Ketua tim regu penyelamat dan anak buahnya kini berada di tepi hutan pada sebuah pulau terdekat. Mereka menurunkan jangkar. Namun tidak keluar dari pesawat.
Mengamati posisi terakhir lampu yang berkedip di layar. Menggunakan teropong untuk melihat sekitar. Tidak ada pulau selain pulau yang mereka singgahi.
"Aneh!" gumam Ketua tim regu penyelamat.
Berulang kali ia mengecek peta lokasi. Tidak ada daratan di sekitar pusat tanda yang ditunjukkan lampu itu. Sehingga ia tidak bisa berhenti berpikir, bagaimana Cresen masih bisa hidup di tempat itu.
"Apa yang akan kita lakukan sekarang Ketua?" tanya anggota yang lebih muda.
"Aku juga belum tahu harus berbuat apa. Ini terlalu aneh."
"Tanda itu sudah hilang, apa kita tetap harus mencari? Apa kita masih bisa mencari setelah kita tidak memiliki petunjuk apapun lagi?" tanya pria yang sudah berkeluarga.
"Kalau menurut petunjuk di peta dan di layar. Jarak posisi kita masih sangat jauh dengan lokasi. Dan di sana tidak ada daratan. Bagaimana tuan Cresen bertahan selama kita sedang di perjalanan?" ujar pria berambut pirang.
"Apa mungkin tuan Cresen saat ini berada di sebuah kapal selam?" tanya anggota termuda saat melihat peta.
Berbagai pertanyaan pun dilontarkan oleh mereka, namun tidak seorang pun yang mampu menjawabnya.
Di tempat lain pada sebuah kamar, tepampang sebuah foto besar. Yang menampilkan wajah Cresen di hari ulang tahunnya yang ke 15. Di hari itu hanya ada beberapa orang saja yang hadir untuk merayakan ulang tahun Cresen.
"Tidak lama lagi adalah hari ulang tahunmu yang ke 16. Tapi kamu malah menghilang. Siapa yang tega menculikmu cucuku yang malang?"
Pria tua itu membelai foto cucu satu-satunya. Dia merasa kuatir dengan kondisi tubuh cucunya. Sejak kecil cucunya berbadan lemah. Lahir prematur karena mamanya mengalami ganguan akibat keracunan eksperimen yang gagal.
Orang tua Cresen adalah sepasang ilmuan. Dan selalu ingin mencoba hal baru. Biasanya mereka telah melakukan perhitungan yang matang sebelum melakukan uji coba. Sehingga kejadian yang tidak diinginkan bisa dicegah. Namun perhitungan mereka meleset kali ini.
Sebuah tabung mengeluarkan gas yang berbahaya saat istrinya mencampur cairan dari tabung B. Seketika itu juga mama Cresen mengalami kejang. Papa Cresen memanggil pertolongan dan menggendong istrinya keluar ruang laboratorium tersebut.
Api muncul dari tabung B. Cairan yang berada di dalam menguap dan uapnya lama kelamaan menjadi percikan api saat menyentuh udara di luar tabung. Orang-orang panik dan mencoba memadamkan api.
Mama Cresen mengalami masa kritis saat menuju rumah sakit. Dan meninggal begitu tiba di rumah sakit. Dari pemeriksaan bayi dalam kandungannya masih hidup. Maka segera dilakukan proses operasi. Bayinya selamat namun cacat.
Jantung bayi itu tidak berkembang dengan baik. Sehingga setelah lahirpun masih membutuhkan alat bantu. Usianya yang belum genap 7 bulan di dalam kandungan membuatnya sangat rentan terhadap penyakit.
Jantung mamanya diambil lalu disimpan di tempat khusus. Menunggu saat yang tepat agar bisa dicangkokkan pada bayi yang baru lahir itu. Sebab tubuh mungilnya tidak memungkinkan melakukan proses operasi.
Dengan usaha yang sangat keras Cresen tumbuh setiap harinya. Asupan giji dan juga perawatan maksimal serta tidak pernah lepas dari pantauan selama 24 jam membuatnya mampu menambah usianya. Hingga akhirnya ia tumbuh lebih besar dan bisa melakukan operasi untuk pertama kalinya.
Selama lima tahun ia bertahan hidup dengan jantung mamanya. Namun di tahun ke 6 jantung itu mulai rusak. Dan papanya mencoba mempercepat proses pembuatan jantung palsu dari bahan yang sangat elastis. Sebab ia sudah memperkirakan kalau usia jantung istrinya tidak akan bertahan lama.
Saat jantung Cresen mulai berhenti berdetak maka jantung buatan itu harus segera diganti. Dan sejak itu Cresen hidup dengan jantung buatan. Yang memiliki masa aktif yang sangat singkat. Setiap 6 bulan sekali ia harus melakukan operasi pencangkokan jantung.
Sampai akhirnya papanya berhasil membuat jantung yang lebih tahan lama. Usia jantung itu mampu bertahan 2 tahun. Sebuah pencapaian yang membuatnya semakin bersemangat untuk melakukan uji coba. Hingga lupa akan kesehatannya sendiri.
Ia perlahan-lahan mengalami rasa sakit pada jantungnya. Namun ia tidak menghiraukannya. Dan saat ia berhasil membuat jantung palsu jenis baru ia mulai menyadari kalau usianya tidak akan lama lagi. Serta ia mulai berpikir kalau suatu hari nanti putranya akan meninggal saat tidak ada lagi yang memperhatikannya.
Papa Cresen mulai merencanakan sesuatu. Cara agar putranya tetap bisa hidup meski ia telah tiada. Yaitu dengan menanamkan beberapa jantung di tubuh putranya. Jika jantung yang sedang beroperasi rusak akan segera digantikan oleh yang lain. Tapi ia butuh banyak jantung untuk membuat putranya berumur panjang. Dan sayangnya jumlah jantung palsu hanya dua buah yang bisa ditampung oleh tubuh putranya.
Maka percobaan dilakukan lagi untuk menciptakan jantung palsu yang lebih kecil namun berfungsi sama dengan jantung palsu yang seukuran dengan jantung asli. Butuh waktu yang sangat lama untuk menciptakan jantung itu. Hingga ia berhasil membuat jantung palsu untuk putranya. Jantung yang berukuran kecil saat belum digunakan dan akan semakin besar saat sering digunakan.
Dari hasil uji coba jika jantung itu pecah maka jantung yang lain akan mulai berdetak. Maka di saat jantung lama putranya melemah, dilakukanlah operasi yang menanamkan 7 buah jantung palsu didalam sebuah benda seukuran jantung asli. Dengan bahan khusus yang akan menjaga jantung-jantung itu.
Mirip seperti fungsi roda sepeda yang menggunakan ban luar dan ban dalam. Demikianlah jantung itu memiliki bagian dalam dan bagian luar. Bagian luarnya terbuat dari bahan kulit putranya yang bisa beregenerasi dan di bungkus lagi dengan tulang rawan.
Namun jantung bagian luar tidak bisa memompa darah dan hanya bisa melindungi jantung palsu untuk memompa darah ke seluruh tubuhnya. Dengan 7 buah jantung palsu yang disimpan dalam tubuh Cresen, diperkirakan usia putranya akan mencapai 77 tahun.
Lalu ia menanamkan alat untuk mendeteksi keberadaan putranya. Selama jantung putranya berdetak maka di layar monitor akan memunculkan posisinya dengan lampu hijau yang berkedip. Tapi jika ia berada di dalam bahaya yaitu saat detak jantungnya berdetak lebih cepat atau lebih lambat dari detak jantung normal maka akan muncul kedipan lampu berwarna merah di layar monitor.
Semua itu dilakukan untuk mengatasi kalau-kalau suatu hari putranya hilang atau diculik. Namun sayangnya benda itu tidak berfungsi seperti yang diharapkan. Papa Cresen mengira benda itu rusak sepenuhnya. Ia berencana akan mengeluarkannya saat Cresen sudah lebih sehat untuk menjalani operasi berikutnya.
Hingga suatu hari saat melakukan percobaan. Papa Cresen menemukan bahan peledak yang berkuatan tinggi. Memberinya ide agar jika ada orang yang berniat jahat pada putranya, maka orang itu akan binasa bersama putranya.
Kemudian dia menciptakan hal yang lebih exst*r***im, membuat peledak setara dengan nuklir di dalam tubuh putranya. Dengan daya hancur 1 mil per detik. Yang mampu menghancurkan dunia. Benda itu akan meledak jika jantung putranya berhenti berdetak selamanya. Artinya, jika putranya tiada. Itu akan menjadi akhir bagi dunia.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
²
imajinasi yg keren😎😎😎😍
Saking sayang sama anaknya papa Cresen membuat jantung buatan dan segala percobaan dilakukan agar Cresen bisa bertahan hidup dan berumur panjang...
2022-05-20
1
²
opa pecinta angka 7 ya
2022-05-20
1
²
imajinasi yg keren😎😎😍
2022-05-20
1