3. Menjadi yang pertama

Matahari mulai meninggi tetapi di sebuah kamar ada dua orang manusia yang masih nyaman bergelung dengan selimut mereka. Kedua manusia itu sama-sama menikmati hangatnya selimut yang menutupi keduanya. Masih tersenyum karena dunia mimpi, kedua manusia tersebut belum sadar sepenuhnya akan kondisi kamar mereka yang berantakan.

Tak lama setelah itu, salah satu diantara mereka terbangun kemudian mulai menggerakkan tangannya ke atas karena merasa pegal dan kebas. Ternyata semalaman tangan tersebut ia gunakan untuk menopang kepala seseorang yang saat ini tidur dalam dekapannya. Nyawa masih belum terkumpul sepenuhnya sehingga seseorang itu belum menyadari jika ia tertidur sembari memeluk seseorang.

Orang yang pertama bangun tadi mulai melepaskan pelukan mereka. Perlahan ia mulai menjauhkan diri dan kedua matanya ia gunakan untuk menyesuaikan pencahayaan kamar. Lambat laun nyawa mulai terkumpul dan penglihatan mulai jelas sehingga ia bisa mengamati seisi kamar.

Kamar yang lebih tepat didefinisikan sebagai kapal pecah tersebut sangat nyata. Bagaimana tidak? di lantai kamar itu terdapat banyak baju yang berserakan. Belum lagi ada beberapa benda yang jatuh dan menggelinding entah kemana. Perlahan tapi pasti ia mulai mengingat rincian kejadian semalam.

'' ****, aku baru ingat" umpat seseorang yang terbangun lebih dulu.

Kemudian pandangan seseorang itu jatuh terhadap seorang perempuan yang tertidur di sampingnya. Perempuan itu tampak tertidur pulas seolah tidak ingin ada yang menganggu. Sekarang dirinya bingung harus bagaimana, ia sedang mempertimbangkan untuk membangunkan orang itu atau tidak?

'' Mending aku pergi dari sini sebelum Karen juga ikut bangun,'' ucap seseorang itu.

Namun sebelum dirinya benar-benar beranjak dari kasur, perempuan itu sudah terganggu tidurnya alhasil sekarang dia sudah bangun menyusul seseorang yang saat ini sedang bersamanya di sebuah kamar.

'' Marvel? Apa yang terjadi?'' tanya perempuan itu yang bernama Karen.

'' Ck. Apa kamu tidak ingat? Semalam kita one night stand,'' jelas Marvel.

'' Apa? Kamu gila, bagaimana bisa?''

'' Kita melakukannya atas dasar sama-sama mau, ingat itu'' balas Marvel yang mulai memunguti pakaiannya.

Karen mencoba mengingat kejadian semalam. Astaga ia baru tersadar jika kemarin ia juga ikut berpartisipasi untuk melakukan tindakan ini. Karen menghela nafas pasrah, tidak ada yang perlu disesali karena memang dirinya juga ikut andil.

'' Kamu mau pergi? Setidaknya bantu aku ke kamar mandi terlebih dulu. Badan ku sakit semua dan ini juga gara-gara kamu,'' ucap Karen yang melihat Marvel mulai mengenakan pakaian di depannya.

'' Ck jangan manja!! Kayak kamu baru sekali aja melakukan ini,'' tukas Marvel.

'' Ayolah aku minta tolong! Aku harus segera pergi takut ketahuan orang banyak nanti,'' pinta Karen lagi.

Akhirnya Marvel pun menyetujuinya. Marvel langsung menggendong Karen ala bridal style dan kemudian membawanya ke kamar mandi. Setelah berhasil masuk ke kamar mandi Marvel langsung menurunkan Karen di bathtub.

'' Cepat mandilah! Setelah ini aku akan pergi dulu. Dan terima kasih untuk yang semalam,'' ucap Marvel kemudian meninggalkan Karen yang tidak menyahut sama sekali.

Karen lebih memilih mengisi bathtub miliknya dengan air. Ia ingin merendamkam tubuhnya agar lebih rileks. Sekarang apa boleh Karen menyesal? Tidak Karen tidak akan mengingat kejadian semalam karena itu hanya akan menambah masalahnya. Saat ini yang ia butuhkan hanyalah air yang dapat mendinginkan kepalanya. Karen pun mulai menenggelamkan kepalanya ke dalam bathtub.

Sementara di luar kamar, Marvel mulai memunguti barang-barang miliknya. Sampai saat ini Marvel heran, apa yang ia lakukan semalam hingga barang-barang miliknya pun juga raib berserakan entah kemana.

'' Baju sudah. Ponsel sudah. Dompet sudah. Kurang apa lagi ya?'' monolog Marvel mengabsen barang-barang yang ia gunakan semalam untuk ke club.

'' Ah iya jam tangan. Dimana jam tangan ku?'' gumam Marvel mengobrak-abrik sekitar meja tempat ia menemukan ponsel dan dompetnya.

Setelah mencari di sekitar meja tidak ada, kemudian Marvel berinisiatif untuk mencari jam tangannya di ranjang. Ia berpikir jika jam tangannya mungkin terselip di balik selimut ataupun bantal. Marvel pun mulai menyingkap selimut yang ia gunakan semalam.

Tampak sekarang pandangan Marvel bukan tertuju pada jam tangan lagi yang baru ia temukan di bawah bantal. Marvel memang berhasil menemukan jam tangannya namun sekarang pandangan Marvel berpusat pada sprei ranjang tersebut. Pandangan Marvel membola begitu melihat ada bercak darah yang berada di sprei putih kamar.

Sprei putih itu jelas menampilkan warna merah darah yang memang kontras dengan warna sprei yang terpasang. Marvel mulai menerka-nerka apakah ia atau Karen terluka semalam? Tidak,, tidak ingatan Marvel masih jelas jika diantara mereka tidak ada yang terluka kecuali Karen yang tadi merengek kesakitan sebelum masuk ke dalam kamar mandi.

'' Apakah dia masih segel?'' gumam Marvel setelah berpikir keras.

...****************...

Setiba Marvel di apartemen miliknya, kamar mandi adalah satu-satunya tujuan Marvel saat ini. Tadi sebelum meninggalkan kamar yang ia sewa dia tidak sempat mandi dan lebih memilih langsung pulang meninggalkan Karen. Saat ini pikiran Marvel masih memikirkan kejadian semalam yang ia lakukan.

'' Apa benar aku yang pertama?'' gumam Marvel berdiri di bawah shower.

Badan laki-laki itu terasa lengket karena ia belum menyentuh air sama sekali. Beruntung sekarang rasa lengket tersebut tergantikan dengan sejuknya air yang mengalir dari shower.

Usai menghabiskan waktu cukup lama untuk mandi, Marvel pun keluar dari kamar mandi. Dengan berbalut handuk sepinggang, laki-laki itu keluar menuju almari tempat ia menyimpan pakaian.

Marvel mengambil kaos hitam miliknya. Hari ini ia tidak bekerja. Biarlah karena hari ini Marvel sangat lelah dan sekarang ia hanya ingin bermalas-malasan di kamar apartemen miliknya.

Ada banyak masalah yang sedang terjadi di perusahaan dan itu sedikit membuat Marvel malas menanggapinya. Kemarin dia juga mendapat kabar jika ia akan turun jabatan. Perusahaan miliknya hampir diakuisisi oleh perusahaan lain. Masalah tersebut juga yang menjadikan Marvel malas untuk pergi ke kantor.

Dan sekarang yang ia lakukan adalah memasak makanan untuk mengisi perutnya yang kosong. Hidup sendiri di kota membuat Marvel bisa melakukan beberapa hal mandiri termasuk memasak. Keahliannya dalam memasak tidak boleh diragukan lagi.

Sambil menikmati makanan yang ia buat, Marvel membuka beberapa pesan dari ponselnya. Ada chat teratas yang menampilkan pesan dari ibunya. Sudah beberapa bulan ibunya menyuruh ia untuk pulang dan dengan seribu alasan pula, Marvel selalu menolak. Ia malas jika harus pulang dan bertemu ayahnya yang Marvel yakini belum berubah.

Beralih ke tampilan panggilan. Di situ juga tertera banyak panggilan tak terjawab dari ibunya. Ibu Marvel memang sangat menginginkan anaknya pulang. Terkadang Marvel juga kasihan ketika melihat ibunya yang menangis karena Marvel yang selalu menolak keinginannya untuk pulang.

Marvel kembali meletakkan ponsel miliknya. Ia malas memikirkan itu. Lebih baik sekarang ia menghabiskan makanan agar perutnya tidak berdendang sana-sini.

Episodes
1 1. Patah hati
2 2. Penjajah Wanita
3 3. Menjadi yang pertama
4 4. Berhenti berkarier
5 5. Pulang ke rumah keluarga Lawrence
6 6. Ternyata berbadan dua
7 7. Mencari tahu ayah bayi Karen
8 8. Keputusan Ayah Marvel
9 9. Pernikahan digelar
10 10. Day one after marriage
11 11. Rencana pergi
12 12. Tetap tinggal di keluarga Lawrence
13 13. Satu setengah tahun kemudian
14 14. Marvel akan pulang
15 15. Kepulangan Marvel dan perjanjian
16 16. Menuju apartemen lama
17 17. Menjadi pengasuh Calendula
18 18. Memulai semua dengan yang baru
19 19. Perjanjian baru
20 20. Fake happy family
21 21. Meminta maaf kepada Lala
22 22. Jason tahu
23 23. Perkara makan siang
24 24. Kedatangan Damino
25 25. Akting yang semakin berani
26 26. Hubungan semakin di depan
27 27. Curhat
28 28. Melebihi batas waktu
29 29. Mood buruk
30 30. Anak Jason yang keempat
31 31. Obrolan malam bersama Marvel
32 32. Mario Lawrence
33 33. Mario Lawrence 2
34 34. Sebuah pertanyaan
35 35. Ungkapan sebuah rasa
36 36. Jalan-jalan bersama
37 37. Ada apa dengan Karen?
38 38. Ada apa dengan Karen ? 2
39 39. Berakhir?
40 40. Lima tahun kemudian
41 41. Calendula putriku
42 42. Kehidupan Karen sekarang
43 43. Kedatangan keluarga Marvel
44 44. Kedatangan keluarga Marvel 2
45 45. Kumpul keluarga
46 46. Kumpul keluarga 2
47 47. Mengantarkan Karen pulang.
48 48. Main ke rumah Lala
49 49. Bertemu Marvel
50 50. Kesempatan menjemput Calendula
51 51. Ungkapan Mario
52 52. Karen menghindar
53 53. Mengejutkan Karen
54 54. Baikan?
55 55. Marvel yang egois
56 56. Usaha Marvel
57 57. Mario x Marvel
58 58. Marvel tidak pulang
59 59. Tujuan Marvel sebenarnya
60 60. Pertengkaran
61 61. Kedatangan Hani
62 62. Lebih baik pergi
63 63. Pertanyaan sulit
64 64. Keluarga bahagia
65 65. Pergi mengantarkan makan siang
66 66. Liburan bersama
67 67. Tiga singa jantan
68 68. Berantem kecil
69 69. Marvel perhatian
70 70. Map
71 71. Perkara isi map
72 72. Kepercayaan dan cinta
73 73. Tidak akan terpisahkan
74 74. Marco kecelakaan
75 75. Kabar menyakitkan
76 76. Semua Bersedih
77 77. Kedatangan tamu
78 78. Kemana lagi kamu?
79 79. Dimana kamu Karen?
80 80. Dimana kamu Karen? 2
81 81. Kejam
82 82. Penyerbuan
83 83. Berita buruk
84 84. Bersedih
85 85. Kepulangan Karen
86 86. End
Episodes

Updated 86 Episodes

1
1. Patah hati
2
2. Penjajah Wanita
3
3. Menjadi yang pertama
4
4. Berhenti berkarier
5
5. Pulang ke rumah keluarga Lawrence
6
6. Ternyata berbadan dua
7
7. Mencari tahu ayah bayi Karen
8
8. Keputusan Ayah Marvel
9
9. Pernikahan digelar
10
10. Day one after marriage
11
11. Rencana pergi
12
12. Tetap tinggal di keluarga Lawrence
13
13. Satu setengah tahun kemudian
14
14. Marvel akan pulang
15
15. Kepulangan Marvel dan perjanjian
16
16. Menuju apartemen lama
17
17. Menjadi pengasuh Calendula
18
18. Memulai semua dengan yang baru
19
19. Perjanjian baru
20
20. Fake happy family
21
21. Meminta maaf kepada Lala
22
22. Jason tahu
23
23. Perkara makan siang
24
24. Kedatangan Damino
25
25. Akting yang semakin berani
26
26. Hubungan semakin di depan
27
27. Curhat
28
28. Melebihi batas waktu
29
29. Mood buruk
30
30. Anak Jason yang keempat
31
31. Obrolan malam bersama Marvel
32
32. Mario Lawrence
33
33. Mario Lawrence 2
34
34. Sebuah pertanyaan
35
35. Ungkapan sebuah rasa
36
36. Jalan-jalan bersama
37
37. Ada apa dengan Karen?
38
38. Ada apa dengan Karen ? 2
39
39. Berakhir?
40
40. Lima tahun kemudian
41
41. Calendula putriku
42
42. Kehidupan Karen sekarang
43
43. Kedatangan keluarga Marvel
44
44. Kedatangan keluarga Marvel 2
45
45. Kumpul keluarga
46
46. Kumpul keluarga 2
47
47. Mengantarkan Karen pulang.
48
48. Main ke rumah Lala
49
49. Bertemu Marvel
50
50. Kesempatan menjemput Calendula
51
51. Ungkapan Mario
52
52. Karen menghindar
53
53. Mengejutkan Karen
54
54. Baikan?
55
55. Marvel yang egois
56
56. Usaha Marvel
57
57. Mario x Marvel
58
58. Marvel tidak pulang
59
59. Tujuan Marvel sebenarnya
60
60. Pertengkaran
61
61. Kedatangan Hani
62
62. Lebih baik pergi
63
63. Pertanyaan sulit
64
64. Keluarga bahagia
65
65. Pergi mengantarkan makan siang
66
66. Liburan bersama
67
67. Tiga singa jantan
68
68. Berantem kecil
69
69. Marvel perhatian
70
70. Map
71
71. Perkara isi map
72
72. Kepercayaan dan cinta
73
73. Tidak akan terpisahkan
74
74. Marco kecelakaan
75
75. Kabar menyakitkan
76
76. Semua Bersedih
77
77. Kedatangan tamu
78
78. Kemana lagi kamu?
79
79. Dimana kamu Karen?
80
80. Dimana kamu Karen? 2
81
81. Kejam
82
82. Penyerbuan
83
83. Berita buruk
84
84. Bersedih
85
85. Kepulangan Karen
86
86. End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!