak percaya dengan apa yang kukatakan. Namun, aku tidak peduli dengan apa yang dipikirkannya. Aku hanya menunjukkan bahwa jika dia menyerangku, aku juga bisa menyerangnya balik.

Aku balik badan dan bersiap untuk menyalakan motorku. Sampai tiba-tiba, seekor banteng tak diundang datang melewatiku dengan kencang dan berlari menabrak cowok itu. Dia langsung tersungkur tanpa bisa menghindar.

Kejadian itu begitu cepat sehingga untuk syok saja tidak akan cukup. Lengan cowok itu terluka dan mengeluarkan banyak darah. Banteng yang sudah menubruk cowok itu, juga berbalik arah dan siap-siap menyerang cowok itu lagi.

Cowok itu tahu gelagat banteng tersebut dan langsung bangkit berlari kearah banteng tadi datang. Ia melewatiku tanpa bicara apapun. Dengan wajah tegang dan syok, ia berlari sekencang-kencangnya.

Rio sangat panik dan bersembunyi di balik tumpukan kayu. Dia menarikku yang juga masih tertegun dengan apa yang baru saja kami lihat.

Banteng itu melewati kami lagi, berarti ia hanya mengejar cowok itu. Dan aku tahu alasannya. Dia ... cowok itu memakai jaket merah. Warna merah adalah warna yang paling tidak disukai banteng, dan banteng itu mencoba mengejar targetnya.

“Apa yang terjadi?” tanya Rio panik.

“Cepat lapor kepala desa dan cari bantuan. Aku harus menolong cowok itu!”

“Kau benar, dia lari ke arah yang salah! Di sana adalah tempat ....” Rio dan aku saling menatap.

Aku menyerahkan kunci motorku pada Rio lalu berlari mengambil jalan pintas menyusul ke arah banteng dan cowok itu pergi.

Pemikiran kami berdua sama. Cowok itu ... Dia berlari ke arah kawanan banteng.

Di balik bukit, ada padang safana tempat habitat para banteng hidup. Penduduk desa tidak berani datang ke sini. Mereka tidak bisa membunuh banteng-banteng yang ada di sini karena mereka adalah salah satu binatang yang dilindungi.

Selama aku berada di desa ini, tidak pernah ada banteng yang menyerang penduduk desa. Itu karena kepala desa menghimbau agar tidak memakai baju warna merah selama mereka tinggal di desa ini. Karena desa ini lokasinya sangat dekat dengan habitat banteng.

Aku tidak mengenal cowok ini. Siapa dia, darimana dia berasal, aku sama sekali tidak tahu. Tapi kini, dia sedang dalam bahaya dan aku tidak bisa berdiam diri. Jika tidak sampai tepat waktu, kerumunan banteng itu bisa saja membantainya hidup-hidup.

Ini merepotkan sekali, kenapa harus aku yang menyelamatkannya. Bahkan aku ragu apakah aku bisa tepat waktu.

Aku berlari dan terus berlari sampai akhirnya aku tiba di padang safana tempat habitat para banteng berada berkat melewati jalan pintas yang sering kulewati dengan Rio saat membantunya mencari kayu bakar. Aku mencari-cari di mana keberadaan cowok itu berharap tidak ada sesuatu hal yang buruk.

Tidak lama, 50 meter dari tempatku berada, dia muncul sambil terus berlari. Kawanan banteng yang sedang berada di padang safana sepertinya juga mulai melihatnya. Bodohnya, cowok itu tidak tahu dengan apa yang menanti di hadapannya karena terlalu fokus pada salah satu banteng yang mengejarnya.

Aku berlari sekencang mungkin. Banteng yang mengejar cowok itu semakin dekat. Sedangkan kawanan Banteng yang ada di hadapannya juga mulai bersiap menyerang.

Itu pasti karena jaketnya! Gawat! Aku memerhatikan cowok yang sedang dikejar-kejar banteng.

Sepertinya, ia kelelahan berlari, tangannya bersandar di batang pohon dan napasnyapun tersengal-sengal. Sementara banteng yang ada dibelakangnya tanpa henti berlari ke arahnya untuk menabraknya lagi.

Aku meloncat ke arah cowok itu tepat sebelum banteng itu menabraknya. Kami berdua jatuh terguling ke bawah tanpa bisa berhenti. Beruntung ada pohon besar malang melintang menghadang kami, punggung cowok ini menabrak pohon itu sehingga kami bisa berhenti berguling, tapi kerumunan banteng itu masih mengejar kami. Aku bergegas melepas jaket yang dipakai cowok itu.

“Apa yang kau lakukan? Kau tidak punya moral?”teriaknya marah.

“Apa yang kau bicarakan? Lepaskan jaketmu!”

“Kenapa aku harus melepasnya? Kau mau memperkosaku?”

“Disaat seperti ini kau sempat punya pikiran kotor seperti itu?”Aku terkejut ia menuduhku yang bukan-bukan. Padahal aku bermaksud menolongnya.

“Kau manabrakku dan menyuruhku melepas jaketku! Bagaimana mungkin aku tidak berpikiran kotor?”

“Aku hanya ingin menyelamatkanmu! Lepaskan jaket itu sekarang!”Aku jadi ikut emosi juga.

“Tidak! Aku tidak mau? Kau tahu? Ini jaket limited edition!”

“Nyawamu juga limited edition! Kau tidak akan bisa mendapatkan nyawamu kembali di toko yang lain. Lepaskan! Kita tidak punya waktu lagi?”

“Kenapa?”

“Jaket itulah alasan kau dikejar banteng itu!”jelasku. Sungguh aku gemas sekali dengan cowok ini.

“Jaket ini?”tanyanya bingung.

"Kau tidak tahu? Banteng membenci warna merah! Harusnya kau tahu itu! Bodooh!”aku sungguh kesal padanya.

“Kau meneriakiku?”cowok itu malah protes.

“Tidak ada waktu lagi! Kau ingin kita berdua mati?” aku melepas paksa jaket yang dikenakan cowok itu dan melemparnya jauh- jauh tepat ketika gerombolan banteng itu mulai dekat dengan kami.

Tentu saja kawanan banteng itu langsung berbelok arah mengejar jaket yang sudah kulempar jauh ke dalam hutan sehingga banteng itu tidak mengejar kami lagi. Aku terduduk lesu, tapi juga lega, karena untuk sesaat aku sempat berpikir hidupku bakal berakhir di sini gara-gara cowok bodoh ini.

Aku mengamati hutan yang ada di sekeliling kami. Tidak ada siapa-siapa di tempat ini. Cowok ini juga sedang terluka. Kami tidak bisa lama-lama di sini karena tempat ini merupakan tempat habitat para binatang buas yang dilindungi. Aku juga harus segera mencari bantuan supaya luka cowok ini bisa segera diobati.

Aku melihat cowok menyebalkan itu masih tertegun saking paniknya. Kejadian barusan pasti juga membuatnya syok berat, ditambah tangannya sedang terluka akibat serangan banteng tadi.

Aku mengeluarkan salep di sakuku yang tidak sengaja terbawa saat aku berada di rumah Mia tadi. Salep itulah yang Mia gunakan untuk mengobati lukaku saat tanganku tak sengaja tergores cutter.

Mungkin aku harus menggunakan salep ini untuk mengobati lukanya sebelum bertambah parah.

Aku menarik lengan tangan cowok itu yang terluka. Kali ini dia diam saja tanpa bicara apa-apa. Aku mencari beberapa lembar daun disekelilingku yang biasa kugunakan mengobati lukaku saat mencari kayu bakar. Tanaman itu ada disemua rumput yang tumbuh di hutan ini. Dan beruntung, tanaman itu tepat berada di sebelahku. Aku memetiknya beberapa helai dan kuoleskan diluka cowok itu sebelum memakaikan salep.

Ia mengerang kesakitan. “Arrrhhhhgggg ... Apa ini!”tanyanya.

“Diamlah cengeng! Daun ini sama seperti Betadine. Aku mengoleskannya supaya lukamu tidak terinfeksi jika kau biarkan lama terbuka. Saat ini kita berada di hutan, bukan di rumah sakit. Hanya ini yang bisa dilakukan untuk pertolongan pertama!”terangkumasih sambil fokus mengobati lukanya.

Cowok itu tidak protes meski aku mengatainya cengeng. Mungkin karena lukanya memang terlalu sakit. Sejauh ini dia selalu berteriak setiap kali aku bicara. Dia benar-benar payah sebagai cowok.

Aku memerhatikan lukanya. Setelah beberapa menit, daun itu kubuang dan kuoleskan saleb obat luka. Aku merobek bagian kaos yang kupakai untuk membalut lukanya supaya darahnya tidak keluar lagi.

“Lukanya sedikit dalam dan panjang, sepertinya butuh dijahit. Aku khawatir kalau tidak segera di rawat akan bertambah parah. Sebaiknya kita cepat meninggalkan tempat ini. Di sini banyak sekali binatang buas."

Tidak ada jawaban. Saat aku melihatnya, dia sedang menatapku. Kali ini dia tidak terlihat emosi ataupun marah. “Kenapa melihatku begitu?”tanyaku bingung.

“Kenapa kau menolongku? Kau bisa saja membiarkanku mati di sini.”

Aku berpikir sejenak sambil terus membalut lukanya dengan sobekan bajuku. "Aku sendiri juga tidak tahu. Pertanyaanmu juga sama dengan yang kupikirkan saat tiba-tiba berlari ke sini. Aku bahkan takut jika tidak tepat waktu. Aku tidak tahu siapa dirimu? Kau bahkan membuatku kesal dengan insiden genangan air yang membuatku kotor seperti ini, dan sekarang aku jauh lebih kotor lagi!”aku menertawai diriku sendiri yang lebih mirip Tarsan.

Aku melihat badanku sendiri dan pasrah dengan apa yang terjadi. “Lihat aku ... orang-orang akan menganggapku gelandangan jika melihatku seperti ini.”Aku berdiri setelah selesai membalut luka cowok ini dan mulai mencari jalan pulang. “Kau mau tetap di sini?”tanyaku karena cowok itu tak bergeming dari tempatnya.

Sepertinya cowok itu masih syok. Ia diam tanpa bicara apa-apa lagi. “Aku ... aku kesulitan bangun ....” ucapnya lirih.

“Astaga ....” aku kembali kearahnya setelah beberapa langkah.

Aku menarik lengannya supaya ia bisa berdiri dan membantunya berjalan. Aku mencari kayu sebagai tongkat agar ia lebih mudah melangkah.

Kami sampai di jalan utama desa setelah kurang lebih satu jam berada di tengah hutan. Semua penduduk tiba dan menyongsong kedatangan kami. Teman cowok ini yang tadi menanyaiku alamat juga langsung berlari ke arah kami. Ia langsung mengambil alih tugasku dan menggantikanku memapah cowok itu berjalan. Semua warga juga membantunya.

Rio juga langsung menghampiriku. “Apa kau baik-baik saja?” ucapnya sedikit khawatir.

“Iya. Aku tidak apa-apa.”

“Syukurlah, harusnya aku tidak meninggalkanmu sendiri.”

“Sudahlah tidak apa-apa. Situasinya genting saat itu. Kau mengambil langkah tepat dengan segera mencari bantuan.”

“Kau terlihat lelah. Biar aku yang menjelaskan semua kejadian ini, kau pulanglah dan jaga nenek. Maaf maticmu kutinggalkan di rumah sebab tidak ada yang menjaga jika kubawa ke sini, karena kami tadi mau ke hutan menyusulmu.”

“Tidak apa-apa. Aku pergi dulu.”aku menepuk pelan bahu Rio.

“Kau berantakan sekali," ucap Rio sambil berlalu pergi.

Aku tertawa dan sepupuku itu berlari ke arah beberapa warga sedangkan aku berjalan memasuki desa. Aku sempat melihat cowok itu masuk ke dalam mobilnya.

Semoga ia baik-baik saja.

Aku berjalan pulang sendirian. Sementara beberapa warga berusaha mengamankan daerah ini supaya banteng tadi tidak bisa lagi masuk ke area ini dan menyerang warga lain. Aku mengeluarkan salep itu lagi dari sakuku. Tanpa sengaja aku melihat tulisan di salep itu yang ternyata bukanlah salep obat untuk luka. Melainkan ... lem perekat.

Aku panik dan langsung berlari menyusul mobil yang membawa cowok itu, berusaha memperingatkannya atas keteledoranku, tapi terlambat ... mobil itu sudah terlalu jauh. Aku tidak bisa mengejarnya.

“Bagaimana ini? Dia memakai salep yang salah. Apa yang akan terjadi? Bagaimana dengan lukanya? Astaga, aku bisa gila ... kali ini, matilah akuuuu ....!" aku memegang kepalaku dengan harap-harap cemas.

BERSAMBUNG

*****

Terpopuler

Comments

Jeissi

Jeissi

lumayanlah untuk pertolongan pertama lukanya di lem 🤣

astaga... udah baca untuk yang kesekian kalinya tapi tetap aja ngakak

2023-11-05

0

Mara

Mara

😂😂😂ujungnya somplak

2023-04-03

0

Lyana Gunawan

Lyana Gunawan

seru

2023-03-05

0

lihat semua
Episodes
1 episode 1 My Best Friends (sudah Revisi)
2 episode 2 Volvo Silver (sudah revisi)
3 episode 3 Insiden (sudah revisi)
4 episode 4 Pertanda Buruk ( sudah direvisi)
5 episode 5 Murid Baru (sudah revisi)
6 episode 6 Kesepakatan (sudah revisi)
7 episode 7 Sudah Dimulai (sudah revisi)
8 episode 8 Penjelasan (sudah revisi)
9 episode 9 Hari Buruk (sudah revisi)
10 episode 10 Tunangan (sudah revisi)
11 episode 11 Ciuman Pertama (Sudah revisi)
12 episode 12 Nasihat (sudah revisi)
13 episode 13 Tamu Tak Diundang (sudah revisi)
14 episode 14 Tak Terduga (sudah revisi)
15 episode 15 Cinta Pertama (sudah revisi)
16 episode 16 Fakta Baru
17 episode 17 Pertemuan
18 episode 18 Supermoon
19 episode 19 Aku Menatapnya
20 episode 20 Pernyataan
21 episode 21 Persiapan
22 episode 22 Cowok itu ...
23 episode 23 Bahagia
24 episode 24 Hadiah
25 episode 25 Kejutan
26 episode 26 Aksi Heroik Yua
27 episode 27 Patah Hati Sebelum Jatuh Cinta
28 episode 28 Menghilang
29 episode 29 Bangkit
30 episode 30 Pengarahan
31 episode 31 Ayah
32 episode 32 Salah Menduga
33 episode 33 Cerita Sebenarnya
34 episode 34 Cerita Sebenarnya 2
35 episode 35 Pertemuan Pertama
36 episode 36 Kejutan 2
37 episode 37 Mimpi
38 episode 38 Hal Aneh
39 episode 39 Firasat
40 episode 40 Janji Refald
41 episode 41 Janji Refald 2
42 episode 42 Dimensi Lain
43 episode 43 Curiga
44 episode 44 Curiga 2
45 episode 45 Tertangkap
46 episode 46 Benih Cinta
47 episode 47 Caraka
48 episode 48 Caraka 2
49 episode 49 Caraka 3
50 episode 50 Caraka 4
51 episode 51 Misi Selesai
52 episode 52 Bencana
53 episode 53 Terungkap
54 episode 54 Jatuh
55 episode 55 Sugoi
56 episode 56 Terpesona
57 episode 57 Fakta
58 episode 58 Perasaan Sesungguhnya
59 episode 59 Because I Love You
60 episode 60 Munculnya makhluk astral
61 episode 61 Mimpi yang Sama
62 episode 62 Misteri yang Terungkap
63 episode 63 Misteri yang Terungkap 2
64 episode 64 Misteri yang Terungkap 3
65 episode 65 Kekuatan Refald
66 episode 66 Fakta Sebenarnya
67 episode 67 Fakta Sebenarnya 2
68 episode 68 Di Balik Semua Misteri
69 episode 69 Pemandangan tak Terduga
70 episode 70 Misteri dari Secercah Cahaya
71 episode 71 Apa yang Ditanam itu yang Dituai
72 episode 72 Will You Marrie Me?
73 episode 73 Salah Paham
74 episode 74 Amarah Refald
75 episode 75 Hasrat
76 episode 76 Berita Bahagia
77 episode 77 Kenangan Lalu
78 episode 78 Jati Diri
79 episode 79 Kesal
80 episode 80 Terpojok
81 episode 81 Gadis Berkepala Batu
82 episode 82 Pengakuan
83 episode 83 Pak Guru
84 episode 84 Bintang Tamu
85 episode 85 Rahasia Otousan
86 episode 86 Cantik di luar Busuk di dalam
87 episode 87 Putra Raja
88 episode 88 Bayangan Hitam
89 episode 89 Pesona Refald
90 episode 90 Ulah Refald
91 episode 91 Refald ala Edward
92 episode 92 Pesta yang Aneh
93 episode 93 Rembang Petang (Twilight)
94 episode 94 Parang
95 episode 95 Hantu Paling Fenomenal
96 episode 96 melarikan diri
97 Episode 97 Kekuatan yang Hilang
98 episode 98 Tertangkap
99 episode 99 Penjaga Hutan
100 episode 100 Flashdisk
101 episode 101 Ayah Mertua
102 episode 102 Sebuah Misi
103 episode 103 Pocong Tampan
104 episode 104 Mimpi jadi Nyata
105 episode 105 Bertemu
106 episode 106 Ritual Pertama
107 episode 107 Ritual Kedua
108 Episode 108 Ritual Terakhir
109 episode 109 Dua Jiwa jadi Satu
110 episode 110 Penjelasan
111 episode 111 Ungkapan Hati Refald
112 episode 112 Pesan Raja
113 episode 113 Kembali
114 episode 114 Satu Ruangan
115 episode 115 Hampir Saja
116 episode 116 Pasukan Refald
117 episode 117 Siapa Leo?
118 episode 118 Datang Lagi!
119 episode 119 Surat
120 episode 120 Tegang
121 episode 121 Daebak!
122 episode 122 Kasih Sayang
123 episode 123 Wanita itu ...
124 episode 124 Bandara
125 episode 125 Suasana Hati
126 episode 126 Selamat Datang, Jepang
127 episode 127 Sakura
128 episode 128 Sosok yang Ditunggu
129 episode 129 Janji Sauran
130 episode 130 Kekuatan Maksimal
131 episode 131 Pengorbanan Refald
132 episode 132 Dunia Fey dan Refald
133 episode 133 Takdir yang sudah Digariskan
134 episode 134 Patung Punguin
135 episode 135 Ryuk
136 episode 136 Bavaria
137 episode 137 Bertemu Leo
138 episode 138 Makan Malam
139 episode 139 Dunia Fey dan Refald 2
140 episode 140 Foto
141 episode 141 Pesta Pertunangan
142 episode 142 MASUK SEASON 2
143 Episode 143 Leo Si Tukang Bikin Onar
144 episode 144 Kedatangan Duo Somplak
145 episode 145 Kenangan Masa Lalu
146 episode 146 Hari Pertama
147 episode 147 Pertemuan Pertama
148 episode 148 Terlambat
149 episode 149 Ancaman Refald
150 episode 150 Intimidasi Leo
151 episode 151 Latihan 1
152 episode 152 Latihan 2
153 episode 153 Sebangku
154 episode 154 Salah Paham
155 episode 155 Sang Pangeran
156 episode 156 Tersesat
157 episode 157 Leopard
158 episode 158 Insting
159 episode 159 Debat
160 episode 160 Firasat Buruk
161 episode 161 Lari
162 episode 162 Permohonan Leo
163 episode 163 Raja Iblis
164 episode 164 Cinta Suci
165 Episode 165 Cinta Leo untuk Shena
166 episode 166 Cinta Leo untuk Shena 2
167 episode 167 Akhir yang Menyedihkan
168 episode 168 Bencana Raghupati Rajaf
169 episode 169 Musafir Cinta
170 episode 170 Kembali
171 episode 171 Pernikahan yang Tertunda
172 episode 172 Selendang Pelangi
173 episode 173 Ingatan yang Akan Hilang
174 episode 174 Sweet kisah Cinta muda mudi
175 episode 175 Penasaran
176 episode 176 Keputusan Eric
177 episode 177 Cinta Suci Zoya
178 episode 178 Gurauan Refald
179 episode 179 Diselamatkan Leo
180 episode 180 Sarang Penyamun
181 episode 181 Penghalang
182 episode 182 Selendang Pelangi Fey
183 episode 183 Siapa Zaya?
184 episode 184 Amukan Leo
185 episode 185 Hadiah dari Refald
186 episode 186 Misteri
187 episode 187 Pertemuan
188 episode 188 Serangan tak Terduga
189 episode 189 Perang Amarah dan Cinta
190 episode 190 Perkenalan Singkat
191 episode 191 Kenangan dan Ingatan
192 episode 192 3 Tahun Kemudian ...
193 episode 193 Cinta dan Dendam
194 episode 194 Latihan Penyempurnaan Ritual Terakhir
195 episode 195 Danau Plitvice
196 episode 196 Ritual Sebelum Pernikahan
197 episode 197 Terjebak
198 episode 198 Can You be My Girlfriend
199 episode 199 Pernikahan
200 episode 200
201 episode 201
202 episode 202
203 episode 203
204 episode 204
205 episode 205 Pengakuan Pak Po
206 episode 206 Perasaan Rosalinda Divani
207 episode 207 Jodoh dari Lahir
208 episode 208 Playboy Beraksi
209 episode 209 Aksi Ngambek Pak Po
210 episode 210 Persiapan Pernikahan Pak Po dan Fakta Mengejutkan Roy
211 episode 211 Intimidasi Roy
212 episode 212 MSS
213 episode 213 MSS 2
214 episode 214 Refald!
215 episode 215 Istirahat Sementara
216 Episode Isi Ulang Tenaga
217 episode 217 Tinggal
218 Episode 218 Siapa Kau?
219 episode 219
220 episode 220 Kepolosan pak Po
221 episode 221
222 episode 222 Persiapan
223 episode 223
224 episode 224 Amarah Fey
225 episode 225 Cara tradisional
226 episode 226 Ketukan
227 episode 227 Fey vs Refald
228 episode 228 Gambaran Masa Depan
229 episode 229
230 episode 230
231 episode 231 Permainan Refald
232 episode 232 Sunset
233 episode 233 Iblis Gumiho
234 episode 234
235 episode 235 Ungkapan Perpisahan
236 episode 236 Sudah dimulai
237 episode 237 Pasukan Refald
238 episode 238 Kembalinya pak Po
239 episode 239 Berubah Wujud
240 episode 240 Lubang Hitam
241 episode 241 Pernikahan Dadakan
242 episode 242 Pernikahan Ghaib
243 episode 243 Kabar Bahagia
244 episode 244 Berakhir Bahagia
245 episode 245 Setiap Pertemuan pasti Ada Perpisahan
246 episode 246 Gambaran Masa Depan
247 episode 247 Kenangan Masa Lalu
248 248 Kenangan Masa Lalu 2
249 episode 249 Hutan
250 Episode 250 Hadirnya Refald
251 episode 251 Takdir Leo
252 episode 252 Hilangnya Kekuatan Refald
253 eoisode 253 Takdir
254 episode 254 Datang
255 episode 255 Taruhan
256 episode 256 Kasih tak Sampai
257 episode 257 Kutukan
258 episode 257 Sidang
259 259 Kejutan dari Refald
260 episode 260 Fitnah
261 episode 261 Kena kau!
262 episode 262 Mencari Bukti
263 episode 263 Mencari Bukti 2
264 episode 264 Aku Merindukanmu Refald
265 episode 265 Beraksi
266 episode 266 Reuni
267 episode 267 forget me not
268 episode 268 Hukuman
269 episode 269 Raja Dedemit Sesungguhnya
270 episode 270 Penobatan Raja
271 episode 271 Persalinan
272 episode 272 Reyshinhard Refey Dilagara
273 episode 273 Prolog Baru
274 Episode 274 Hal Baru
275 episode 275 Aku, Seorang Putra Raja
276 episode 276 Gadis Penjaga Goa
277 episode 277 Kecemasan Refald
278 episode 278 Akulah Suamimu
279 Episode 279 Bertemu
280 episode 280 Persiapan
281 episode 281 Goa Ajaib
282 episode 282 Pernikahan Ghaib
283 episode 283 Penyatuan Jiwa yang Tertunda
284 episode 284 Rumor
285 episode 285 Gagal Kejutan
286 episode 286 Hari Patah Hati Nasional
287 episode 287 Aksi Rey
288 episode 288 Aksi Rhea
289 episode 289
290 episode 290 Indahnya Jatuh Cinta
291 episode 291 Tak Terduga
292 episode 292 Siswi Baru
293 episode 293 Perasaan Rey
294 episode 294
295 episode 295
296 Episode 296 Pangeran Mirza Anta
297 episode 297 Insiden tak Terduga
298 episode 298
299 episode 299 Salam Perpisahan
300 episode 300 Perpisahan sementara
301 episode 301 Pengumuman Novel baru dan Ucapan Terimakasih!
302 PENGUMUMAN NOVEL CETAK!
303 PENGUMUMAN 2 NOVEL BARU
304 PROMO NOVEL BARU REFALD
305 PENGUMUMAN GIVE AWAY
306 PENGUMUMAN NOVEL CETAK PUTRA RAJA
307 PENGUMUMAN NOVEL BARU PUTRA KE-2 DARI REFALD DAN FEY
308 PENGUMUMAN NOVEL BARU
309 BAB PENGUMUMAN NOVEL BYON DAN BIYANCA
310 PENGUMUMAN NOVEL BARU
311 BAB PENGUMUMAN NOVEL BARU KISAH REFALD-FEY BERTEMU DENGAN DHEA DAN DEWA
312 PENGUMUMAN NOVEL BARU
Episodes

Updated 312 Episodes

1
episode 1 My Best Friends (sudah Revisi)
2
episode 2 Volvo Silver (sudah revisi)
3
episode 3 Insiden (sudah revisi)
4
episode 4 Pertanda Buruk ( sudah direvisi)
5
episode 5 Murid Baru (sudah revisi)
6
episode 6 Kesepakatan (sudah revisi)
7
episode 7 Sudah Dimulai (sudah revisi)
8
episode 8 Penjelasan (sudah revisi)
9
episode 9 Hari Buruk (sudah revisi)
10
episode 10 Tunangan (sudah revisi)
11
episode 11 Ciuman Pertama (Sudah revisi)
12
episode 12 Nasihat (sudah revisi)
13
episode 13 Tamu Tak Diundang (sudah revisi)
14
episode 14 Tak Terduga (sudah revisi)
15
episode 15 Cinta Pertama (sudah revisi)
16
episode 16 Fakta Baru
17
episode 17 Pertemuan
18
episode 18 Supermoon
19
episode 19 Aku Menatapnya
20
episode 20 Pernyataan
21
episode 21 Persiapan
22
episode 22 Cowok itu ...
23
episode 23 Bahagia
24
episode 24 Hadiah
25
episode 25 Kejutan
26
episode 26 Aksi Heroik Yua
27
episode 27 Patah Hati Sebelum Jatuh Cinta
28
episode 28 Menghilang
29
episode 29 Bangkit
30
episode 30 Pengarahan
31
episode 31 Ayah
32
episode 32 Salah Menduga
33
episode 33 Cerita Sebenarnya
34
episode 34 Cerita Sebenarnya 2
35
episode 35 Pertemuan Pertama
36
episode 36 Kejutan 2
37
episode 37 Mimpi
38
episode 38 Hal Aneh
39
episode 39 Firasat
40
episode 40 Janji Refald
41
episode 41 Janji Refald 2
42
episode 42 Dimensi Lain
43
episode 43 Curiga
44
episode 44 Curiga 2
45
episode 45 Tertangkap
46
episode 46 Benih Cinta
47
episode 47 Caraka
48
episode 48 Caraka 2
49
episode 49 Caraka 3
50
episode 50 Caraka 4
51
episode 51 Misi Selesai
52
episode 52 Bencana
53
episode 53 Terungkap
54
episode 54 Jatuh
55
episode 55 Sugoi
56
episode 56 Terpesona
57
episode 57 Fakta
58
episode 58 Perasaan Sesungguhnya
59
episode 59 Because I Love You
60
episode 60 Munculnya makhluk astral
61
episode 61 Mimpi yang Sama
62
episode 62 Misteri yang Terungkap
63
episode 63 Misteri yang Terungkap 2
64
episode 64 Misteri yang Terungkap 3
65
episode 65 Kekuatan Refald
66
episode 66 Fakta Sebenarnya
67
episode 67 Fakta Sebenarnya 2
68
episode 68 Di Balik Semua Misteri
69
episode 69 Pemandangan tak Terduga
70
episode 70 Misteri dari Secercah Cahaya
71
episode 71 Apa yang Ditanam itu yang Dituai
72
episode 72 Will You Marrie Me?
73
episode 73 Salah Paham
74
episode 74 Amarah Refald
75
episode 75 Hasrat
76
episode 76 Berita Bahagia
77
episode 77 Kenangan Lalu
78
episode 78 Jati Diri
79
episode 79 Kesal
80
episode 80 Terpojok
81
episode 81 Gadis Berkepala Batu
82
episode 82 Pengakuan
83
episode 83 Pak Guru
84
episode 84 Bintang Tamu
85
episode 85 Rahasia Otousan
86
episode 86 Cantik di luar Busuk di dalam
87
episode 87 Putra Raja
88
episode 88 Bayangan Hitam
89
episode 89 Pesona Refald
90
episode 90 Ulah Refald
91
episode 91 Refald ala Edward
92
episode 92 Pesta yang Aneh
93
episode 93 Rembang Petang (Twilight)
94
episode 94 Parang
95
episode 95 Hantu Paling Fenomenal
96
episode 96 melarikan diri
97
Episode 97 Kekuatan yang Hilang
98
episode 98 Tertangkap
99
episode 99 Penjaga Hutan
100
episode 100 Flashdisk
101
episode 101 Ayah Mertua
102
episode 102 Sebuah Misi
103
episode 103 Pocong Tampan
104
episode 104 Mimpi jadi Nyata
105
episode 105 Bertemu
106
episode 106 Ritual Pertama
107
episode 107 Ritual Kedua
108
Episode 108 Ritual Terakhir
109
episode 109 Dua Jiwa jadi Satu
110
episode 110 Penjelasan
111
episode 111 Ungkapan Hati Refald
112
episode 112 Pesan Raja
113
episode 113 Kembali
114
episode 114 Satu Ruangan
115
episode 115 Hampir Saja
116
episode 116 Pasukan Refald
117
episode 117 Siapa Leo?
118
episode 118 Datang Lagi!
119
episode 119 Surat
120
episode 120 Tegang
121
episode 121 Daebak!
122
episode 122 Kasih Sayang
123
episode 123 Wanita itu ...
124
episode 124 Bandara
125
episode 125 Suasana Hati
126
episode 126 Selamat Datang, Jepang
127
episode 127 Sakura
128
episode 128 Sosok yang Ditunggu
129
episode 129 Janji Sauran
130
episode 130 Kekuatan Maksimal
131
episode 131 Pengorbanan Refald
132
episode 132 Dunia Fey dan Refald
133
episode 133 Takdir yang sudah Digariskan
134
episode 134 Patung Punguin
135
episode 135 Ryuk
136
episode 136 Bavaria
137
episode 137 Bertemu Leo
138
episode 138 Makan Malam
139
episode 139 Dunia Fey dan Refald 2
140
episode 140 Foto
141
episode 141 Pesta Pertunangan
142
episode 142 MASUK SEASON 2
143
Episode 143 Leo Si Tukang Bikin Onar
144
episode 144 Kedatangan Duo Somplak
145
episode 145 Kenangan Masa Lalu
146
episode 146 Hari Pertama
147
episode 147 Pertemuan Pertama
148
episode 148 Terlambat
149
episode 149 Ancaman Refald
150
episode 150 Intimidasi Leo
151
episode 151 Latihan 1
152
episode 152 Latihan 2
153
episode 153 Sebangku
154
episode 154 Salah Paham
155
episode 155 Sang Pangeran
156
episode 156 Tersesat
157
episode 157 Leopard
158
episode 158 Insting
159
episode 159 Debat
160
episode 160 Firasat Buruk
161
episode 161 Lari
162
episode 162 Permohonan Leo
163
episode 163 Raja Iblis
164
episode 164 Cinta Suci
165
Episode 165 Cinta Leo untuk Shena
166
episode 166 Cinta Leo untuk Shena 2
167
episode 167 Akhir yang Menyedihkan
168
episode 168 Bencana Raghupati Rajaf
169
episode 169 Musafir Cinta
170
episode 170 Kembali
171
episode 171 Pernikahan yang Tertunda
172
episode 172 Selendang Pelangi
173
episode 173 Ingatan yang Akan Hilang
174
episode 174 Sweet kisah Cinta muda mudi
175
episode 175 Penasaran
176
episode 176 Keputusan Eric
177
episode 177 Cinta Suci Zoya
178
episode 178 Gurauan Refald
179
episode 179 Diselamatkan Leo
180
episode 180 Sarang Penyamun
181
episode 181 Penghalang
182
episode 182 Selendang Pelangi Fey
183
episode 183 Siapa Zaya?
184
episode 184 Amukan Leo
185
episode 185 Hadiah dari Refald
186
episode 186 Misteri
187
episode 187 Pertemuan
188
episode 188 Serangan tak Terduga
189
episode 189 Perang Amarah dan Cinta
190
episode 190 Perkenalan Singkat
191
episode 191 Kenangan dan Ingatan
192
episode 192 3 Tahun Kemudian ...
193
episode 193 Cinta dan Dendam
194
episode 194 Latihan Penyempurnaan Ritual Terakhir
195
episode 195 Danau Plitvice
196
episode 196 Ritual Sebelum Pernikahan
197
episode 197 Terjebak
198
episode 198 Can You be My Girlfriend
199
episode 199 Pernikahan
200
episode 200
201
episode 201
202
episode 202
203
episode 203
204
episode 204
205
episode 205 Pengakuan Pak Po
206
episode 206 Perasaan Rosalinda Divani
207
episode 207 Jodoh dari Lahir
208
episode 208 Playboy Beraksi
209
episode 209 Aksi Ngambek Pak Po
210
episode 210 Persiapan Pernikahan Pak Po dan Fakta Mengejutkan Roy
211
episode 211 Intimidasi Roy
212
episode 212 MSS
213
episode 213 MSS 2
214
episode 214 Refald!
215
episode 215 Istirahat Sementara
216
Episode Isi Ulang Tenaga
217
episode 217 Tinggal
218
Episode 218 Siapa Kau?
219
episode 219
220
episode 220 Kepolosan pak Po
221
episode 221
222
episode 222 Persiapan
223
episode 223
224
episode 224 Amarah Fey
225
episode 225 Cara tradisional
226
episode 226 Ketukan
227
episode 227 Fey vs Refald
228
episode 228 Gambaran Masa Depan
229
episode 229
230
episode 230
231
episode 231 Permainan Refald
232
episode 232 Sunset
233
episode 233 Iblis Gumiho
234
episode 234
235
episode 235 Ungkapan Perpisahan
236
episode 236 Sudah dimulai
237
episode 237 Pasukan Refald
238
episode 238 Kembalinya pak Po
239
episode 239 Berubah Wujud
240
episode 240 Lubang Hitam
241
episode 241 Pernikahan Dadakan
242
episode 242 Pernikahan Ghaib
243
episode 243 Kabar Bahagia
244
episode 244 Berakhir Bahagia
245
episode 245 Setiap Pertemuan pasti Ada Perpisahan
246
episode 246 Gambaran Masa Depan
247
episode 247 Kenangan Masa Lalu
248
248 Kenangan Masa Lalu 2
249
episode 249 Hutan
250
Episode 250 Hadirnya Refald
251
episode 251 Takdir Leo
252
episode 252 Hilangnya Kekuatan Refald
253
eoisode 253 Takdir
254
episode 254 Datang
255
episode 255 Taruhan
256
episode 256 Kasih tak Sampai
257
episode 257 Kutukan
258
episode 257 Sidang
259
259 Kejutan dari Refald
260
episode 260 Fitnah
261
episode 261 Kena kau!
262
episode 262 Mencari Bukti
263
episode 263 Mencari Bukti 2
264
episode 264 Aku Merindukanmu Refald
265
episode 265 Beraksi
266
episode 266 Reuni
267
episode 267 forget me not
268
episode 268 Hukuman
269
episode 269 Raja Dedemit Sesungguhnya
270
episode 270 Penobatan Raja
271
episode 271 Persalinan
272
episode 272 Reyshinhard Refey Dilagara
273
episode 273 Prolog Baru
274
Episode 274 Hal Baru
275
episode 275 Aku, Seorang Putra Raja
276
episode 276 Gadis Penjaga Goa
277
episode 277 Kecemasan Refald
278
episode 278 Akulah Suamimu
279
Episode 279 Bertemu
280
episode 280 Persiapan
281
episode 281 Goa Ajaib
282
episode 282 Pernikahan Ghaib
283
episode 283 Penyatuan Jiwa yang Tertunda
284
episode 284 Rumor
285
episode 285 Gagal Kejutan
286
episode 286 Hari Patah Hati Nasional
287
episode 287 Aksi Rey
288
episode 288 Aksi Rhea
289
episode 289
290
episode 290 Indahnya Jatuh Cinta
291
episode 291 Tak Terduga
292
episode 292 Siswi Baru
293
episode 293 Perasaan Rey
294
episode 294
295
episode 295
296
Episode 296 Pangeran Mirza Anta
297
episode 297 Insiden tak Terduga
298
episode 298
299
episode 299 Salam Perpisahan
300
episode 300 Perpisahan sementara
301
episode 301 Pengumuman Novel baru dan Ucapan Terimakasih!
302
PENGUMUMAN NOVEL CETAK!
303
PENGUMUMAN 2 NOVEL BARU
304
PROMO NOVEL BARU REFALD
305
PENGUMUMAN GIVE AWAY
306
PENGUMUMAN NOVEL CETAK PUTRA RAJA
307
PENGUMUMAN NOVEL BARU PUTRA KE-2 DARI REFALD DAN FEY
308
PENGUMUMAN NOVEL BARU
309
BAB PENGUMUMAN NOVEL BYON DAN BIYANCA
310
PENGUMUMAN NOVEL BARU
311
BAB PENGUMUMAN NOVEL BARU KISAH REFALD-FEY BERTEMU DENGAN DHEA DAN DEWA
312
PENGUMUMAN NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!