MENANTU LAKI-LAKI PERTAMA
PERKENALAN
Qinli adalah menantu laki-laki pertama keluarga Chu. Ia menikah dengan Chu Qingyin putri pertama keluarga Chu. Sayangnya Qinli seorang tunawicara, ia bisu, jadi ia hanya tinggal di rumah tanpa bekerja. Semua biaya hidup ditanggung oleh istrinya, Chu Qingyin.
Kebetulan siang itu sopir keluarga Chu sedang cuti sehingga ibu mertuanya, Nyonya Hanying mengutus Qinli untuk menjemput adik Qingyin ke kampus.
...⚜⚜⚜...
...Universitas Lincheng...
Suasana kampus siang itu cukup ramai, terlihat dari banyaknya mahasiswi dan mahasiswa yang keluar dari kampus. Dari arah kejauhan, mobil yang menjemput Chu Zitan sudah terlihat olehnya. Sayangnya yang menjemputnya kali ini si bisu, Qinli.
Betapa malunya ketika ia melihat kakak iparnya yang datang menjemput. Terlebih ia malah berdiri di samping pintu mobilnya bukannya menunggu di dalam mobil. Dengan kesal ia pun menuju mobilnya.
“Kenapa orang bisu sepertimu yang menjemputku?” hardiknya tanpa sopan santun.
Tetapi Qinli dengan tenangnya tetap berdiam di sisi mobil. Hal itu semakin membuatnya marah sekaligus malu. Malu jika teman-temannya melihat kakak iparnya yang sangat memalukan itu.
“Qinli! Kau bisa tidak, jangan keluar, mempermalukan diri sendiri tau!” gertaknya semakin geram.
Saking kesalnya ia pun melempar tas sekolahnya ke arah Qinli. Bahkan ia hampir jatuh karena lemparan Chu Zitan cukup kuat menerpanya. Bukan hanya itu, ia masih mengomel panjang lebar karena kedatangannya itu.
“Benar-benar menyusahkan keluarga!” umpatnya kesal.
“Cepat jalan, jangan sampai membuat teman-teman kelasku melihat kita!”
BLAMM!!
Chu Zitan membanting pintu mobil dengan keras, lalu ia duduk dengan angkuhnya di dalam mobil.
“Kedepannya, jangan menjemputku lagi, aku tidak mau mempermalukan diriku di sekolah!”
Sikap Chu Zitan benar-benar tidak mempunyai sopan santun, ia bahkan membuang muka saat berbicara dengan Qinli, sehingga hal itu membuat Qinli sedikit geram.
Qinli juga manusia biasa tetapi ada saatnya ia jengah ketika terus menerus dianggap orang yang memalukan dan tidak berguna. Saking kesalnya urat-urat nadinya bahkan terlihat menonjol dari kedua tangannya ketika ia memegang stir kemudi.
Beberapa saat kemudian ...
Mobil yang mereka kendarai sudah sampai di kediaman Keluarga Chu. Tanpa berbicara mereka langsung menuju ke dalam kamarnya masing-masing.
Qinli kembali ke kamarnya dan melakukan ritual seperti kebiasan yang sudah ia lakukan selama sepuluh tahun terahir. Sedangkan Chu Zitan sudah berada di kamarnya.
Ting tong ...
Terdengar bel pintu rumah berbunyi. Ibu mertuanya menyambut kedatangan tamu keluarganya yang tak lain adalah teman masa kecil putri pertamanya.
“Selamat siang bibi.”
“Selamat siang, kapan kamu datang Minghao, ayo masuk!” ucapnya senang.
“Terimakasih.”
Lalu keduanya terlibat pembicaraan yang seru di ruang tamu. Terlihat sekali keakraban yang terjadi pada keduanya.
“Minghao memang orang yang sangat berbakat, bibi tidak salah menilaimu!” ucapnya sambil memuji.
“Kalau bukan karena waktu itu aku harus keluar negeri untuk studi lanjutan, mungkin aku sudah menikah dengan Qingyin!” kelakarnya.
“Oh ya bibi, dimana Qingyin? Kenapa aku tidak melihatnya?”
“Kalau jam segini, Qingyin masih bekerja di perusahaan, dia belum pulang.”
“Lalu, dimana pasangannya Qingyin? Aku dengar karena dia tidak bisa berbicara, sehingga dia selalu berdiam diri di rumah, ya?”
“Aku ingin bertemu dengan menantu laki-laki yang tinggal di rumah mertuanya, dan yang bisa menggerakkan hati Qingyin.”
“Maksudmu si bisu Qinli ya, dia baru saja pulang dari menjemput Zitan. Seharian di rumah juga tidak tau mau melakukan apa, nanti, aku juga akan menyuruh Qingyin untuk menceraikannya.”
“Sebentar aku panggilkan dia dulu ya.”
Kini Nyonya Hanying sudah berdiri sambil bersedekap, lalu suaranya yang lantang mulai menggema ke seluruh ruang tamu.
“Qinli, cepat ke bawah dan temui tamu!”
“Sampai di rumah langsung berdiam diri di kamar, kau tidak berani bertemu orang ya?”
Chu Zitan kebetulan berada di dekat kamar Qinli, ia melihat pintu kamar kakaknya sedikit terbuka.
“Qinli, apa kau tuli? Kau tidak dengar ibuku memanggilmu?”
“Dia benar-benar menganggap rumah ini seperti rumahnya,” gerutunya sambil mendekati pintu kamarnya.
Ia pun mengintip dari celah pintu yang sedikit terbuka dan terlihat Qinli sedang duduk bersila dengan tubuh hampir telanjang dan hanya memakai ****** ***** tetapi tubuhnya membelakangi pintu.
“Aaaa ...!!!” teriaknya.
Zitan berbalik sambil menutup kedua matanya, ia pun pergi menjauh dari kamar Qinli sambil mengumpat.
“Ke, kenapa tidak pakai baju! dasar mesum!”
Sedangkan di dalam kamar Qinli ...
Wush ... wush ... wush ....
Tubuh Qinli terlihat dikelilingi cahaya biru, seketika seluruh energi baik berkumpul dan mengitari tubuhnya. Perlahan ia membuka matanya.
PLAK ...
Di antara kedua tangannya berkumpul sebuah bola cahaya berwarna terang.
...⚜⚜⚜...
...“Pria tua itu mengajariku ilmu tenaga dalam, memberi tahuku bahwa perlu sepuluh tahun untuk mencapai kesuksesan.”...
...“Sebagai gantinya, aku tidak boleh berbicara selama sepuluh tahun.”...
...“Dan ahirnya aku berhasil mencapai kesuksesan dengan latihan,” ucapnya sambil memandangi kedua tangannya yang masih ada cahaya di atasnya....
...“Masuk keluarga Chu juga sudah satu tahun.”...
...⚜⚜⚜...
KRAK!! ... KRAKK !! ... KRAKKK!!! ....
Suara Qinli saat menggerakan bibirnya yang kaku mulai terdengar.
“Se-sepuluh tahun tidak berbicara.”
KRAKK!!
“Benar-benar sangat lama,” gumamnya.
Ia pun mulai berlatih artikulasi ...
“Aaa ... aaa ... iii ....”
“Ahirnya hari ini pas sepuluh tahun,” ucapnya menahan haru.
“Setelah melewati begitu banyak penderitaan, ahirnya aku dapat berbicara sekarang.”
Tiba-tiba terdengar suara melengking dari bawah.
“Qinli, cepat turun ke bawah!”
“Qinli! Berapa kali aku harus menyuruhmu!”
Bahkan bunga yang hampir kering dan mati di dalam kamar Qinli menjadi mekar karena hawa baik yang terpancar dari tubuh Qinli.
TAP ... TAP ... TAP ...
Terdengar derap langkah Qinli yang mulai menuruni tangga, jangan ditanya lagi kedatangannya sudah ditunggu ibu mertuanya dengan tamunya.
“Qinli, apa kau sekarang juga tuli?”
Dengan angkuhnya sahabat istrinya menyambut Qinli dengan mengulurkan tangan ke arahnya.
“Kau Qinli, kan? Hallo, aku Liu Minghao.”
Dengan wajah khasnya ia menyambut uluran tangan itu. Dengan mimik wajah mengejek ia mengucap kata-kata yang tak sopan.
“Aku dengar kau bisu, dan sekarang Qingyin yang harus menafkahimu.”
“Benar-benar anak cacat!”
Karena Qinli tetap memasang wajah santai dan terkesan cuek, ia semakin geram.
“He ... he ... he ... jangan pikir aku tidak tahu apa isi pikiranmu."
“Kau masuk dalam keluarga Chu hanya demi harta mereka. Dan kau tidak pantas untuk Qingyin.”
Qinli tetap tidak bergeming dan tetap mendengarkan ocehan Minghao dengan tenang.
“Aku bisa memberikanmu dua puluh tiga juta, tapi kau harus segera keluar dari keluarga Chu ...”
Qinli tetap santai tetapi ia semakin mengeratkan jabat tangan mereka.
“Aaa ...” teriak Minghao ketika tangannya terasa sakit.
KRAKKK!!
Terdengar jelas suara retakan tulang dari sebelah tangan Minghao.
Qinli sengaja menggunakan tenaga dalamnya pada Minghao karena ucapan tidak sopannya barusan. Tetapi dengan lihainya ia mengubah mimik wajahnya menjadi seolah tidak terjadi apa-apa.
“Ada apa denganmu?”
Adik serta ibu mertuanya terkejut mendengar Qinli berbicara untuk pertama kalinya.
“Qinli, kau bisa berbicara?” ucap ibu mertuanya heran.
Tetapi Qinli hanya melengos dan acuh, ia lebih fokus pada teman istrinya di depannya ini.
“Ternyata kau bisa berbicara?” ucapnya kaget.
“Kau bisa berbicara tetapi kau berpura-pura bisu, dasar penipu! Kau menipu Qingyin selama ini, apa kau tidak merasa malu.”
“Aaa ...” teriak Minghao karena sakit yang ia rasakan dari jari-jarinya yang hampir patah.
Qinli semakin mengeratkan jabat tangannya hingga Minghao semakin kesakitan dan berteriak. Jangan ditanya, Qinli malah bersikap santai sambil memainkan hidungnya.
“Qinli cepat hentikan!” Seru ibu mertuanya marah.
Tetapi tiba-tiba ponsel Zitan berdering.
“Hallo ... apaa!!! Polisi mau menangkap kakakku!” ucapnya kaget.
“Ada apa dengan Qingyin?” Tanya Qinli tiba-tiba sudah berdiri di depan Zitan.
“Terjadi masalah pada perusahaan, kakak akan ditangkap polisi!” ucapnya panik.
Qinli memutar arah lalu melangkah pergi. Ibu mertuanya berteriak memanggil Qinli agar kembali.
“Qinli cepat kembali ke kamarmu!”
“Jangan keluar rumah dan mempermalukanku, dengar tidak!” ucapnya dengan geram.
Minghao masih memegangi tangannya yang sakit dan bahkan terlihat bengkak.
“Bibi, apa yang terjadi dengan Qingyin?”
“Sepertinya terjadi masalah pada perusahaannya Qingyin. Polisi mengepung perusahaannya, dan bilang akan membawa pergi Qingyin,” ucap bibi dengan sangat hawatir.
“Aku punya koneksi dengan beberapa depertemen, aku akan meminta bantuan mereka, tidak akan terjadi masalah pada Qingyin. Bibi jangan hawatir, ayo kita kesana sekarang untuk melihat situasinya!” ajak Minghao.
“Iya.”
...⚜⚜⚜...
...Perusahaan Tianying...
“Aku beri tau kau, kau masuk penjara hari ini, atau ganti rugi dua milyar!” ucap seorang wanita dengan wajah yang dipenuhi bentol-bentol merah di seluruh wajahnya.
Tangannya bahkan sudah menunjuk-nunjuk wajah Qingyin sejak tadi. Kini dihadapannya sudah berdiri Qingyin. Seorang wanita berwajah cantik, rambut panjang terurai, dan tubuhnya bagai gitar spanyol, dengan beberapa bagian tubuh yang menonjol dan terlihat seksi.
“Dua milyar? Kau ini menuntut harga selangit!” ucap ibunya sambil memegangi salah satu tangan Qingyin.
“Ibu, Qingyin sudah bilang, banyak orang yang menggunakan kosmetik ini.”
“Tapi hanya kau yang punya masalah ini, sudah jelas bukan karena kosmetik.”
“Kebetulan, aku kenal dengan Jenderal Polisi,” ucap Minghao dengan angkuhnya.
“Jenderal Polisi? Aku beri tahu padamu, namaku Liuwan. Liuzheng adalah sepupuku, dia adalah Gubernur Yangcheng,” ucap wanita itu sambil bersedekap dada.
“Apa Gubernur Yangcheng!” ucap Minghao panik.
“Bukankah dia Gubernur tertinggi di Yangcheng,” ucap ibu Qingyin yang ikutan panik.
“Be-begitu ya! Sebenarnya masalah ini tidak ada hubungannya denganku. Dan juga, Ibu Liuwan adalah konsumen, setidaknya perusahaan juga ada tanggung jawabnya.” Ucap Minghao mulai ketakutan.
Bahkan wajahnya sudah berubah pucat pasi.
Disaat kepanikan mulai terjadi, muncullah Qinli dari arah belakang.
“Ibu Liu ...”
“Boleh minta waktumu sepuluh menit?” ucapnya.
Hal itu membuat semua orang menoleh ke belakang dan memandangnya.
“Kalau dalam waktu sepuluh menit aku bisa menyembuhkan jerawat yang ada di wajahmu itu. Kita hentikan masalah ini sampai disini, bagaimana?” ucap Qinli mulai bernegoisasi.
...🌹Bersambung🌹...
.
.
...Assalamu'alaikum, jadi novel ke enam Fany ini adalah "MISI KEPENULISAN DARI NOVELTOON" adaptasi komik dengan judul serupa ya.. jadi sama sekali bukan PLAGIAT....
...SILAHKAN CHEK MANGATOON kalian dengan judul yang sama tetapi dalam versi komik. Semoga suka dengan karya Fany kali ini....
...🌹🌹Terima kasih 🌹🌹...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 291 Episodes
Comments
Pokeking Indo
ini versi komik nya mana min kok udah gak ada
2024-09-27
0
Sheyraa
ini versi manhua nya mana ya? ko gada
2024-06-25
4
Putri Minwa
cerita yang menarik thor
2024-01-15
1