Qinli yang sedang buru-buru berjalan melewati sebuah gang. Ternyata di gang sempit itu ia sudah dihadang oleh sekelompok preman.
“Qinli tidak berguna, kalau kau mematahkan sendiri kedua tanganmu, aku akan melepasmu,” ucap Minghao, kepala preman itu.
“Kau rupanya, Liu Minghao, benar-benar seperti hantu gentayangan,” ucap Qinli sambil mengorek salah satu telinganya.
Meski digertak tetapi Qinli tetap santai menanggapi hal tersebut.
“Tenang saja, kalau kau tidak mau melakukannya juga tidak masalah, aku akan membantumu,” ucap yang lainnya menyeringai.
“Saudara-saudaraku, seratus dua belas juta untuk satu tangan, serbu ....”
Minghao langsung memberikan perintah pada para preman tersebut untuk segera menyerang Qinli.
"Aaaa ...." teriak mereka bersemangat. Tanpa menunggu gilirannya, mereka menyerang Qinli secara bersama-sama.
Dengan memusatkan seluruh kekuatannya, Qinli bersiap menghadapi mereka. Bahkan tubuhnya sudah memancarkan cahaya biru.
Tendangan Qinli meluncur tepat mengenai leher musuhnya.
BAAMMM....
1 HIT!!
Pukulan tangan kanan Qinli tepat mengenai perut musuh.
Aaa....
2 HIT!!!
Sedang kaki kirinya mengenai punggung musuh yang lainnya...
Ugh...
3 HIT!!!
"Aaa ...." teriak semua musuhnya yang sudah tumbang secara keseluruhan. Hanya dalam beberapa detik, semuanya sudah terkapar tak berdaya.
“Hanya ini saja?” tanya Qinli pada Liu Minghao.
“Ba-bagaimana mungkin, bukankah dia seorang bisu cacat, kenapa tiba-tiba menjadi kuat?" ucapnya terperangah.
“Kemari kau!” tunjuk Qinli ke arah Liu Minghao.
“Ja-jangan, jangan kemari!!!” ucapnya ketakutan.
Karena terlalu ketakutan, ia pun kabur melarikan diri dari Qinli.
“Huft,” Qinli ahirnya bisa bernafas lega.
Setelah membereskan kerikil kecil tadi, Qinli kembali melanjutkan langkahnya menuju rumah walikota. Ia pun membiarkan tubuh-tubuh preman tadi tergeletak di gang itu.
Qinli terus memperhatikan ponselnya. Karena ia hanya berjalan kaki, dan belum pernah ke rumah Walikota Liu, ia hanya mengandalkan google map dari ponselnya.
“Err, rumah Walikota Liu seharusnya ke arah sini," ucapnya sambil membaca rute di ponselnya.
Beberapa waktu kemudian akhirnya ia sampai di kediaman Walikota Liu.
“Disini ...” gumam Qinli.
Sesaat kemudian ia pun menekan bel pintu rumah.
TING TONG ...
Ceklek ...
Pintu pun terbuka, tampilah Walikota Liu menyambut Qinli. Tetapi auranya sangat gelap, hal itu semakin membuat Qinli waspada terhadap kesehatan Walikota Liu.
“Tuan Qin, aku sudah lama menunggumu, silahkan masuk.”
Qinli mulai mengikuti langkah Walikota Liu, sambil sesekali ia memperhatikan suasana rumah itu.
“Disana di dalam ruangan itu!" ucap Walikota Liu menunjuk ke arah sebuah ruangan.
... kalau dilihat dari keadaannya, ini lebih serius daripada yang aku bayangkan.
"Aaaa ...." Jerit sang istri Walikota Liu dari salah satu kamar.
Mereka segera berlari ke arah sumber suara teriakan tadi. Beruntung letak kamarnya tidak terlalu jauh, sehingga keduanya cepat sampai.
“Istriku ada apa? Jie sakit lagi?” tanyanya panik.
“Jie, me-melayang ....” ucap sang istri sembari jatuh tersungkur.
Ia pun menunjuk ke arah tubuh putranya yang masih melayang di langit-langit kamar itu. Mata mereka terbelalak ketika mendapati tubuh anak kecil itu melayang. Sedangkan di mata Qinli, dari dalam tubuh anak itu terlihat seolah ada iblis jahat yang merasuki tubuhnya.
...Uugghhh .... ssshhhh .......
“Tuan Qin, cepat lihat!” teriak walikota spontan.
...Huhhh...
“Tenang, aku sekarang akan menyelamatkannya!”
Iblis itu menyeringai dan siap menyerang Qinli dengan sorot mata merah yang nyalang, kedua tangannya juga bersiap menerkam Qinli.
“Kau jangan menyentuhku, cepat pergi dari sini!” Ucapnya marah.
Dengan menggunakan tenaga dalamnya, Qinli mengarahkan tangannya ke arah anak itu.
...SYUUUHHH ......
"Aaa ...." teriak anak tadi saat terkena tenaga dalam Qinli.
Lalu tubuhnya kembali terlentang di atas ranjang. Dari dalam mulutnya yang masih menganga, keluarlah kepulan asap dari dalam sana.
“Jie ....” teriak kedua orangtua itu hawatir.
“Masih belum berakhir,” ucap Qinli mencegah, ketika melihat mereka mau mendekati putranya.
Sudah memaksanya masuk di antara alisnya, langkah selanjutnya memaksanya keluar lalu menyingkirkannya.
Kini giliran istri Walikota Liu yang kesurupan roh jahat tadi.
“Liezheng, kenapa kau membawa si sampah ini! Kalau Jie sampai ada masalah, aku mau dia membayarnya dengan nyawanya sendiri,” ucap istrinya dengan kesal.
“Tutup mulutmu!” Gertak Liuzheng pada istrinya.
“Gawat, mereka mulai terpengaruh, kelihatannya aku harus membereskannya dengan cepat,” gumam Qinli sambil terus memusatkan energinya.
Dengan menggunakan jarumnya ia pun menusukkan jarum itu pada jempolnya hingga memancarkan darah dan darah itu pula-lah yang ia teteskan pada dahi anak itu.
"Aaa ...."
Mau tak mau roh jahat yang berada di dalam tubuh anak itu terpaksa keluar. Bahkan tubuh Jie sempat melambung untuk kedua kalinya.
Hingga roh jahat itu berhasil keluar, dan Qinli segera menyerangnya.
SYUTT ... SYUTT ... SYUTT ....
SWOSHHHHH ....
Ahirnya roh itu berhasil dimusnahkan. Kini Jie pun sudah siuman. Ia mulai membuka kedua matanya.
“Ibu ...”
“Jie ...”
“Tenang saja, dia sudah tidak apa-apa, sekarang, aku mau mencari sumber energi jahat ini.”
“Energi jahat?!” Ucap walikota tidak percaya.
Qinli mulai mencari sumber energi jahat itu disetiap bagian rumah. Bagian sampai di kolong tempat tidur.
“Benar! Ahir-ahir ini apa ada orang yang mengalami konflik atau hal-hal yang tidak senang di rumah Anda?” tanya Qinli sesekali.
“Konflik? ... sepertinya baru-baru ini ada sekali kejadian di depan rumahku,” jawab walikota.
Tap ... Tap ...
“Tuan Qin ...”
“Ketemu!” gumamnya.
Qinli mengambil sebuah batu kecil berwarna ungu dari mulut patung anjing di depan rumah walikota.
“Ini adalah sumber penyakit yang ada pada tubuh kalian.”
“Batu kecil ini?”
Batu ini melekat energi jahat yang sangat kuat, kalian selalu berhubungan dengannya saat kalian keluar masuk pintu setiap hari. Dalam waktu yang lama, orang akan terinfeksi, seiring pengaruhnya. Energi jahat ini akan membuat kalian mudah tersinggung dan menjadi lemah.
Dengan tangannya Qinli menghancurkan batu itu.
PLETAK ...
“Kalau begini, masalah sudah terselesaikan dengan tuntas.”
“Tuan Qin, terimakasih banyak sudah menyelamatkan Jie hari ini, aku benar-benar minta maaf untuk masalah tadi...” ucap istri pak walikota yang tiba-tiba menyusul ke depan rumah.
“Tidak apa-apa, selama anak baik-baik saja itu sudah cukup,” ucap Qinli tidak enak hati.
“Tuan Qin aku benar-benar berterimakasih padamu hari ini! Aku akan meminta supir untuk mengantarmu pulang. Tapi sebelum itu aku punya ide.”
“Apakah Tuan Qin tidak mau membuka sebuah toko obat China?” ucap pak walikota.
“Eh ...” ucapnya tercengang.
“Membuka toko obat China?”
“Kau telah menyelamatkan nyawa keluargaku, aku akan mendirikan toko obat China untuk Tuan Qin, anggap saja sebagai hadiah terimakasih dariku, bagaimana?”
“Kalau begitu, terimakasih Pak Walikota Liu.”
Jika membuka obat toko China bisa membantu banyak orang, maka tidak sia-sia aku mempelajari ilmu ini. Kedepannya, kalau aku menemukan kedua orangtuaku, mereka seharusnya akan bangga padaku!
Ahirnya malam itu Qinli benar-benar diantar pulang oleh sopir pak walikota. Sayangnya di tengah perjalanannya ia melihat istrinya di depan sebuah klub malam.
“Pak supir, cepat berhenti!” teriak Qinli.
CKITT ... Sopir pun menginjak rem tepat waktu, sampai wajah Qinli menempel sempurna pada sisi belakang kursi bagian depan.
BUKHHH ...
“Apa sudah sampai?” tanya sopir itu dengan polosnya.
“Chu Qingyin, sudah larut malam, kenapa dia ada disini?”
Qinli segera memusatkan perhatiannya pada istrinya yang sendirian di depan klub malam. Dia seperti sedang menunggu seseorang disana.
“Yo, bocah penglihatanmu bagus juga,” ucap sang sopir sambil menurunkan kacamata hitamnya.
“Kelihatannya nona besar ini adalah nona kaya.”
TAP ... TAP ...
Dari arah berlawanan datanglah sesosok wanita dengan busana yang sama seksinya dengan Qingyin. Bahkan jauh lebih terbuka darinya. Dengan potongan dada yang rendah dan juga rok span mini diatas lutut. Kostumnya benar-benar mencetak tubuh wanita itu dengan sangat jelas.
Pakaian mereka benar-benar mengundang mata lelaki untuk terus memandangnya. Begitu pula dengan Qinli dan pak sopir.
“Sudah nunggu lama ya, Yinyin,” sapa wanita itu seraya melambaikan tangannya.
“Ternyata bertemu dengan sahabatnya, sepertinya aku terlalu banyak berfikir,” gumam Qinli.
Tetapi setelahnya...
CUP... mereka saling berciuman di depan umum. Tanpa malu-malu mereka melakukannya di sana. Membuat Qinli seketika kecewa.
Aaa.... Ceklek ....
Satu jepretan kamera berhasil sopir itu abadikan untuk mengambil gambar Qingyin. Sayangnya posisi yang didapat pas adegan cup tadi.
Hal itu sontak saja hal itu membuat rahang Qinli serta sopir itu hampir jatuh menyentuh tanah saking kagetnya.
“Sial! Ini! Apa yang sedang terjadi?” gumam Qinli kemudian.
Aku diselingkuhi oleh seorang wanita!!?
.
.
...🌹Bersambung🌹...
.
.
...SEMOGA SUKA DENGAN NOVEL ADAPTASI KOMIK INI YA KAK🙏...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 291 Episodes
Comments
OI
wkwkwk bininya ngak butuh terong, butuhnya kue pukis wkwkw
2025-01-01
0
Novie Achadini
istrinya belok
2024-06-03
1
Dian Soedarminto
semoga sampai akhir...cerita ini banyak kejutan dan semakin menarik🥰
2024-05-26
2