"Ahirnya penjual obat palsu itu datang juga!" ucap salah seorang wanita dengan wajah penuh bentol-bentol jerawat.
"Obat palsu? obat palsu apa?"
Qinli yang baru saja datang bersama Lian Qing bingung karena ada seorang pasien yang mengaku telah memakai produk Qinli dan berakibat wajahnya rusak penuh jerawat.
"Wajahku seperti ini karena menggunakan produk kecantikan kulit yang kau jual," gertak wanita itu sekali lagi.
Qinli pun mencoba mengingat sesuatu.
"Produk kecantikan kulit? Aku pernah memberikan dua ratus botol kepada Liuwan."
"Apa mungkin?"
Beberapa polisi ahirnya datang ke klinik pengobatan Qian Kun Tang milik Qinli.
Beberapa wanita yang mengalami kerusakan wajah sama persis dengan wanita yang tadi mencoba meneriaki Qinli.
"Pak polisi, dia adalah penipu yang mau membunuh kami demi uang!"
"Cepat tangkap dia!"
Tanpa mendengar pembelaan dari Qinli, kedua polisi tadi langsung mau menangkap Qinli. Lian Qing yang merasa bosnya dalam bahaya, segera melindungi Qinli.
HALANG !!!
Tangan Lian Qing mencoba menghalau kedua polisi tadi. Ia bahkan berdiri di depan Qinli.
"Apa yang ingin kalian lakukan!" hardik Lian Qing.
"Kau masih bertanya mau melakukan apa! penipu ini mau kami bawa untuk diinterogasi!"
Mereka pun sempat beradu mulut. Lalu Qinli mulai mengambil ponsel dari sakunya.
Tetapi polisi salah paham terhadap tindakan Qinli barusan. Mereka pun menggertak Qinli.
"Hei!! Ja ... jangan bergerak! Cepat angkat tanganmu!"
"Tenang! Aku hanya mau meminta kesaksian seseorang untuk produk kecantikan ini!"
Qinli pun menujukkan ponselnya yang sedang menelpon Kak Liuwang.
"Kesaksian? Kesaksian apa?"
Kedua polisi itu bingung dengan jawaban Qinli. Lalu salah seorang dari mereka mengangkat ponsel dari Qinli.
"Hallo, kami adalah polisi, tim penegak hukum Yangcheng, Qian Kun Tang telah menjual produk kulit kecantikan palsu..."
"Apa?! Produk kulit kecantikan palsu! Tidak mungkin!"
Kak Liuwang jelas-jelas marah mendengar Qinli di fitnah.
"Aku pernah menggunakan produk kulit kecantikan Qian Kun Tang!"
Lalu beberapa saat kemudian, Kak Liuwang datang ke Klinik Qian Kun Tang mengunakan mobil pribadinya. Ia pun keluar dari mobil seolah tidak ada yang terjadi disana. Bahkan ia terlihat sangat bahagia.
"Dokter Qin, apa kau mengeluarkan produk baru lagi?"
Qinli yang kekurangan tidur itu pun menghampiri Kak Liuwang.
"Ba, bagaimana mungkin! Aku memberikan semua obat salep itu padamu."
"Ha ha ha, obat kemarin sudah habis kupakai, lihat kulitku ..." ucapnya sambil menunjukkan wajahnya yang cantik.
"Aku kira kau mengeluarkan obat salep baru lagi!"
"Oh ya, kita kembali ke topik utama kita ..."
"Apa orang-orang sampah ini juga mau membeli obat salep Qian Kun Tang?"
Ucapan Kak Liuwan barusan menujuk para wanita yang tadi menyerang Qinli dengan tuduhan palsu mereka.
Lalu salah seorang polisi itu menghampiri Kak Liuwang untuk bertanya lebih lanjut.
"Bu, apa benar yang kau katakan di telepon tadi?"
"Sebagai pengacara, aku jamin semua yang aku katakan benar."
Kak Liuwang pun segera menunjukkan kartu lisensi miliknya sebagai salah satu pengacara ternama di Yangcheng pada salah seorang polisi tadi.
"... hm, masalah ini akan kami selidiki lebih jelas lagi, jika menemukan ada orang yang berbohong, orang itu harus mempertanggungjawabkan perbuatannya secara hukum!"
Wajah mereka langsung terlihat pucat pasi.
"Apa akan masuk penjara?"
"Tidak mungkin ..."
Polisi begitu gemas dengan tingkah para wanita yang melapor tadi. Ahirnya polisi tadi menggertak para wanita itu.
"Katakan! Apa yang sebenarnya terjadi!"
Wajah mereka pun ketakutan.
"Yiii!" ucap salah seorang wanita pada wanita yang memakai baju bergaris.
Lalu wanita berbaju garis itu pun berlutut ketakutan pada polisi tadi, ia pun mengakui perbuatannya.
"Aku katakan! Aku katakan! Aku akan katakan semuanya!"
Ia pun sudah ketakutan setengah mati, hingga ahirnya ia pun mengakui semuanya.
"A.. ada seseorang yang bermarga Tang memberikan kami resep obat,
"Dia bilang asalkan bisa menjebak Qian Kun Tang, ka .. kami akan mendapatkan uang dua ratus dua puluh lima juta rupiah."
"Ternyata dia ..." gumam Qinli.
.
.
Siang itu juga Qinli dan Liang Qing datang ke kediaman Sinshe Tang.
Sepertinya Sinshe Tang dan Minghao sedang merayakan kemenangan mereka dengan bermain catur.
"Sekakmat!"
"Langkah yang bagus!"
"Direktur Liu sangat mahir bermain catur! Bocah itu juga pasti sudah di sekakmat olehmu!" ucap Sinshe Tang bangga.
"Dokter Tang yang lebih unggul dariku, Anda mencampur obat salep itu hanya setengah jam dan orang yang memakainya langsung tumbuh jerawat, efeknya sangat hebat!"
"Ha ha ha ..."
Mereka pun tertawa bahagia disana. Namun tiba-tiba tawa mereka berhenti ketika mendengar suara bunyi bel rumah.
TING ... TONG ....
TING TONG ... TING TONG ....
"Ck ... sebentar."
Sinshe Tang segera mengintip dari celah pintu.
"Siapa?"
Belum sempat melihat siapa tamunya, pintu itu sudah di tendang dari arah depan.
BAMMM!!!
Dari ambang pintu terlihat Qinli dan Liang Qing berdiri disana. Ternyata tadi Qinli yang menendang pintu tersebut sampai hancur. Bahkan Sinshe Tang sampai terlempar dan jatuh tersungkur membentur almari.
BUGHH!!!
Minghao hanya terdiam di tempat duduknya melihat kejadian barusan. Dengan santainya Qinli mulai memasuki rumah itu. Ia segera menghampiri Sinshe Tang.
"Dokter Tang, sepertinya kau terluka berat, apa perlu aku memeriksamu?"
Sedangkan Minghao terlihat marah di kursinya.
"Ka ... kau, bukankah kau sudah ditangkap oleh polisi?" ucapnya geram.
KREK ...
Minghao seperti mengambil sesuatu dari sakunya.
"Oh, ternyata kau adalah orang yang berada dibalik layar," ucap Qinli sambil melirik Minghao.
Mighao pun segera berdiri dan mau menyerang Qinli dengan sebuah pistol.
"Tebakanmu benar!" seru Minghao sambil mengarahkan sebuah pistol padanya.
Tetapi dengan cepat Liang Qing menyerang Minghao.
SWOOSH ... SYUT ...
BAMM!!
Satu pukulan telak berhasil mendarat mulus di wajah Minghao, hingga ia pun terpental jauh di samping Sinshe Tang.
"Dasar sampah, beraninya bermain senjata!" gertak Liang Qing.
"Ka ... kau mau berbuat apa!"
Minghao pun sudah ketakutan hingga meringkuk. Lalu Qinli mulai mendekatinya.
"Aku hanya ingin lihat, apa kau masih bisa bergerak, jangan gugup seperti itu."
Lalu sesudahnya polisi datang dan membekuk mereka.
Kedua tangan Minghao dan Sinshe Tang sudah diborgol dan mereka masuk ke dalam mobil tahanan.
"Aku benar-benar minta maaf untuk hari ini, hampir saja aku memperlakukanmu secara tidak adil, tapi kedepannya, kau jangan berkelahi lagi seperti ini," seru polisi itu.
"Baik, baik. Terimakasih atas kerja kerasnya," seru Qinli.
Lalu ponsel Qinli kembali berdering.
KRING...
"Hmm ..."
Ia pun melihat isi pesannya.
"Hallo Tuan Qin, prosedur pembelian villa Anda sudah selesai diurus, Anda bisa tinggal disini kapan saja. Selain itu, demi permintaan maafku, aku sudah mereservasi tempat di Mei Lanju sore ini, mohon terima undanganku."
Begitulah isi pesan dari Jiang Chuxue.
Qinli pun segera berpamitan pada Liang Qing seusai membaca pesan tersebut.
"Aku ada acara sore ini, tolong ikuti terus perkembangan dua orang ini."
"Baik."
.
.
Ahirnya Qinli sudah sampai di Mei Lanju. Ia pun segera masuk ke tempat itu.
TOK ... TOK ... Qinli mengetuk sebuah ruang VIP.
"Tuan Qin, ayo silahkan masuk."
"Hallo Nona Jiang."
"Silahkan duduk, ini adalah teh hitam impor terbaru dari Inggris."
"Khusus memesan ini untuk Tuan Qin cicipi."
"Selain itu, prosedur pembelian villa sudah selesai diurus, silahkan diterima."
Direktur Jiang segera menyerahkan map biru itu pada Qinli.
"Asalkan Anda menandatangani kontrak dan membayar pelunasannya, rumah ini akan menjadi milikmu."
"Terimakasih."
Lalu Direktur Jiang memperkenalkan salah satu rekan kerjanya pada Qinli.
"Orang yang ada disebelahku namanya Jiangze dari Grup Jiang. Karena mendengar Anda akan kesini, jadi secara dia langsung kesini secara khusus untuk membahas kerjasama."
"Hallo Tuan Qin," ucap Jiangze memperkenalkan diri.
Jiangze adalah General Manager Cabang Yangcheng dari Grup Jiang.
"Kerja sama?" ucap Qinli sedikit bingung.
.
.
...🌹Bersambung 🌹...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 291 Episodes
Comments
LOLLYPOP
next next next next
💚💚💚💚💚💚💚
2023-02-17
1
LOLLYPOP
next next next next
🧡🧡🧡🧡🧡🧡🧡
2023-02-17
0
JOE NATHAN ALFARYZy
next next next next
💖💖💖💖💖💖💖
2023-02-01
0