'' Darimana saja kamu Marvel?'' tanya Ayah Marvel dengan intonasi yang meninggi. Beliau langsung melontarkan pertanyaan begitu melihat Marvel yang baru masuk dan kini berada di ruang tamu.
'' Ketemu teman yah,'' jawab Marvel.
'' Sial ketahuan,'' batin Marvel.
Setelah puas bermain di club kemarin malam Marvel tertidur hingga pagi hari. Kalau bukan ada temannya yang membangunkannya Marvel tidak akan bangun secepat itu. Ini semua karena Marvel semalam yang terlalu banyak minum sehingga kepalanya terasa begitu pusing. Akibat kepala yang pusing itulah, Marvel jadi kesiangan bangunnya.
Padahal niat hati Marvel akan pulang dini hari tetapi dirinya malah terkena apes seperti sekarang. Semalam Marvel juga tidak puas, perempuan yang ditawarkan temanya tidak semenarik seperti yang ia bayangkan. Marvel tidak puas dengan wanita itu dan berakhirlah ia yang minum terlalu banyak.
'' Anak kurang ajar,'' ucap Ayah Marvel seraya menampar pipi anaknya.
'' Apa kamu lupa kalau kamu sudah menikah? Ini yang disebut tanggung jawab? Istri sedang hamil tapi kelakuan kamu malah tidak berubah,'' ucap Wiguna sangat marah.
Mendengar ada keributan, Karen dan ibu mertuanya datang ke ruang tamu untuk melihat ayah dan anak yang sudah bertengkar di pagi hari. Sejak Karen bangun tidur ia langsung ikut ibu mertuanya di dapur, jadi dia belum bertegur sapa dengan ayah mertuanya.
'' Ayah, kenapa pagi-pagi sudah ribut? Baru kemarin Marvel nikah yah, masa iya ayah sama Marvel berantem di depan mantu mama,'' ucap Ibu Marvel yang bernama Hani.
Para pekerja di rumah itu langsung menyingkir tidak ingin terlibat masalah keluarga majikannya. Kakak Marvel beserta keluarga kecilnya juga sudah pulang sejak acara selesai kemarin. Jadi di ruang tamu tersebut hanya ada dua pasangan berbeda generasi.
'' Karen, apa kamu tahu dimana suami kamu semalam?'' tanya Ayah Marvel kini menatap Karen. Karen yang diberi pertanyaan seperti itu bingung harus menjawab apa.
'' Karen jawab nak. Apa semalam Marvel tidak tidur di kamar kalian?'' kini Ibu Marvel yang turut bertanya.
'' Marvel pergi ke club karena Marvel malas di rumah. Lagian menikah maupun tidak, Marvel akan tetap menjalani kehidupan Marvel seperti biasa,'' jawab Marvel karena Karen yang tak kunjung menjawab.
Ayah Marvel menampar putranya kembali. Ia sudah tidak tahan untuk menghajar Marvel karena sikap laki-laki itu yang tidak pernah berubah. Melihat Marvel yang diam saja, Pak Wiguna kembali mendaratkan tamparan serta bogeman yang menyebabkan sudut bibir Marvel berdarah.
'' Belum puas selama ini kamu menyiksa ayahmu ha? Dan sekarang kamu malah berganti menyiksa istrimu? Sebenarnya apa isi kepala bodoh mu itu Marvel? Sejak kecil selalu saja menjadi beban orang tua. Mengapa kamu tidak mencontoh kedua saudara mu? Mereka,,,,'' ucapan Ayah Marvel terpotong oleh ucapan Marvel berikutnya.
'' Mereka hebat dan pintar sedangkan Marvel bodoh dan tidak berguna. Itu kan yang ayah mau bilang?''
'' Itu kamu tahu. Tapi kenapa kamu tidak pernah sadar-sadar?''
Marvel hanya tersenyum remeh mendengar ceramahan ayahnya yang tidak pernah berubah hingga sekarang. Sedari kecil memang kata-kata itu yang selalu digunakan ayahnya ketika Ayah Marvel sedang marah.
'' Ayah, sudah yah. Malu sama menantu kita,'' ucap Ibu Marvel melerai ayah dan anak tersebut.
'' Karen sebaiknya kamu bawa suami kamu masuk ke kamar,'' perintah Ibu Marvel menyuruh Karen yang sedari tadi hanya jadi pengamat.
Karen mengangguk kemudian menghampiri Marvel. Tangan Karen mengayun untuk menggapai tangan Marvel dan berikutnya akan ia ajak pergi. Tetapi sebelum Karen berhasil meraih tangan Marvel, tangan laki-laki itu sudah terlebih dahulu menepis tangan Karen.
'' ******!! Kamu enggak usah ikut campur keluarga ku. Kamu bukan siapa-siapa di rumah ini, jadi kamu enggak ada hak buat ikut terlibat,'' ketus Marvel kepada Karen.
'' Marvel sebaiknya kamu masuk kamar dulu, nanti kita omongin lagi masalahnya,'' balas Karen masih berusaha membujuk Marvel.
'' Diam ******!! Aku sudah bilang jangan ikut campur. Asal kamu tahu, semenjak kehadiran kamu sama dia hidup ku sial. Semua masalah hidupku,,,,kamu dan dia penyebabnya'' lanjut Marvel dengan suara yang meninggi. Karen diam tidak ingin menambah emosi Marvel semakin memuncak.
'' Mulai sekarang Marvel akan pergi dari rumah ini,'' ucap Marvel akhirnya dan membuat yang lain melotot.
'' Kamu mau pergi kemana nak?'' tanya Ibu Marvel penuh kelembutan. Marvel baru saja pulang ke rumah belum lama, dan sekarang putra keduanya akan pergi lagi.
'' Ibu, Marvel akan ke Australia. Marvel sudah bilang sama Paman Sam untuk mau membantu Marvel mengelola bisnisnya,''
'' Bagus!! Itu lebih baik. Ayah akan sangat senang kalau kamu ada kemajuan,'' ucap Ayah Marvel tidak disertai amarah lagi.
Karen terkejut, apa setelah ini Marvel akan mengajaknya ke Australia? Lalu bagaimana dengan nasib pamannya yang berada di sini?
'' Marvel, ibu tahu kamu sedang marah nak. Jangan asal main mengambil keputusan seperti itu. Kamu baru kembali ke rumah ini, masa iya kamu mau pergi lagi? Lagian istri kamu kan sedang hamil muda, akan sangat berbahaya jika melakukan perjalanan udara yang jauh,'' nasehat Ibu Marvel.
'' Ibu keputusan Marvel sudah bulat. Marvel akan berangkat ke Australia besok. Paman Sam sudah menunggu Marvel disana,'' kekeh Marvel. Paman Sam merupakan adik bungsu dari Ayah Marvel. Beliau tidak menikah dan selalu menyibukkan diri dengan bisnisnya.
Beberapa hari yang lalu sebelum menikah Marvel sudah meminta pamannya agar mau membantu Marvel untuk memberikan pekerjaan. Paman Sam yang merupakan paman Marvel sempat menolak karena status Marvel yang sudah menikah. Namun Marvel tetap bersikeras kepada pamannya agar mau memberikan ia pekerjaan selama di Australia. Karena paman Marvel sangat menyayangi Marvel, akhirnya dia pun setuju.
'' Baiklah jika itu keputusan kamu, ibu tidak bisa mencegahnya. Ya sudah tunggu apalagi Karen? Kamu harus segera berbenah karena Marvel besok berangkatnya. Iya kan Marvel?''
'' Ibu, Marvel cuma pergi sendiri. Marvel tidak akan mengajak Karen untuk pergi bersama Marvel,''
Semua yang ada disitu kembali tidak paham dengan jalan pikiran Marvel. Sebenarnya apa yang direncanakan oleh Marvel? Mereka tidak habis pikir dengan kelakuan putra mereka.
'' Marvel,'' geram Ayah Marvel.
'' Ini keputusan Marvel. Marvel cuma mau bebas dari aturan ayah dan juga Marvel ingin menjauh dari kelicikan wanita itu,'' ucap Marvel seraya menunjuk Karen.
'' Besok Marvel berangkat. Marvel mau istirahat dulu,'' ucap Marvel setelah itu pergi ke kamarnya.
Karen pun berpamitan kepada mertuanya untuk menyusul Marvel. Dengan perasaan kacau, Karen pun mulai membuka kamar yang semalam ia tempati.
Di dalam kamar, Karen melihat Marvel yang tertidur di ranjang. Karen tidak tahu harus berbuat apa sekarang. Dari pada bergelung dengan pikirannya sendiri, Karen lebih memilih ikut menyusul Marvel merebahkan tubuhnya di samping laki-laki itu.
Jujur saja, saat ini Karen benar-benar ingin berada di dekat ayah bayinya. Jika bukan karena faktor mengidam Karen tidak akan menekan rasa malunya untuk mendekati Marvel terlebih dahulu.
Perasaan hangat langsung menjalar ketika tangan kecil Karen menggenggam tangan Marvel. Dengan posisi sama-sama tidur, Karen memindahkan tangan Marvel untuk mengelus perut rata miliknya. Terasa aneh menurut Karen, begitu bahagia ia saat ini ketika tangan Marvel yang ia genggam bergerak pelan di perutnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Uli Sinaga
kasihan karen
2022-10-04
0