Bukan Pernikahan Impian
Malam yang semakin larut tak membuat sebuah tempat menjadi sepi. Justru semakin malam tempat itu bertambah banyak dikunjungi oleh lautan manusia. Tak banyak yang tahu jika sebagian orang menggunakan tempat itu sebagai tempat melipur lara.
Lara akan kesakitan hati yang tidak pernah tahu siapa penyembuhnya. Begitulah hidup jika lara dan suka tak pernah bersatu.
Siapa yang tidak tahu club? Tempat hiburan malam dimana kebanyakan pengunjungnya adalah orang-orang yang penyuka kebebasan. Seperti sekarang di depan meja bartender ada seorang perempuan yang sudah menghabiskan 2 botol whisky sebagai teman galaunya malam ini.
Sudah beberapa hari perempuan itu selalu datang ke club hanya untuk menenggak minuman yang membuatnya melayang dan melupakan masalah. Sebenarnya dengan seperti ini bukanlah jalan satu-satunya untuk menyelesaikan masalah namun melayang sebentar setidaknya dapat menunda pikiran kita untuk memikirkan masalah.
Perempuan itu sudah merasakan pusing yang lumayan berat namun tidak cukup untuk menghilangkan kesadarannya. Banyak para pengunjung yang terus-menerus menatap perempuan seksi tersebut. Dengan pakaian serba minim yang selalu menjadi kesehariannya menjadikan perempuan itu sebagai incaran empuk bagi para buaya -buaya bengawan.
Enggan memikirkan omongan orang lain, perempuan itu terus meminum minumannya hingga satu botol telah tandas habis menyusul dua botol yang tadi. Beberapa buaya-buaya bengawan tidak tahan melihat keseksian perempuan itu hingga ada beberapa yang mulai mencoba mendekatinya. Mungkin memang bukan keberuntungan bagi si buaya sehingga penolakan lah yang selalu mereka dapatkan.
'' Semua laki-laki memang sama saja. Sama-sama gila, brengsek, menjijikkan. Intinya aku sangat membenci kaum mereka,'' racau perempuan itu.
'' Hei sweetie. Aku bisa menemanimu malam ini,'' tawar seorang pria tampan dengan postur tubuh yang sempurna.
'' Sorry. I wanna still alone,'' jawab perempuan itu.
'' Tidak baik perempuan secantik kamu sendirian. Aku single, kita bisa join kalau kamu mau'' ucap pria tampan itu lagi.
'' Apa kamu tidak mengerti bahasa Inggris?'' tanya perempuan itu.
'' Hah? Maksudnya? '' tanya balik laki-laki itu merasa bingung dengan pertanyaan perempuan yang ia ajak bicara. Lalu setelah itu si perempuan langsung membuka ponsel miliknya kemudian mengetikkan beberapa kata di layar ponsel tersebut.
'' Ini nih,'' ucap perempuan itu setelah mengotak-atik ponsel miliknya sebentar. Ternyata si perempuan itu tengah menunjukkan ponsel miliknya yang menampilkan tampilan aplikasi penerjemah bahasa.
'' Sekarang sudah tahu kan arti dari kalimat I wanna still alone,'' ucap perempuan itu yang sedang menunjukkan arti dari kalimat yang ia lontarkan kepada si pria tampan menggunakan aplikasi penerjemah bahasa.
'' **** you girl!!! Kau begitu sombong,'' umpat pria tampan itu lalu pergi.
Perempuan itu kembali menghela nafas. Ia kemudian menenggak minuman yang ia baru pesan. Kali ini ia berganti jenis minuman, ia akan mencoba tequila yang sangat jarang ia minum. Tak berselang lama setelah menenggak minumannya, perempuan itu mendapatkan telepon. Ponsel yang bergetar di sampingnya kemudian ia angkat untuk ia arahkan ke telinganya.
'' Halo, om!! Kenapa? Apa om kalah lagi?'' ucap si perempuan ketika mendapat telepon dari omnya.
'' Ck dasar keponakan tidak berguna! Bukan karena itu om telepon. Om cuma mau tanya sekarang kamu lagi dimana? '' jawab om si perempuan.
'' Di tempat yang indah,'' jawab si perempuan.
'' Karen!! Om serius. Cepat katakan kamu dimana? Om akan menjemput kamu,''
'' Tidak mau. Om Damino mending judi aja , Karen mau senang-senang intinya. Sudah ya nanti Karen kirim uang buat om judi lagi. Ingat!! Kali ini jangan sampai kalah'' ucap perempuan yang bernama Karen kemudian menutup panggilannya.
Karen ialah perempuan yang sedari tadi menghabiskan waktunya di salah satu klub terkenal di kota itu. Perempuan berusia 25 tahun yang berprofesi sebagai model di salah satu agensi di kota tersebut tengah menghibur hatinya.
Hari ini ia suasana hatinya sangat buruk. Ralat bukan hari ini saja melainkan kemarin-kemarin setelah hubungan asmaranya yang selama dua tahun harus kandas karena si laki-laki lebih memilih wanita lain dari pada dirinya.
'' Brengsek, kamu Jason!! Tidak bisakah selama ini kamu berpura-pura mencintai ku? Atau setidaknya kamu berbohong jika kamu menyukai hubungan kita. Aku benar-benar marah saat kamu memutuskan hubungan kita demi wanita lain,'' monolog Karen terlihat menyedihkan. Saat ini ia dengan wajah cantiknya berderai air mata.
Patah hati sesuatu yang biasa terjadi dalam sebuah hubungan namun imbasnya tiada tara untuk kehidupan. Karen pikir selama ini Jason sudah mulai mencintainya karena sikap laki-laki itu yang terkadang baik.
Siapa yang tidak mengenal Jason Mraz Davies? Putra pertama dari keluarga Davies yang bekerja sebagai CEO di perusahaan Davies milik keluarganya sendiri. Memiliki kekayaan tidak di negara ini saja melainkan beberapa negara kecil di benua Amerika. Karen sudah lama mencintai Jason. Walaupun tujuan awal perempuan itu mendekati Jason adalah karena hartanya, namun jauh dari dalam lubuk hatinya ia sangat mencintai laki-laki itu.
Bisa dibilang jika Jason adalah cinta pertama Karen yang selama ini selalu menghindari banyak rayuan laki-laki karena sejak ia masih muda hatinya sudah terpatri untuk Jason Mraz. Jason adalah motivasi Karen untuk menggapai mimpinya menuju kehidupan yang lebih layak seperti sekarang. Jika dulu Karen adalah gadis biasa sekarang ia berubah menjadi perempuan dengan segudang karier yang sukses. Karen muda sudah berambisi untuk menjadi seorang model agar dirinya bisa dilihat oleh Jason yang kala itu berhasil membuatnya terpesona.
'' Cinta mengapa sesakit ini? '' gumam Karen merasa frustasi dengan perasaanya. Karen menangis dalam kesakitan hatinya malam ini. Untung saja sang bartender sudah terbiasa dengan kedatangan Karen yang akan selalu sedih jika ia memesan banyak minuman. Bartender itu berpikir jika minumannya merupakan penenang hati bagi Karen yang sudah menjadi pelanggan setianya.
'' Karen, apa kamu tidak mual meminum minuman sebanyak itu?'' tanya sang bartender.
'' Lebih baik kamu pulang. Lihat kondisi mu sudah menyedihkan seperti hidup mu saat ini,'' ucap bartender itu lagi.
'' Berisik,'' sela Karen kepada si bartender.
Setelah lelah Karen mulai meninggalkan meja bartender. Bukan meninggalkan meja bartender untuk pulang, Karen malah berjalan menuju dance floor tempat orang menari dan berjoget menikmati alunan musik dari DJ. Karen begitu menikmati suara musik yang begitu memekakkan telinga namun tidak berpengaruh untuk dirinya. Karen terus berjoget sembari meliuk-liukkan tubuhnya sebagai bentuk rasa nikmat dari minuman yang ia habiskan malam ini.
Sejatinya Karen malam ini yang memang menggoda, datang lagi seorang pria tampan yang berdiri menjulang di depannya. Laki-laki itu ikut bergoyang menikmati goyangan yang Karen lakukan. Aneh untuk kali ini Karen tidak merasa terganggu akan kedatangan si pria. Karen malah terus bergoyang di depan pria itu.
Pria yang awalnya hanya iseng mendekati Karen kini mulai tergoda dengan segala gerakan yang Karen lakukan. Entahlah hanya melihat Karen bergoyang membuat pikiran laki-laki itu melalang buana ke mana-mana.
'' Hai, aku Marvel! '' sapa laki-laki yang ternyata bernama Marvel.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Isnandar Jr.
iya karna udh malam 🌃
2023-01-31
0