Terjangkit

"Minggir!" teriak Oryza Sativa.

Melihat Cenayang tidak mau beranjak maka mama Cresen menjadi marah. Dicekiknya leher Cenayang itu dengan tangan kiri, lalu melempar Cenayang tersebut ke kiri.

Setelah tidak ada yang menghalangi jalannya, Kepala Suku akhirnya membuka pintu dan melihat pengasuh Cresen terbaring di lantai. Tubuhnya tampak bercak-bercak merah dan juga benjolan kecil yang mengandung air.

Ketika ia hendak mendekat, para penduduk melarangnya. Tapi ia tidak perduli dan mendekatinya. Melepaskan ikatan wanita itu dan membawanya keluar.

"Siapa yang sudah berani melakukan ini?" tanya Oryza Sativa.

Semua orang yang ada di sana menunjuk ke arah Cenayang. Mereka pun mundur saat Oryza Sativa melangkah mendekati mereka, karena takut kena kutukan air. Dan tidak mau dibakar.

"Kepala Suku! Kami harap Kepala Suku bersabar. Kami akan segera mengumpulkan kayu bakar," ujar mereka kemudian.

Karena mengetahui kalau mereka yang dikutuk oleh air harus dibakar. Seperti yang diajarkan oleh Cenayang, saat hal itu terjadi pada Cresen.

"Kayu bakar? Untuk apa?" tanya Oryza Sativa.

"Untuk membakar putri dari Cenayang yang sudah dikutuk oleh air," ujar mereka kompak.

"Apa kata kalian? Bakar?"

"Iya, Kepala Suku!"

"Siapa yang mengajarkan kalian melakukan itu?" tanya Oryza Sativa geram.

Tanpa menoleh penduduk serentak menunjuk ke arah Cenayang. Cenayang membuat gerakan telapak tangan ke kiri dan ke kanan, saat Kepala Suku menoleh padanya. Lalu kepala suku bertanya sekali lagi.

"Apa kalian tahu di mana putraku?"

"Tidak tahu!" jawab mereka lagi-lagi bersamaan.

"Kenapa kalian bisa tidak tahu?"

"Cenayang menyuruh kami untuk membakar putra anda, sebab ia memiliki tanda yang seperti milik putri Cenayang!"

Oryza Sativa membelalakkan matanya tidak percaya. Kini ia menyadari kenapa ia merasa tidak tenang saat melakukan ritual perkembangbiakan di hutan bunga. Dan memutuskan kembali meskipun ritualnya belum selesai.

Sesuai jadwal, ia hanya bisa kembali setelah purnama terbit dan tenggelam di laut sebayak tiga kali. Sebab menurut tradisi, melakukan kegiatan penyerbukan tidak bisa dilakukan sembarangan dan hanya pasangan yang terpilih yang boleh melakukannya.

Dan kebetulan saat itu ramalan menunjukkan pasangan Oryza Sativa dan suaminya Panthera Tigris. Dan juga beberapa pasangan lainnya. Di sana mereka hanya makan dan tidur dan melakukan tugas yang berat. Membuat keturunan dan menambah jumlah manusia di pulau tersebut.

"Apa maksudmu untuk membakar putraku?" tanya Oryza Sativa kepada Cenayang.

Manik matanya yang berwarna hitam berubah menjadi putih. Awan terang menjadi gelam dan tidak tenang. Cenayang ketakutan.

"Apa ritual itu juga merupakan jebakan? Kamu sengaja mengaturnya untuk menjauhkanku dengan putraku! Jawab!"

"Ti-tidak Kepala Suku. Tapi ini merupakan ramalanku. Bahwa putra anda adalah pembawa bencana untuk pulau ini," jawab Cenayang.

"Benarkah? Apa buktinya?"

"Bu- buktinya... air yang merupakan sumber kehidupan menolak tinggal di tubuhnya, seperti, yang ada di- " ujarnya terhenti.

"Seperti di tubuh putri Cenayang," ujar penduduk.

"Ia dan ia harus dibakar!" teriak mereka lagi, mengingat apa yang terjadi dengan Cresen.

"Tidak! Tidak boleh! Kalian tidak boleh melakukannya!" teriak Cenayang.

Kepala suku menatapnya tajam. Dan mencerna kalimat-kalimat mereka. Dengan murka ia pun melepaskan putri Cenayang yang merupakan pengasuh putranya.

"Jadi kamu ingin membakar putraku? Apa itu sebabnya ia pergi melarikan diri? Cenayang! Beraninya kamu...!"

Habis kesabaran kepala suku dan ia pun mencengkram leher Cenayang. Mencekiknya. Suami Oryza Sativa mencoba membantu Cenayang melepaskan diri. Tapi Oryza Sativa menghempaskan Panthera Tigris dengan tangan kanannya. Tapi masih mencekik leher Cenayang dengan tangan kirinya.

Cenayang mencoba berbicara dengan terbata-bata. Berharap wanita yang mencekiknya melepaskan cengkaram tersebut.

"Ke- kepala su- suku, pu- putra a- anda ma- sih hidup!"

BRUPF!

Tubuh Cenayang dileparkan, dan terduduk di tanah. Oryza Sativa masih menatapnya dengan tajam. Tapi kemudian ia menurunkan emosinya. Manik matanya perlahan berubah menjadi hitam dan awan hitam membelah diri. Kemudian matahari menyinari pulau itu lagi.

"Kalau begitu, bawa aku padanya!" perintah Oryza Sativa.

Cenayang mengeluarkan batu dan tulang, melemparkannya ke tanah. Lalu membaca hasil ramalannya. Kemudian menunjukkan ke satu arah. Yang menurut ramalannya ada di hutan terlarang.

Dengan segera Oryza Sativa menaiki burung raja wali miliknya dan membawa Cenayang pergi bersamanya. Dan beberapa orang juga mengikutinya. Mereka memanjat pohon, lalu melompat dari dahan ke dahan.

Cenayang memusatkan pikirannya dan melihat Cresen berada di dalam sumur tua yang dalam. Saat tiba di tempat tersebut ia pun menunjukkan posisi Cresen.

"Dia ada di dalam," ujar Cenayang saat turun dari punggung burung Rajawali.

Oryza Sativa melihat ke dalam jurang, tapi gelap dan ia tidak bisa melihat apa pun. Lalu mengambil dua buah batu dan mengumpulkan dedaunan yang kering. Serta menumpukkan ranting-ranting kecil.

Membenturkan dan membuat dua batu itu di saat yang bersamaan. Menghasilkan percikan api. Lalu semakin sering dilakuka maka percikan api semaki banyak. Kemudian membakar daun kering dan ranting kecil.

Oryza Sativa membuat obor dari daun lalang yang sudah mengering. Dan menerangi jurang yang cukup dalam itu. Melihat seseorang yang ia kenal tergeletak di dasarnya.

Hutan terlarang sangat gelap. Sulit membedakan siang dan malam di sana. Sebab daun pepohonan yang sangat rimbun.

Oryza Sativa mengikat seutas tali ke sebuah pohon dan turun ke bawah. Ia menemukan Cresen lalu mengikat anak itu di punggungnya. Dan memanjat jurang yang memiliki kedalaman 22 langkah lebar orang dewasa.

Saat ia muncul ke permukaan sumur, Panthera Tigris yang sudah tiba dengan yang lain menarik Oryza Sativa. Membantunya keluar dari sumur.

Segera Cresen di letakkan di atas selembar kulit yang merupakan jubah Panthera Tigris. Lalu memeriksa napas dan denyut nadi anak itu.

"Dia masih hidup," ujar pria itu.

Mendengar suara bising, Cresen yang pingsan karena kelelahan, haus serta lapar membuka matanya. Dan melihat Oryza Sativa. Wanita itu memeluknya dengan terharu.

"Ayo kita kembali ke desa!" perintah Oryza Sativa.

Maka mereka pun menuju desa. Saat itu Oryza Sativa membawa putranya bersama dia di atas burung rajawali dan Cenayang di gendong oleh Panthera Tigris menuju desa.

Tapi tiba-tiba Panthera Tigris terjatuh dari atas pohon ketika ia melompat dari dahan ke dahan lainya. Kepalanya terasa pusing. Dan timbul bercak-bercak merah di tubuhnya.

Ia menurunkan Cenayang dari punggungnya, Ternyata wanita itu juga dalam kondisi yang buruk. Panthera Tigris bersiul membuat kepala suku menoleh ke belakang. Lalu melihat suaminya rubuh.

Sesaat ia mencoba untuk memutar haluan, tapi kemudian ia meneruskan perjalanannya bersama yang lain. Setibanya di desa ia melihat suasana desa mendadak sepi.

"Tunggu di sini, aku akan menjemput Cenayang dan papamu!" ujar Oryza Sativa pada Cresen.

Setelah meletakkan Cresen secara aman maka, ia pun pergi ke hutan larangan.

"Arrrggghh!" teriak seorang penduduk.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

pͮiᷠpᷨit✰͜͡v᭄🦁⃟☣️ΜC⃝🦇🎀☀

pͮiᷠpᷨit✰͜͡v᭄🦁⃟☣️ΜC⃝🦇🎀☀

kutukan nya gitu amat thor🤣🤣🤣

2022-04-16

5

pͮiᷠpᷨit✰͜͡v᭄🦁⃟☣️ΜC⃝🦇🎀☀

pͮiᷠpᷨit✰͜͡v᭄🦁⃟☣️ΜC⃝🦇🎀☀

wihh deg degan aja mau d bakar🤭🤭🤭🤭🤭

2022-04-16

4

pͮiᷠpᷨit✰͜͡v᭄🦁⃟☣️ΜC⃝🦇🎀☀

pͮiᷠpᷨit✰͜͡v᭄🦁⃟☣️ΜC⃝🦇🎀☀

wahh cuma gitu doang.. ikut lah.. tp gk ada pasangan 🤣🤣

2022-04-16

2

lihat semua
Episodes
1 Penculikan
2 Mandi
3 Kelahiran
4 Tanda
5 Jantung
6 Bayi
7 Burung Pemakan Daging
8 Percobaan
9 Belajar
10 Kabur
11 Kapas
12 Upacara
13 Gulungan Benang
14 Bakar
15 Lumpur
16 Melamun
17 Dibakar
18 Minta Bantuan
19 Terjangkit
20 Air dari Langit
21 Air Makan Kapas Pohon Minum Batu
22 Mendarat
23 Lapisan Pertama
24 Kelompok yang Berbeda
25 Membuat Pagar
26 Jatuh
27 Awan Aneh
28 Selamat Tinggal
29 Tengah Laut
30 Batal Puasa
31 Hadiah Luar Biasa
32 Memasuki Pulau
33 Kuburan
34 Pendatang dan Penduduk Pulau
35 Kembali ke Perkampungan
36 Selembar Foto
37 Di Tepi Pantai
38 Kakek dan Penduduk Asli Pulau
39 Ledakan di Udara
40 Korban Berjatuhan
41 Digiring Seperti Ternak
42 Menyamar
43 Ikatan Batin
44 Hilang Kesadaran
45 Hewan-Hewan Menjadi Liar
46 Senjata Kimia
47 Anti Serum
48 Berangkat
49 Oryza Sativa dan Cresen Siuman
50 Rencana Pulang
51 Bekas Luka
52 Putra Oryza Sativa
53 Cresen dan Corazon
54 Anak Jenius
55 Membuat Catatan Bersama
56 Corazòn Pergi ke Sungai
57 Cerita Cresen
58 Hewan Peliharaan
59 Mengalah
60 Air Laut
61 Berenang di Laut
62 Anak Siapa?
63 Anak yang Hilang
64 Tentang Rumah
65 Sebuah Foto
66 Ring
67 Piring
68 Suara Panggilan
69 Pulau Gelap Gulita
70 Kisah Aves di Sebuah Pulau
71 KODE RAHASIA
72 Rencana Kabur
73 Akhir dari Masa Lalu
74 Panthera Tigris Terluka
75 Akhir Sang Papa
76 Oryza Sativa Bangun
77 Pertemuan Kembali
78 Laptop
79 Video Call
80 Belajar Mengenal Dunia Modern
81 Cresen Kembali
82 Impian Corazòn
83 Ujian
84 Salah Paham
85 Rindu
86 Hari Kedua ke Sekolah
87 Tes Golongan Darah
88 Dua Sample Darah
89 Hasil Percobaan
90 Mencari Pendonor
91 Ajakan
92 Pulang atau Tidak
93 Tiga Bulan
94 Rusak Tanpa Bisa Dihentikan
95 Bekerja Sendirian
96 Ucapan Selamat Tinggal
97 Akhir Sebuah Pulau
98 Era Baru
99 Manusia Baru
100 Rencana Busuk
101 Di Tengah Lapangan
102 Kebebasan
103 Usaha Bertahan Hidup
104 Pada Sebuah Pulau (End)
Episodes

Updated 104 Episodes

1
Penculikan
2
Mandi
3
Kelahiran
4
Tanda
5
Jantung
6
Bayi
7
Burung Pemakan Daging
8
Percobaan
9
Belajar
10
Kabur
11
Kapas
12
Upacara
13
Gulungan Benang
14
Bakar
15
Lumpur
16
Melamun
17
Dibakar
18
Minta Bantuan
19
Terjangkit
20
Air dari Langit
21
Air Makan Kapas Pohon Minum Batu
22
Mendarat
23
Lapisan Pertama
24
Kelompok yang Berbeda
25
Membuat Pagar
26
Jatuh
27
Awan Aneh
28
Selamat Tinggal
29
Tengah Laut
30
Batal Puasa
31
Hadiah Luar Biasa
32
Memasuki Pulau
33
Kuburan
34
Pendatang dan Penduduk Pulau
35
Kembali ke Perkampungan
36
Selembar Foto
37
Di Tepi Pantai
38
Kakek dan Penduduk Asli Pulau
39
Ledakan di Udara
40
Korban Berjatuhan
41
Digiring Seperti Ternak
42
Menyamar
43
Ikatan Batin
44
Hilang Kesadaran
45
Hewan-Hewan Menjadi Liar
46
Senjata Kimia
47
Anti Serum
48
Berangkat
49
Oryza Sativa dan Cresen Siuman
50
Rencana Pulang
51
Bekas Luka
52
Putra Oryza Sativa
53
Cresen dan Corazon
54
Anak Jenius
55
Membuat Catatan Bersama
56
Corazòn Pergi ke Sungai
57
Cerita Cresen
58
Hewan Peliharaan
59
Mengalah
60
Air Laut
61
Berenang di Laut
62
Anak Siapa?
63
Anak yang Hilang
64
Tentang Rumah
65
Sebuah Foto
66
Ring
67
Piring
68
Suara Panggilan
69
Pulau Gelap Gulita
70
Kisah Aves di Sebuah Pulau
71
KODE RAHASIA
72
Rencana Kabur
73
Akhir dari Masa Lalu
74
Panthera Tigris Terluka
75
Akhir Sang Papa
76
Oryza Sativa Bangun
77
Pertemuan Kembali
78
Laptop
79
Video Call
80
Belajar Mengenal Dunia Modern
81
Cresen Kembali
82
Impian Corazòn
83
Ujian
84
Salah Paham
85
Rindu
86
Hari Kedua ke Sekolah
87
Tes Golongan Darah
88
Dua Sample Darah
89
Hasil Percobaan
90
Mencari Pendonor
91
Ajakan
92
Pulang atau Tidak
93
Tiga Bulan
94
Rusak Tanpa Bisa Dihentikan
95
Bekerja Sendirian
96
Ucapan Selamat Tinggal
97
Akhir Sebuah Pulau
98
Era Baru
99
Manusia Baru
100
Rencana Busuk
101
Di Tengah Lapangan
102
Kebebasan
103
Usaha Bertahan Hidup
104
Pada Sebuah Pulau (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!