Bayi

Saat ini detak jantung Cresen dalam keadaan normal ia berada di sebuah ruangan bersama 7 bayi perempuan dengan ukuran tubuh sama sepertinya. Jika diukur maka ukuran tubuh mereka rata-rata sekitar 1,5 meter. Dan rambut mereka masih sangat pendek sepanjang 7 cm.

Mereka diberi sebuah kalung yang diberi biji-bijian sesuai dengan usia mereka. Cresen mendapat dua biji yang menandakan usianya baru dua hari. Sama dengan Mangifera Indica yang baru lahir tadi malam. Sedangkan yang menggigit telinganya sudah mendapatkan 7 biji di kalungnya. Dan ia bayi tertua dari mereka semua.

Hari ini mereka di ajari mengenal makanan. Mereka mengelilingi tumpukan buah. Berbagai jenis buah diletakkan di hadapan mereka berdelapan. Cresen tidak tahu buah apa itu. Cresen dan ke enam anak lain memakan buah yang ada di hadapan mereka. Berbeda dengan yang memilik 7 biji dikalungnya. Dia mengancurkan buah-buahan itu dengan tangannya. Membuat buah-buahan itu kehilangan bentuknya.

Dan lagi-lagi ia mencoba mendekati Cresen dan hendak menggigit telinganya. Yang digagalkan oleh seorang wanita yang menjadi pengasuh mereka semua. Rambut wanita itu sudah sepanjang pinggangnya. Tidak memakai kalung yang diisi dengan biji-bijian namun dengan tulang.

Melihat tulang dileher wanita pengasuhnya gadis yang ingin menggigit telinga Cresen menarik tulang itu dan menggigitnya. Pengasuh itu memanggil seseorang agar membawakan daging untuk gadis itu.

Maka pada gadis itu diberikan sepotong paha besar babi hutan yang sudah dipanggang. Melihat daging itu bayi-bayi yang berada di situ mendekat dan merebut daging babi hutan tersebut. Sementara Mangifera yang belum bisa bergerak dengan lincah hanya bisa menikmati buah yang ada di hadapannya.

Cresen tidak ambil pusing ia tidak tahu itu daging apa. Jadi ia memilih menikmati buah-buahan yang ada di hadapannya. Selesai makan mereka di bawa ke sungai dan dimandikan. Saat pakaiannya hendak dilepaskan Cresen menolak. Ia merasa malu. Berbeda dengan 7 bayi perempuan yang tidak perduli jika tidak berpakaian. Mereka menikmati air sungai yang segar.

Cresen menarik pakaiannya dan tidak mau dilepas oleh wanita yang memandikannya kemarin. Ia berusaha melarikan diri lagi. Wanita itu mengira Cresen tidak mau mandi air dingin. Jadi ia mengendong Cresen dan membuatkan air hangat untuknya di dalam kendi. Setelah air itu hangat dan di beri rempah-rempah Cresen pun dimasukkan.

Tapi tetap saja Cresen tidak mau melepas pakaiannya di depan wanita itu. Yang membuat wanita itu geram dan melepaskan pakaian Cresen secara paksa. Sebelum wanita itu menggosok punggungnya, Cresen lebih dahulu menggosok tubuhnya. Wanita itu akhirnya membiarkan Cresen mandi sendiri.

"Dimana putraku?" tanya Kepala Suku pada pengasuh Cresen.

"Di dalam," jawab pengasuh Cresen tersebut.

Cresen yang asik mandi tiba-tiba melihat bayangan yang membuatnya berteriak ketakutan. Karena menyangka bayangan Kepala Suku adalah bayangan ular. Kepala Suku mengira Cresen kesakitan dan menariknya keluar. Cresen menoleh dan dengan cepat menutupi bagian tengah tubuhnya karena malu.

Ia melipat kakinya menutupi badannya. Membuat Kepala Suku mengira ia sudah kedinginan. Dengan cepat tubuh Cresen dibungkus dan dibawa ke ruangan bayi. Cresen menolak dipakaikan pakaian dari bahan kulit ular. Dan ia memilih memakai bahan pakaian yang terbuat dari bahan kulit harimau.

Kepala Suku akhirnya memberikan semua pakaian yang terbuat dari kulit ular pada pengasuh Cresen. Karena Cresen terlihat sangat ketakutan saat melihat kulit ular tersebut. Dan dengan senang hati pengasuh Cresen menerimanya dan membawa pakaian itu ke rumahnya.

Cresen duduk dengan tenang saat menyaksikan Kepala Suku membuat anak panah dari bambu. Karena bosan ia pun melihat-lihat benda-benda yang ada di kediaman Kepala Suku. Mencari benda yang mungkin bisa ia gunakan. Memperhatikan benda-benda yang kebanyakan adalah tulang belulang hewan.

Merasa tidak ada benda yang berguna ia mencoba mencari benda lain di luar. Melihat putranya menuju pintu keluar Oryza Sativa mengambil keranjang. Lalu memasukkan Cresen ke dalam. Cresen diam saja. Dan mereka berdua akhirnya pergi keluar.

Oryza Sativa membawa Cresen ke hutan. Di sana ada beberapa wanita yang mengambil kayu bakar. Setelah keranjang Cresen diturunkan, ia pun berdiri di dalam keranjangnya menyasikan cara para wanita itu mengumpulkan ranting dan kayu bakar.

Tidak ada benda tajam yang mereka bawa. Mereka menumbangkan pohon dan mematahkan ranting hanya dengan tangan kosong. Seorang wanita bahkan mampu menumbangkan pohon yang setinggi 7 kaki hanya dengan menghancurkan bagian bawah dengan kepalan tangannya.

Di tangan mereka pohon-pohon itu seperti batang jagung yang dengan mudah mereka hancurkan. Dan dengan santai mereka memikul batang pohon yang seukuran dua kali lipat dari pinggang orang dewasa.

Cresen penasaran dan mencoba melakukan seperti apa yang mereka lakukan. Tapi bukan pohonnya yang hancur melainkan tangannya yang terluka. Ia berteriak kesakitan, Kepala Suku datang dan dengan segera mengambil rumput-rumputan dan mengunyahnya lalu menempelkan di tangan Cresen yang terluka.

Kepala Suku kembali membawa Cresen dalam keranjang. Cresen hanya bisa duduk tenang di dalam keranjang. Bahkan saat kepala suku membawanya ke atas pohon yang sangat tinggi. Cresen hanya bisa memegangi tutup keranjang agar tidak terbuka karena ia takut jatuh. Dan mengintip dari celah-celah keranjang.

Dari sana ia bisa melihat air laut. Ia membuka penutup keranjang dan menyembulkan kepalanya. Melihat dengan jelas seluruh pulau yang dikelilingi oleh air. Dan tidak terlihat apapun selain air di sekeliling pulau itu.

Rasa takjub akan ketinggian pohon dan juga rasa rindu akan kakek menyatu dalam pikirannya. Segera ia menutup keranjangnya lagi. Dan mulai berpikir bagaimana caranya pulang.

Hal pertama yang ada dipikirannya adalah melihat situasi. Ia mengeluarkan kepalanya dan satu tangannya menunjukkan ke arah laut pada Oryza Sativa. Kepala suku membawanya turun lalu memanggil burung Rajawali peliharaannya.

Dengan burung itu ia membawa Cresen mengintari pulau dan lautan. Ia menaruh Cresen duduk di atas punggung burung tersebut. Saat melihat ke laut Cresen menyadari kalau tidak ada satu pun kapal di tepi pantai.

Cresen menunjuk ke tengah laut. Oryza Sativa mengarahkan burung itu untuk terbang ke arah yang Cresen tunjukkan namun setelah berjam-jam terbang ke arah yang sama tidak ada tanda-tanda kalau ada pulau lain di sana.

Cresen sangat heran melihat dari atas sana hanya ada satu pulau yang di kelilingi lautan. Membuatnya semakin ingin tahu di mana ujung dari lautan itu. Jadi ia menunjuk pada satu arah terus menerus.

Oryza Sativa menoleh kebelakang pulau tempat tinggalkannya makin menjauh. Membuatnya berpikir untuk berbalik arah. Namun saat berbalik arah...

Bersambung...

Terpopuler

Comments

LA

LA

bayi cresen merindukan kakek,tunggu kakek menjemputmu ya...

2022-05-20

2

🐰Far Choinice🐰

🐰Far Choinice🐰

ada apa waktu berbalik arahhh

2022-04-10

4

𝕸y💞🅰️nny🌺N⃟ʲᵃᵃ🍁❣️

𝕸y💞🅰️nny🌺N⃟ʲᵃᵃ🍁❣️

lucu... dianggap bayi dia..😄😄

2022-04-06

3

lihat semua
Episodes
1 Penculikan
2 Mandi
3 Kelahiran
4 Tanda
5 Jantung
6 Bayi
7 Burung Pemakan Daging
8 Percobaan
9 Belajar
10 Kabur
11 Kapas
12 Upacara
13 Gulungan Benang
14 Bakar
15 Lumpur
16 Melamun
17 Dibakar
18 Minta Bantuan
19 Terjangkit
20 Air dari Langit
21 Air Makan Kapas Pohon Minum Batu
22 Mendarat
23 Lapisan Pertama
24 Kelompok yang Berbeda
25 Membuat Pagar
26 Jatuh
27 Awan Aneh
28 Selamat Tinggal
29 Tengah Laut
30 Batal Puasa
31 Hadiah Luar Biasa
32 Memasuki Pulau
33 Kuburan
34 Pendatang dan Penduduk Pulau
35 Kembali ke Perkampungan
36 Selembar Foto
37 Di Tepi Pantai
38 Kakek dan Penduduk Asli Pulau
39 Ledakan di Udara
40 Korban Berjatuhan
41 Digiring Seperti Ternak
42 Menyamar
43 Ikatan Batin
44 Hilang Kesadaran
45 Hewan-Hewan Menjadi Liar
46 Senjata Kimia
47 Anti Serum
48 Berangkat
49 Oryza Sativa dan Cresen Siuman
50 Rencana Pulang
51 Bekas Luka
52 Putra Oryza Sativa
53 Cresen dan Corazon
54 Anak Jenius
55 Membuat Catatan Bersama
56 Corazòn Pergi ke Sungai
57 Cerita Cresen
58 Hewan Peliharaan
59 Mengalah
60 Air Laut
61 Berenang di Laut
62 Anak Siapa?
63 Anak yang Hilang
64 Tentang Rumah
65 Sebuah Foto
66 Ring
67 Piring
68 Suara Panggilan
69 Pulau Gelap Gulita
70 Kisah Aves di Sebuah Pulau
71 KODE RAHASIA
72 Rencana Kabur
73 Akhir dari Masa Lalu
74 Panthera Tigris Terluka
75 Akhir Sang Papa
76 Oryza Sativa Bangun
77 Pertemuan Kembali
78 Laptop
79 Video Call
80 Belajar Mengenal Dunia Modern
81 Cresen Kembali
82 Impian Corazòn
83 Ujian
84 Salah Paham
85 Rindu
86 Hari Kedua ke Sekolah
87 Tes Golongan Darah
88 Dua Sample Darah
89 Hasil Percobaan
90 Mencari Pendonor
91 Ajakan
92 Pulang atau Tidak
93 Tiga Bulan
94 Rusak Tanpa Bisa Dihentikan
95 Bekerja Sendirian
96 Ucapan Selamat Tinggal
97 Akhir Sebuah Pulau
98 Era Baru
99 Manusia Baru
100 Rencana Busuk
101 Di Tengah Lapangan
102 Kebebasan
103 Usaha Bertahan Hidup
104 Pada Sebuah Pulau (End)
Episodes

Updated 104 Episodes

1
Penculikan
2
Mandi
3
Kelahiran
4
Tanda
5
Jantung
6
Bayi
7
Burung Pemakan Daging
8
Percobaan
9
Belajar
10
Kabur
11
Kapas
12
Upacara
13
Gulungan Benang
14
Bakar
15
Lumpur
16
Melamun
17
Dibakar
18
Minta Bantuan
19
Terjangkit
20
Air dari Langit
21
Air Makan Kapas Pohon Minum Batu
22
Mendarat
23
Lapisan Pertama
24
Kelompok yang Berbeda
25
Membuat Pagar
26
Jatuh
27
Awan Aneh
28
Selamat Tinggal
29
Tengah Laut
30
Batal Puasa
31
Hadiah Luar Biasa
32
Memasuki Pulau
33
Kuburan
34
Pendatang dan Penduduk Pulau
35
Kembali ke Perkampungan
36
Selembar Foto
37
Di Tepi Pantai
38
Kakek dan Penduduk Asli Pulau
39
Ledakan di Udara
40
Korban Berjatuhan
41
Digiring Seperti Ternak
42
Menyamar
43
Ikatan Batin
44
Hilang Kesadaran
45
Hewan-Hewan Menjadi Liar
46
Senjata Kimia
47
Anti Serum
48
Berangkat
49
Oryza Sativa dan Cresen Siuman
50
Rencana Pulang
51
Bekas Luka
52
Putra Oryza Sativa
53
Cresen dan Corazon
54
Anak Jenius
55
Membuat Catatan Bersama
56
Corazòn Pergi ke Sungai
57
Cerita Cresen
58
Hewan Peliharaan
59
Mengalah
60
Air Laut
61
Berenang di Laut
62
Anak Siapa?
63
Anak yang Hilang
64
Tentang Rumah
65
Sebuah Foto
66
Ring
67
Piring
68
Suara Panggilan
69
Pulau Gelap Gulita
70
Kisah Aves di Sebuah Pulau
71
KODE RAHASIA
72
Rencana Kabur
73
Akhir dari Masa Lalu
74
Panthera Tigris Terluka
75
Akhir Sang Papa
76
Oryza Sativa Bangun
77
Pertemuan Kembali
78
Laptop
79
Video Call
80
Belajar Mengenal Dunia Modern
81
Cresen Kembali
82
Impian Corazòn
83
Ujian
84
Salah Paham
85
Rindu
86
Hari Kedua ke Sekolah
87
Tes Golongan Darah
88
Dua Sample Darah
89
Hasil Percobaan
90
Mencari Pendonor
91
Ajakan
92
Pulang atau Tidak
93
Tiga Bulan
94
Rusak Tanpa Bisa Dihentikan
95
Bekerja Sendirian
96
Ucapan Selamat Tinggal
97
Akhir Sebuah Pulau
98
Era Baru
99
Manusia Baru
100
Rencana Busuk
101
Di Tengah Lapangan
102
Kebebasan
103
Usaha Bertahan Hidup
104
Pada Sebuah Pulau (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!