"tuan muda..! ". panggil Bagus ragu-ragu.
Dylan yang fokus dengan berkasnya langsung mendongak ke Bagus.
"apa..? ".
"nona dewi sedang membicarakan perpanjangan kontrak nya dengan perusahaan kita tuan muda.! ". jawab Bagus dengan lancar.
Dylan menghela nafas panjang.
"artinya aku harus menemuinya kan? "
Bagus melihat arah lain tak berani menatap mata Dylan yang terlihat tak suka.
"suruh saja papa mu menemuinya. !". titah Dylan melempar pekerjaannya pada Ramzi.
Bagus jadi gelagapan.
"tuan.. Nona dewi adalah artis top negara ini kalau sampai ia di ambil perusahaan lain bagaimana? tuan besar bisa marah tuan..! ".
"ck.. apa wanita itu mengancam begitu? ". tanya Dylan dengan malas.
"iya tuan.. dia bahkan menunjukkan semua undangan istimewa perusahaan lawan kita tuan! ". jawab Bagus dengan serius.
Dylan memijit pangkal hidungnya dengan perlahan mencoba mencari jalan tengah masalahnya kini
"kenapa aku harus berhadapan dengan wanita itu aku berusaha menghindarinya, kenapa malah aku yang terpojok..? ". gerutu Dylan.
"apa yang harus anda lakukan tuan? ". tanya Bagus.
"apa nggak ada model lainnya? kenapa Daddy memilih wanita itu..? ". tanya Dylan
"tidak ada tuan..! hanya dia artis dan model terpopuler tahun ini. "
jawab Bagus.
butuh waktu lama bagi Dylan memikirkan cara supaya tak bertemu dengan Dewi, pada akhirnya ego nya mengalahkan segalanya. dengan sangat terpaksa Dylan harus bertemu dengan Dewi.
"tuan..! ". Dewi begitu sumringah melihat laki-laki idola sekaligus pujaannya ada di hadapannya..
wajah dingin, datar dan tak tersentuh itu membuat Dewi begitu menyukai karakter Dylan yang sudah ia tebak akan setia pada 1 wanita jika bisa mendapatkan hati nya..
Dylan duduk didepannya mengabaikan salam hormat wanita itu.
"kau bernegoisasi padaku..? katakan tujuanmu..! ". kata dingin dylan
"tidak ada tujuan apapun tuan, hanya ingin melihat anda saja dari dekat dan saya malah sudah menandatangani surat perpanjangan kontrak kita..! "
dewi menyerahkan berkas penting nya.
Dylan melirik bagus, bagus mengambil map itu dan membukanya lalu mengangguk-ngangguk pelan melihat tanda tangan dewi yang benar-benar memperpanjang kontrak kerja sama nya.
Dewi minum cappucino nya dengan anggun, matanya hanya fokus ke Dylan seorang.
"apa anda tidak mau minum tuan..? " tawar Dewi dengan gumpalan cappucino di bibir atasnya.
Dylan terlihat tak peduli sama sekali, bahkan tak meliriknya barang sedikitpun.
"sudah tuan muda..! semua selesai.. " ujar Bagus sopan menutup map kontrak perusahaan majikannya dengan dewi.
Dylan tak mengatakan apa-apa langsung bangkit meninggalkan dewi..
"tuan.. tunggu tuan.. ". Dewi memanggil Dylan yang sama sekali tak menoleh padanya
dewi terduduk dengan lesu. "kenapa ada pria seperti itu di dunia nyata..? aku kira cuma ada dalam drama aja. "
"tapi aku suka..! ".
lirih dewi.
.
.
kini Dylan sudah kembali di perusahaan dengan wajah sedingin kutubnya
"tuan muda.! ". sapa Panji sopan..
dylan langsung menatap panji. "ada apa paman? ". tanya Dylan to the point.
"kami sudah mengurus pelencengan dana perusahaan, tuan..! kami menyita semua harta kekayaannya juga tuan".
"berapa uang yang terbuang? ". tanya Dylan.
"maafkan saya tuan atas kecerobohan kami..pria itu menyelewengkan dana berkisar 2 M! " jawab panji.
Dylan sudah dingin makin dingin saja menatap ke arah jendela balkonnya yang terang.
"apa hanya itu hukuman setimpal? berapa gajinya..? hingga berani menghianati daddy? kalau daddy tau sudah pasti kematian yang daddy inginkan."
"saya akan menghukumnya dengan kejam tuan supaya ia jera". jelas Panji meyakinkan.
"lakukan yang lebih kejam paman. ! daddy paling nggak suka di khianati". tutur Dylan.
"baik tuan..! ". jawab Panji langsung izin berlalu dari ruangan Dylan.
.
"Bagus.. datang keruanganku..! ". Dylan mematikan teleponnya setelah mengatakan apa yang ingin dia katakan.
tak berapa lama Bagus datang keruangan Dylan. .
"ada yang bisa saya bantu tuan? ". tanya bagus
"pekerjaanku sudah selesai kan? ". tanya dylan melenceng.
"hmm.. sudah tuan". jawab Bagus mengingat semua pekerjaannya memang hanya sedikit hari ini.
"bagus..! aku mau kesuatu tempat! kau urus perusahaan tanpa ku ".
Bagus tak berani menyelah hanya menunduk hormat memberi jalan saat Dylan melewatinya.
.
.
Dylan melajukan mobilnya ke Vila di tepi pantai nya bahkan ia tak sempat bawa black yang ada di mansionnya memiliki kandang indahnya sendiri.
ciiiitttt....
Dylan mengerem mendadak saat ada perempuan yang tiba-tiba muncul di depannya, Dylan mengklakson kuat perempuan itu. ia membuka kaca mobilnya.
"hei... kalau kau mau mati jangan di mobilku...! ". teriak Dylan.
gadis itu tak terima langsung melototkan matanya. "anda mau jadi pembunuh ya..? aku menyelamatkan anda tuan dari dosa telah membunuh anak kucing yang mau menyambut ibunya...! ". teriak Shindi tak kalah kuat
Dylan keluar dari mobilnya dengan wajah dinginnya mendekati Shindi.
"lihat ini.. dan itu.. bukan ke aku..! ". geram Shindi tak peduli pangkat dylan.
ia tau siapa Dylan, siapa yang nggak kenal tuan muda Melviano.
Dylan tertegun melihat seekor kucing yang di gendong shindi dan beralih lagi ke induk kucing yang sedang membawa ayam bekas untuk anaknya.
"dasar kejam! kalau hewan mungkin bunuh aja kali ya..? anda tak punya perasaan". dumel shindi melangkahkan kakinya ke arah induk kucing lalu menurunkan anak kucing yang ia selamatkan tadi.
Dylan tersentak melihat dari kejauhan ada banyak mobil yang melaju kencang seperti mengejarnya, firasat Dylan tak pernah salah. tanpa pikir panjang Dylan menarik tangan Shindi dan membawanya masuk ke mobilnya.
"hei..tuan.. anda mau menculik saya ya..? hei.. lepaskan.. aaah...! ". Shindi berusaha membuka pintu mobil Dylan tapi ia melihat banyaknya mobil di belakang lewat kaca spion, matanya melotot ketakutan.
"cepat.. cepat...! ". teriak Shindi saat Dylan sudah masuk di bangku kemudi.
"pakai seatbeltmu gadis gila..! ". perintah Dylan terdesak.
Shindi tak terima di panggil gila tapi mobil Dylan sudah tancap gas hingga ia terhuyung kebelakang disandarannya kini. dengan cepat Shindi memasang seatbeltnya walau sedikit kesulitan.
shindi sampai berpegangan dengan kuat saat ini karna mobil Dylan melaju sangat kencang, walau takut tapi Shindi juga nggak mau ketangkap oleh siapapun orang yang ada mobil belakang
"apa mobil pria tua itu..? ". batin Shindi dengan panik.
Shindi berpikir dirinya yang dikejar bukannya berpikir Dylan yang dikejar.
"jalan itu buntu tuan..! jembatannya tadi malam sudah putus..! ". teriak Shindi membuat Dylan segera memutar setir mobilnya ke arah lain.
"aaakh...! ". pekik Shindi saat kepalanya terantuk mobil Dylan yang tiba-tiba berbelok.
Dylan masih fokus dengan laju mobilnya dan melihat kearah spion mobil dibelakangnya yang masih mengejarnya.
"pegangan...! ". peringatan Dylan tanpa melihat ke Shindi.
shindi berpegangan dengan kedua tangannya menahan rasa sakit di kepalanya yang terasa berdenyut.
Dylan membawa shindi ke kota asing yang dirinya tak tau ada dimana. kejaran mobil itu tak lagi ada, dengan cepat Dylan mencari jalan tikus membawa masuk mobilnya ke penginapan yang ia tau.
"ini dimana tuan..? ". tanya Shindi memegang kepalanya yang terasa pusing.
"ini kota J, bahan bakar mobilku sudah habis". Dylan berkata membuka seatbeltnya.
"tapi tuan saya tidak bawa apa-apa". Shindi meraba kantong baju dan celananya.
"cepat turun..! kau mau di dalam mobilku? ". kata Dylan dengan ketus dan dingin seperti biasa.
Shindi tak mempermasalahkan sikap dingin Dylan, asalkan ia punya tempat untuk berteduh sudah cukup untuknya
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 207 Episodes
Comments
Truely Jm Manoppo
Dylan 😍😍😍😍
2024-07-12
0
Minih Masivers Indramayu
persis seperti mommy dan Daddy y ketemu Dylan😂😂
2023-01-29
2
Fina Ina
awal mula,siap tau jodoh
2022-03-07
1