Mandi

Orang itu terkena siraman pasir dan kesempatan tersebut digunakan Cresen untuk berlari. Tapi ia tidak tahu harus berlari ke mana. Dan ia pun berlari mengikuti jalan setapak yang menghantarnya menuju sebuah tempat.

Orang-orang di tempat itu memiliki penampilan yang sama dengan orang yang ada di tepi pantai. Mereka melihat Cresen dengan cara yang sama dilakukan oleh orang yang ada di tepi pantai. Mereka penasaran dan juga heran.

Seorang pria bertubuh tegap ingin menyentuhnya. Namun seorang wanita melompat dari atas pohon dengan mengunakan sulur mengambil Cresen dan membawanya ke atas pohon. Meletakkan Cresen di sebuah dahan.

Cresen gemetaran. Seumur hidup baru kali ini dia berada di pohon yang sangat tinggi. Dia memegangi dahan pohon yang sangat besar itu. Tingkahnya membuat wanita yang membawanya ke atas pohon terpingkal. Dahan pohon yang ia pijak bergetar sehingga pegangan Cresen terlepas dan ia pun terjatuh.

Wanita itu melompat dan mencoba menangkap tubuh Cresen. Namun ia gagal. Seekor burung Rajawali melintas dan Cresen akhirnya jatuh di atas tubuh burung Rajawali. Seorang wanita yang mengendarai burung itu menangkapnya lalu membawanya turun.

"Apa yang kalian lakukan?!" katanya marah pada orang-orang yang berkumpul di situ.

"Bagaimana kalau ia mati?!" tanyanya lagi.

Cresen tidak mengerti tapi ia mencoba menebak arti dari ucapan wanita itu. Yang dia artikan sebagai rasa marah. Tapi ia tidak tahu kenapa wanita penunggang burung Rajawali itu marah.

"Mulai sekarang! Bayi ini akan jadi anakku!" teriaknya kencang.

Semua yang ada di sana bersorak gembira. Cresen putus asa karena mengira mereka akan memasaknya. Sebab orang-orang yang ada di sana bersorak gembira.

Wanita itu mengendong Cresen di lengannya. Lalu menaiki burung Rajawali tunggangannya. Dan membawa Cresen kesebuah tempat. Lalu memasukkan Cresen ke dalam gubuk yang terlihat seperti kurungan. Setelah Cresen berada di dalam pintu kurungan pun ditutup dari luar.

Di dalam terdapat enam orang perempuan. Dan mereka berambut pendek seperti laki-laki. Namun dari bentuk tubuh dan penampilannya tampak jelas kalau mereka perempuan. Mereka memandangi Cresen yang baru masuk ke dalam kurungan tersebut.

Salah satu dari mereka memegangi kayu-kayu yang menjadi bahan pembuat kurungan tersebut. Dan mendekat pada Cresen dan tertawa. Lalu melepas pegangannya dan menangkap Cresen kemudian menggigit salah satu telinganya.

"Arrggghhh!" teriak Cresen.

Seseorang datang, membuka kurungan dan menarik mulut wanita yang menggigit telinga Cresen.

"Kenapa kamu menggigitnya? Apa kamu tahu, dia itu anak kepala suku!" ujar orang yang menarik wanita itu menjauh dari Cresen.

Cresen hanya bengong. Sambil memegangi telinganya yang berdarah. Saat ini Cresen cuma bisa menebak kalau wanita itu sudah kelaparan sehingga melihat Cresen seperti makanan. Atau wanita itu pemakan manusia.

"Mulai sekarang kamu akan berada di kamar sendirian!" kata wanita yang membuka kurungan pada wanita pengigit.

Wanita penggigit itu menggigit lengan wanita pembuka pintu kurungan saat ia dibawa ke sebuah kurungan yang letaknya 20 langkah dari kurungan Cresen. Tapi ternyata Cresen belum aman, kelima wanita yang ada di kurungan berjalan ke arahnya sambil memegangi jeruji kayu.

Cresen ketakutan dan melarikan diri dari celah kayu yang sangat lebar. Penjaga kurungan melihatnya melarikan diri lalu menangkapnya kembali. Kali ini dia memasukkan Cresen ke dalam sebuah gentong yang terbuat dari tanah liat.

Gentong itu berada di atas perapian. Cresen meronta-ronta. Tapi tenaga wanita itu sangat kuat. Dan tanpa masalah ia menaiki tangga untuk mencapai mulut gentong tersebut. Tampak jelas air dalam gentong sudah mengeluarkan uap. Wanita itu dengan segera memasukkan Cresen ke dalam air yang mengeluarkan uap tersebut.

Cresen makin meronta, tapi ia tidak bisa melepaskan diri dan akhirnya tercebur ke dalam air. Saat berada di dalam air, Cresen berhenti meronta. Airnya tidak sepanas yang terlihat. Hanya hangat dan tidak membuatnya kepanasan sama sekali.

Wanita itu memasukkan rempah-rempah ke dalam gentong. Cresen mulai merasa tidak nyaman. Karena kali ini dia berpikir kalau akan benar-benar dimasak dan jadi hidangan. Sebab mereka sudah kelaparan.

Cresen menangis dan memanggil nama kakeknya. Mengucapkan salam perpisahan dan mengucapkan kata-kata maaf. Wanita yang ada di luar gentong mengulurkan tangannya ke arah Cresen. Membuat Cresen menyelam ke dalam air gentong yang setinggi perutnya.

Wanita itu kesulitan menangkap Cresen yang terus berkelit. Hingga akhirnya wanita itu memilih ikut masuk ke dalam gentong besar. Menangkap Cresen dan melepas pakaian Cresen hingga tanpa sehelai benang yang melekat di tubuhnya.

Wanita itu tidak tahu cara membuka pakaian Cresen jadi dia merobeknya. Cresen yang merasa tidak berdaya ingin sekali melawan tapi wanita itu mengunci pinggang Cresen dan menggosok tubuh Cresen. Persis seperti seorang wanita yang tengah memandikan bayinya.

Setelah merasa kalau Cresen sudah cukup mandi wanita itu bersiul dan wanita lain muncul. Tubuh Cresen diangkat ke atas lalu ditangkap oleh wanita yang ada di luar Gentong. Tubuh Cresen di balut dengan sehelai kulit harimau yang telah di bentuk menjadi mirip selimut.

Cresen yang masih ketakutan terus berupaya melarikan diri. Dia di bawa ke suatu tempat yang lain. Tempat yang lebih luas dari kurungannya. Dan dindingnya lebih rapat nyaris tidak bercelah. Berbeda dengan kurungannya tadi, dengan mudah ia bisa lolos dari celah kayu yang menjadi dinding kurungan tersebut. Tapi kalau yang ini tangannya pun tidak akan bisa ia keluarkan.

"Lepaskan aku! Aku bukan makanan! Aku belum matang dan bumbunya belum meresap!" teriak Cresen.

Wanita itu diam saja lalu meletakkan Cresen ke dalam kurungan. Ia membuka peti kayu dan mengambil sesuatu. Saat ia kembali ke kurungan, Cresen sudah melarikan diri.

"Liar sekali anak itu!" ujar wanita tersebut.

Lalu mencari Cresen di sekitar ruangan itu. Ia tidak menyangka kalau Cresen sudah pergi jauh. Setelah tidak menemukan Cresen di mana pun, barulah ia cemas. Dengan cepat ia melihat ke luar ruangan dan melihat Cresen tengah berlari dengan balutan kulit harimau yang melilit di tubuhnya. Wanita itu geleng-geleng kepala.

Sejauh apa dan sekencang apa pun Cresen berlari pada akhirnya dia kembali ke ruang besar. Setelah ditangkap dan dibawa kembali oleh wanita yang memandikannya di dalam gentong. Lalu wanita yang ada di ruangan besar itu mengambil Cresen dan menggantikan kulit harimau dengan kulit musang. Lalu memakaikan kulit musang ke tubuh Cresen.

"Nah, sekarang kamu sudah berpakaian. Kamu sudah boleh keluar, tapi kamu harus ditemani oleh seseorang," kata wanita itu senang.

"Oryza Sativa! Persiapan sudah selesai! Api unggun sudah dinyalakan!" kata seorang pria yang tiba-tiba muncul.

Tubuhnya kekar dengan busur di tangan kiri.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Dewi Nurlela

Dewi Nurlela

sicresen umur brp sich thor

2024-04-22

0

Aris Pujiono

Aris Pujiono

semangat kak

2022-07-21

2

Reen Ragil

Reen Ragil

suku primitif ya itu? Baca kisah si Cresen auto bikin imajinasi ku travelling ke pulau antah berantah 🤭

2022-07-02

2

lihat semua
Episodes
1 Penculikan
2 Mandi
3 Kelahiran
4 Tanda
5 Jantung
6 Bayi
7 Burung Pemakan Daging
8 Percobaan
9 Belajar
10 Kabur
11 Kapas
12 Upacara
13 Gulungan Benang
14 Bakar
15 Lumpur
16 Melamun
17 Dibakar
18 Minta Bantuan
19 Terjangkit
20 Air dari Langit
21 Air Makan Kapas Pohon Minum Batu
22 Mendarat
23 Lapisan Pertama
24 Kelompok yang Berbeda
25 Membuat Pagar
26 Jatuh
27 Awan Aneh
28 Selamat Tinggal
29 Tengah Laut
30 Batal Puasa
31 Hadiah Luar Biasa
32 Memasuki Pulau
33 Kuburan
34 Pendatang dan Penduduk Pulau
35 Kembali ke Perkampungan
36 Selembar Foto
37 Di Tepi Pantai
38 Kakek dan Penduduk Asli Pulau
39 Ledakan di Udara
40 Korban Berjatuhan
41 Digiring Seperti Ternak
42 Menyamar
43 Ikatan Batin
44 Hilang Kesadaran
45 Hewan-Hewan Menjadi Liar
46 Senjata Kimia
47 Anti Serum
48 Berangkat
49 Oryza Sativa dan Cresen Siuman
50 Rencana Pulang
51 Bekas Luka
52 Putra Oryza Sativa
53 Cresen dan Corazon
54 Anak Jenius
55 Membuat Catatan Bersama
56 Corazòn Pergi ke Sungai
57 Cerita Cresen
58 Hewan Peliharaan
59 Mengalah
60 Air Laut
61 Berenang di Laut
62 Anak Siapa?
63 Anak yang Hilang
64 Tentang Rumah
65 Sebuah Foto
66 Ring
67 Piring
68 Suara Panggilan
69 Pulau Gelap Gulita
70 Kisah Aves di Sebuah Pulau
71 KODE RAHASIA
72 Rencana Kabur
73 Akhir dari Masa Lalu
74 Panthera Tigris Terluka
75 Akhir Sang Papa
76 Oryza Sativa Bangun
77 Pertemuan Kembali
78 Laptop
79 Video Call
80 Belajar Mengenal Dunia Modern
81 Cresen Kembali
82 Impian Corazòn
83 Ujian
84 Salah Paham
85 Rindu
86 Hari Kedua ke Sekolah
87 Tes Golongan Darah
88 Dua Sample Darah
89 Hasil Percobaan
90 Mencari Pendonor
91 Ajakan
92 Pulang atau Tidak
93 Tiga Bulan
94 Rusak Tanpa Bisa Dihentikan
95 Bekerja Sendirian
96 Ucapan Selamat Tinggal
97 Akhir Sebuah Pulau
98 Era Baru
99 Manusia Baru
100 Rencana Busuk
101 Di Tengah Lapangan
102 Kebebasan
103 Usaha Bertahan Hidup
104 Pada Sebuah Pulau (End)
Episodes

Updated 104 Episodes

1
Penculikan
2
Mandi
3
Kelahiran
4
Tanda
5
Jantung
6
Bayi
7
Burung Pemakan Daging
8
Percobaan
9
Belajar
10
Kabur
11
Kapas
12
Upacara
13
Gulungan Benang
14
Bakar
15
Lumpur
16
Melamun
17
Dibakar
18
Minta Bantuan
19
Terjangkit
20
Air dari Langit
21
Air Makan Kapas Pohon Minum Batu
22
Mendarat
23
Lapisan Pertama
24
Kelompok yang Berbeda
25
Membuat Pagar
26
Jatuh
27
Awan Aneh
28
Selamat Tinggal
29
Tengah Laut
30
Batal Puasa
31
Hadiah Luar Biasa
32
Memasuki Pulau
33
Kuburan
34
Pendatang dan Penduduk Pulau
35
Kembali ke Perkampungan
36
Selembar Foto
37
Di Tepi Pantai
38
Kakek dan Penduduk Asli Pulau
39
Ledakan di Udara
40
Korban Berjatuhan
41
Digiring Seperti Ternak
42
Menyamar
43
Ikatan Batin
44
Hilang Kesadaran
45
Hewan-Hewan Menjadi Liar
46
Senjata Kimia
47
Anti Serum
48
Berangkat
49
Oryza Sativa dan Cresen Siuman
50
Rencana Pulang
51
Bekas Luka
52
Putra Oryza Sativa
53
Cresen dan Corazon
54
Anak Jenius
55
Membuat Catatan Bersama
56
Corazòn Pergi ke Sungai
57
Cerita Cresen
58
Hewan Peliharaan
59
Mengalah
60
Air Laut
61
Berenang di Laut
62
Anak Siapa?
63
Anak yang Hilang
64
Tentang Rumah
65
Sebuah Foto
66
Ring
67
Piring
68
Suara Panggilan
69
Pulau Gelap Gulita
70
Kisah Aves di Sebuah Pulau
71
KODE RAHASIA
72
Rencana Kabur
73
Akhir dari Masa Lalu
74
Panthera Tigris Terluka
75
Akhir Sang Papa
76
Oryza Sativa Bangun
77
Pertemuan Kembali
78
Laptop
79
Video Call
80
Belajar Mengenal Dunia Modern
81
Cresen Kembali
82
Impian Corazòn
83
Ujian
84
Salah Paham
85
Rindu
86
Hari Kedua ke Sekolah
87
Tes Golongan Darah
88
Dua Sample Darah
89
Hasil Percobaan
90
Mencari Pendonor
91
Ajakan
92
Pulang atau Tidak
93
Tiga Bulan
94
Rusak Tanpa Bisa Dihentikan
95
Bekerja Sendirian
96
Ucapan Selamat Tinggal
97
Akhir Sebuah Pulau
98
Era Baru
99
Manusia Baru
100
Rencana Busuk
101
Di Tengah Lapangan
102
Kebebasan
103
Usaha Bertahan Hidup
104
Pada Sebuah Pulau (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!