Pagi itu...
...⚜⚜⚜...
...QIAN KUN TANG...
Qinli sudah berada di depan kliniknya. Meski masih mengantuk ia tetap berolahraga pagi untuk menjaga kesehatannya.
"Apa kau mau jalan-jalan keluar?" seru Qinli sambil meregangkan otot tangannya.
Kebetulan dari arah belakang ada Liang Qing berjalan ke arah Qinli.
"Hoam ... ini juga bagus untuk pemulihanmu!"
"Oh iya, hari ini ada tugas kecil," ucapnya sambil menoleh.
TAP ... TAP ...
Kini Liang Qing sudah berdiri di ambang pintu.
"Terimakasih atas perhatian bos, tapi aku sudah merasa membaik, aku berjanji akan menyelesaikan tugasku!" ucapnya sambil membetulkan jaket hodie miliknya.
"Hmm ... hanya pergi membeli rumah saja, tidak perlu begitu gugup ..."
Qinli pun merasa kalau Lian Qing terlalu kaku. Mungkin karena ia orang militer jadi sikapnya selalu menanggapi apapun secara serius. Bahkan untuk bercanda saja wajahnya tetap kelihatan serius.
"Sepertinya aku harus mencari kesempatan untuk berbicara dengannya," batin Qinli.
Beberapa saat kemudian, ahirnya mereka berdua segera pergi untuk jalan-jalan. Kebetulan suasana begitu ramai. Mereka mulai menyusuri jalan dengan berjalan kaki.
Qinli berjalan di depan, sedangkan Lian Qing berjalan di belakang Qinli. Mereka sama-sama melihat ke sekelilingnya yang begitu ramai. Untuk mengusir kejenuhan dan kecanggungan yang terjadi Qinli pun mengajak ngobrol Lian Qing.
"Liang Qing ..."
"Iya ..."
"Kau ... sejak kapan mulai berlatih? orangtuamu dimana?"
"Aku dibesarkan di kamp pelatihan dari aku berumur 3 tahun, rasanya ... aku tidak punya orangtua."
"Umurnya yang masih kecil sudah masuk ke kamp militer, dia pasti sudah melewati banyak kesulitan..." batin Qinli.
"Kedepannya ... jangan tidur di lantai lagi."
"Baik, bos!"
"Hmm ..."
Sesaat kemudian, mata Qinli menangkap sebuah barang antik yang dijual di pinggir jalan. Karena tertarik, ia pun mendekati penjual itu. Lalu Qinli mengambil salah satu pisau belati dari sana.
"Bos, berapa harga pisau belati ini?" tanya Qinli langsung pada penjualnya.
"Pisau belati ini aku temukan secara tidak sengaja pada saat menggali tanah, aku jual dengan harga satu juta dua ratus ribu rupiah untukmu."
Tanpa ragu Qinli langsung membeli pisau tersebut.
"Oke, aku mau pisau belati ini."
Setelah melakukan pembayaran. Mereka kembali melanjutkan perjalanan. Tetapi di tengah perjalanannya mereka berhenti.
"Bos, apakah barang ini adalah barang berharga?"
"Nanti kau akan tahu sendiri."
Lalu Qinli segera mengambil korek api dari sakunya, ia pun mematiknya hingga menyala. Dengan perlahan Qinli mulai membakar pisau tersebut dengan api.
WUSHH ...
TES .. TES ...
Kotoran yang menyelimuti pisau tersebut mulai terbakar dan meleleh, hingga aura dari pisau tersebut keluar.
ROAARRR ... kini seolah muncul naga emas dari dalam pisau itu. Liang Qing yang memandang hal itu semakin kagum luar biasa akan kemampuan bossnya.
"Kelihatannya pisau belati ini bukan pisau biasa," seru Lian Qing.
"Suka? kuberikan padamu."
Tanpa ragu Qinli mulai memberikan pisau tersebut pada Lian Qing.
"Benarkah? terimakasih bos!" serunya dengan binar bahagia.
Tiba-tiba saja ponsel Qinli mulai berdering.
KRING ... KRING ...
"Qingyin, ada apa?" tanya Qinli dengan hawatir.
Sedangkan Lian Qing masih asyik bermain dengan pisau barunya.
SWOOSH ... SWOOSH ...
"Qinli, Zitan ... dia ditangkap orang!" seru Qingyin dengan menangis.
Qinli pun panik, lalu menyerahkan urusan pembelian rumah pada Lian Qing. Tak lupa ia juga menyerahkan kartu ATM padanya.
"Aku ada urusan keluarga, aku harus pergi! masalah rumah kuserahkan padamu. Passwordnya 8, enam kali."
"A-aku yang memilih rumah?" Lian Qing pun ragu.
"Aku percaya pada pandanganmu," ucap Qinli sambil berlari meninggalkannya.
Kini Qinli mulai berlari dan meninggalkan Lian Qing sendirian.
"Qingyin, jangan takut! jelaskan situasinya secara detail," instruksi Qinli lewat telepon.
.
.
Sementara itu ...
...⚜⚜⚜...
...AREA BALAP MOBIL PINGGIRAN KOTA...
"Salahkan dirimu sendiri, Chu Zitan, dasar wanita ******!" seru seorang pemuda sambil menjambak rambut Zitan.
Sedangkan kondisi Zitan kaki dan tangannya terikat.
"Apa susah mematuhi semua perintahku?"
"Kenapa kau malah membuatku marah dengan tampilan polosmu ini, aku sekarang tidak hanya menginginkanmu, tapi juga harta Keluarga Chu!"
Fang Ziyao adalah mantan pacar Chu Zitan. Ia-lah yang menyandera Zitan saat ini.
"Fang Ziyao, kau benar-benar tidak tahu malu!" seru Zitan marah.
Sedangkan salah satu anak buahnya melihat kedatangan Qinli.
"Kakak besar, lihat."
Fang Ziyao menoleh, "Hm ..."
.
.
Ternyata Qinli datang ke tempat itu menggunakan sebuah mobil. Tak lupa ia membawa sebuah koper berisi uang jaminan untuk Zitan.
CKIT .. bunyi rem mobil yang dikendarai Qinli
Qinli segera keluar dari dalam mobil sambil menenteng tas koper miliknya.
Tap ... Tap ... Tap ...
Qinli mulai mendekati kumpulan pemuda tersebut.
"Aku kesini untuk menukarkan dengan uang dengannya."
Salah satu berandalan tadi membisikkan sesuatu pada Fang Ziyao.
"Kak Fang, sepertinya hanya dia seorang."
"Kenapa yang datang malah kakak ipar tidak berguna? Apa gunanya ia datang kesini?" gumam Zijin dari tempat duduknya.
"Benar-benar telah menyusahkanmu, jauh-jauh datang kesini, taruh uangnya disini dan kau boleh pergi," ucap Fang Ziyao.
Qinli menaruh koper berisi uang itu.
"Kenapa ...?"
"Bukankah aku bisa membawa pergi orang itu setelah memberimu uang tebusan ...?"
"Apakah semua penculik tidak mempuyai martabat?"
"Puft ..."
"Martabat, ha ha ha ..."
Ha ha ha ha ... hampir dari semua berandalan itu menertawakan perkataan Qinli barusan.
"Kak Fang, bocah ini benar-benar lucu sekali."
"Keluarga Chu, benar-benar tolol, tentu saja aku mau uang dan orangnya sekaligus."
Huft ... Fang Ziyao pun menghembuskan asap rokok itu pada Qinli.
"Simpan baik-baik uangnya," titahnya pada anak buahnya.
Lalu salah seorang dari mereka mengambil koper itu sambil menyindir Qinli.
"Benar-benar menyusahkanmu, sia-sia sudah datang kesini, kau boleh pulang."
"Selain itu, kita akan menyayangi adik iparmu dengan baik."
"Kalau kita sudah puas bermain dengannya, kita akan mengantarkannya pulang."
Tiba-tiba saja saat berandal mengambil koper itu, Qinli melambungkan tendangannya tepat ke arah wajah berandal itu hingga ia terpental jauh beberapa meter.
SWOOSH ... BAMM ...!!!
Waa ... teriak mereka semuanya.
"Brengsek!" teriak Fang Ziyao.
Kini semua berandal telah mengepung Qinli. Dari arah kejauhan dari tubuh Qinli telah bersinar aura birunya, tenaga dalamnya sudah terpancar dengan sempurna.
Hanya dalam hitungan detik, Qinli telah menumbangkan mereka semua.
SWOOSHHH ... BAMM ...
CIAATT ...
Tapi ada satu dari mereka yang menyerang Qinli dari arah belakang.
"Matilah!!!" teriak berandal itu.
Dengam secepat kilat Qinli yang tadinya berada di depan berandal itu, kini dengan cepat telah berpindah ke belakang tubuh berandal itu, tak lupa dengan secepat kilat menyerangnya.
SYUH .. BRAKKK ...
"Di-dia sudah gila?" ucap Fang Ziyao dengan ketakutan.
Sepersekian detik berikutnya, Qinli sudah mendekap Fang Ziyao.
SWOOSH ...
"Ugh ..."
BUGH ...
Ia pun terpelanting jatuh ke tanah.
"Jangan ... jangan pukul wajahku," teriak Fang Ziyao ketakutan.
BRAK .. BRAK ... BRAK ...
"Dia?"
"Bukankah dia kakak ipar yang tidak berguna itu," seru Zitan tak percaya dengan apa yang terjadi di depan matanya barusan.
.
.
...🌹Bersambung🌹...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 291 Episodes
Comments
Supriadi
lanjut thoor
2024-05-12
0
JOE NATHAN ALFARYZy
next next next next
💗💗💗💗💗💗💗
2023-01-31
2
JOE NATHAN ALFARYZy
next next next next
💚💚💚💚💚💚💚
2023-01-31
1