6. Ternyata berbadan dua

'' Karen, jadi ini tempat tinggal kita yang baru?'' tanya Damino kepada keponakannya.

'' Iya om. Memang enggak sebesar rumah kita yang dulu tapi ini cukup untuk menampung kita bertiga nantinya,'' jawab Karen.

Hari ini Karen dan Damino resmi menempati hunian rumah baru mereka. Setelah mengurus surat-surat kepindahan dan juga mengurus akta rumah yang kini sudah Karen jual, Karen dan om nya pindah meninggalkan kota itu.

Lokasi yang menjadi tempat tinggal Karen sekarang tidak terlalu padat dengan keramaian, alhasil suasana yang asri menjadi tempat yang diidam-idamkan oleh Karen. Damino dan Karen pun mulai memasuki ruangan yang berada di rumah baru mereka. Rumah yang Karen tinggali sekarang sudah lengkap dengan isinya. Karen cukup puas karena telah membeli rumah ini.

'' Kita pasti bisa lewatin semua ini,'' gumam Karen sembari mengelus perutnya.

'' Ck, mau sampai kapan kamu seperti ini Karen? Apa kamu tidak berniat meminta pertanggungjawaban dari ayah bayi dalam kandungan kamu sekarang?'' timpal Damino yang berada di sampingnya.

'' Karen sudah pernah bilang sama om. Karen akan rawat anak ini sendiri,'' jawab Karen mengindahkan saran dari pamannya.

Flashback....

'' Karen, kemarin om enggak sengaja menemukan benda yang mirip termometer di kamar kamu. Benda itu enggak cuma satu melainkan ada banyak. Om memang tidak pernah menikah tapi om enggak buta dengan benda tersebut,'' ucap Damino berikutnya.

'' Om,'' pekik Karen setelah mengerti maksud Damino.

'' Kenapa, masih mau menyembunyikan ini dari om? Anak siapa yang kamu kandung Karen?'' tanya Damino dengan aura tegas.

Untuk pertama kalinya Damino bersikap tegas kepada Karen. Setelah kemarin ia menemukan benda yang ia yakini bernama testpack di kamar Karen, Damino sangat yakin jika keponakannya tengah berbadan dua. Dengan ciri-ciri yang Damino tahu dari internet, Damino sudah mendapatkan beberapa bukti jika saat ini Karen memang benar-benar hamil.

'' Karen, tidak tahu siapa ayah bayi ini'' jawab Karen berbohong.

'' Kemarin Karen telat datang bulan terus tahu-tahu Karen udah hamil,'' ucap Karen selanjutnya.

'' Gila kamu Karen. Walaupun om bukan paman yang baik buat kamu tapi disini om kecewa sama kamu. Bisa-bisanya kamu hamil tanpa suami? Oh atau ini jangan-jangan karma buat kamu karena kamu telah menghina ibu dari anak-anak Jason?'' ucap Damino tidak habis pikir dengan kelakuan keponakannya.

'' Mungkin,'' celetuk Karen sekenanya. Karen masih tetap santai menikmati mangga muda keempat yang ia makan.

'' Karen cepat beritahu om siapa ayah bayi itu? Om sendiri yang bakal menghajar dia. Dia adalah laki-laki pengecut karena sudah berani berbuat tetapi menghilang ketika harus bertanggung jawab,''

'' Om enggak usah perduli seperti itu sama Karen. Karen sama sekali tidak keberatan dengan keberadaan bayi ini. Justru Karen sendirilah yang akan membesarkan dia sendiri nanti,'' ucap Karen seraya mengelus perut ratanya.

'' Apa kamu gila? Kamu pikir membesarkan anak sendiri itu gampang? Ok, mungkin finansial bagi kamu gampang tapi apakah kamu tidak berpikir kedepannya? Anak itu bisa menjadi bahan cemoohan orang karena statusnya yang tidak memiliki ayah,''

Karen terdiam, ia tidak berpikir sejauh itu. Benar yang dikatakan oleh pamannya, bagaimana nasib calon anaknya kelak? Ia yang yang jelas-jelas memiliki orang tua walaupun sudah menjadi yatim piatu saja masih sering diperlakukan tidak baik apalagi calon anaknya.

'' Karen enggak tahu om,''

'' Cepat beritahu om, siapa ayah bayi itu?'' kekeh Damino dengan pertanyaan yang sama.

'' Karen enggak bisa kasih tahu om. Kita cuma ONS dan Karen enggak tahu kabar ayah bayi ini sekarang,'' jawab Karen menunduk.

'' Bodoh,'' ucap Damino kemudian pergi meninggalkan keponakannya.

Sebagai paman yang tidak bertanggung jawab menjaga Karen, sekarang status Damino bertambah menjadi paman yang tidak becus dan tidak berguna untuk keponakannya. Sudah banyak yang Karen korbankan untuk kehidupan Damino tetapi laki-laki itu tidak bisa berbuat banyak ketika keponakannya mendapat masalah seperti sekarang.

'' Aku bahkan jauh lebih bodoh dari Karen,'' batin Damino setelah mengatai Karen dengan sebutan bodoh.

End...

Karen menikmati sore dengan berdiri di samping rumah miliknya yang memiliki taman kecil. Ada kolam ikan yang luasnya tidaklah terlalu besar. Mungkin Damino sudah mengisi kolam ikan itu dengan ikan-ikan hias kesayangannya.

Karen menghirup udara segar yang ada di sekitar halaman rumahnya. Udara yang bersih memberi ketenangan tersendiri bagi Karen. Inilah tujuan ia yang sebenarnya, menjauh dari keramaian untuk membuka lembar kehidupan yang baru.

'' Aku harap kamu nanti tidak menyusahkan bunda,'' monolog Karen sembari mengelus perut ratanya. Mungkin kegiatan mengelus perut akan menjadi hobi baru untuk Karen.

'' Ck, bunda. Aku suka dengan panggilan itu. Nanti kalau kamu sudah bisa bicara kamu harus memanggil aku dengan sebutan bunda,'' ucap Karen tak henti-hentinya kepada perutnya.

Semenjak Karen mengetahui kehamilannya ada perasaan hangat yang langsung menyelimuti hatinya. Ia tidak tahu apakah ia harus senang atau sedih dengan janin yang ada di dalam kandungannya. Yang pasti ia tidak akan menghilangkan calon anaknya kelak.

'' Karen,'' panggil Damino menyusul Karen ke taman. Penampilan pria paruh baya itu tampak acak-acakan. Karen yakin jika omnya baru selesai tidur siang yang cukup lama.

'' Apakah kamu sudah memeriksakan kehamilan kamu?'' tanya Damino berikutnya.

'' Sudah tapi baru sekali. Itupun waktu aku memastikan apakah aku hamil atau tidak, dan ternyata aku memang sedang hamil 4 mingguan'' jawab Karen.

'' Haish, aku masih berharap kalau kamu tidak benar-benar hamil,'' keluh Damino.

'' Om jangan begitu. Om sudah tua, seharusnya om senang akan dapat cucu,''

Damino hanya mendengus menanggapi ucapan Karen. Dirinya bukan tidak bahagia akan mendapat cucu toh usianya memang sudah tua. Tetapi permasalahannya sampai sekarang Karen belum mau menceritakan siapa ayah kandung bayinya. Itulah yang menjadi kekhawatiran Damino kelak, bagaimana nanti nasib Karen dan cucunya di masa mendatang.

'' Karen, apa kamu ingat kapan kamu ONS dengan pria itu? ''

'' Kenapa om bertanya seperti itu? Apa om akan mencari tahu laki-laki itu? Sudah Karen katakan, Karen tidak akan menuntut pertanggungjawaban dari ayah bayi ini. Karen sendiri yang akan membesarkan dia hingga dewasa,''

'' Dasar keras kepala. Om cuma mau kamu nantinya tidak menderita dengan kehadiran bayi itu,''

'' Karen tidak akan pernah menderita,''

'' Apa kamu menyayangi bayi itu? Om tahu masih banyak impian kamu yang belum tercapai, jadi om akan dengan senang hati untuk membantu kamu menghilangkan janin itu'' ucap Damino. Damino yakin Karen tidak menyayangi bayinya. Karen adalah tipe perempuan yang berambisi untuk mengejar impiannya. Damino sangat yakin jika Karen akan lebih memilih mimpinya dari pada janin yang ia kandung saat ini.

'' Om jangan pernah mengatakan hal seperti itu lagi. Karen tidak akan pernah melenyapkan bayi ini. Karen rasa Karen mulai menyayanginya. Walaupun Karen bukan wanita yang baik-baik tetapi Karen janji, Karen akan menjadikan dia sosok yang hebat nantinya. Karen yakin suatu saat anak Karen akan membanggakan bundanya,'' ucap Karen setelah itu pergi meninggalkan Damino.

'' Baiklah jika kamu mempertahankan bayi itu, om sendiri yang bakal mencari tahu siapa ayah kandungnya. Laki-laki itu harus mempertanggung jawabkan perbuatannya,'' batin Damino.

Episodes
1 1. Patah hati
2 2. Penjajah Wanita
3 3. Menjadi yang pertama
4 4. Berhenti berkarier
5 5. Pulang ke rumah keluarga Lawrence
6 6. Ternyata berbadan dua
7 7. Mencari tahu ayah bayi Karen
8 8. Keputusan Ayah Marvel
9 9. Pernikahan digelar
10 10. Day one after marriage
11 11. Rencana pergi
12 12. Tetap tinggal di keluarga Lawrence
13 13. Satu setengah tahun kemudian
14 14. Marvel akan pulang
15 15. Kepulangan Marvel dan perjanjian
16 16. Menuju apartemen lama
17 17. Menjadi pengasuh Calendula
18 18. Memulai semua dengan yang baru
19 19. Perjanjian baru
20 20. Fake happy family
21 21. Meminta maaf kepada Lala
22 22. Jason tahu
23 23. Perkara makan siang
24 24. Kedatangan Damino
25 25. Akting yang semakin berani
26 26. Hubungan semakin di depan
27 27. Curhat
28 28. Melebihi batas waktu
29 29. Mood buruk
30 30. Anak Jason yang keempat
31 31. Obrolan malam bersama Marvel
32 32. Mario Lawrence
33 33. Mario Lawrence 2
34 34. Sebuah pertanyaan
35 35. Ungkapan sebuah rasa
36 36. Jalan-jalan bersama
37 37. Ada apa dengan Karen?
38 38. Ada apa dengan Karen ? 2
39 39. Berakhir?
40 40. Lima tahun kemudian
41 41. Calendula putriku
42 42. Kehidupan Karen sekarang
43 43. Kedatangan keluarga Marvel
44 44. Kedatangan keluarga Marvel 2
45 45. Kumpul keluarga
46 46. Kumpul keluarga 2
47 47. Mengantarkan Karen pulang.
48 48. Main ke rumah Lala
49 49. Bertemu Marvel
50 50. Kesempatan menjemput Calendula
51 51. Ungkapan Mario
52 52. Karen menghindar
53 53. Mengejutkan Karen
54 54. Baikan?
55 55. Marvel yang egois
56 56. Usaha Marvel
57 57. Mario x Marvel
58 58. Marvel tidak pulang
59 59. Tujuan Marvel sebenarnya
60 60. Pertengkaran
61 61. Kedatangan Hani
62 62. Lebih baik pergi
63 63. Pertanyaan sulit
64 64. Keluarga bahagia
65 65. Pergi mengantarkan makan siang
66 66. Liburan bersama
67 67. Tiga singa jantan
68 68. Berantem kecil
69 69. Marvel perhatian
70 70. Map
71 71. Perkara isi map
72 72. Kepercayaan dan cinta
73 73. Tidak akan terpisahkan
74 74. Marco kecelakaan
75 75. Kabar menyakitkan
76 76. Semua Bersedih
77 77. Kedatangan tamu
78 78. Kemana lagi kamu?
79 79. Dimana kamu Karen?
80 80. Dimana kamu Karen? 2
81 81. Kejam
82 82. Penyerbuan
83 83. Berita buruk
84 84. Bersedih
85 85. Kepulangan Karen
86 86. End
Episodes

Updated 86 Episodes

1
1. Patah hati
2
2. Penjajah Wanita
3
3. Menjadi yang pertama
4
4. Berhenti berkarier
5
5. Pulang ke rumah keluarga Lawrence
6
6. Ternyata berbadan dua
7
7. Mencari tahu ayah bayi Karen
8
8. Keputusan Ayah Marvel
9
9. Pernikahan digelar
10
10. Day one after marriage
11
11. Rencana pergi
12
12. Tetap tinggal di keluarga Lawrence
13
13. Satu setengah tahun kemudian
14
14. Marvel akan pulang
15
15. Kepulangan Marvel dan perjanjian
16
16. Menuju apartemen lama
17
17. Menjadi pengasuh Calendula
18
18. Memulai semua dengan yang baru
19
19. Perjanjian baru
20
20. Fake happy family
21
21. Meminta maaf kepada Lala
22
22. Jason tahu
23
23. Perkara makan siang
24
24. Kedatangan Damino
25
25. Akting yang semakin berani
26
26. Hubungan semakin di depan
27
27. Curhat
28
28. Melebihi batas waktu
29
29. Mood buruk
30
30. Anak Jason yang keempat
31
31. Obrolan malam bersama Marvel
32
32. Mario Lawrence
33
33. Mario Lawrence 2
34
34. Sebuah pertanyaan
35
35. Ungkapan sebuah rasa
36
36. Jalan-jalan bersama
37
37. Ada apa dengan Karen?
38
38. Ada apa dengan Karen ? 2
39
39. Berakhir?
40
40. Lima tahun kemudian
41
41. Calendula putriku
42
42. Kehidupan Karen sekarang
43
43. Kedatangan keluarga Marvel
44
44. Kedatangan keluarga Marvel 2
45
45. Kumpul keluarga
46
46. Kumpul keluarga 2
47
47. Mengantarkan Karen pulang.
48
48. Main ke rumah Lala
49
49. Bertemu Marvel
50
50. Kesempatan menjemput Calendula
51
51. Ungkapan Mario
52
52. Karen menghindar
53
53. Mengejutkan Karen
54
54. Baikan?
55
55. Marvel yang egois
56
56. Usaha Marvel
57
57. Mario x Marvel
58
58. Marvel tidak pulang
59
59. Tujuan Marvel sebenarnya
60
60. Pertengkaran
61
61. Kedatangan Hani
62
62. Lebih baik pergi
63
63. Pertanyaan sulit
64
64. Keluarga bahagia
65
65. Pergi mengantarkan makan siang
66
66. Liburan bersama
67
67. Tiga singa jantan
68
68. Berantem kecil
69
69. Marvel perhatian
70
70. Map
71
71. Perkara isi map
72
72. Kepercayaan dan cinta
73
73. Tidak akan terpisahkan
74
74. Marco kecelakaan
75
75. Kabar menyakitkan
76
76. Semua Bersedih
77
77. Kedatangan tamu
78
78. Kemana lagi kamu?
79
79. Dimana kamu Karen?
80
80. Dimana kamu Karen? 2
81
81. Kejam
82
82. Penyerbuan
83
83. Berita buruk
84
84. Bersedih
85
85. Kepulangan Karen
86
86. End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!