Percobaan

"Tapi bagaimana kalau benda itu rusak? Bisa saja terjadi hal yang diluar perkiraannya bukan? Bisa saja dia salah hitung. Bisa saja kehancuran yang diciptakan benda itu saat meledak tidak seluas yang ia katakan."

"Tapi bisa juga yang dia katakan itu benar Tuan. Dia adalah ilmuan yang hampir sempurna. Perhitungannya selalu benar," ujar ilmuan muda.

"Jika perhitungannya selalu benar, kenapa terjadi kecelakaan di laboratoriumnya yang mengakibatkan istrinya meninggal? Sehingga putranya dikeluarkan dari perut istrinya meski belum waktunya lahir?"

"Itu bukan terjadi atas kesalahan perhitungan mereka, melainkan karena adanya sabotase."

"Sabotase?" tanya pria itu mengulang sebuah kata dari lawan bicaranya.

"Ya, dan pelakunya adalah kami."

Pria yang penuh percaya diri itu mulai cemas. Rasa percaya dirinya tidak sebesar saat ia masuk. Dia menopang jidatnya dan memijat keningnya yang tiba-tiba terasa sakit.

"Lalu apa tidak ada sesuatu yang bisa kalian lakukan?" tanya pria itu.

"Kita harus menemukan anak itu. Menangkapnya. Dan meneliti tubuhnya sebelum ke tujuh jantungnya berhenti berdetak. Jika jantungnya masih utuh maka ia masih akan hidup sampai ia berusia 77 tahun."

"Jadi masih banyak waktu untuk melakukan pencegahan kehancuran dunia. Walau sepertinya jumlah jantung anak itu sudah berkurang. Karena tanda merah sudah pernah muncul di layar. Tanda pergantian fungsi jantung yang lama ke baru."

"Hanya itu yang bisa kami lakukan," ujar ilmuan berambut putih mengakhiri pidatonya.

Semua orang di ruangan itu terdiam. Mereka adalah sekelompok orang terdekat keluarga Cresen yang menusuk dari belakang. Bersikap seolah berada di pihak keluarga Cresen tapi diam-diam menghancurkannya.

Dari pertemuan itu maka para ilmuan mencoba menghitung usia Cresen yang tersisa. Dan mencari tahu tentang zat kimia apa yang ditanam ditubuh Cresen dengan meneliti berkas-berkas percobaan papa Cresen.

"Sebenarnya di mana ilmuan gila itu menyimpan berkas terakhirnya?" gumam ilmuan tertua.

Mereka sudah merasa lelah menguji setiap data yang ada. Namun belum berhasil menemukan tentang zat yang berada di tubuh Cresen. Sebab semua hasil uji coba yang mereka lakukan seharian hanya menghasilkan produk yang gagal.

"Catatan di lacinya hanyalah lembaran kertas untuk corat-coret saja. Pasti dia menyembunyikan datanya di tempat khusus. Mungkin ia menaruhnya di rumah orang tuanya."

"Itu bisa saja, aku sudah sangat lelah hari ini. Produk gagal itu tidak menghasilkan apa-apa dan kita hanya buang-buang waktu. Aku akan mencoba mencari data itu di rumahnya. Hal itu akan lebih hemat waktu," ujar ilmuan tua tersebut.

Saat ia keluar dari ruangan tersebut. Ilmuan lain masih menunggu hasil dari reaksi kimia zat yang ia campurkan. Dan setelah hasilnya keluar barulah ia juga pulang beristirahat. Semua berakhir dengan membawa kegagalan.

Pagi hari tiba, kediaman orang tua Cresen dikunjungi oleh ilmuan tua. Ia meminta ijin untuk melakukan penggeledahan. Saat itu kebetulan kakek Cresen berada di rumah itu.

"Kalau boleh tahu, untuk apa kalian membutuhkan berkas itu?" tanya kakek Cresen.

"Saat ini Cresen belum ditemukan dan kita tidak tahu di mana dia berada. Jadi mungkin kami bisa tahu ia berada di mana dengan melacak reaksi kimia yang terjadi di suatu tempat," ujar ilmuan tua.

"Bukankah selama beberapa jam lampu merah terus menyala. Mungkin ada kebocoran pada alat yang di pasang pada tubuh Cresen. Yang mengakibatkan reaksi dari efek samping zat kimia yang bocor," lanjutnya.

"Maksudnya, Anda akan mencari cucuku dari hasil reaksi kimia?" tanya kakek.

"Iya, benar sekali Tuan. Saat ini kita sudah tidak memiliki jajak keberadaan cucu Tuan. Tapi dengan satelit khusus milik Tuan, kita bisa mengecek reaksi kimia yang terjadi di seluruh dunia. Termasuk tempat cucu Anda sekarang berada," jawab ilmuan tua mencoba mengarang alasan yang terdengar masuk akal.

"Sebagai contoh, jika kita mendapat sebuah tempat kebakaran akibat bensin. Kita bisa mengatakan tempat itu kebakaran akibat bensin karena zat sisa yang di temukan pada sisa pembakaran," lanjut ilmuan itu.

"Putraku tidak pernah membawa catatan apapun ke rumah ini. Aku yakin data-data itu tidak ada di sini," jawab kakek.

"Melihat cara berpikir putraku, kemungkinan besar catatan itu sudah dibakar. Putraku mampu mengingat banyak hal hanya dengan sekali lihat. Jadi aku yakin, data itu berada di otaknya bukan di bukunya," imbuh kakek Cresen.

"Baiklah kalau begitu, saya undur diri," ujar ilmuan tua.

"Sepertinya kita harus mulai lagi dari nol," ujar ilmuan tua pada rekannya melalui sebuah panggilan saat menuju laboratorium.

Mereka kembali lagi ke laboratorium. Pada saat itu seorang ilmuan muda melihat sebuah mainan berbentuk roket di atas meja kerja papa Cresen. Maka ia pun mendapatkan ide. Begitu ia menyelesaikan satu riset ia pun menyampaikan ide dalam benaknya pada mereka.

"Bagaimana kalau kita menyuruh orang itu agar lebih fokus menemukan anak itu. Dan memperbanyak tim pencari. Saat kita anak itu ditemukan, kirim dia keluar angkasa secara diam-diam. Biarkan ia meledak bersama roket tersebut. Dan sekalipun terjadi radiasi di luar angkasa kita akan tetap aman. Lapisan pelindung bumi akan melindungi kita," ujar ilmuan muda tersebut.

"Itu ide bagus. Akan lebih bagus lagi kalau ia dikirim ke planet lain yang letaknya paling jauh dari bumi. Jika terjadi terjadi ledakan pun bumi akan tetap aman. Tapi masalahnya kita tidak tahu ia berada di mana."

"Bukankah kita sudah menemukan lokasinya? Kita hanya perlu memperkirakan keberadaannya."

Mereka saling mengutarakan pendapat mereka masing-masing. Semua orang mengarahkan pandangannya ke layar monitor yang lebar.

"Ini sudah beberapa hari sejak tanda itu muncul. Bisa saja dia sudah pergi jauh dari area itu. Pertanyaan adalah, kemana ia pergi, dan dengan apa ia pergi?"

"Mungkinkan penculiknya membawanya ke suatu tempat? Apa itu artinya penculik Cresen berhianat pada tuannya?" tanya ilmuan

Mereka menerka-nerka kemungkinan yang terjadi. Lalu salah satu dari mereka menghubungi dalang dari penculikan Cresen.

"Jadi menurut kalian anak buahku berhianat?" tanya pria yang menjadi penyebab hilangnya Cresen.

"Itu bisa saja terjadi, karena sampai saat ini Cresen bisa dipastikan masih hidup."

Dengan geram ia memanggil anak buahnya setelah memutuskan panggilan. Lalu menyuruh mereka untuk mencari orang yang bertugas membuang Cresen ke tengah samudra. Dan melakukan introgasi pada orang-orang yang menculik Cresen dari sekolah. Karena takut kalau-kalau mereka juga adalah penghianat.

"Apa mungkin sebenarnya pria tua itu mengetahui kalau cucunya akan diculik? Lalu menyabotase penculikan cucunya sendiri?" tanya ilmuan tua seolah berbicara pada dirinya sendiri.

"Mungkinkah orang yang membawa Cresen ke samudra adalah anak buahnya? Mereka tidak membunuhnya melainkan menyembunyikannya untuk waktu-waktu tertentu," timpal ilmuan yang mendengar ucapan ilmuan tua itu.

Ilmuan tua menoleh padanya dan menatapnya dengan serius.

"Dan berpura-pura telah kehilangan cucunya. Kalau itu terjadi kita semua dalam bahaya. Kemungkinan penghianatan kita juga sudah diketahui oleh pria tua itu," lanjut ilmuan termuda.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Senajudifa

Senajudifa

nyicil segini dulu thor...kutukan cinta dan mr.playboy mampir

2022-07-06

2

LA

LA

Makanya jgn suka berbuat jahat,jadi pikirannya buruk sangka az ke orang lain😐😐

2022-05-20

2

LA

LA

orang genius beda ya,makanya ayahnya Cresen jadi ilmuwan😍😍👍

2022-05-20

1

lihat semua
Episodes
1 Penculikan
2 Mandi
3 Kelahiran
4 Tanda
5 Jantung
6 Bayi
7 Burung Pemakan Daging
8 Percobaan
9 Belajar
10 Kabur
11 Kapas
12 Upacara
13 Gulungan Benang
14 Bakar
15 Lumpur
16 Melamun
17 Dibakar
18 Minta Bantuan
19 Terjangkit
20 Air dari Langit
21 Air Makan Kapas Pohon Minum Batu
22 Mendarat
23 Lapisan Pertama
24 Kelompok yang Berbeda
25 Membuat Pagar
26 Jatuh
27 Awan Aneh
28 Selamat Tinggal
29 Tengah Laut
30 Batal Puasa
31 Hadiah Luar Biasa
32 Memasuki Pulau
33 Kuburan
34 Pendatang dan Penduduk Pulau
35 Kembali ke Perkampungan
36 Selembar Foto
37 Di Tepi Pantai
38 Kakek dan Penduduk Asli Pulau
39 Ledakan di Udara
40 Korban Berjatuhan
41 Digiring Seperti Ternak
42 Menyamar
43 Ikatan Batin
44 Hilang Kesadaran
45 Hewan-Hewan Menjadi Liar
46 Senjata Kimia
47 Anti Serum
48 Berangkat
49 Oryza Sativa dan Cresen Siuman
50 Rencana Pulang
51 Bekas Luka
52 Putra Oryza Sativa
53 Cresen dan Corazon
54 Anak Jenius
55 Membuat Catatan Bersama
56 Corazòn Pergi ke Sungai
57 Cerita Cresen
58 Hewan Peliharaan
59 Mengalah
60 Air Laut
61 Berenang di Laut
62 Anak Siapa?
63 Anak yang Hilang
64 Tentang Rumah
65 Sebuah Foto
66 Ring
67 Piring
68 Suara Panggilan
69 Pulau Gelap Gulita
70 Kisah Aves di Sebuah Pulau
71 KODE RAHASIA
72 Rencana Kabur
73 Akhir dari Masa Lalu
74 Panthera Tigris Terluka
75 Akhir Sang Papa
76 Oryza Sativa Bangun
77 Pertemuan Kembali
78 Laptop
79 Video Call
80 Belajar Mengenal Dunia Modern
81 Cresen Kembali
82 Impian Corazòn
83 Ujian
84 Salah Paham
85 Rindu
86 Hari Kedua ke Sekolah
87 Tes Golongan Darah
88 Dua Sample Darah
89 Hasil Percobaan
90 Mencari Pendonor
91 Ajakan
92 Pulang atau Tidak
93 Tiga Bulan
94 Rusak Tanpa Bisa Dihentikan
95 Bekerja Sendirian
96 Ucapan Selamat Tinggal
97 Akhir Sebuah Pulau
98 Era Baru
99 Manusia Baru
100 Rencana Busuk
101 Di Tengah Lapangan
102 Kebebasan
103 Usaha Bertahan Hidup
104 Pada Sebuah Pulau (End)
Episodes

Updated 104 Episodes

1
Penculikan
2
Mandi
3
Kelahiran
4
Tanda
5
Jantung
6
Bayi
7
Burung Pemakan Daging
8
Percobaan
9
Belajar
10
Kabur
11
Kapas
12
Upacara
13
Gulungan Benang
14
Bakar
15
Lumpur
16
Melamun
17
Dibakar
18
Minta Bantuan
19
Terjangkit
20
Air dari Langit
21
Air Makan Kapas Pohon Minum Batu
22
Mendarat
23
Lapisan Pertama
24
Kelompok yang Berbeda
25
Membuat Pagar
26
Jatuh
27
Awan Aneh
28
Selamat Tinggal
29
Tengah Laut
30
Batal Puasa
31
Hadiah Luar Biasa
32
Memasuki Pulau
33
Kuburan
34
Pendatang dan Penduduk Pulau
35
Kembali ke Perkampungan
36
Selembar Foto
37
Di Tepi Pantai
38
Kakek dan Penduduk Asli Pulau
39
Ledakan di Udara
40
Korban Berjatuhan
41
Digiring Seperti Ternak
42
Menyamar
43
Ikatan Batin
44
Hilang Kesadaran
45
Hewan-Hewan Menjadi Liar
46
Senjata Kimia
47
Anti Serum
48
Berangkat
49
Oryza Sativa dan Cresen Siuman
50
Rencana Pulang
51
Bekas Luka
52
Putra Oryza Sativa
53
Cresen dan Corazon
54
Anak Jenius
55
Membuat Catatan Bersama
56
Corazòn Pergi ke Sungai
57
Cerita Cresen
58
Hewan Peliharaan
59
Mengalah
60
Air Laut
61
Berenang di Laut
62
Anak Siapa?
63
Anak yang Hilang
64
Tentang Rumah
65
Sebuah Foto
66
Ring
67
Piring
68
Suara Panggilan
69
Pulau Gelap Gulita
70
Kisah Aves di Sebuah Pulau
71
KODE RAHASIA
72
Rencana Kabur
73
Akhir dari Masa Lalu
74
Panthera Tigris Terluka
75
Akhir Sang Papa
76
Oryza Sativa Bangun
77
Pertemuan Kembali
78
Laptop
79
Video Call
80
Belajar Mengenal Dunia Modern
81
Cresen Kembali
82
Impian Corazòn
83
Ujian
84
Salah Paham
85
Rindu
86
Hari Kedua ke Sekolah
87
Tes Golongan Darah
88
Dua Sample Darah
89
Hasil Percobaan
90
Mencari Pendonor
91
Ajakan
92
Pulang atau Tidak
93
Tiga Bulan
94
Rusak Tanpa Bisa Dihentikan
95
Bekerja Sendirian
96
Ucapan Selamat Tinggal
97
Akhir Sebuah Pulau
98
Era Baru
99
Manusia Baru
100
Rencana Busuk
101
Di Tengah Lapangan
102
Kebebasan
103
Usaha Bertahan Hidup
104
Pada Sebuah Pulau (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!