Sepulang dari pertemuannya dengan Jennie, kini Karen sudah berada di apartemen. Semenjak beberapa jam yang lalu belum ada tanda-tanda kedatangan Marvel dengan Calendula. Karen pun menghabiskan waktu dengan membersihkan barang-barang yang berada di apartemen.
Usai Karen merapikan barang-barang, terkumpul beberapa tas branded dan juga perhiasan mahal. Karen menghela nafas, barang-barang ini dulunya ia dapatkan ketika masih menjalin hubungan dengan Jason. Ia tidak mungkin menimbun barang-barang yang berhubungan dengan Jason lagi, jadi Karen berinisiatif untuk mengembalikannya.
Mungkin besok Karen akan menitipkannya kepada Jennie. Dan sekarang Karen sudah tidak memiliki banyak barang mewah. Semua barang-barang yang ia punya ternyata hampir seluruhnya adalah pemberian dari Jason. Karen cukup tahu diri untuk tidak menyimpan barang mantan agar tidak terjadi masalah dengan pasangan masing-masing.
Setelah selesai membereskan barang-barang yang ia punya, Karen melanjutkan aktivitasnya dengan memasak. Dulu jangankan memasak, menginjakkan kaki di dapur saja sangat jarang. Tetapi setelah Karen tinggal bersama Hani banyak ilmu-ilmu memasak yang kini berhasil Karen kuasai. Setidaknya Karen bisa memasak untuk memberikan contoh ibu yang baik bagi Calendula nya.
Ketika sibuk memasak, pintu apartemen diketuk. Ada Marvel yang datang bersama Calendula dalam gendongan laki-laki itu. Karen langsung dengan sigap menggendong alih Calendula yang tertidur pulas di dalam gendongan Marvel. Karen pun langsung membawa putrinya untuk ia tidurkan di kamar mereka.
Setelah memastikan Calendula aman dalam tidurnya, Karen turut bergabung dengan Marvel yang terlihat kelelahan. Dalam hati Karen tertawa, setidaknya Marvel harus merasakan lelahnya mengurus anak walaupun cuma satu.
'' Apa kamu lelah? Aku sudah memasak makanan di dapur,'' ucap Karen kepada Marvel yang menyandarkan tubuhnya di sofa depan TV.
'' Apa kamu berniat menyiksa ku? Anak kamu sangat aktif, apa dia selalu begitu. Untung ada Kak Amanda yang membantu ku mengatasi bocah hiperaktif itu,'' keluh Marvel.
'' Hanya satu bulan, Vel'' balas Karen.
'' Aku mau satu bulan dikurangi,'' ucap Marvel kini melihat Karen.
'' Tidak bisa begitu Marvel, perjanjian,,,'' ucapan Karen terpotong oleh Marvel yang menyelanya.
'' Persetan dengan perjanjian. Aku bahkan bisa mengurus perceraian kita sekarang,'' sela Marvel.
'' Marvel apa segitunya kamu tidak menyukai Calendula? Dia anak kamu,'' ucap Karen merasa tidak terima.
'' Sudah ku bilang dia cuma anak kamu, bukan anak ku''
'' Sudahlah. Aku besok mulai bekerja sekalian aku mau urus surat perceraian kita. Intinya aku tidak akan menunggu untuk waktu satu bulan,'' putus Marvel setelah itu pergi meninggalkan Karen.
Karen hanya memandangi kepergian Marvel dengan perasaan yang sulit ia artikan. Ada perasaan sedih ketika ia mendengar jika Marvel akan melepasnya bersama Calendula. Jujur saja Karen meminta syarat satu bulan agar ia bisa memberikan alasan yang tepat jika omnya mempertanyakan hubungannya bersama Marvel. Tetapi jika Marvel meminta waktu yang lebih cepat, Karen harus memutar otak untuk mengatasi hal ini.
...****************...
Keesokan harinya, Marvel telah siap dengan stelan kemeja kantor yang Karen siapkan. Tadinya Marvel menolak Karen yang ingin menyiapkan bajunya namun Karen bersikeras untuk tetap menyiapkan. Karen juga menyuruh Marvel untuk sarapan pagi dan beruntungnya Marvel menyetujui.
'' Tumben, sejak pagi kamu bersikap baik. Apa ada rencana kamu yang lain lagi?'' tanya Marvel setelah menyuapkan sesendok makan ke dalam mulutnya.
'' Marvel aku menyetujui permintaan kamu untuk mengurangi waktu perjanjian kita yang satu bulan,'' ucap Karen akhirnya.
'' Pasti ada syarat baru lagi, iya kan? Aku tahu kamu wanita licik mana mungkin membuat kesepakatan baru tanpa embel-embel syarat di belakangnya,'' ucap Marvel.
Karen tersenyum semalaman ia memikirkan cara untuk mencegah Marvel agar tidak mengajukan perceraian sebelum ia berhasil menjelaskan kepada omya kalau hubungannya dengan Marvel tidak bisa dipertahankan lagi.
'' Aku bisa mengurangi waktu perjanjian kita menjadi dua minggu kalau kamu berhasil memerankan sosok ayah dan suami yang baik secara bersamaan,'' ucap Karen dan membuat Marvel tersedak.
'' Kamu gila!! '' pekik Marvel setelah meminum air putih pemberian Karen.
'' Itu terserah kamu. Dua minggu kamu jadi suami dan ayah sekaligus atau aku bilang sama ayah kamu bahwa kita akan bercerai,'' ucap Karen.
'' Kalau kamu bilang sama ayah, yang ada kita tidak jadi bercerai bodoh!!! Gimana sih, bukannya kamu sendiri yang menginginkan perceraian?''
'' Setelah aku pikir-pikir, aku sekarang kan miskin jadi numpang hidup di keluarga kamu yang kaya raya bukanlah hal yang buruk''
'' Dasar licik!!''
'' Terserah kamu pilih yang mana?''
Karen hanya diam mengamati Marvel yang berhenti makan karena memikirkan permintaan konyol darinya. Karen sendiri juga tidak mengerti mengapa ia kembali mengajukan syarat yang sangat aneh baginya. Tapi disini Karen sudah memikirkan jika Marvel mau berakting menjadi ayah dan suami yang baik selama dua minggu, Karen yakin itu bisa menjadi kesan terbaik yang dilihat Damino sebelum perceraian mereka yang sesungguhnya.
Setidaknya Damino tidak terlalu memikirkan nasib Karen yang tidak pernah memiliki keluarga harmonis seperti impiannya selama ini. Yang Damino inginkan jika cucunya Calendula memiliki orang tua yang lengkap tidak yatim piatu sejak kecil seperti ibunya yaitu Karen.
'' Bagaimana? Kamu putuskan sekarang dan aku tidak jadi memberitahukan ini kepada ayah,'' ucap Karen lagi.
'' Ok aku terima. Tetapi selama dua minggu ini aku tetap akan mengurus surat perceraian,''
Karen terdiam sebelum ia menyetujui permintaan Marvel. Biarlah waktu yang singkat ini Karen gunakan untuk memberikan keluarga kecil bahagia untuk Calendula.
'' Baiklah aku setuju,''
'' Oh ya karena kamu harus berperan sebagai ayah dan suami yang sesungguhnya jadi biar adil aku juga akan menjadi istri yang sesungguhnya buat kamu,'' sambung Karen lagi.
Marvel kembali tersedak mendengar ucapan Karen. Marvel menggerutu kesal, banyak pernyataan Karen pagi ini yang sangat mengejutkannya.
'' Terserah kamu saja. Aku sudah sangat pusing memikirkan perjanjian-perjanjian ini,'' putus Marvel merasa lelah dengan berbagai perjanjian dan syarat yang Karen berikan.
'' Ok kita mulai hari ini akting kita,''
Marvel hanya diam tidak menyahuti kata-kata Karen lagi. Baginya Karen sangatlah cerewet jadi Marvel tidak ingin ambil pusing.
Usai Marvel dan Karen sarapan pagi, kini Marvel sudah siap untuk berangkat berkerja. Karen langsung dengan sigap memberikan tas kerja Marvel. Bersama Calendula yang baru bangun tidur dalam gendongannya sekarang, Karen turut mengantarkan Marvel yang ingin berangkat bekerja.
'' Ngapain sih ngikutin mulu?'' kesal Marvel akan tingkah Karen yang berlebihan.
'' Ingat harus jadi ayah dan suami yang baik,''
Marvel kembali mendengus kesal. Sampai kapan ia harus terjebak permainan gila yang diciptakan oleh Karen. Lagian apa untungnya mereka harus bersikap seperti itu sementara mereka bisa mengakhiri hubungan mereka lebih cepat sekarang.
'' Calendula salim sama ayah nak,'' ucap Karen kepada Calendula dan mengabaikan raut kesal wajah Marvel.
Dengan terpaksa Marvel menerima uluran tangan mungil yang ingin meminta cium tangan kepadanya. Perasaan Marvel berubah menjadi campur aduk ketika tangan mungil itu menyentuh tangannya namun turut berimbas malah menyentuh hatinya.
Marvel segera menepis perasaan itu. Belum selesai perasaan anehnya hilang, kini ia dikejutkan dengan tingkah Karen yang ikut mencium tangannya. Marvel melotot kala Karen menjauhkan wajahnya dari tangan Marvel.
'' Hati-hati di jalan ayah!! Selamat bekerja dan bawa uang yang banyak buat Calendula ya,'' ucap Karen seraya menirukan suara khas anak kecil.
'' Dasar aneh banget!!'' seru Marvel menutupi perasaan gugupnya.
'' Marvel tunggu!!'' cegah Karen mengehentikan Marvel yang ingin membuka pintu.
'' Ingat perjanjian,''
'' Apa lagi sih?'' keluh Marvel lagi.
'' Cium anak sama istrinya dong,'' ucap Karen.
'' Harus gitu?''
'' Ingat perjanjian,''
Dengan tanpa banyak bicara Marvel kemudian mencium pipi gembul milik Calendula. Tak lupa Marvel juga turut mencium kening Karen yang sudah menunjukkan wajah menyebalkan sedari tadi kepada Marvel. Marvel menyudahi interaksi itu kemudian meninggalkan apartemen miliknya meninggalkan Karen dan Calendula.
'' Tidak apa-apa kan sayang cuma akting? Setidaknya dua minggu ini bunda bisa memberikan keluarga yang harmonis buat kamu,'' ucap Karen kepada Calendula setelah Marvel menghilang di balik pintu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments