Burung Pemakan Daging

Namun saat berbalik arah kawanan burung pemakan daging menyerbu mereka secara tiba-tiba. Oryza Sativa berusaha melindungi bayinya. Ia memeluk Cresen dan membuat anak itu memegang beberapa helai bulu burung Rajawali tersebut. Saat burung-burung mendekat Oryza Sativa menangkap paruh burung yang hendak mematuk putranya.

Lalu melemparkan burung itu sekuat mungkin. Meski sudah tercampak sangat jauh, burung itu kembali lagi. Mereka berusaha menyerang Cresen dan memangsanya. Menghalangi burung Rajawali untuk mendarat ke pulau.

Oryza Sativa menangkap kaki burung yang hendak mencengkram Cresen dan akibatnya ia diangkat oleh burung itu ke udara. Tinggallah Cresen di punggung burung Rajawali. Dan hal itu digunakan oleh burung yang lain untuk menyerang Cresen.

Burung Rajawali berusaha melindungi Cresen dan mengepakkan sayapnya sekuat mungkin. Terbang lebih cepat. Tapi hal itu membuat genggaman Cresen terlepas. Dan ia jatuh dari atas burung Rajawali.

Oryza Sativa melompat dan menangkap Cresen. Lalu dengan sigap menaiki punggung burung Rajawali yang terbang ke arah mereka. Dan membalut Cresen dengan kulit harimau yang menjadi jubahnya. Balutan itu di ikatkan pada bahunya. Dan dia bertarung dengan burung-burung tersebut.

Tapi tetap saja ia kesulitan bertarung dengan burung pemakan daging tersebut yang terus mengincar Cresen. Dan akhirnya Oryza Sativa mengikatkan balutan Cresen ke punggung Rajawali.

Dan saat ia berhasil menangkap salah satu dari burung pemakan bangkai itu, ia bersiul menyuruh Rajawali terbang lebih cepat ke pulau. Kini Oryza Sativa menunggangi seekor burung pemakan daging.

Dan menutup mata burung itu dengan melilitkan rambut panjangnya. Burung itu terbang tanpa arah. Membuat Oryza Sativa mengarahkannya ke arah burung pemakan daging yang lain. Sementara burung Rajawali melaju dengan kencang ke pulau di kejar beberapa burung pemakan daging.

Aksi kejar-kejaran terjadi. Oryza Sativa mematahkan leher burung tunggangannya saat jaraknya sudah dekat dengan burung lain. Lalu menjerat burung yang lain dengan rambut panjangnya. Burung yang tewas di tangannya jatuh ke laut. Dan burung berikutnya mengalami hal yang sama.

Saat burung Rajawali sudah mendekati pulau seekor burung berhasil mendekati burung Rajawali dan saat ia hendak mencengkram balutan Cresen sebuah anak panah melesat mengenainya. Burung itu pun terjatuh ke laut.

Ternyata Panthera Tigris melihat kawanan burung mengejar burung Rajawali milik Oryza Sativa. Serta melihat Oryza Sativa menunggangi burung pemakan daging. Dari atas pohon ia menembakkan anak panah dengan tepat mengenai sasarannya. Membunuh beberapa ekor burung yang tersisa.

Burung Rajawali berhasil mendarat. Burung yang ditunggangi oleh Oryza Sativa diarahkan ke pulau. Dan akhirnya mati di tangan Kepala Suku tersebut begitu mencapai daratan. Dengan cepat Oryza Sativa memeriksa keadaan Cresen dalam bungkusan.

Ia bernapas lega Cresen masih bernapas walau dalam keadaan gemetaran. Secepatnya ia menggendong Cresen dan membawanya turun dari punggung Rajawali.

Beberapa orang datang lalu membawa burung pemakan daging tersebut untuk jadi santapan. Sementara Oryza Sativa membawa Cresen dalam pelukannya, sampai ke perkampungan.

Kepala Suku menyesal tidak membawa senjata. Karena mengira tidak akan ada serangan. Sebab selama ini burung tersebut hanya memakan bangkai. Lalu ia teringat kalau tangan Cresen terluka. Sehingga ia mengira burung itu mencium bau darah Cresen.

Namun tidak ada yang menyadari kalau detak jantung Cresen adalah pemicu penyerangan tersebut. Mulai dari ular dan burung pemakan daging. Mereka jadi liar mendengar bunyi detak jantung Cresen yang bisa didengar oleh hewan-hewan tersebut.

Saat Kepala Suku tiba di perkampungan orang-orang berkumpul membicarakan sekawanan burung pemakan daging tersebut. Mereka heran sebab biasanya burung itu akan memakan bangkai ikan yang mati di laut. Atau bangkai hewan yang mati di bukit. Bukan mahluk yang masih hidup.

Seorang peramal menatap langit lalu menghitung jarinya. Ia mengernyitkan jidatnya. Karena mendapatkan pertanda buruk. Namun ia masih belum yakin. Ia menatap tajam ke arah Cresen yang ada di pelukan Kepala Suku. Perasaannya menjadi tidak tenang.

"Aku harus memastikan sesuatu."

Peramal itu pergi dan meninggalkan sebuah tanda di depan pintunya yang mengatakan kalau ia akan pergi selama beberapa hari untuk bertapa.

Di belahan bumi yang lain beberapa ilmuan sedang gusar. Atas hilangnya Cresen. Mereka kuatir kalau ke 7 jantung palsu di tubuh Cresen telah rusak semua. Dan tidak berdetak lagi. Maka kehancuran dunia tidak akan bisa di elakkan.

"Siapa yang begitu bodoh telah menculiknya? Cepat cari keberadaan anak itu!"

"Menurut informasi dia diculik oleh saingan bisnis kakeknya."

"Apa? Dasar bodoh!"

*Tok! Tok! Tok!

Seseorang mengetuk pintu. Dan membawa seorang pria masuk ke sebuah ruangan yang mirip markas. Pria itu berjalan masuk ke sebuah ruangan dengan penuh percaya diri.

"Akulah yang telah menyuruh anak buahku untuk menculik anak itu!" ujar pria yang dibawa masuk.

Semua orang di ruangan itu menatap pria yang baru masuk kesal atas ucapannya. Mereka sangat marah atas kecerobohan pria itu yang menyuruh anak buahnya menculik Cresen. Seorang ilmuan yang sudah berambut putih mendekatinya.

"Apa Anda sadar dengan tindakan Anda? Apa Anda tahu benda yang dibawa oleh anak itu? Apa Anda tahu kalau kematian anak itu akan menjadi akhir dunia?" tanya ilmuan berambut putih.

"Saya tahu semua tentang anak itu! Sehingga saya menyuruh anak buah saya untuk membuangnya ke laut dan lebih tepatnya ke samudra. Jikapun anak itu meledak, ledakannya hanya akan terjadi di dalam air," jawabnya dengan santai.

"Dan itu akan menjadi tsunami terbesar sepanjang sejarah, apa anda sudah memikirkannya?" tanya ilmuan itu geram.

"Bukan hanya tsunami, meski api dari ledakan padam karena terjadi di dalam samudra. Tapi radiasinya akan membunuh kita semua perlahan-lahan. Sumber air akan tercemar," ujar ilmuan yang paling muda.

"Oleh karena itu Saya datang menawarkan kerja sama. Saya akan memberi dana pada kalian untuk mencari solusi. Cari cara agar radiasi itu tidak meluas." ujar pria tersebut.

"Kita tidak tahu berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menciptakan penangkalnya. Lagi pula kita tidak tahu apa efek sampingnya. Bagaimana kita bisa melakukannya?"

"Kalian bisa membuat percobaan. Masalah biaya serahkan padaku."

"Tuan, apa anda tahu bahan apa yang ada di tubuh anak itu? Kami tidak tahu dan tidak seorang pun yang tahu. Kami hanya tahu kalau di tubuh anak itu telah dipasang bahan peledak yang akan menghancurkan dunia saat jantung anak itu berhenti berdetak," ujar ilmuan berambut putih.

"Apa kalian yakin kalau bahan peledak itu benar-benar ada? Bagaimana kalau benda itu tidak ada? Apa kalian yakin benda itu mampu menghancurkan dunia?" tanya pria itu bertubi-tubi.

"Papa anak itu ilmuan gila. Ia tidak pernah main-main dengan ucapannya," ujar ilmuan muda.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

LA

LA

Siapa laki2 jahat itu🤔🤔

2022-05-20

2

ᵃˡν͚ıňѧ𝐇𝐢𝐚𝐭𝐁𝐞𝐧𝐭𝐚𝐫

ᵃˡν͚ıňѧ𝐇𝐢𝐚𝐭𝐁𝐞𝐧𝐭𝐚𝐫

Done mampir ya kak, ceritanya seru
semangat up

2022-04-27

4

𝕸y💞🅰️nny🌺N⃟ʲᵃᵃ🍁❣️

𝕸y💞🅰️nny🌺N⃟ʲᵃᵃ🍁❣️

next

2022-04-06

2

lihat semua
Episodes
1 Penculikan
2 Mandi
3 Kelahiran
4 Tanda
5 Jantung
6 Bayi
7 Burung Pemakan Daging
8 Percobaan
9 Belajar
10 Kabur
11 Kapas
12 Upacara
13 Gulungan Benang
14 Bakar
15 Lumpur
16 Melamun
17 Dibakar
18 Minta Bantuan
19 Terjangkit
20 Air dari Langit
21 Air Makan Kapas Pohon Minum Batu
22 Mendarat
23 Lapisan Pertama
24 Kelompok yang Berbeda
25 Membuat Pagar
26 Jatuh
27 Awan Aneh
28 Selamat Tinggal
29 Tengah Laut
30 Batal Puasa
31 Hadiah Luar Biasa
32 Memasuki Pulau
33 Kuburan
34 Pendatang dan Penduduk Pulau
35 Kembali ke Perkampungan
36 Selembar Foto
37 Di Tepi Pantai
38 Kakek dan Penduduk Asli Pulau
39 Ledakan di Udara
40 Korban Berjatuhan
41 Digiring Seperti Ternak
42 Menyamar
43 Ikatan Batin
44 Hilang Kesadaran
45 Hewan-Hewan Menjadi Liar
46 Senjata Kimia
47 Anti Serum
48 Berangkat
49 Oryza Sativa dan Cresen Siuman
50 Rencana Pulang
51 Bekas Luka
52 Putra Oryza Sativa
53 Cresen dan Corazon
54 Anak Jenius
55 Membuat Catatan Bersama
56 Corazòn Pergi ke Sungai
57 Cerita Cresen
58 Hewan Peliharaan
59 Mengalah
60 Air Laut
61 Berenang di Laut
62 Anak Siapa?
63 Anak yang Hilang
64 Tentang Rumah
65 Sebuah Foto
66 Ring
67 Piring
68 Suara Panggilan
69 Pulau Gelap Gulita
70 Kisah Aves di Sebuah Pulau
71 KODE RAHASIA
72 Rencana Kabur
73 Akhir dari Masa Lalu
74 Panthera Tigris Terluka
75 Akhir Sang Papa
76 Oryza Sativa Bangun
77 Pertemuan Kembali
78 Laptop
79 Video Call
80 Belajar Mengenal Dunia Modern
81 Cresen Kembali
82 Impian Corazòn
83 Ujian
84 Salah Paham
85 Rindu
86 Hari Kedua ke Sekolah
87 Tes Golongan Darah
88 Dua Sample Darah
89 Hasil Percobaan
90 Mencari Pendonor
91 Ajakan
92 Pulang atau Tidak
93 Tiga Bulan
94 Rusak Tanpa Bisa Dihentikan
95 Bekerja Sendirian
96 Ucapan Selamat Tinggal
97 Akhir Sebuah Pulau
98 Era Baru
99 Manusia Baru
100 Rencana Busuk
101 Di Tengah Lapangan
102 Kebebasan
103 Usaha Bertahan Hidup
104 Pada Sebuah Pulau (End)
Episodes

Updated 104 Episodes

1
Penculikan
2
Mandi
3
Kelahiran
4
Tanda
5
Jantung
6
Bayi
7
Burung Pemakan Daging
8
Percobaan
9
Belajar
10
Kabur
11
Kapas
12
Upacara
13
Gulungan Benang
14
Bakar
15
Lumpur
16
Melamun
17
Dibakar
18
Minta Bantuan
19
Terjangkit
20
Air dari Langit
21
Air Makan Kapas Pohon Minum Batu
22
Mendarat
23
Lapisan Pertama
24
Kelompok yang Berbeda
25
Membuat Pagar
26
Jatuh
27
Awan Aneh
28
Selamat Tinggal
29
Tengah Laut
30
Batal Puasa
31
Hadiah Luar Biasa
32
Memasuki Pulau
33
Kuburan
34
Pendatang dan Penduduk Pulau
35
Kembali ke Perkampungan
36
Selembar Foto
37
Di Tepi Pantai
38
Kakek dan Penduduk Asli Pulau
39
Ledakan di Udara
40
Korban Berjatuhan
41
Digiring Seperti Ternak
42
Menyamar
43
Ikatan Batin
44
Hilang Kesadaran
45
Hewan-Hewan Menjadi Liar
46
Senjata Kimia
47
Anti Serum
48
Berangkat
49
Oryza Sativa dan Cresen Siuman
50
Rencana Pulang
51
Bekas Luka
52
Putra Oryza Sativa
53
Cresen dan Corazon
54
Anak Jenius
55
Membuat Catatan Bersama
56
Corazòn Pergi ke Sungai
57
Cerita Cresen
58
Hewan Peliharaan
59
Mengalah
60
Air Laut
61
Berenang di Laut
62
Anak Siapa?
63
Anak yang Hilang
64
Tentang Rumah
65
Sebuah Foto
66
Ring
67
Piring
68
Suara Panggilan
69
Pulau Gelap Gulita
70
Kisah Aves di Sebuah Pulau
71
KODE RAHASIA
72
Rencana Kabur
73
Akhir dari Masa Lalu
74
Panthera Tigris Terluka
75
Akhir Sang Papa
76
Oryza Sativa Bangun
77
Pertemuan Kembali
78
Laptop
79
Video Call
80
Belajar Mengenal Dunia Modern
81
Cresen Kembali
82
Impian Corazòn
83
Ujian
84
Salah Paham
85
Rindu
86
Hari Kedua ke Sekolah
87
Tes Golongan Darah
88
Dua Sample Darah
89
Hasil Percobaan
90
Mencari Pendonor
91
Ajakan
92
Pulang atau Tidak
93
Tiga Bulan
94
Rusak Tanpa Bisa Dihentikan
95
Bekerja Sendirian
96
Ucapan Selamat Tinggal
97
Akhir Sebuah Pulau
98
Era Baru
99
Manusia Baru
100
Rencana Busuk
101
Di Tengah Lapangan
102
Kebebasan
103
Usaha Bertahan Hidup
104
Pada Sebuah Pulau (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!