Kembalinya Tuan Muda Yang Terasingkan

Kembalinya Tuan Muda Yang Terasingkan

Kota London

London, 01 Januari 2022

Sudah genap tujuh tahun Ling Chen meninggalkan kota kelahirannya untuk menetap di pinggiran Kota London.

Sebenarnya dia tidak pernah ingin pergi meninggalkan kota kelahirannya, tapi kenyataannya dia memang harus meninggalkan kota itu setelah diasingkan oleh keluarganya.

Lahir di keluarga Ling yang merupakan keluarga besar penguasa ekonomi global, bukan berarti dapat membuat hidup Ling Chen dipenuhi dengan harta dan kebahagiaan.

Menjadi anak ke empat dari lima bersaudara, nasibnya tak sebaik ketiga kakak dan adiknya. Dia mengalami kebuta sejak lahir, dan karena kebutaannya itu dia harus tersingkir dari kehidupan keluarga besarnya.

Terasing di pinggiran Kota London hanya ditemani oleh seorang pria yang sudah menemaninya sejak kecil, Ling Chen tumbuh besar tanpa hadirnya keluarga yang menyaksikan tumbuh kembangnya.

Walau hidup terasing dan hanya mendapatkan kiriman uang bulanan dari keluarganya yang tak seberapa besar, Ling Chen membuktikan pada keluarganya kalau dirinya dapat bertahan hidup dengan segala kekurangan yang dia miliki.

Selama tujuh tahun ini Ling Chen menghabiskan waktunya untuk belajar dan belajar. Dari membuka mata di pagi hari sampai menutup mata di malam hari, dia menghabiskan banyak waktunya hanya untuk belajar.

Tidak hanya mempelajari ilmu pengetahuan, dia juga mempelajari ilmu beladiri baik ilmu beladiri tangan kosong, ataupun ilmu beladiri dengan menggunakan senjata. Sekalipun buta, tapi Ling Chen dapat melakukan semua aktifitas selayaknya orang yang bisa melihat dengan normal.

Tapi penantian panjangnya selama enam belas tahun akhirnya terwujud. Satu bulan yang lalu dia mendapatkan donor mata yang sesuai untuk menggantikan matanya yang tidak berfungsi sejak lahir.

Setelah menjalani operasi mata beberapa hari yang lalu, hari ini akan menjadi hari yang bersejarah baginya, karena hari ini perban yang menutupi matanya pasca operasi akan dibuka.

Ling Chen telah duduk dipinggiran tempat tidurnya. Seorang dokter yang merawatnya sejak menjalani operasi, perlahan dia mulai membuka perban yang menutupi mata Ling Chen.

Setelah perban yang menutupi mata Ling Chen telah sepenuhnya terbuka, dokter meminta Ling Chen membuka kedua matanya secara perlahan.

Perlahan Ling Chen membuka kedua matanya. Cahaya terang yang menyilaukan membuat Ling Chen kembali memejamkan kedua matanya.

Sekalipun cahaya ruangan itu telah dibuat seredup mungkin, tapi bagi Ling Chen yang baru pertama kalinya melihat cahaya setelah hidup tanpa cahaya selama enam belas tahun, cahaya redup sekalipun tetap membuatnya merasa silau.

Tapi reflek yang ditunjukkan Ling Chen saat dia kembali menutup kedua matanya, semua itu justru membuat dokter di depannya tersenyum.

“Itu sangat wajar kalau kamu merasa cahaya di tempat ini terasa silau dan menyakitkan. Secara perlahan kamu harus belajar membiasakan diri dengan penglihatan barumu,” kata Dokter Carrik, dokter muda yang sangat berjasa menemukan donor mata untuk Ling Chen

“Dokter Carrik, apa Tuan Muda sudah dapat melihat?” Ling Gao, pria paruh baya yang sudah belasan tahun merawat Ling Chen bertanya pada Dokter Carrik.

“Seharusnya Adik Chen sudah bisa melihat, tapi saat ini dia sedang membiasakan dirinya dengan kilauan cahaya yang baru pertama kali dia lihat,” jawab Dokter Carrik sambil menatap kedua mata Ling Chen yang secara perlahan kembali terbuka.

Ling Chen yang kembali membuka kedua matanya, kali ini dia mulai terbiasa dengan cahaya redup di ruangannya, dan setelah beberapa kali mengerjapkan mata akhirnya dia dapat melihat wajah dokter Carrik yang hanya berjarak dua langkah darinya.

“Bagaimana? Apa kamu terpesona dengan wajah tampanku?” tanya Dokter Carrik sambil berpose ala model catwalk.

“Kesan yang buruk untuk pemandangan pertama yang aku lihat setelah sembuh dari kebutaan.” Ling Chen membuang muka saat Dokter Carrik masih saja berpose ala model catwalk.

Dokter Carrik menghela nafas panjang setelah mendengar jawaban Ling Chen. Dia tidak marah, tapi cuma merasa kalau jawaban Ling Chen sama dengan apa yang sering dikatakan teman-temannya.

“Apa kedua mata kamu sudah berfungsi dengan baik?” sambil membereskan peralatan yang dia gunakan untuk membuka perban yang menutupi mata Ling Chen, Dokter Carrik menanyakan keadaan mata Ling Chen.

“Kedua mataku sudah dapat melihat dengan cukup jelas, tapi aku masih cukup merasa silau dengan cahaya,” jawab Ling Chen.

“Itu wajar, tapi setelah beberapa hari kedepan, aku rasa kamu akan mulai terbiasa dengan keadaan cahaya di sekitarmu,” kata Dokter Carrik yang baru selesai membereskan semua peralatan yang baru dia gunakan.

"Dokter, seluruh biaya telah saya transfer ke rekening biasanya,” ungkap Ling Gao.

“Paman Gao, seharusnya Paman tidak perlu mentransfer biaya untuk apa yang baru aku lakukan! Apa yang aku lakukan sekarang hanyalah melakukan perawatan lanjutan, dan lagi biaya operasi waktu itu sudah termasuk biaya perawatan lanjutkan selama dua bulan.”

“Anggap saja itu bonus karena Dokter Carrik selama ini selalu ada untuk memberi perawatan terbaik untukku,” kata Ling Chen.

Dokter Carrik menganggukkan kepalanya. “Kalau begitu, terimakasih untuk bonusnya.”

“Karena urusanku di sini sudah selesai dan masih ada beberapa pasien yang harus aku datangi, Adik Chen, Paman Gao, aku pamit pergi, tiga hari lagi aku akan kembali untuk mengecek perkembangan mata Adik Chen.”

Dokter Carrik keluar dari kamar Ling Chen bersama dengan Ling Gao yang berjalan di belakangnya.

Ling Chen yang ditinggalkan sendirian di dalam kamar miliknya, dia terus mencoba membiasakan dirinya dengan penglihatan matanya.

Tidak lama Ling Gao kembali kedalam kamar Ling Chen sambil membawa semangkuk bubur yang sudah dia siapkan sebagai menu sarapan pagi tuan mudanya.

“Paman Gao, sampai kapan aku harus makan bubur? Bukannya aku sudah diperbolehkan makan-makanan seperti biasanya setelah perban yang menutupi mataku dibuka?” bubur buatan Ling Gao tidaklah buruk, tapi Ling Chen sudah bosan makan bubur setiap hari selama lebih dari dua minggu.

“Dokter Carrick menyarankan Tuan Muda untuk terus mengkonsumsi bubur setidaknya sampai dia datang kembali untuk mengecek keadaan mata tuan muda,” ungkap Ling Gao.

“Apa tidak ada makanan lain yang boleh aku makan selain bubur?”

“Setidaknya beri aku cemilan.” Ling Chen menunjukkan wajah memelas nya.

“Tuan Muda harap bersabar, tiga hari lagi semua makanan yang tuan muda sukai akan paman sajikan dalam porsi besar.”

“Hah baiklah, tiga hari bukan waktu yang lama.” Ling Chen memakan buburnya dan menghabiskannya kurang dari sepuluh menit.

Selesai menghabiskan buburnya, Ling Chen meminum obat yang akan habis dalam tiga hari kedepan.

“Paman, bagaimana keadaan perusahaan kita? Apa ada masalah yang terjadi selama aku menjalani perawatan?” Ekspresi wajah Ling Chen menjadi serius saat dia menanyakan keadaan perusahaan yang belum lama ini dia dirikan berkat uang pinjaman dari salah satu sahabatnya selama dia tinggal di kota London.

“Hanya masalah kecil, tapi berkat keberadaan Tuan Zhou dan Tuan Nathan, semua masalah itu terselesaikan dengan sangat mudah, dan kabar baiknya keuntungan perusahaan selama tiga bulan ini sudah lebih dari cukup untuk melunasi uang yang tuan muda pinjam dari Tuan Mikael.”

Ling Chen tersenyum setelah mendengar jawaban Ling Gao, kemudian dia menatap foto keluarga diatas meja kecil di dekat tempat tidurnya.

Sekalipun ini pertama kalinya dia melihat wajah orang-orang di dalam foto, Ling Chen dapat langsung mengenali siapa-siapa saja orang di dalam foto itu.

“Aku sudah dapat melihat wajah kalian, dan tak lama lagi aku akan datang dengan membawa banyak kejutan untuk kalian,” katanya membatin.

Dia memutuskan akan kembali ke kota kelahirannya, tapi bukan kembali untuk menemui keluarganya, melainkan dia kembali karena ingin menunjukan pada mereka kalau dirinya bisa mendapatkan segalanya tanpa limpahan harta dari mereka.

°°°

Bersambung....

Terpopuler

Comments

AXYs

AXYs

Karena lahir buta lalu di buang.. huuuhhh itu salah ibunya btw.. kalo mw menyalahkan.
Tapi yaa itu takdirnya .. ortunya ga boleh membuang si anak.. 😡😡

2024-12-26

0

Star Luck

Star Luck

semangat tuan muda Ling Chen/Good/

2024-10-27

0

Bakulgeblek

Bakulgeblek

hokya...hokya...

2024-10-13

0

lihat semua
Episodes
1 Kota London
2 Dibuang Bagaikan Sampah
3 Kota Beijing
4 Bertemu Ling Meilin
5 Tugas Kelompok
6 Terseret Dalam Permainan
7 Menyinggung Anggota Big Five
8 Pertarungan Di Terowongan
9 Perasaan Seorang Ayah
10 Sekumpulan Anak Manja
11 Bertemu Mantan Tunangan
12 Menghadapi Sepuluh Preman
13 Peresmian Kantor Baru Zou Company
14 Wanita Penggangu
15 Pertemuan Tidak Terduga
16 Menagih Janji Masa Lalu
17 Informasi Berharga
18 Menghabiskan Waktu Bersama
19 Kekuatan Dunia Bawah
20 Mencari Sekolah Baru
21 Salah Menyinggung Orang
22 Menyimpan Rahasia
23 Pagi Yang Panas
24 Sistem Keamanan Tingkat Tinggi
25 Lagi-Lagi Keluarga Ling
26 Mendapat Kepercayaan
27 Kejadian Memalukan
28 Rencana Balas Dendam
29 Memberi Kejutan
30 Seseorang Dari Masa Lalu
31 Rencana Ling Feng
32 Undangan Keluarga Ling
33 Gigitan Di Leher
34 Kediaman Keluarga Ling
35 Kemarahan Jenni
36 Tidak Ingin Menjadi Wanita Lemah
37 Licik Tapi Bodoh
38 Pemilik Zou Company
39 Menikmati Pantai
40 Nasib Buruk Keluarga Li
41 Kehancuran Dalam Satu Malam
42 Bertemu Ayah Angkat
43 Rencana Nayla
44 Belajar Menembak
45 Kematian Tiga Ketua Organisasi
46 Akhir Buruk Untuk Nayla
47 Rapat Mingguan
48 Kembali Mengganggu
49 Undangan Pernikahan
50 Menjemput Yun Shui [1]
51 Menjemput Yun Shui [2]
52 Kematian Ling Jun
53 Bangkrutnya Ling Company
54 Menyambut Musuh Dengan Kejutan
55 Menambah Luka
56 Permintaan Maaf Ling Feng
57 Masalah Dengan Keluarga Huang
58 Ling Feng Kecelakaan
59 Warisan Keluarga Ling
60 Mengungkap Rahasia
61 Sekumpulan Orang Bodoh
62 Hukuman
63 Wanita Sempurna
64 Datang Tepat Waktu
65 Persiapan Pernikahan
66 Dua Hari Sebelum Acara Pernikahan
67 Melihat Warisan
68 Menjelang Pernikahan
69 Pesta Pernikahan
70 Pergi Bulan Madu
71 Sudah Tidak Tahan
72 Akhir Bahagia
73 Novel Baru
74 Pengumuman Novel Baru
Episodes

Updated 74 Episodes

1
Kota London
2
Dibuang Bagaikan Sampah
3
Kota Beijing
4
Bertemu Ling Meilin
5
Tugas Kelompok
6
Terseret Dalam Permainan
7
Menyinggung Anggota Big Five
8
Pertarungan Di Terowongan
9
Perasaan Seorang Ayah
10
Sekumpulan Anak Manja
11
Bertemu Mantan Tunangan
12
Menghadapi Sepuluh Preman
13
Peresmian Kantor Baru Zou Company
14
Wanita Penggangu
15
Pertemuan Tidak Terduga
16
Menagih Janji Masa Lalu
17
Informasi Berharga
18
Menghabiskan Waktu Bersama
19
Kekuatan Dunia Bawah
20
Mencari Sekolah Baru
21
Salah Menyinggung Orang
22
Menyimpan Rahasia
23
Pagi Yang Panas
24
Sistem Keamanan Tingkat Tinggi
25
Lagi-Lagi Keluarga Ling
26
Mendapat Kepercayaan
27
Kejadian Memalukan
28
Rencana Balas Dendam
29
Memberi Kejutan
30
Seseorang Dari Masa Lalu
31
Rencana Ling Feng
32
Undangan Keluarga Ling
33
Gigitan Di Leher
34
Kediaman Keluarga Ling
35
Kemarahan Jenni
36
Tidak Ingin Menjadi Wanita Lemah
37
Licik Tapi Bodoh
38
Pemilik Zou Company
39
Menikmati Pantai
40
Nasib Buruk Keluarga Li
41
Kehancuran Dalam Satu Malam
42
Bertemu Ayah Angkat
43
Rencana Nayla
44
Belajar Menembak
45
Kematian Tiga Ketua Organisasi
46
Akhir Buruk Untuk Nayla
47
Rapat Mingguan
48
Kembali Mengganggu
49
Undangan Pernikahan
50
Menjemput Yun Shui [1]
51
Menjemput Yun Shui [2]
52
Kematian Ling Jun
53
Bangkrutnya Ling Company
54
Menyambut Musuh Dengan Kejutan
55
Menambah Luka
56
Permintaan Maaf Ling Feng
57
Masalah Dengan Keluarga Huang
58
Ling Feng Kecelakaan
59
Warisan Keluarga Ling
60
Mengungkap Rahasia
61
Sekumpulan Orang Bodoh
62
Hukuman
63
Wanita Sempurna
64
Datang Tepat Waktu
65
Persiapan Pernikahan
66
Dua Hari Sebelum Acara Pernikahan
67
Melihat Warisan
68
Menjelang Pernikahan
69
Pesta Pernikahan
70
Pergi Bulan Madu
71
Sudah Tidak Tahan
72
Akhir Bahagia
73
Novel Baru
74
Pengumuman Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!